Di Rengutnya Keperawanan Seorang Guru

Di Rengutnya Keperawanan Seorang Guru

Di Rengutnya
Di Rengutnya Keperawanan Seorang Guru

kenangan.xyz – Namaku SM dan saat ini umurku baru 19 tahun, dan perawakanku tinggi 171.5 cm dan kulitku sawo matang, tetapi mataku berwarna coklat, dankisah yang saya ceritakan ini adalah kisah nyata sekaligus pengalaman hidupku

Tahun 2004 yang lalu… Saat ini saya sekolah di salah satu SMK yang ada di tanjung pinang (kepulauan riau). Sekolahku letaknya jauh di luar kota (kira2 20 km dari kota tempat tinggalku), dan sehari-hari saya pergi memanfaatkan bus jemputan sekolahku, dan dari sinilah kisahku bermula…

Pada suatu siang waktu di sekolahan saya dan teman-teman sedang istirahat dikantin sekolah dan sambil bercanda ria, dan waktu itu pula ada guruku (berjilbab) sedang makan bersama kami, pada waktu itu pula saya menjadi sering di lirik oleh ibu itu (panggil saja EKA), bu eka badannya langsing cenderung agak kurus, matanya besar, mulutnya sedikit lebar dan bibirnya tipis, payudaranya nampak agak besar, tetapi pantatnya padat dan seksi, bu eka adalah guru kelasku yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris, dan dalam hal pelajarannya saya senantiasa di puji olehnya karena nilaiku senantiasa mendapat 8 (maaf bukan memuji diri sendiri!!)

Saat dalam pelajaran sedang berlangsung bu eka sering melirik nakal ke arahku dan kadang kala dia sering mengeluarkan lidahnya sambil menjilati bibirnya, dan kadang kala dia suka tempatkan jari tangannya di selangkangannya dan sambil meraba di tempat lebih kurang vaginanya. Dan kadang kala saya senantiasa salah tingkah di buatnya (maklum masih perjaka!!!!), dan kelakuannya cuma saya saja yang tahu.

Saat istirahat tiba saya di panggil ke kantor oleh ibu itu, dan waktu itu saya di suruh mengikutinya dari belakang. Jarak kami sangat dekat supaya waktu saya berlangsung sangat cepat sampai-sampai tangan ibu eka tersentuh kontolku (karena bu eka jikalau berlangsung sering melenggangkan tangannya) yang waktu itu sedang tegang akibat tingkahnya di kalas. Namun reaksi ibu eka cuma tersenyum dan wajahnya sedikit memerah.

Sampai waktu saya pulang menaiki bus jemputan kami… Aku dan temanku duduk paling belakang, tetapi bu eka duduk di kursi deretan paling depan. Saat semua teman-temanku sudah turun semua (saat itu tinggal saya bu Eka dan supirnya) bu eka melirik nakal ke arahku, dan tiba tiba ia langsung pindah duduknya di sebelahku dia duduk paling pojok dekat dinding), dan dia menyuruhku pindah di sebelahnya, dan saya pun menanggapi ajakannya. Saat itu dia meminjan handphone ku , katanya dia sudi beli hp yang sama punyaku (nokia type 6600) entah alasan atau apalah… Saat dia memegang hp ku tiba-tiba hp ku berbunyi, dan deringan hp ku waktu itu berbubyi desahan wanita waktu di kentot. aaaahhhhh… ahhhhshhhhshshh… oooooo… oooooohhhhhh dan selanjutnya ternyata temanku yang menelepon. Tanpa basa basi bu eka bilang “apa ngga ada yang lebih hot, ibu sudi dong”. bersama nada berbisik. Yang membuatku nafsu. “jangan malu-malu tunjukin aja ama ibu… ” Saat itu kupasang ear phone dan langsung saya menyatakan rekaman video porno yang ku dapat dari temanku.

Tanpa saya memahami bu eka meraba kont*lku yang waktu itu sedang tegang-tegangnya, dan dia terkejut, “wooow besar sekali anumu… ” Padahal saya punyai ngga gede-gede amat, panjangnya 15 cm dan diameternya 2.3 cm aja yaaa standart lahhhh… Dan terjadilah pembicaraan pada saya dan bu eka:

Saat itu dia berbisik padaku “aku masih perawan looo… ” di iringi bersama desahan. Lalu jawabku “oh yaaa, saya termasuk masih perjaka bu… ” bu eka: menjadi klo gitu kami pertemukan saja pada perjaka dan perawan, tentu nikmat… (tanpa basa basi lagi) selanjutnya jawabku malu aku: “ngga ah bu , saya ngga berani!!” bu eka: “ayolah… (dengan nada memelas)” aku: “tapi di mana bu? (tanyaku!)” bu eka: “di hotel aja biar aman” aku: “tapi saya ngga punyai uang bu” bu eka : “ngga apa-apa ibu yang bayarin!!!”

Dan waktu tiba di kamar hotel ibu itupun langsung beraksi tanpa basa basi lagi. ia melucuti bajunya satu persatu sambil di iringi bersama desahan… yang pertama ia lepaskan adalah jilbab yang menutupi kepalanya, selanjutnya baju, lantas rok panjangnya. dan tibala waktu ia membebaskan bh nya, yang ku lihat waktu itu adalah toket ibu yang putih mulus (mungkin karena sering di tutupi kalleeee) dan putingnya yang masih merah. dan pada waktu ia sudi membebaskan celana dalamnya dia menanyakan padaku… “mau bantuin ngga… ” selanjutnya cuma ku jawab bersama mengangguk saja. tanpa basa basi juga, saya menjadi membebaskan celana dalamnya yang berwarna putis tipis.

yang kulihat waktu itu adalah jembut tipis saja, selanjutnya saya menjadi menyandarkannya di dinding kamar sambil kujilati. da n timbullah nada desahan yang membuata tegang kont*lku ah… ahh… ahhhhshhhh… terruussss… ohhh… yeahhh… oooohhhhh… au… udahh dong ibu ngga tahan lagi… ooohhhh… yeah… o… o… oo… ohhhh… tanpa ku memahami ada cairan yang membasahi wajahku. cairan putih ituku hisap dan ku tumpahkan ke dalam mulutnya, ternyata bu eka suka “mau kembali donggg… ” selanjutnya saya kembali menghisap pepek bu eka yang basah dan licin kuat-kuat… “aaahhhh… ahhh… aarrgghh… uh… uh… uh… uh… ouuu… yeah… dan di sela teriiakan kerasnya muncrat kembali cairan putih kental itu bersama lajunya crroot… crooot…

di waktu dia terbaring lemas saya menindih badan bu eka dan selangkangannya ku buka lebar2, selanjutnya ak u mencoba memasukkan kont*lku ke dalam pepeknya bu eka dan yang berlangsung malah ngga dapat karena sempit. waktu ku tekan kepala kont*lku sudah masuk setengah dan ibu itu berteriak “ahhhh… ahhhh.ahhhhh… ahhhhh… , sakitttt… ahhh… pelan-pelan dong… ” seakan tak perduli kutekan lagi. kali ini agak dalam ternyata layaknya ada yang membatasi. ku tekan kuat-kuat “ahhhhhhh… aaaaaa… aaaauuuuu… , sakit… ohh… oh… ooghhhhhh… ” saya paksakan saja… kelanjutannya tembus juga. “ahhhhhhhhhh… aaaaahhhhhh… , sakitttttttt… ” bu eka berteriak keras sekali…

Sambil ku dorong kontontolku maju mundur pelan dan ku percepat goyanganku. “aahhhhhh… auhhhhhhhh… u.h… u.u… hh… a… u… u… hhhhh.hh.h.h. h… Dia tetap menjerit kesakitan, dan lebih kurang 20 kali goyanganku saya menjadi layaknya sudi keluar. Lalu saya arahkan kont*lku ke mulutnya dan… croot… … crroootttt… lebih kurang 5 kali muncrat mulut bu eka sudah di penuhi oleh spermaku yang berwarna putoh kenta (maklum sudah 2 minggu ngga ngocok)

Selang sebagian menit saya baru jelas jikalau pepek bu eka mengeluarkan cairan layaknya darah. Lalu ibu eka cepat-cepat ke kamar mandi. Setalah nampak dari kamar mandi bu eka langsung menyepong kont*lku sambil tiduran di lantai. Ternyata kendati perawan bu eka pandai sekali berpose. Lalu ku pegang pinggul bu eka dan mengarahkan ke posisi menungging. Lalu saya arahkan kont*lku ke pepek bu eka, selanjutnya ku genjot lagi… ohhh… oh… o… h.h.h.h.hh… h.hhhhh… h… hhhhhhh… hhhhh… yeahhhhh oouu… yesssss… ooohhhhh… yeahhhhh… waktu saya sudah menjadi jemu ku cabut kont*lku selanjutnya ku arah kan ke buritnya “sakit ngga… ” laluku jawab “paling dikit bu… ” saya mencoba memasukkan tapi ngga dapat karena sangat sempit selanjutnya bu eka berkakta “ngga apa-apa kok kan masih ada pepekku sudi kembali nggaaaa… ” laluku kentot kembali pepeknya tapisekarang beda waktu saya memeasukkan kont*lku ke dalam, baru sedikit saja sudah di telan oleh pepeknya. Ternyata pepek bu eka sama bersama lumpur hidup. saya mengarahkan kont*lku kembali ahhh… ahhh… ahhh… ahh… oooouuuhh… yeah… ou… ou… ohhhhhh… dan waktu lebih kurang 15 kali goyangan ku bu eka membebaskan kont*lku “aku sudi keluar… ” selanjutnya ku jawab “aku termasuk bu… , kami keluarin di dalem aja buu… ” “iya deeh jawabnya… ” selanjutnya kumasukkan kembali kont*l ku kali ini saya menusukknya kuatkuat. aaahhhh… ahhhh… aaaahhhhhh. ooooouuuuuuhhh… waktu teriakan panjang itu saya menyemprotkan spermaku ke dalam pepeknya crroooot… crootttt… saya mendengar kata-katanya “nikmat sekali… ” Dan saya pun tidur hingga pagi bersama menancapkan kont*lku di dalam pepeknya bersama posisi berhadapan ke samping.

CeritaDewasa