Pergaulan Yang Penuh Dengan Seks Bebas

Pergaulan Yang Penuh Dengan Seks Bebas

Pergaulan
Pergaulan Yang Penuh Dengan Seks Bebas

kenangan.xyz, Pergaulan – Dina baru 14 hari tinggal dengan ibunya di Australia. Untuk gadis yang baru beranjak dewasa ini amat berat ditinggal pergi oleh Papa tercinta. Ibunya bekerja di dubes RI sebagai sekretaris atase. Dina terhitung gadis yang kurang pergaulan, ia sesungguhnya memiliki muka yang cukup dan tubuh yang montok. Ibunya berharap pertolongan Tante Yanti,seorang Italia untuk membawa dina ke pesta dansa yang tertentu diselenggarakan bagi muda-mudi.

Singkat kata Dina dan Tante Yanti malam itu pergi ke pesta dansa di wai hamberg street. Saat itu sedang musim dingin. Setiap tamu sebelum masuk ke pesta dansa diberi peluang untuk berias di area ganti. Tapi aneh, kala hingga diruang tukar Tante Yanti menyuruh Dina untuk mengakses semua bajunya dan mengganti dengan baju didalam yang menurutnya ganjil. Katanya sih itu merupakan baju pesta serupa halloween.

Pakaian yang di tawarkan berupa BH yang cuma berupa dua kulit kerang yang diikat dengan sebuah tali dan talinya tidak boleh disimpul mati, begitu kata Tante Yanti sehingga jika dipasang ke dua kulit kerang tersebut tepat tentang puncak buah dada indah punya Dina. Lebih-lebih ulang celana dalamnya cuma berupa kain yang dijahit terhadap tali yang lantas diikatkan terhadap pinggang dengan simpul yang ringan dibuka. Tante Yanti terhitung berpakaian sama.
Dina keberatan tapi kata Tante Yanti, “Kalau kamu sudi jadi dewasa ikuti saja apa yang Tante Yanti lakukan”.

Seluruh perhiasan ditanggalkan. Akhirnya ke dua wanita ini cuma kenakan seragam aneh tersebut. Mereka masuk melalui suatu lorong. Di lorong tersebut berdiri dua lelaki tegap di kiri-kanan pintu. Mereka cuma kenakan kain penutup tidak tebal berwarna putih di bawah perut.

Kemudian Tante Yanti bicara kepada tidak benar satu dari mereka sambil merangkulnya. Tante Yanti mencium bibir lelaki itu sambil tangan kanannya meraba-raba sesuatu di balik kain putih tersebut. Lalu lelaki tersebut melepas satu demi satu simpul yang melekat terhadap Tante Yanti.Pelukan mereka tambah jadi tambah mesra hingga akhirnya jari lentik tangan kiri Tante Yanti meraba belahan pantat lelaki tersebut. Rupanya ini merupakan ticket atau password untuk masuk ke ruangan tersebut.

Kemudian Tante Yanti menyuruh hal yang serupa ke Dina, Dina terkejut perlahan-lahan ia dekati lelaki kedua. Lelaki tersebut merangkulnya dan menciumnya tepat terhadap bibirnya. Tapi ia lebih agresif ia langsung mengakses semua simpul dan meremas-remas payudara Dina. Dina gelagapan. Ia jadi tambah terkejut kala lelaki tersebut menyingkapkan kain putihnya dan menempelkan sesuatu yang hangat tepat terhadap vagina Dina. Dina coba meronta tapi lelaki yang pada mulanya dengan Tante Yanti ikut memegangnya.

Tante Yanti bicara pelan jika tangan kanan kamu tidak meremas dan tangan kiri tidak mengelus seperti yang tante lakukan maka dia bakal tetap hingga kamu orgasme. Tapi bagaimana mampu dekapan lelaki tersebut amat erat. Memang disela dekapan ia terhitung merasakan kenikmatan dari remasan tersebut. Ia merasa perasaannya melayang setiap penis lelaki itu menyentuh vaginanya dan perasaan itu tetap memburu hingga tak disadari ada cairan yang membasahi bulu-bulu halus di kira-kira lubang kebahagian itu.

Pelan-pelan tangannya merasa menyentuh penis lelaki tersebut. Dan lelaki tersebut merasa meregangkan pelukannya dan mencium lembut pangkal dada Dina.Setelah jari Dina mengelus belahan pantatnya. Ia baru melepas dan tersenyum.

Dengan perasaan berdegub Dina akhirnya masuk terhitung ke ruangan dengan Tante Yanti, Rupanya ruangan tersebut merupakan pesta kaum nudity. Mari tante kenalkan serupa Richard. Dina bersua dengan seorang pemuda gagah dan tampan entah kenapa hatinya mengijinkan dirinya berdansa dengan lelaki tersebut biarpun mereka tidak mengenakan kain selembarpun.

Richard membelakangi Dina sambil tangannya membelai tidak benar gunung kembar yang indah kepunyaan Dina, namun tangan yang lain memegang pusar Dina. Tak henti-hentinya Richard menciumi leher Dina sambil sekali-kali menghembuskan napas ke telinga Dina.
Sekarang Dina merasa punya kebiasaan dan timbul perasaan aneh terhadap diri gadis yang baru mekar tersebut. Ia merasa jantungnya berdebar dan keringatnya merasa bersatu dengan irama lembut yang didendangkan. Kedua orang tersebut berbaur dengan sekerumun orang yang lakukan hal yang serupa sehingga tidak merasa seringnya bersinggungan di ruangan yang ramai itu.

Setelah selesai merekapun melacak minuman, formalitas mereka minum aneh. Seorang pria harus meminum terlebih dahulu dan yang wanita harus meminum dari mulut pria tersebut. Dan kala si wanita itu minum sang pria harus memeluk pinggang sang wanita sambil mengelus vagina sang wanita dengan penisnya. Dan jika si wanita berdiam saja dan tidak memasukkan penis si pria ke lubang kebahagiaan punya si wanita, maka biarpun minuman di mulut pria udah habis ia bakal tetap membelai hingga si wanita terangsang hingga puncaknya.
Dina tidak tahu, ia ikuti saja ajakan minum dari pasangan dansanya yang tampan itu. Ketika hal tersebut terjadi ia ulang gelagapan dan cobalah meronta, tapi lelaki lain di kira-kira mereka jadi menopang Richard dengan memegangi tangan Dina,agar Ani tidak mampu memegang penis Richard. Merekapun ikut menciumi Dina sambil penisnya ditempelkan di belahan pantat Dina. Akhirnya permainan tambah panas. Tante Yanti sendiri sedang lakukan hal yang sama.

Perasaan Dina tambah kacau, lantas Richard diberi minum oleh Tante Yanti . Dan dengan pertolongan Tante Yanti,Richard ulang mampu meminumkan Dina melalui mulutnya. Dalam 1/2 mengetahui Dina merasa amat puas dan mengalami kenikmatan yang ke dua sesudah yang pertama di pintu masuk dan sekarang udah mampu tersenyum. Ketika Richard mengajaknya duduk di kamar tidur. Ani cuma tersenyum dan mencium penis Richard dengan bernafsu. Di kamar ini Richard lakukan hal yang serupa tapi lebih lembut. Tangannya meraba muka Dina dan menelentangkan Dina di daerah tidur, lantas ia meminumkan ulang Dina tapi sekarang tidak ada minumannya.

Bibir mereka bertemu. Tangan Richard membelai lembut leher Dina tetap turun ke dada dan hinggap di tidak benar satu puncak gunung keindahan. Kembali Richard membelai payudara Dina ini sambil sekali-kali mencium puting dari pucak indah ini, Dina merasa berkeringat tapi ia merasa nyaman kala tangan Richard yang satunya ulang membelai sekujur tubuhnya merasa dari pantat, pusar lantas ke pahanya.
Sampai akhirnya perasaan Dina tak tertahankan, degub jantungnya cocok dengan suaranya yang tertahan, “Ah.., ah”, dan tanpa mengetahui ia bicara ke Richard.

“Oh, luar biasa.., terus.., oh ulang dong Richard”.

Tanpa disadari dari belahan lubang keindahannya terpancar ulang cairan yang membasahi bulu-bulu vaginanya.
Melihat itu darah Richard langsung berdesir ia memasukkan penisnya ke vagina Dina dan merasa lakukan pemompaan. Dina sekarang tidak meronta jadi tersenyum dan merasa amat nikmat biarpun ada sedikit rasa sakit. Sampai suatu kala Richard merasa amat puas dan penisnya merasa berkontraksi mengeluarkan sesuatu ke lubang vagina Dina. “Kamu amat hebat”, begitulah kata Richard. Kemudian merekapun tidur dengan selimut musim dingin yang tebal.

Dina tertidur lelap membelakangi Richard, dan Richard tetap memeluknya mesra hingga keduanya tertidur. Keesokannya Dina terbangun di sekilingnya udah tidak ada siapa-siapa jika Tante Yanti. Ia terkejut kala menemui tubuhnya tidak mengenakan selembar benangpun, nyaris ia berteriak dengan mengetahui cepat dikenakannya handuk. Tante Yanti bicara pelan, “Terima kasih kamu sudi mampir ini video pada kamu dan dia anggaplah kenang-kenangan dari kami, mari kita pulang”.
Hal tersebut tidak terlupakan oleh Dina.

Leave a Reply

CeritaDewasa