Kisah Nyata Antara Perjaka dan Perawan

kenangan.xyz – Ini pengalaman pertama sex aku dengan cewek. Mungkin aku keterlaluan sekali menurut anda, tapi itulah kenyataannya. Sebelumnya nama aku Ari ( singkatan ), usia aku 25 tahun, baru saja lulus kuliah di Malang. Kejadian ini memang baru lebih dari satu minggu yg lalu, jadi aku tetap ingat sadar ucapan dan kelakuan aku waktu itu. Waktu itu memang kebetulan Ortu dan kakak aku ada resepsi keluarga di Jakarta yg memadai lama, supaya aku kebagian tugas untuk melindungi tempat tinggal kakak aku yg kosong. Saya udah lupa hari apa waktu mengenal gadis itu tapi yg sadar sehari sehabis mereka semua berangkat ke jakarta. Hari udah menjelang siang waktu aku baru saja bangun tidur, sehabis mandi aku bergegas berangkat pulang ke tempat tinggal ( tempat tinggal ortu ) untuk makan pagi, karena aku malas untuk masak sendiri di sini ( daerah kakak ), namun dirumah ortu kini hanya tinggal pembantu saja yg buat persiapan semua sarapanku . Selesai sarapan, layaknya biasa aku duduk enjoy di teras depan tempat tinggal sambil membaca koran Jawa Pos, memang semenjak lulus kuliah keseharian aku hanyalah nyantai aja sambil cari kesempatan kerja, maklumlah ulang Krismon. Paling-paling tiap hari normalitas aku hanyalah surfing Internet dirumah, atau maen game, atau juga nonton film VCD kalo kebetulan sohib aku pinjam berasal dari rental.
Terus terang bisa saja aku ini tergolong maniak sex, soalnya nggak bosen-bosennya rasanya surfing kasus sex di Internet ( Bubblegumtv, Wiro, babylon-x, dan lain-lain ). Saya selamanya terangsang dengan segala liputan sex, aku selamanya berkhayal kepingin senggama dengan bintang2 cewek cakep layaknya yg ada di VCD atau cewek cakep yg kebetulan aku temui di mal atau plaza… edan yah!, padahal selama aku pacaran atau bergaul dengan cewek nggak pernah namanya cium bibir, pegang paha atau buah dada bahkan sampe petting atau senggama. Yaah … paling2 hanyalah pegang tangan, saling peluk… nggak lebih …swear !!, nggak tau yaah..tapi rasanya waktu dengan mereka, aku justru tambah kasihan sekali en sayang … nggak kepingin melukai perasaan mereka… soalnya kalo udah napsu aku ngeri kalo lupa diri … ngeri kalo dituntut nikah nantinya he..he.Nah, sampe akhirnya aku putus … tus …dengan pacar aku dan lulus kuliah, aku belum mampu gantinya juga sampe sekarang.
Oh, yaa kok ngelantur … kita ulang ke semula….Saking asyiknya baca koran nggak terasa hari udah semakin siang dan aku tak sadar itu sampe akhirnya ada suara cekikikan menggodaku …cowoook .., aku agak kaget dan lihat siapa yang ngomong tadi, eeh … ternyata ada serombongan 3 orang cewek anak sekolah yang melalui depan rumahku. Mungkin ulang pulang sekolah pikirku, aahh … sialan ternyata yang menggodaku tetap anak SMP, keliatan berasal dari rok seragamnya yg berwarna biru tua. Tapi iseng kuperhatikan wajah mereka satu persatu, cewek yg pertama biasa aja, yg ke-2 nggak cakep juga, ..tapi cewek yg ketiga eiits … mukanya manis juga… serupa salah satu vokalis bening, entah siapa namanya. Alamak … kupikir, ia tersenyum manis kepadaku dan ku balas senyumannya. Mmmm…manis sekali dia … meskipun tetap SMP tapi tubuhnya memadai besar dan bongsor dibanding ke-2 temannya yang agak kurus. Ia terjadi dengan ke-2 temannya sambil cekikikan dan saling berbisik. Wah, laku juga aku serupa anak SMP pikirku, bisa saja tampangku tetap imut-imut. Sepeninggal mereka aku jadi nggak mampu tenang, teringat konsisten serupa cewek SMP yang paling manis tadi. Anehnya, hanya memikirkannya saja tanpa terasa batang kontolku terasa cenut-cenut identik kalo aku sedang nonton BF…. ngaceng. Ampuun pikirku …aku kok terangsang serupa anak SMP.. kenal aja nggak.
Tiba-tiba saja timbul pikiranku untuk ngesex bersamanya … gila pikirku. Saya berusaha untuk menghilangkan anggapan kotor tersebut … tapi toh selamanya saja nggak mampu membiarkan bayangan wajahnya. Baiklah, di dalam hati akhirnya aku berniatan untuk berkenalanan dengan cewek SMP tadi besok siang …mudah-mudahan saja dia melalui sini ulang pikirku. Keesokan harinya, sejak pagi aku udah nongkrong di teras depan tempat tinggal nungguin dia, sambil baca koran sesekali aku ngeliat muncul pagar jangan2 dia udah lewat. Lama sekali aku nungguin dia … risau kalo2 dia nggak melalui sini lagi. Tapi akhirnya tidak cukup lebih jam setengah satu siang ( hampir putus asa ), kulihat ada seorang cewek anak SMP tentunya terasa lewat jalur depan rumah. Segera aku meloncat berasal dari kursi dan melongok muncul pagar, sambil pura-pura mengikis bekas sobekan koran ke daerah sampah dan aku melirik ke samping, apa memang bener dia yg melalui … eiits…ternyata bener cing, mana pulang sendirian ulang … sungguh kebetulan sekali pikirku …alamak manis sekali dia, kulitnya putih mulus lagi, wajahnya imut-imut sekali karena memang tetap ABG, idungnya kecil mbangir lucu sekali, sedang rambutnya lurus panjang sebahu. Tubuhnya meskipun agak kecil tapi tidak kurus dan keliatan seksi sekali, dan yg nggemesin gundukan bulat didadanya itu yg keliatan agak besar dibanding tubuhnya yg kecil supaya keliatan sekali seragam sekolahnya itu agak mendesak kedepan dibagian dadanya. Waah … nih cewek nyahook juga membuat ngesex … pikirku ngeres.
Dia agak kaget waktu melihatku tiba-tiba nongol muncul pagar, dan dia sedikit salah tingkah sewaktu terasa dirinya kuperhatikan. Untung saja dia nggak tau pikiranku yang ngeres .. kalo tau bisa2 dia lari ngibrit barangkali. Sambil tersenyum manis kusapa dia.” Hai… dik, pulang sekolah yaaach..’, sapaku seramah bisa saja sambil tersenyum. Ia mendelik kaget bisa saja tak menyangka aku bakal menyapanya.” Eeeh..i..iya mas ..”, katanya. Keliatan sekali dia gugup waktu menjawab pertanyaanku. Mungkin saja dia malu soalnya kemaren ia sempat menggodaku … rasain !!.” Kok pulangnya sendirian sih dik… temennya mana yg kemaren..?”, aku pura-pura polos.” Eeh …i..itu.. a.. anu mas.. aku pulang pernah mas….”, jawabnya semakin gugup. Langkahnya jadi curiga untuk terus. Akupun langsung beranjak berdiri di depannya. Kesempatan pikirku.” Ooooh… jadi sendirian nih.. sekolahnya di mana sih dik..?”, pura-puraku terus.” I..itu disitu mas.. .. SMP Setia Budi ..”. Dia semakin salah tingkah melihatku berdiri dihadapannya, sekaligus menghadang langkahnya.” Ooo… SMP Setia Budi yg didepan situ yaach…. memangnya kelas berapa sih dik.. “, tanyaku konsisten manfaatkan kesempatan.” Mmph … a..anu.. anu kelas dua m..mas..”, jawabnya sedikit malu. Wajahnya sedikit memerah, tapi jadi semakin manis saja kelihatannya. Bibirnya yang merah dan mungil tersenyum malu sambil menyatakan giginya yang putih.” Iiih .. adik ini kok kelihatannya malu-malu sih…emangnya adik nggak suka berbicara serupa aku yaaach”, pancingku.” ooooh… nn ..ngg..nggaak kok mas …”, jawabnya sambil tersenyum manis. Makin berani nih anak.. bagus pikirku.” Mmmh….mas boleh kenal nggak serupa adik ….”, pancingku kemudian.” Mmmmm …..”. Ia nggak menjawab, tapi senyumnya semakin manis dan ke-2 tangannya saling meremas sambil diluruskan kebawah tersipu malu.” Mmm ..mmm.. mmmm.. kok hanyalah mmm .. aja sih he..he.. ya udah deh kalo nggak boleh … mas khan hanyalah nanya kalo ….”.” Mmmm … Dina mas”, tiba-tiba ia memotong ucapanku.. sambil tersenyum manis tentunya.” Ooo… Dina…to…namanya bagus banget yaa …. oya.. kenalin deh namaku Ari”, sahutku sembari kuulurkan tanganku kepadanya. Semula ia agak ragu, tapi akhirnya ia capai tangan kananku. Kujabat erat tangannya yang agak mungil, halus sekali cing, kaya tangan cewe ku dulu.” Mas Ari rumahnya di sini yaach ….”, tanyanya semakin berani.” Iyaa … memangnya kenapa?”” Nggak…kok nggak pernah keliatan sih mas ?”” Kamu juga nggak pernah keliatan, kok nanya ?”, candaku.Ia tertawa kecil, akupun ikut tertawa.
Begitulah, tidak usah banyak cerita pembaca sekalian, semenjak itu aku dan dia semakin akrab dan tiap tiap hari selamanya janji ketemu didepan rumahku. Biasanya selepas pulang sekolah, aku pasti mengajaknya datang pernah ngobrol di rumahku dulu, yg ternyata memang ia tetap tetanggaku sendiri yang hanya berjarak lebih kurang 500 mtr. berasal dari rumahku. Karena kebetulan rumahku sedang kosong hanya pembantuku saja yg tinggal waktu ortuku sendiri belum pulang, perihal ini seakan menjadikan moment bagiku untuk lebih mengakrabinya. Walaupun usiaku dan dia berbeda benar-benar jauh, karena dia tetap 14 th. tapi itu bukan jadi kasus bagi kita untuk saling bertukar pikiran. Ternyata dia tambah kupikir benar-benar dewasa untuk seusia dia, perihal itu terbukti waktu pada hari kelima semenjak aku mengenalnya, hari itu Sabtu sepulang sekolah sengaja aku menjemputnya pulang berasal dari sekolahnya.
Dina terlihat kaget melihatku berada didepan sekolah, tapi kemudian ia jadi gembira sekali sewaktu kubilang aku inginkan menjemputnya dan mengajaknya jalan-jalan. Ia mengenalkanku pada teman2 ceweknya yg lain, tapi mana aku pikirkan wong temennya tetap keliatan bau kencur semua he..he.. . Akhirnya sehabis aku mengantarnya pulang bergeser baju, dan hanyalah berbasa-basi bersilat lidah dengan mamanya, aku langsung cabut membawanya ngeloyor keliling kota naik motorku. Namun itu hanyalah basa-basiku aja, karena nggak sampe setengah jam, selanjutnya ia kuajak pulang ketempat kakakku yang memang juga kosong. Rencanaku memang sebelum akan ortuku pulang dengan sodara lakiku, aku inginkan lebih bebas berkencan ria dengan Dina. Pertimbanganku dirumah ortu karena tempatnya dikampung yg ramai tidak cuman itu juga ada pembantu, jadi nggak sedap dong kalo ngajak Dina ngobrol di kamarku misalnya, bisa2 aku kena lapor ortu, sedang daerah kakakku ada di daerah perumahan yang relatif benar-benar sepi karena memang penghuninya banyak yg kosong. Sehingga dengan demikianlah aku mampu bebas berbuat apa saja dengan Dina.
Terus terang seminggu ini memang pikiranku ulang jemu dan buntu, perihal ini selamanya terjadi jikalau nafsu sex-ku tak terlampiaskan. Maklum saja biasanya aku selamanya ber-onani-keke jikalau terangsang, tapi semenjak aku mengenal Dina, aku jadi malas untuk berbuat perihal memalukan itu, aku jadi inginkan merasakan sex memang yg selama ini aku belum pernah merasakannya serupa sekali. Kini kesempatan itu seolah udah datang, yg harusnya semenjak pernah aku lakukan. Aku menyesal kenapa pernah tak kuajak saja pacarku untuk ngesex …toh ia pasti berkenan melakukannya, karena pacarku benar-benar mencintaiku. Sekaranglah saatnya aku perlu membiarkan fantasi2 semu itu. Aku tau meskipun tetap SMP Dina udah naksir berat padaku, akupun begitu padanya meskipun hanya hanyalah hanyalah sayang padanya. Aku belum mampu mencintainya, karena bagaimanapun juga ia tetap benar-benar muda dan ia pasti belum sadar makna cinta sesungguhnya. Bagiku ia hanya hanyalah daerah sharing suka dan canda.Waktu udah menyatakan pukul dua siang kala kita berdua hingga di perumahan TS ( singkatan ) disebelah utara kawasan kota Malang ( Blimbing ), daerah kakak laki-lakiku tinggal yang sedang kosong itu. Setelah menutup pagar depan, langsung kuajak Dina yang langsung menggelayut manja disampingku untuk masuk ke di dalam rumah. Melihat ulahnya yang menggemaskan itu tanpa terasa batang kontolku cenut-cenut terasa ngaceng lagi. Aku langsung memeluk tubuh bongsornya yang seksi itu dan dengan sedikit bernafsu langsung kusosor saja pipinya yang putih mulus itu dengan bibirku. Dina benar-benar terkejut lihat ulahku, ia langsung menepiskan pipinya berasal dari bibirku, aku jadi nggak sedap dibuatnya.” Eeeh .. mas Ari …kok gitu sih …”, Dina memandangku sambil melotot seakan menghakimiku. Namun aku mampu langsung mengendalikan diri, sambil tersenyum manis aku langsung capai tangannya dan kutarik masuk ke di dalam rumah. Setelah menutup pintu terasa sekali di dalam keadaan agak remang2 karena memang pagi tadi sebelum akan balik ke tempat tinggal ortu, gorden sengaja tak kubuka untuk jaga-jaga saja, sapa tau ada maling. Sambil selamanya kupegang tangannya erat-erat, kutatap wajah manisnya yang benar-benar innocen itu, wajahnya tetap cemberut dan keliatan marah, tapi aku tau bagaimanapun juga selama 5 hari ini aku udah percaya kalo ia naksir berat kepadaku dan pasti ia benar-benar sayang kepadaku. Ini merupakan senjata utamaku untuk beroleh dirinya.
Sambil selamanya tersenyum manis aku berbicara padanya.” Dina … itu tadi artinya mas Ari sayaaaang serupa Dina …. apa nggak boleh mas Ari ngasih sun sayang ..?”, rayuku.” Mmmm ..mas Ari gitu sih ….?”, Dina seakan selamanya merajuk kepadaku, ia menarik terlepas tangannya berasal dari genggamanku dan terjadi menuju ke sofa ruang tamu. Badannya yang hanya setinggi bahuku itu digoyangkan kesal, namun pinggulnya yang bulat keliatan seksi sekali karena ia kenakan celana ketat berasal dari kain yang memadai tipis berwarna putih supaya wujud bokongnya yg bulat padat begitu kentara, goyangan pinggulnya benar-benar … benar-benar menawan dan bahkan saking ketatnya biasan celana dalamnya hingga keliatan sekali bersifat segitiga. Pantatnya yang bulat seirama dengan ke-2 pahanya yang seksi, sedang ke-2 kakinya terlihat agak kecil, maklum tetap ABG tapi menawan sekali pokoknya.
O..iya hanyalah pembaca tau, waktu itu yang aku tidak mampu lupa ia mengenakan busana kaos putih ketat dan polos supaya aku mampu lihat sadar wujud payudaranya yang meskipun tidak sebesar mempunyai pacarku dulu, tapi terlihat benar-benar kencang sekali, bundar layaknya buah apel tapi pasti saja lebih besar berasal dari itu, kaosnya yang memadai tipis membawa dampak behanya yang mungil terpampang sadar sekali dan juga berwarna putih, begitu pula dengan celana panjangnya yang juga ketat berwarna putih kecoklatan hingga ke mata kaki. Pokoknya busana dan celana yang ia kenakan benar-benar nge-trend dan seksi sekali, supaya konsisten terang justru terlihat jadi benar-benar merangsang sekali, itulah yang salah satu aku khawatirkan waktu ngeluyur ke plaza tadi. Banyak sekali orang2 … laki-laki tentunya menatap gemas ke tubuh Dina, karena tidak cuman ia putih dan maniss sekali, postur tubuhnya yang terasa berkembang mekar dengan busana layaknya itu pasti membuat jakun laki-laki naik turun. Malahan aku tadi sempat sewot karena ada seorang bapak setengah usia yang kebetulan melalui disamping kita di plaza sempat memelototi tubuh Dina berasal dari atas hingga ke bawah. Memang waktu itu Dina benar2 pamer body…. nyahoo deh pokoknya. Aku aja sempat ngaceng di plaza tadi karena cewekku itu bahkan … orang lain.Dina menghempaskan pantatnya di sofa, aku menyusulnya langsung dan duduk rapat disampingnya, kupandangi wajahnya berasal dari samping … seolah-olah tetap marah, bibirnya yang mungil terlihat basah dan ranum berwarna kemerahan tanpa lipstik. Mmmm …. inginkan rasanya aku mengecup dan mengulum bibirnya yang menawan itu.” Dina sayang …”, rayuku semakin nekat. ” Mas Ari boleh khan cium bibir kamu … say …”” Iiiiih … mas Ari ..ahh…”, Dina semakin merajuk, tapi aku tau pasti itu hanya hanyalah pura-pura. Aku jadi semakin berani dan bernafsu.” Dina sayang … konsisten terang … mmm … hari ini mas Ari kepingin dengan dik Dina … mas Ari inginkan memberi tambahan rasa kasih sayang mas serupa dik Dina … asal dik Dina berkenan memberi tambahan apa yang mas inginkan .. berkenan kan sayang ..?”. Tanpa aku menyadari kata-kata itu meluncur begitu saja, pada kaget dan heran dengan ucapanku sendiri seolah-olah ada setan melalui yang memaksaku untuk menyatakan itu …
Sementara itu mata Dina membelalak kaget kearahku, mukanya yang manis tambah jadi terlihat lucu. Bibirnya yang mungil merah merekah dan terlihat basah. Maassss …….. Hanya kata itu yang diucapkannya, setelah itu ia hanya memandangku lama tanpa sepatah katapun. Aku mengambil inisiatif dengan menggenggam erat dan mesra ke-2 belah tangan mungilnya yang halus mulus.” Dik Dina sayang …. percayalah apapun yang mas katakan … itu wujud rasa cinta dan kasih sayang mas serupa kamu say …. percayalah … mas inginkan bukti cintamu … sekarang …”Selesai berbicara begitu nekat kudekatkan mukaku ke wajahnya yang benar-benar manis itu, dengan cepat aku mengecup bibirnya dengan lembut. Aaaahhhh….. bibirnya begitu hangat dan lembut, terasa nikmat dan maniss … mmmmm … hidung kita bersentuhan lembut supaya nafasnya kudengar sedikit kaget, tapi Dina serupa sekali tak memberontak, kukulum bibir bawahnya yang hangat dan lembut, kusedot sedikit …. mmm nikmat …baru pertama kali ini aku mengecup bibir cewek …. enaakk ternyata … lima detik kemudian, kulepaskan kecupan bibirku berasal dari bibir Dina. Aku inginkan lihat reaksinya, ternyata waktu kukecup tadi ia memejamkan ke-2 belah matanya, dengan mata redup ia memandangku sedikit aneh tapi wajah manisnya begitu mempesonaku, bibir mungilnya yang kukecup tadi tetap setengah terbuka dan basah merekah. ” Bagaimana sayang …. kau bersediakah ..? demi aku …cintamu …”, rayuku sambil menghindar nafsu birahi yang menggelora.
Tanpa Dina menyadari batang kontolku udah tegang tak terkira, sakitnya terpaksa kutahan sekuatnya, karena posisi batang kontolku sebelum akan ngaceng ke arah bawah dan aku tak sempat membetulkannya ulang tadi waktu kukecup bibir Dina, supaya begitu ngaceng yang harusnya di dalam keadaan bebas mengacung ke atas kini hanya mampu mendesak-desak ke bawah tanpa mampu bergerak ke atas. Cenut..cenut..cenut…sakit bok…Aku berusaha mengecup bibirnya ulang karena aku tak tahan dengan nafsuku sendiri, tapi dengan cepat Dina membiarkan tangan kanannya berasal dari remasanku, dadaku ditahannya dengan lembut. Mulutku yang udah kepingin nyosor bibirnya ulang jadi tertahan …” Mass …” Dina berbisik lirih, tatapannya terlihat sedikit takut dan ragu.” Dina sayang … percayalah serupa mas …”, hanya kata-kata itu yg terucap setelah itu aku bingung sendiri berkenan ngomong apa …. pikiranku udah buntu oleh nafsu.” Tapi mass …. Dina takut mas. ..”” Takut apa sayang ….katakanlah ..”, bisikku ulang sambil kuraih tangannya ulang kedalam genggamanku, waktu tanpa sadar kubasahi bibirku sendiri tak sabar inginkan mengecup bibir mungilnya lagi.” A…. .aa ..nu …Dina takut mas Ari nanti meninggalkan Dina …”, bisiknya sedikit keras ditelingaku, tatapannya terlihat semakin ragu.Kugenggam kuat ke-2 tangannya selanjutnya secepat kilat kugerakkan mukaku kedepan dan … Cuuuupp .. kukecup sekilas bibirnya sambil berujar …” Dina sayangku … mas Ari konsisten terang tidak mampu menjanjikan apa-apa serupa kamu … tapi percayalah mas Ari bakal membuktikannya kepadamu … mas bakal selamanya sayang serupa dik Dina …..”, bujukku untuk lebih meyakinkannya.” Ta…tapi mas …..”, bisiknya tetap ragu. Aku tersenyum, nih cewek kuat juga mentalnya, nggak langsung terbawa nafsu.
Dulu pacarku saja baru kupeluk sebentar pasrahnya udah setengah mati, kalo aku minta keperawanannya pasti dikasihnya … aku percaya itu.” Dina … percayalah … apa mas perlu bersumpah sayang … kita memang tetap baru lebih dari satu hari kenal sayang tapi percayalah … yakinlah sayang …. kalo Tuhan berharap kita pasti selamanya dengan sayang …”, rayuku menenangkan perasaannya.” La … selanjutnya kalo Dina ….aa.. hingga h..hh..hamil gimana mass……?”, ujarnya sembari menatapku takut-takut di dalam keraguan. Dalam hati aku tersentak kaget … nih cewek kok tau yah… kalo maksud sebenarku memang inginkan bersebadan dengannya. Kebetulanlah pikirku …nggak perlu aku berpura-pura lagi.” Aah …jangan risau sayang …. mas bakal bertanggung jawab semuanya.. kalo dik Dina hingga hamil oleh mas … yah mas pasti mengawini dik Dina secepatnya…. bagaimana sayang .?”, bisikku semakin tak sabar. Batang kontolku semakin cenut-cenut tidak cuman sakit karena salah posisi juga terasa semakin membesar saja, bayangkan aja aku terasa udah tinggal selangkah ulang keinginanku terpenuhi, bayangan tubuh mulus ..telanjang bulat … pasrah .. siap untuk diperawani … siap untuk digagahi …masih ABG ulang … ahh alamak jikalau …..
Tanganku bergerak semakin berani, yg tadinya hanya meremas jemari tangan kini terasa meraba keatas …menelusuri berasal dari pergelangan tangan konsisten ke lengan hingga ke bahu selanjutnya kuremas lembut. Kupandangi gundukan bulat menantang bak buah apel Malang berasal dari balik busana kaosnya yang ketat … BH putihnya yang kecil menerawang terlihat penuh terisi oleh daging lunak yang benar-benar merangsang. Mmmmm … jemari tanganku gemetar menghindar keinginan untuk menjamah dan meremas gundukan payudara montoknya itu. Oooohh….dan kulirik Dina, ternyata ia tetap memandangku penuh keraguan tapi aku percaya berasal dari tatapan mataku ia pasti mampu lihat betapa diriku udah dilanda oleh nafsu birahi yang menggelora…siap untuk menerkam dirinya…. menjamah tubuhnya … meremas dan pada akhirnya pasti bakal menggeluti dirinya luar di dalam hingga puas. Aku berusaha selamanya tersenyum, tapi bisikan setan-setan burik di belakangku seakan menggelitik telingaku untuk berbuat lebih nekat…… ayo…Ar …perkosa aja .. jangan menunggu lama-lama ………hik..hik…hik.., begitulah lebih kurang yg kudengar.
Sialan pikirku … sedemikian ngeresnya otakku kah ..?. Lalu kulihat bibir Dina bergerak perlahan..” Mas …mas Ari perlu janji pernah sebelum akan ……”, ia tak melanjutkan ucapannya. ” Sebelum apa sayang …..katakanlah …”, bisikku tak sabar. Kini jemari tangan kananku terasa semakin nekat menggerayangi pinggulnya yang sedang mekar itu, kala jemariku merayap ke belakang kuusap belahan pantatnya yang bundar selanjutnya kuremas gemas. Aduuh mak …. begitu lunak, hangat dan padat.” Aaaaahhh … mas ..”, Dina merintih pelan. Batang kontolku semakin cenat-cenut tak karuan, sakitnya nggak mampu diceritakan lagi…. begitulah kalo salah posisi .. mana ngacengnya udah nggak terkontrol lagi. Sementara setan-setan burik di belakangku terasa berjoget dangdut ….terlenaaa….ku terlenaaa….. identik kaya suara Ike Nurjanah.” Iiih.. mas ….aaah … mm …mas.. Dina berkenan menyerahkan seutuhnya asal mas Ari berkenan bertanggung jawab nantinya …”, Dina berbisik semakin lemah, waktu itu jemari tangan kananku bergerak semakin menggila, kini aku bergerak menelusup ke pangkal pahanya yang padat berisi, dan terasa mengelus gundukan bukit kecil .. bukit kemaluannya. Kuusap perlahan berasal dari balik celananya yang benar-benar ketat, dua detik kemudian kupaksa masuk jemari tanganku di selangkangannya itu dan kini bukit kecil kemaluannya itu udah berada di dalam genggaman tanganku. Dina menggelinjang kecil, waktu jemari tanganku terasa meremas perlahan… terasa empuk hangat dan lembut. Kudekatkan mulutku ulang ke bibir mungilnya yang selamanya basah merekah hendak menciumnya, tapi ulang Dina menghindar dadaku dengan tangan kanannya ….” eeehhh ….mas .. berjanjilah pernah mas ….”, bisiknya di antara desahan nafasnya yang terasa sedikit memburu. Kena nih cewek … pikirku menang.” Oooh … Dina sayang … mas berjanji untuk bertanggung jawab … aahhh…. mas inginkan keperawananmu sayang …katakanlah..”, ucapku semakin ngawur dan bernafsu. Sementara jemari tanganku yang sedang berada di sela-sela selangkangan pahanya itu terasa gemetar hendak meremas gundukan bukit kemaluannya ulang ….satu … dua …ti … , setan-setan burik di belakangku terasa ramai ngoceh seakan memberiku aba-aba… ” Ba..baiklah mas …. Dina percaya serupa mas Ari …”, bisiknya lemah.” Jadi ..?..”, bisikku tidak cukup yakin. ” Hhhhh…. lakukanlah mass ……. Dina punya mas seutuhnya.. hhhh..”Teng … teng … teng … hatiku bersorak girang seakan tak percaya, kaget campur haru … begitu besar pengorbanannya dengan perkataannya itu.
Tetapi sungguh aku tak pernah menyangka bahwa hari ini aku bakal jalankan kelakuan yang harusnya benar-benar terlarang. Aku sadar nuraniku menyatakan ini sungguh benar-benar berdosa besar tapi apalah artinya kalau nafsu udah menguasai dan mengungkungku waktu itu, aku lupa diri, dan aku tak pikirkan akibat setelah itu nanti… yang terpikirkan waktu itu, aku inginkan langsung menjamah tubuh Dina, merasakan kehangatannya, memesrainya sekaligus merenggut dan merasakan nikmat keperawanannya hingga nafsuku terlampiaskan.” Benarkah ..? Oooh .. Dina sayanggg… Cuppp cuppp…”. Secepat kilat bibir mungilnya yang hangat merekah ulang kukecup dan kukulum nikmat. Kuhayati dan kurasakan sepehuh perasaan kehangatan dan kelembutan bibirnya itu, kugigit lembut, kusedot mesra … mmmm nikmat. Hidung kita bersentuhan lembut dan mesra. Dengus nafasnya terdengar memburu waktu kukecup dan kukulum bibirnya memadai lama, bau harum nafasnya begitu sejuk di dadaku. Kupermainkan lidahku di dalam mulutnya, identik layaknya yg dijalankan para bintang film Vivid, dan dengan mesra Dina terasa berani membalas cumbuanku dengan menggigit lembut dan mengulum lidahku dengan bibirnya. Aaah … terasa nikmat dan manis.. waktu ke-2 lidah kita bersentuhan, hangat dan basah. Lalu kukecup dan kukulum bibir atas dan bawahnya secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil waktu bibirku dan bibirnya saling berkompetisi mengecup mesra. Tak sangka Dina mampu membalas semua kecupan dengan bergairah pula. ” Aaah .. Dina sayang …. kau pandai sekali … kamu pernah mempunyai pacar yaach … ?”, tanyaku curiga.Mukanya yang manis terlihat sayu dan tatapan matanya terlihat mesra, sambil bibirnya tersenyum manis ia menyahutiku.” Mmmm … Dina belum pernah mempunyai pacar mas … ini ciuman Dina yang pertama kok mas ..”, sahutnya polos.” Kok ciumanmu pandai sekali …. jangan2 dik Dina sering nonton film porno yaaa …?”, godaku.Dina tersenyum malu, dan wajahnyapun tiba-tiba bersemu merah, ia menundukkan mukanya. Malu.” I…iya mas … lebih dari satu kali di Video …”, sahutnya konsisten terang sambil selamanya menundukkan muka.Aku tersenyum lega, ternyata ia tetap real Virgin, belum pernah ada cowok yang menyentuhnya tidak cuman aku. Waah….betapa beruntungnya aku.
Setan-setan burik di belakangku bersorak girang menaikkan gairahku. ” Dik Dina sayang … kamu nggak kecewa khan karena mas benar2 benar-benar inginkan keperawananmu sayang …?”, tanyaku cuek. Ia mengangkat wajahnya sambil tersenyum manis.” Dina serahkan apa yg mampu Dina persembahkan membuat mas Ari …. Dina ikhlas …. lakukanlah mas kalo mas benar2 menginginkannya…..”, sahutnya lirih.Horeeeee …….. asiiiikk Ar …. sikat sekarang ….wes ewes ewes hingga bablas … teriak setan2 burik di belakangku. Jemari tangan kananku yg tetap berada di selangkangannya terasa bergerak menghimpit ke gundukan bukit kemaluannya yang tetap perawan itu selanjutnya kuusap-usap ke atas dan ke bawah dengan gemas. Dina memekik kecil dan mengeluh lirih, ke-2 pelupuk matanya dipejamkan rapat2, waktu mulutnya yang mungil meringis lucu … wajahnya yang manis muncul sedikit berkeringat. Kuraih kepalanya di dalam pelukanku dengan tangan kiri dan kubisikkan kata-kata mesra ditelinganya. Kucium rambutnya yang harum.” Ooohmm…. mmm .. masss ….”, bisiknya lirih.” Enaak sayang kuusap-usap begini …”, tanyaku bernafsu.” Hhhhh … i .. iyyaa …mass..”, bisiknya polos. Astaga dia udah nafsu nih pikirku di dalam hati. Jemariku yang nakal kini bukan hanya mengusap tapi terasa meremas bukit kemaluannya dengan benar-benar gemas.” Aakkkhhh …. sakit mas ….aawww …”, Dina memekik kecil dan tubuhnya terlebih pinggulnya menggelinjang keras. Kedua pahanya yang tadi menjepit pergelangan tangan kananku direnggangkan. Kuangkat wajah dan dagu Dina kearahku, matanya tetap terpejam rapat, tapi mulutnya sedikit terbuka supaya giginya yg putih kentara jelas. Aku merengkuh tubuhnya supaya lebih merapat ke badanku selanjutnya ulang kukecup dan kucumbu bibirnya dengan bernafsu. Tangan kirinya capai pinggangku dan memegangi kemejaku kuat-kuat.
Puas mengusap-usap bukit kemaluannya, kini jemari tangan kananku bergerak merayap keatas, terasa berasal dari pangkal pahanya konsisten keatas menelusuri pinggangnya yg kecil ramping tapi padat, sambil konsisten mengusap kurasakan ujung jemariku terasa berada di kaki pegunungan apelnya yg sebelah kiri. Dari balik busana kaosnya yg ketat aku mampu merasakan betapa padat gunung apelnya itu. Aku mengelus perlahan disitu selanjutnya terasa mendaki perlahan … satu …dua … tiga ..jemari tanganku sekejap meremas kuat buah dadanya yg layaknya apel itu saking gemasnya. Empuk dan kenyal tapi terasa padat. Seketika itu pula Dina membiarkan bibirnya berasal dari kuluman bibirku. Mulutnya memekik kesakitan …” Aaaawwwww … mas Ar sakitttt….. jangan keras-keras dong meremasnya ….”, protes Dina sambil selamanya tersenyum manis. Bibirnya terlihat benar-benar basah sedikit berliur. Maklum waktu kucumbu tadi air liurku sengaja kubasahkan ke bibirnya. Abisnya enaak sekali rasa bibirnya kalo basah.
Kini secara bergantian jemari tanganku meremas ke-2 buah dadanya dengan lebih lembut. Dina menatapku dengan senyumnya yg mesra. Ia membiarkan tanganku menjamah dan meremas-remas ke-2 buah dadanya hingga puas. Hanya sesekali ia merintih dan mendesah lembut jikalau aku meremas susunya sedikit keras. Kami saling berpandangan mesra, kupandangi sepuasnya wajah manisnya, hingga akhirnya aku udah tak kuat ulang menghindar desakan batang kontolku yang udah ngaceng …ceng… aku takut alat signifikan kesayanganku itu mampu patah karena salah posisi. ” Auuggghhh … “, aku menjerit memadai keras. Aku meloncat berdiri. Dina yang tadinya sedang menikmati remasanku pada buah dadanya jadi ikutan kaget.” Eeehh …kenapa mas …?”” Aahhh anu sayang …. mempunyai mas sakit nih “, sahutku sambil buru-buru kubuka celana panjangku dihadapannya. Aku tak peduli, toh bagaimanapun dia pasti ngeliat juga nanti alat kelamin kesayanganku itu. Sruuut …. celana panjangku melungsur ke bawah, waktu Dina yang tak menyangka aku berbuat demikianlah hanya memandangku dengan terbelalak kaget. Cuek … daripada batang kontolku kram nggak mampu bergerak mending kubuka aja sekalian CD ku dan … Tooiiing …batang kontolku yang udah ngaceng itu langsung mencuat dan mengacung muncul … mengangguk-anggukan kepalanya naik turun identik burung kutilang kalo sedang menari-nari.” Aaawww …. mas Ari jorok…”, Dina menjerit kecil sambil memalingkan mukanya kesamping. Jemari ke-2 tangannya di tutupkan ke mulut dan wajahnya. He …he… aku terkekeh geli batang meriamku udah terlihat ngaceng berat … urat-urat dipermukaan batang kontolku hingga menonjol muncul semua.
Kepala kontolku terasa cenut-cenut membiarkan kebebasan sehabis tidak cukup lebih 1 jam terpenjara di di dalam CD ku yang sempit dan sumpek, maklum CD ku memang sejak kemaren belum kuganti jadi baunya yaaa …. tau sendirilah. Batang kontolku ini nggak panjang-panjang bener kok hanyalah lebih kurang 14 centi lah tidak cukup dikit, tapi yang membuatku bangga adalah bentuknya yang serupa mempunyai bintang film Tarzan-X Rocco Siffredi , montok dan berurat, diameternya aku nggak pernah ngukur tapi yg sadar memadai memuaskanlah membuat ngesex kupikir. Sementara Dina tetap menutup wajah tanpa bersuara, kukocok batang kontolku dengan tangan kananku …. Uuuaaahh … nikmatnya, sambil membiarkan ketegangan urat-urat yang menonjol keras di permukaan batang kontolku akibat tergencet CD ku tadi. Batang kontolku itu terlihat berkeringat basah, bisa saja karena udara di di dalam CD ku yg panas atau bisa saja karena CD ku yg belum kuganti. Ketika tanganku yang kupakai ngocok tadi kucium. Wweeeghhh…. huuuekkk … baunya ampun …badegg … sialan pikirku.” Dina sebentar yaaa… mas berkenan cuci mempunyai mas pernah yaaa… bau nih …”, sahutku tanpa kupedulikan dirinya ulang aku langsung ngibrit ke belakang, batang kontolku yang sedang ON ngaceng itu jadi terpontang-panting sambil mengangguk-anggukkan kepalanya kesana kemari kala aku berlari. Aku geli sendiri sekaligus tak sabar inginkan langsung ulang ke hadapannya lagi. Dalam kamar mandi langsung kubasahi rudal patriotku dengan air dingin …. wiiiihhhhh… dingin waktu kepala rudalku kusiram air berasal dari cebok, selanjutnya kuambil sabun Claudia mempunyai kandungan hand body yang tetap baru kubuka tadi pagi dan kusabuni batang kontolku hingga bersih terasa berasal dari 2 butir telurku hingga kepala kontolku yang semakin tambah ngaceng aja. Teng…teng…teng rasanya aliran darah yang mengalir semakin banyak ke batang kontolku . Aduuh… maaak ….geli-geli nikmat waktu air yang bercampur sabun itu kuusapkan dan kukocok-kocokkan ke batang kontolku itu. Ngeres pikirku, dan aku terasa berkhayal bentar ulang batang kontolku yang tetap perjaka ini bakal berjuang untuk menembus liang vagina punya Dina yang sempit dan hangat, merobek selaput dara keperawanannya dan bersarang di di dalam vaginanya selanjutnya kugesekkan muncul masuk hingga kontolku ejakulasi dan memuntahkan air mani sepuasnya ….aaaahhhhhh nikmatnya. Apalagi aku percaya selama satu minggu ini aku tak ber-onani-keke …waaah .. mampu muncrat banyak sekali nih….mmm.. Teng …. teng ….teng batang kontolku bergerak naik turun sendiri ..lhoh…aku geli sendiri melihatnya. Lalu langsung kubasuh ulang rudal patriotku dengan air hingga bersih, dan sebelum akan kubasuh sempat pula kucukur lebih dari satu helai jembut kemaluanku dengan Gillette biar agak lebih ganteng sedikit, karena aku risau Dina ogah lihat bulu jembutku yang benar-benar sangar saking lebatnya. Lagian kalo jembutku sedikit khan lebih asyik waktu merasakan jepitan liang vagina punya Dina nantinya. Aku ngibrit muncul berasal dari kamar mandi sambil setengah berlari ulang ke ruang tamu. Seperti tadi batang kontolku ulang terpontang-panting sambil mengangguk-anggukan kepalanya ke sana kemari. Di ruang tamu kulihat kekasihku Dina tetap terduduk diatas sofa dan begitu melihatku muncul berlari tanpa pake celana jadi terkejut ulang lihat batang kontolku yang sedang ngaceng bergerak manggut-manggut naik turun.” Aaawww ….. “, teriaknya ulang sembari mulut dan mukanya di tutup ulang dengan ke-2 jemari tangannya. Aku tersenyum suka penuh nafsu yang ingin meledak rasanya.
Melihat tubuhnya yang tetap kenakan busana dan celana ketat itu aku jadi gemas kepingin langsung melucutinya satu persatu hingga bugil. Aahhh…aku inginkan langsung mengentotnya saja rasanya. Tapi aku berusaha menghindar diri, itu tidak adil, aku inginkan kita berdua perlu mampu merasakan kenikmatan yang sama. Aku tidak berkenan terjadi …nantinya salah satu terasa rugi. Kalo aku sih pasti puass tapi bagaimana dengan Dina…? Dia pasti kesakitan nanti waktu kusetubuhi karena dia tetap perawan. Waah… aku perlu merangsangnya pernah hingga dia orgasme sebelum akan kuperawani, perkara nanti waktu kusetubuhi dia mampu orgasme ulang yah bagus mampu sama-sama puas. Waaahh … ini benar2 detik-detik yang mendebarkan dan menegangkan. Satu perjaka dan satunya perawan. Sama-sama belum mempunyai pengalaman sex tidak cuman hanyalah pakar dibidang film2 BF. Ale…ale..ale..ale ….pengin rasanya hatiku bersorak saking nggak percayanya bahwa hari ini kesempatan emas itu udah datang tanpa kurencanakan sebelumnya.” Iiihh …dik Dina … takut apa sih …kok mukanya ditutup begitu …”, tanyaku geli.” I….itu mas ….punya mas.. .. “, sahutnya lirih.” Lhooh … katanya udah sering nonton film BF kok tetap takut … Dik Dina khan pasti udah lihat di film itu kalo alat signifikan mempunyai cowok itu bentuknya gini …. nah ini yang asli dik … the real thing …sayang…”, sahutku geli. Dalam hati nih cewek bisa saja pengin sadar bagaimana rasanya digampar pake penis cowok he…he…” Iya … m..mas ..tapi mempunyai mas ….m mm..mm besar sekalii …”, sahutnya tetap sambil menutup muka.” Yaach ….ini sih kecil dik dibanding di film …nggak ada apa-apanya … itu khan film barat ….punya mereka jauh lebih gueedhee …kalo mempunyai mas khan ukuran orang Indonesia sayang …ayo sini dong …punya mas kamu pegang sayang …ini khan punya dik Dina juga ..”, sahutku nakal.” Iiih … malu aah mas … jorok..”” Alaaa .. malu-malu sih sayang …mas Ari yg telanjang aja nggak malu serupa kamu … masa dik Dina yg tetap busana lengkap malu …ayo dong sayang mempunyai mas dipegang biar dik Dina mampu merasakan punya dik Dina sendiri…”,sahutku sembari kuraih ke-2 tangannya yang tetap menutupi muka, pada mulanya dia menolak sambil memalingkan wajahnya kesamping, tapi sehabis kurayu-rayu akhirnya berkenan juga ke-2 tangannya kubimbing kearah selangkanganku, tapi ke-2 matanya tetap dipejamkan rapat. Dalam hati malu-malu tapi mau, jangan2 kalo udah dikasih, batang kontolku tambah diobok-obok … Joshua kali ngobok-obok air he…he..Jantungku berdegup kencang juga waktu jalankan itu, soalnya bagaimanapun juga seumur hidup belum pernah aku telanjang di depan cewek sambil mempertontonkan alat vitalku sendiri, bahkan sampe dipegang-pegang segala. Wheeh… layaknya ngimpi rasanya waktu jemari ke-2 tangan Dina terasa menyentuh kepala kontolku yang sedang ngaceng. Apalagi batang kontolku tetap selamanya manggut2 nggak mampu diam, Maklumlah the first time. Pada mulanya jemari tangannya hendak ditarik ulang waktu menyentuh batang kontolku yang ngaceng tapi karena aku memegang ke-2 tangannya dengan kuat, dan memaksanya untuk memegang benda kesayanganku itu, akhirnya ia hanya mandah saja waktu kurayu dia supaya berkenan melakukannya.
Pertama kali Dina hanya berkenan memegang dengan ke-2 jemarinya yang mungil.” Aaaaah …. konsisten sayang pegang erat dengan ke-2 tanganmu dik….”, rayuku penuh nafsu.” Iiih …. keras sekali mas ….”, bisik Dina sambil selamanya memejamkan matanya. Wajahnya yang manis terlihat tegang dan sedikit berkeringat.” Iya sayang … itu pertanda mas sedang ereksi sayang…. ayo dik… genggam dengan ke-2 tanganmu …aaaahhhhh….”, aku mengerang nikmat waktu tiba-tiba saja Dina bukannya tambah menggenggam ulang tapi tambah meremas kuat. Ia terpekik kaget.” Iiiih sakit mass….”, tanyanya melihatku berteriak dan menggelinjang geli dan nikmat, remasan ke-2 jemari tangannya yang halus itu seolah membawa dampak diriku kesetrum keenakan. Dina menatapku gugup.” Ooouhhh dik Dina jangan dilepaskan sayang …remas layaknya tadi lekas sayang ….oohhh…”, erangku lirih.Dina yang semula agak gugup, seakan sadar selanjutnya jemari ke-2 tangannya yang tadi sedikit merenggang kini bergerak dan meremas batang kontolku layaknya tadi. Aku melenguh nikmat …Aaggghhhgghh mmm …. mmmm.. kulihat Dina kini udah berani menatap rudal patriotku yang kini sedang diremasnya itu, aku tak sadar apa yg sedang ada di dalam pikirannya, aku tak peduli, yg kurasakan kenikmatan luarbiasa waktu jemari ke-2 tangannya itu secara bergantian meremas batang dan kepala kontolku dengan mesra. Jemari kiri berada diatas kepala kontolku sedang jemari yang kanan meremas batang kontolku . Ssssshhhh……ssssshhhh aku hanya mampu mendesis dan melenguh panjang pendek menghindar rasa nikmat yg tak terkira. Dalam hatiku diremas begini aja udah selangit rasanya bahkan dijepit pake vaginanya apa aku nggak pingsan saking nikmatnya. Sssssssshhh ….. sssshhhhh …..” Ooohhh…. ssshhhh ..Dina ..terusss sayang …. yaaaahhh ….ohhhh. …ssssshhhhh…..”, lenguhku nikmat.Dina memandangku sambil tersenyum manis, wajahnya tak ulang malu-malu layaknya tadi. Bahkan dengan bersemangat ia kini tambah terasa mengusap-usap maju mundur…setelah itu digenggam dan diremas layaknya semula tapi kemudian ia terasa memompa dan mengocok batang penis kesayanganku itu maju mundur….. srrrtt. ….srrtt….” Aakkkkhhhhh ….sssssshhhhhh ……. sssshhhh …..”. Aku menggelinjang menghindar nikmat, seakan terbang ke awang2…. ssssshhhh …..aaaggggghhhh … Dina semakin bersemangat melihatku merasakan kenikmatan, ia tertawa kecil melihatku hanya mampu mendelik setengah mangap saking enaknya. Kedua tangannya bergerak semakin cepat maju mundur mengocok alat vitalku. Aku semakin tak terkendali.. ini kalo dibiarkan bisa-bisa air maniku muncrat sia-sia…..” Dik Dina …. aaaahhhhggghhh ….sssshhhhh …. awas air mani mas berkenan keluarr …..”, teriakku keras.” Iiiiihhhh ….”. Tiba-tiba Dina meloncat berdiri begitu kukatakan kata-kata itu …ia membiarkan remasan tangannya dan berdiri ke sebelahku, waktu pandangan matanya selamanya kearah batang kontolku yang baru dikocoknya …mungkin ia mengira air maniku bakal langsung muncrat muncul dan membasahi mukanya kalo ia tak langsung pergi …Antara rasa geli dan nikmat akhirnya aku hanya mampu menyesuaikan pernapasan saja supaya rasa nikmat yang menggelora tadi tidak hingga membawa dampak air maniku muncrat muncul …. wuuiiiih hampir saja terjadi banjir lokal ….” Oooh … hhhh … dik Dina kok lari sih…”, bisikku lirih disisinya.” Iiih… katanya tadi itunya berkenan muncul mass … kok nggak jadi. …?”, tanyanya polos. Ih nih anak pikirku … biasanya nonton BF kali …..heh..heh..Kuraih tubuh Dina yang berada disampingku dan kupeluknya dengan gemas, Dina menggelinjang manja waktu kurapatkan badanku ke tubuhnya yang mungil supaya buah dadanya yang bundar montok bak buah apel itu terasa menghimpit dadaku yang bidang.. mmm eenaaak … waktu aku mencari-cari bibirnya, Dina merangkulkan ke-2 lengannya ke leherku, wajahnya yang benar-benar manis itu begitu dekat sekali dan tiba2 ia pun mengecup bibirku dengan mesra, aku membalasnya dengan ganas, kulumat habis bibir mungilnya itu hingga Dina megap-megap kehabisan napas.
Sementara itu tanpa Dina menyadari alat vitalku yang tetap full ngaceng itu kurasakan menghimpit kuat bagian pusarnya, karena memang tubuhnya lebih pendek dariku. Sementara bibir kita bertautan mesra, jemari tanganku terasa menggerayangi bagian bawah tubuhnya, dua detik kemudian jemari ke-2 tanganku udah berada diatas bulatan ke-2 belah bokongnya. Kuremas gemas sambil kuusap-usap dengan mesra, sambil kuremas jemariku bergerak memutar di bokongnya itu supaya aku mampu lebih merasakan kekenyalan daging bokongnya yang padat menggairahkan itu. Dina merintih dan mengerang kecil di dalam cumbuanku. Lalu kurapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan supaya berkenan tak berkenan batang kontolku yg selamanya ngaceng itu jadi terdesak perutnya selanjutnya menghadap keatas. Dina tak memberontak dan diam saja. Sementara itu aku terasa menggesek-gesekkan alat vitalku yang ngaceng itu di perutnya …. seet …seet… nikmatnya …untung saja Dina kekasihku itu kenakan busana kaos yang lembut kainnya supaya tidak hingga membawa dampak kontolku nyeri. Namun baru juga 10 detik kira2 tiba-tiba ia membiarkan ciuman dan pelukanku dan tertawa-tawa kecil…” Ihhh…. dik Dina apaan sih kok ketawa ..”, tanyaku heran sambil lidahku menjilati bagian atas bibirku yang basah oleh air liur kekasihku Dina …mmm ..manis rasanya.” Abisnya … mas Ari sih ….khan Dina geli digesekin kaya gitu…”,sahutnya sambil konsisten tertawa kecil. Waduuh… pikirku nih cewek nggak tau kalo aku udah napsu setengah mati … tambah sempat hahahihi segala..
Aku langsung merengkuh tubuhnya ulang ke di dalam pelukanku, dan ia pun tak menolak waktu aku menyuruhnya untuk meremas alat vitalku layaknya tadi. Dalam pelukanku kurasakan dengan lembut jemari tangan kanannya mengusap dan mengelus-elus rudal patriot kesayanganku dan sesekali diremasnya dengan penuh kemesraan. Aku menggelinjang nikmat. Aaaaaggghhhh… Dina …terus sayang …bisikku mesra. Wajah kita saling berdekatan dan Dina kekasihku itu lihat wajahku yg sedang meringis menghindar rasa nikmat sambil tersenyum manis.” Enaak ya mass …”, bisiknya mesra. Dalam hati benar khan dugaanku sebelumnya, pertama malu2 sehabis dikasih tambah ngobok-obok… tapi pikirkan benar-benar … rasanya selangit kok. Aku mengecup bibirnya yang nakal itu dengan bernafsu, Dina memejamkan mata tapi jemari tangannya kurasakan semakin gemas saja mempermainkan batang kontolku bahkan terasa mengocok layaknya tadi….aku tak tahan … mampu muncrat kalo digituin terus. Kulepaskan kecupan dan pelukanku.” Gerah nih sayang … mas buka busana pernah yaah sayang …”, kataku sambil konsisten mencopot kancing kemejaku satu persatu selanjutnya kulemparkan sekenanya kesamping. Kini aku benar-benar polos dan telanjang bulat dihadapan kekasih kecilku itu. Kulihat Dina tetap selamanya mengocok batang kontolku maju mundur … sambil wajahnya selamanya memandangku tersenyum manis. Sekarang aku tau caranya untuk mengontrol nafsuku … sengaja tak kukonsentrasikan pikiranku pada batang kontolku yang sedang dipermainkan kekasihku itu. Aku mencoba memperlambat permainan sex yg mendebarkan ini dan mengajaknya sedikit berkomunikasi.” Sayang … kau suka yaa serupa alat kelamin mas ….”, tanyaku nakal. Sambil selamanya mengocok alat vitalku Dina menjawab pertanyaanku dengan polos.” Mmmm … suka sih mas …. abis mempunyai mas lucu …juga …keras banget mas … kaya kayu …”, ujarnya tanpa malu-malu lagi. Lucu pikirku … lha wong penis kok lucu memang bentuknya begini…” Lucu apanya sih …?”, tanyaku penasaran. Dina memandangku sambil tersenyum semakin manis aja tapi wajahnya sedikit memerah. Gemes.” Mmmm …. pokoknya lucu aja …..”, bisiknya lirih tanpa penjelasan. Aku jadi gemas dan ulang bernafsu.” Gitu yaa…. kalo mmmm …. mempunyai dik Dina layaknya apa yaaa…. mas ingin review dong …”, kataku nakal. Dina mendelik sambil membiarkan tangannya berasal dari kontolku .
Kedua tangannya malu-malu menutupi selangkangannya.” Huuuu … mas Ari jorok ahhh …”, sahutnya malu-malu. Aku semakin gemas dan bernafsu lihat tingkahnya.” Ayo aahh dik … mas udah kepengen ngerasain nih …. mas buka ya celana dik Dina …”, kataku nakal. Dan dengan cepat aku berjongkok didepannya, ke-2 tanganku capai pinggulnya yang seksi dan kudekatkan ke arahku. Pada mulanya Dina agak memberontak dan menolak tanganku tapi begitu aku lihat wajahnya dan tersenyum padanya akhirnya ia hanya pasrah dan mandah waktu jemari ke-2 tanganku terasa gerilya mencari ritsluiting celana ketatnya yg berwarna putih itu. Mukaku identik didepan selangkangannya supaya aku mampu lihat gundukan bukit kemaluannya berasal dari balik celana ketatnya. Aku semakin tak sabar, dan begitu aku mendapatkan tali ritsluitingnya langsung kutarik kebawah hingga terbuka, kebetulan ia tak kenakan sabuk supaya dengan ringan aku meloloskan dan memplorotkan celananya hingga ke bawah. Sementara pandanganku tak pernah terlepas berasal dari selangkangannya, dan kini terpampanglah didepanku CD nya yg berwarna putih bersih itu terlihat sedikit menonjol ditengahnya tapi aku tak lihat berasal dari CD nya yg memadai tipis itu warna kehitaman serupa sekali, artinya alat kelamin Dina tetap belum ditumbuhi rambut serupa sekali. Waahh …. aku lihat keatas dan Dina menatapku sambil selamanya tersenyum. Wajahnya terlihat memerah menghindar malu.” Mas Ari buka yaa .. celana dalamnya …”, tanyaku pura2. Dina hanya menganggukan kepalanya perlahan. Dengan gemetar jemari ke-2 tanganku ulang merayap keatas menelusuri berasal dari ke-2 betisnya yang kecil konsisten keatas hingga ke-2 belah pahanya yang putih mulus tanpa cacat sedikitpun, halus sekali kulit pahanya dan begitu seksi dan padat, aku mengusap perlahan dan terasa meremas.” Oooh … masss… “. Dina merintih kecil, kemudian jemari ke-2 tanganku merayap ke belakang … kebelahan bokongnya yang bulat. Aku meremas gemas disitu. Aahh… begitu halus, kenyal dan padat…ternyata Dina pandai sekali melindungi diri. Ketika jemari tanganku menyentuh tali karet celana dalamnya yg bagian atas …. sreeet …secepat kilat kutarik kebawah CD nya itu dengan gemas dan sreengg bau alat kelaminnya langsung menyergap hidungku mmmmm … harum…. kini terpampanglah udah daerah ‘forbidden’ itu … alamak indahnya wujud alat kelaminnya itu. Menggembung membentuk layaknya sebuah gundukan bukit kecil terasa berasal dari bawah pusarnya hingga kebawah di antara ke-2 belah pangkal pahanya yang seksi, waktu dibagian sedang gundukan bukit kemaluannya terbelah membentuk sebuah bibir tidak tipis yang mengarah kebawah dan tetap tertutup rapat menutupi celah liang vaginanya. Dan disekitar situ aku tak lihat sehelai rambut kemaluan pun. Begitu bersih dan putih alat kelamin punya Dina itu. Aku hanya mampu melongo lihat keindahan bukit kemaluannya dan tanpa terasa ke-2 tanganku hingga gemetar lihat panorama yang baru pertama kalinya ini.” Oohh .. Dina …indahnya …”. Hanya kata-kata itu yg mampu kuucapkan waktu itu.. setelah itu aku tetap melongo menikmati keindahan sorga dunia punya kekasihku Dina. Bau yang muncul berasal dari alat kelamin miliknya membawa dampak hidungku jadi kembang kempis menikmati aroma aneh tapi terasa mengasyikkan buatku. Sesaat aku tiba2 mendengar suara sreek. … sreeek …diatasku kala aku mendongak ternyata kekasihku itu sedang membuka busana kaosnya, belum habis rasa kagetku sehabis melemparkan kaosnya sekenanya ke-2 tangannya selanjutnya menekuk kebelakang punggungnya hendak membuka BH nya dan tesss… BH itupun terlepas jatuh dimukaku. Puk … langsung aku jatuh terduduk dan hanya mampu melongo lihat panorama indah yg lain. Selanjutnya Dina membiarkan juga celana dan CD nya yg tetap tersangkut di mata kakinya, selanjutnya sambil selamanya berdiri didepanku mulutnya tersenyum manis kepadaku, meskipun wajahnya sedikit memerah karena malu ia berusaha untuk selamanya tersenyum. Alamak … buah dadanya itu ternyata memang bersifat bulat layaknya buah apel, besarnya lebih kurang sebesar dua kali bola tenes, warnanya putih bersih hanya puting-puting kecilnya saja yg terlihat berwarna merah muda kecoklatan. Aaaah …. cantiknya kekasih kecilku ini bahkan kalo sedang telanjang bulat layaknya ini, aku tak menyangka tubuhnya yang sedang mekar ini udah mempunyai keindahan yg benar-benar sempurna. ” Dina kamu cantik sekali sayang ….”, bisikku lirih. Batang kontolku semakin cenat-cenut ngaceng tak karuan. Lalu Dina mengulurkan ke-2 tangannya kepadaku mengajakku berdiri lagi. Kini rasanya kita layaknya Adam dan Hawa saja. Bertelanjang bulat satu serupa lain layaknya kaum nudis saja.” Mass …. Dina udah siap ….Dina sayang serupa mas ….Dina bakal serahkan seutuhnya layaknya yang mas inginkan …”, bisiknya mesra. Aku merangkul tubuhnya yang telanjang terasa terharu. Badanku layaknya kesetrum waktu kulitku menyentuh kulit halusnya yang hangat dan mulus bahkan kala ke-2 payudaranya yang bulat menghimpit lembut dadaku yang bidang. Aaaah ….aku merintih nikmat. Jemari tanganku tergetar waktu mengusap punggungnya yg telanjang… begitu halus dan mulus …aku tak mampu menghindar gejolak nafsuku. Setan2 burik dibelakangku seakan menggelitik batang kontolku supaya aku langsung mengentotnya.” Aahhh … Dina kita jalankan di kamar yuk …. mas udah kepingin begituan sayang …”, bisikku tanpa malu2 lagi. Dina tersenyum di dalam pelukanku.” Terserah mas aja … berkenan melakukannya di mana ….”, sahutnya mesra. Tooiinng … batang kontolku langsung manggut-manggut seolah benar-benar setuju. Dengan penuh nafsu aku langsung capai tubuhnya dan kugendong ke di dalam kamar. Saat itu aku sempat melirik jam didinding ruangan.. udah setengah tiga sore … waah perlu cepat nih … mampu kemaleman nanti.Kurebahkan tubuh Dina yang telanjang bulat itu diatas kasur busa di dalam kamar tengah, daerah tidur itu tak benar-benar besar, untuk 2 orang pun perlu berdempetan. Suasana di dalam kamar terlihat gelap karena memang aku sengaja menutup semua gorden supaya tak kentara berasal dari luar, meskipun gorden yg berada di dalam kamar ini serupa sekali tidak menghadap ke jalur lazim tapi menghadap ke kebun di belakang, jadi memang benar-benar aman. Aku langsung membuka gorden supaya cahaya matahari sore mampu masuk, dan benar saja begitu kusibakkan cahaya matahari berasal dari arah barat langsung menerangi semua isikan kamar. Kulihat tubuh Dina yang telanjang bulat terlihat mengkilap karena pantulan cahaya matahari tapi tak hingga menyilaukan mata. Jantungku berdegup kencang waktu kunaiki ranjang di mana tubuh Dina yg telanjang berada, ia memandangku selamanya dengan senyumnya yg manis. Aku merayap keatas tubuhnya yang bugil dan menindihnya, aku tak sabar inginkan langsung memasuki tubuhnya.” Buka pahamu sayang …. hhhh … mas inginkan menyetubuhimu sekarang ….”, bisikku bernafsu. Aku merasakan kehangatan waktu kulitku bersentuhan dengan kulitnya yg halus mulus. Buah dadanya terlihat benar-benar kencang dan bundar dengan puting-putingnya yg kemerahan … benar-benar menawan hatiku, tapi kutahan waktu keinginanku untuk menjamah buah terlarangnya itu. ” Mass …”, ia hanya melenguh pasrah waktu aku setengah menindih tubuhnya dan batang kontolku yang ngaceng itu terasa menusuk celah bukit kemaluannya, mencari liang vaginanya. Kurasakan bukit kemaluannya terasa lunak dan hangat…. aaahh… tanganku tergetar waktu kubimbing alat vitalku mengelus bukit kemaluannya yg empuk selanjutnya menelusup di antara ke-2 bibir kemaluannya.” Sayang … mas masukkan yaah … kalo sakit bilang sayang .. kamu khan tetap perawan ….”” Pelan-pelan mas ….”, bisiknya pasrah.Lalu dengan jemari tangan kananku kuarahkan kepala kontolku yang udah tak sabar inginkan langsung masuk dan merobek selaput daranya itu. Dina memeluk pinggangku mesra, waktu kulihat ia memejamkan ke-2 matanya seolah menungguku yang bakal langsung memasuki tubuhnya. Aku mencari liang vaginanya di antara belahan bukit kemaluannya yang lunak, aku tak mampu lihat celah vaginanya karena posisi tubuhku yg memang tak terlalu mungkin untuk itu tapi aku berusaha untuk mencari sendiri … aku coba untuk menelusup celah bibir kemaluannya bagian atas tapi sehabis kutekan ternyata jalur buntu…” Agak ke bawah mas … aahh tidak cukup ke bawah ulang mas …mmm … yah tekan disitu mas ….aaawwww pelan-pelan mas … sakiiit …”, Dina memekik kecil dan menggeliat kesakitan, tapi langsung kupegang pinggulnya supaya jangan bergerak. Akhirnya aku berhasil mendapatkan celah vaginanya itu sehabis kekasihku itu menuntunku, akupun terasa menghimpit ke bawah … hhhgggkkgghh … kepala kontolku kupaksa untuk menelusup ke di dalam liang vaginanya yg sempit …. terasa hangat dan sedikit basah. Kukecup bibir Dina sekilas selanjutnya aku berkonsentrasi ulang untuk langsung mampu membenamkan batang kontolku selama 14 centi itu seutuhnya ke di dalam liang vaginanya. Dina terasa merintih dan memekik-mekik kecil kala kepala kontolku yang besar terasa berhasil menerobos liang kemaluannya yg sangat-sangat sempit sekali. ” Tahan sayang … mas masukkan ulang … hhhgggggghhh ….ahhhh sempit sekali sayang aahhhh …”, erangku terasa merasakan kenikmatan dan sssrrrtt kurasakan kepala kontolku berhasil masuk dan terjepit ketat sekali di dalam liang vaginanya.” Aaawwww …. masss sakiiiiit …”, teriak Dina memelas, tubuhnya menggeliat kesakitan. Aku berusaha menentramkannya sambil kukecup mesra bibir mungil yg basah merekah dan kulumat dengan perlahan. Mmmm ….cuuppp …cuupppp. Lalu …” Hhhhgghhh … tahan sayang … baru kepalanya yg masuk sayang …. mas tekan ulang yaah …”, bisikku di antara rasa pedih dan nikmat karena jepitan liang vaginanya itu begitu ketat seolah-olah kepala kontolku diremas oleh sebuah daging yang benar-benar kuat cengkeramannya meskipun terasa hangat dan lunak. Waaah … ini perlu diminyaki pernah nih pikirku … kalo aku langsung memperawaninya bisa-bisa batang kontolku ikut-ikutan lecet. Akhirnya sambil menghindar keinginan sex-ku yg udah menggelora kucabut ulang alat vitalku yg baru masuk kepalanya saja itu dengan perlahan. Mmmm …nikmatnya waktu kontolku menggesek celah vaginanya.” Aaaah …. sayang … mas masukin nanti saja deh …. hhhh … liang vaginamu tetap benar-benar sempit dan kering sayang …. “” Kemaluanku sakit mas … “, erang Dina lirih.” Yahh … mas tau sayang kamu khan tetap perawan …. kita bercumbu pernah sayang … mas kepingin lihat dik Dina orgasme … “, bisikku bernafsu. Segera kurebahkan badanku diatas tubuhnya dan memeluknya dengan kasih sayang, Aaaaahhh… aku menggelinjang nikmat merasakan kehangatan dan kehalusan kulitnya, bahkan waktu dadaku menghimpit ke-2 buah payudaranya yg montok rasanya begitu kenyal dan hangat, puting-puting susunya terasa sedikit keras dan lancip mmm ….mmm… kemudian kurasakan pula perut kita bersentuhan lembut dan yg paling merangsang adalah waktu batang kontolku yg kucabut tadi kini menghimpit nikmat bukit kemaluannya yg empuk … inginkan rasanya aku mencoba untuk memasuki liang vaginanya ulang dan mengeluarkan air maniku sebanyak-banyaknya di dalam situ … tapi aahh … aku tak inginkan hanya diriku saja yg merasakan kenikmatan … aku inginkan mencumbu kekasihku ini pernah …. mengulum bibirnya … meremas dan mengenyot-enyot ke-2 buah payudaranya … dan paling akhir bakal kucumbu semua tubuhnya berasal dari atas hingga ke kaki, kukecup dan kucumbu alat kelaminnya, kujilati bibir vagina dan clitorisnya hingga Dina kekasih kecilku ini merasakan kenikmatan sex memang dan orgasme sepuasnya. ” Dina … hhh …. bagaimana perasaanmu sayang …”, bisikku mesra. Ia memandangku berasal dari jarak yg tidak cukup berasal dari 10 centi dan tertawa renyah ….” Mmmm … Dina suka sekali dengan mas layaknya ini …. rasanya sedap ya mas berpelukan sambil telanjang kaya gini …”, ujarnya polos.” Iyaa sayang … anggaplah mas suamimu waktu ini sayang ….”, bisikku nakal.” Iih … mas Ari …. mmm …. mmm ..mas cumbui isterimu dong ….beri istrimu kenik … mmbhh”. Belum sempat ia selesai ngomong, aku udah melumat bibirnya yg nakal itu, Dina membalas ciumanku dan melumat bibirku dengan mesra. Kujulurkan lidahku kedalam mulutnya dan Dina langsung mengulumnya hangat, begitu sebaliknya. Semua terasa indah. Kurayapkan jemari tangan kiriku kebawah menelusuri sambil mengusap tubuhnya terasa pundak konsisten ke bawah … hingga ke pinggulnya yg hangat padat dan kuremas gemas, kala tanganku bergerak kebelakang ke bulatan bokongnya yg bulat merangsang sejalan dengan itu aku terasa menggoyangkan semua badanku menggesek tubuh Dina yg bugil terlebih pada bagian selangkangan di mana batang kontolku yg sedang ngaceng-ngacengnya menghimpit gundukan bukit kecil punya Dina yg empuk, kugerakkan pinggulku secara memutar sambil kugesek-gesekkan batang kontolku di permukaan bibir kemaluannya yang empuk sambil sesekali kutekan-tekan nikmat. Dina ikut-ikutan menggelinjang kegelian tapi ia serupa sekali tak menolak meskipun lebih dari satu kali kepala kontolku yg ngaceng salah sasaran memasuki belahan bibir kemaluan atau labia mayoranya seolah bakal menembus liang vaginanya lagi. Ia hanya merintih kesakitan dan memekik kecil kalo aku salah menekan.” Aawwww …. mas saakiiit ….”, erangnya membuatku semakin terangsang saja.” aaahhhh …. Dina … kemaluanmu empuk sekali sayang … sssshhhhh …”, aku melenguh keenakan. Setan2 burik dibelakangku semakin gila berjoget dangdut …. seolah bernyanyi ‘ hangat terasa …. terlenaaaaa’ … . Beberapa menit kemudian sehabis kita suka bercumbu bibir aku menggeser tubuhku kebawah hingga mukaku pas berada diatas ke-2 bulatan payudara yg bundar bak buah apel, kini tukar perutku yg menghimpit bukit kemaluannya yg empuk itu … wwooowww …enakk …cing. Jemari ke-2 tanganku secara sejalan terasa menggerayangi gunung Fujiyama miliknya itu, seolah hendak mencakar ke-2 payudaranya kelima jemari masing2 tanganku kurenggangkan satu serupa lain dan membentuk layaknya cakar burung dan aku terasa menggesekkan ujung2 jemariku terasa berasal dari bawah payudaranya diatas perut konsisten menuju gumpalan ke-2 buah dadanya yang kenyal dan montok. Dina merintih dan menggelinjang pada geli dan nikmat.” Mass …. mmm ..mmm … iih geli mas …”, erangnya lirih. Beberapa waktu kupermainkan ke-2 puting-puting susunya yg kemerahan dengan ujung jemariku … Dina menggelinjang ulang … kupuntir sedikit putingnya dengan lembut.” Mmmm mas … “, Dina semakin mendesah tak karuan. Aku tak tahan, secara sejalan akhirnya kuremas-remas gemas ke-2 buah dadanya dengan sepenuh nafsu.” Aawww … mas …..nnggggggg”, Dina mengerang dan ke-2 tangannya memegangi kain sprei dengan kuat. Aku semakin menggila tak suka kuremas selanjutnya mulutku terasa menjilati ke-2 buah dadanya secara bergantian. Lidahku kujulur-julurkan menjilati semua permukaan susunya itu hingga basah, terasa berasal dari payudara yg kiri selanjutnya bergeser ke payudaranya yg kanan, kugigit-gigit puting-puting susunya secara bergantian sambil kuremas-remas dengan gemas hingga Dina berteriak-teriak kesakitan. ” Maasss ….. sssshhh …..shhhh ……oohhh …..oouwww … masssss”, erangnya. Lima menit kemudian lidahku bukan saja menjilati kini mulutku terasa beraksi menghisap ke-2 puting-puting susunya sekuat-kuatnya. Aku tak pikirkan Dina menjerit dan menggeliat kesana kemari, sesekali ke-2 jemari tangannya memegang dan mengerumasi rambut kepalaku yang bergerak liar, waktu ke-2 tanganku selamanya mencengkeram dan meremasi ke-2 buah dadanya bergantian sambil kuhisap-hisap dengan penuh rasa nikmat. Bibir dan lidahku dengan benar-benar rakus mengecup, mengulum dan menghisap ke-2 payudaranya yg kenyal dan padat. Didalam mulut puting susunya kupilin-pilin dengan lidahku sambil konsisten menghisap hingga pipiku terasa kempot, aku menghayal meminum air susunya. Dina hanya mampu mendesis, mengerang, dan lebih dari satu kali memekik kuat kala gigiku menggigiti putingnya dengan gemas, hingga tak heran kalo di lebih dari satu daerah di ke-2 bulatan susu-susunya itu muncul berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitanku. Mmm …. mmm …ini benar2 nikmat … susu asli cap Nona pikirku di dalam hati. Cukup lama sekali aku menetek susunya, bisa saja lebih kurang 15 menit, hingga sehabis memadai suka bibir dan lidahku kini merayap menurun ke bawah. Kutinggalkan ke-2 belah payudaranya yg basah dan penuh dengan lukisan bekas gigitanku dan juga cupangan berwarna merah bekas hisapanku, benar-benar kontras sekali dengan warna kulitnya yg putih. Ketika lidahku bermain diatas pusarnya, Dina terasa mengerang-erang kecil keenakan, bau tubuhnya yg harum bercampur dengan keringatnya yg khas menaikkan nafsu sex-ku semakin memuncak, kukecup dan kubasahi semua perutnya yg kecil hingga basah. Ketika aku bergeser kebawah ulang dengan cepat lidah dan bibirku yg tak pernah terlepas berasal dari kulit tubuhnya itu udah berada diatas gundukan bukit kemaluannya yg indah mempesona.” Buka pahamu Din …”, teriakku tak sabar, posisi pahanya yg tidak cukup membuka itu membuatku tidak cukup leluasa untuk mencumbu alat kelaminnya itu.” Oooh …. massss”, Dina hanya merintih lirih, kelihatannya dia udah lemas kupermainkan sejak tadi, tapi aku tau dia belum orgasme meskipun udah benar-benar terangsang semenjak kuhisap ke-2 buah susunya. Sekarang ini aku inginkan merasakan kelezatan cairan kewanitaan berasal dari liang vaginanya, karena pernah sohibku bilang konsisten terang kepadaku kalo ia benar-benar ketagihan untuk selamanya meminum cairan lendir pacarnya kala mereka sedang jalankan oral sex, katanya rasanya aneh tapi membawa dampak dirinya bergairah. Aku membenarkan posisiku diatas selangkangan kekasihku. Dina membuka ke dua belah pahanya lebar2, ia udah benar-benar terangsang sekali. Kini wajahnya yg manis terlihat kusut dan rambutnya terlihat awut-awutan. Kedua matanya selamanya terpejam rapat namum bibirnya terlihat basah merekah indah sekali. Kedua tangannya juga tetap selamanya memegangi kain sprei, kelihatannya dia tegang sekali.” Sayang … jangan tegang begitu dong sayang …”, kataku mesra. ” Lampiaskan saja sayang perasaanmu …. jangan takut …. kalo dik Dina terasa nikmat … teriak saja sayang biar puass ….”, kataku selanjutnya. Sambil selamanya memejamkan mata ia berbicara lirih.” I… iya m.. mass … e.. enaak sih mass.. “, katanya polos. Aku tersenyum senang, sebentar ulang kau bakal merasakan kenikmatan yg luarbiasa sayang … bisikku di dalam hati, dan sehabis itu aku bakal merenggut kegadisanmu dan menyetubuhimu sepuasnya. Kupandangi lebih dari satu waktu keindahan wujud alat kelaminnya itu, baru pertama kali ini aku lihat alat kelamin cewek. Ternyata disamping baunya benar-benar khas dan merangsang hidungku, keringat yang membasahi disekitar selangkangannya pun berbau harum dan khas. Dari yg sering aku lihat di VCD ataupun di majalah wujud alat kelamin punya Dina ini juga tetap Fresh, maksudnya disamping tetap belum ditumbuhi sehelai rambutpun tapi juga kulit di bibir vagina dan disekitar alat kelaminnya itu tidak terlihat keriput sedikitpun, tetap terlihat halus dan kencang. Labia mayoranya terlihat gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, namun celah sempit yg berada di antara ke-2 labia mayoranya itu tertutup rapat supaya aku tidak mampu lihat lubang vaginanya serupa sekali. Benar-benar gadis perawan asli pikirku bangga. Aahhh .. betapa nikmatnya nanti waktu celah kemaluan dan liang vaginanya menjepit batang kontolku , bakal kutumpahkan sebanyak-banyaknya nanti air maniku kedalam liangnya sebagai sinyal hilangnya keperjakaanku. Aku juga inginkan nantinya Dina mampu merasakan *an air maniku yang hangat dan banyak supaya ia mampu pula merasakan kenikmatan yg sedang kurasakan. Cukup lama aku melamun sambil memandangi keindahan alat kelaminnya sembari menikmati aroma khas yg muncul berasal dari celah vaginanya yg rapat, waktu tiba2 Dina berbisik lirih menyadarkanku.” Mas … ngapain sih … kok ngelamun …. bau yaa mas ..”, tanyanya sambil tersenyum manis. Wajahnya meskipun sedikit kusut berkeringat tapi selamanya manis sekali.” Nnnggghh … abisnya punyamu lucu sih … bau ulang “, balasku nakal.” Iiiiihh … jahat …”. Belum habis berbicara begitu tangan Dina bergerak memegang kepalaku dan mengucek-ucek rambut kepalaku. Aku tertawa geli. Selanjutnya tanpa kuduga ke-2 tangannya itu menghimpit kepalaku ke bawah … sontak mukaku terlebih hidung dan bibirku langsung nyosor menghimpit bukit kemaluannya … mmffmffffphh … hidungku menyelip di antara ke-2 bibir kemaluannya .. empuk dan hangat. Kuhirup sepuas-puasnya bau alat kelaminnya penuh perasaan, waktu bibirku mengecup bagian bawah labia mayoranya dengan bernafsu. Kuputar kepalaku lebih kurang 40 derajat, waktu jemari ke-2 tanganku merayap ke balik pahanya dan meremas bokongnya yg bundar dengan gemas. Aku terasa mencumbui bibir kemaluannya yg tidak tipis itu secara bergantian layaknya kalo aku mencium bibir Dina. Puas mengecup dan mengulum bibirnya bagian atas aku bergeser untuk mengecup dan mengulum bibir kemaluannya bagian bawah. Rasanya …. mmmmm. ….. yummi… ada sedikit manis dan asin mmm … mmm … bercampur bau vaginanya yg memabokkan .. pokoknya berasal dari Sabang sampe Merauke dah…. nggak mampu diungkapkan. Nggak heran karena ulahku Dina sampe memekik-mekik nikmat tak karuan, tubuhnya menggeliat hebat dan kadangkala meregang kencang, lebih dari satu kali ke-2 pahanya hingga menjepit kepalaku yg ulang asyik masyuk bercumbu dengan bibir kemaluannya. Kupegangi ke-2 belah bokongnya yg udah berkeringat supaya tidak bergerak benar-benar banyak, bagaimanapun juga aku tak berkenan membiarkan pagutan bibirku pada labia mayoranya yg merangsang. Salah sendiri pikirku siapa pernah yg mulai.” Mmmm .. massssssss ……..aaaauuuuwwwww …..auuuuwwwww ….. aawwww. …hgggghhhhkkhh …mass … aduuuuh ….. e … naaak … masss … aaahhhh aduuuhhhhh ….. ooooouuuhhh “, Dina mengerang-erang dan tak jarang memekik memadai kuat saking nikmatnya. Kedua tangannya bergerak mengerumasi rambut kepalaku hingga kacau, sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya yg seksi. Kadang pantatnya dinaikkannya sambil mengejan nikmat atau kadang digoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidahku pada semua permukaan alat kelaminnya yg montok itu.” Masss ….oouhhh ….. yaahh ….yaaahah ….massss …..huhuhu ..huhu….”, Dina berteriak semakin keras, dan kadangkala layaknya orang menangis bisa saja saking tak kuatnya menghindar kenikmatan yg kuciptakan pada alat kelaminnya. Tubuhnya menggeliat hebat dan kulihat sambil mulutku selamanya memagut bibir kemaluannya, kepala kekasihku Dina dipalingkan kekiri dan kekanan dengan cepat, mulutnya mendesis dan mengerang tak karuan. Aku semakin bersemangat lihat tingkahnya, sebentar ulang Dina pasti orgasme, kini mulutku semakin buas, dengan napas setengah memburu kusibakkan bibir kemaluannya yg menawan dengan jemari tangan kananku … mmm .. hangat dan empuk, kini kulihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurku bercampur dengan cairan lendir kewanitaannya, agak sebelah bawah dagingnya itu barulah aku mampu lihat celah liang vaginanya yg benar-benar benar-benar kecil dan berwarna kemerahan pula, aku mencoba untuk membuka bibir kemaluan Dina agak lebar supaya aku mampu mengintip ke di dalam liang vagina mungilnya bagaimana wujud selaput daranya, tapi Dina tiba-tiba memekik kecil ternyata aku benar-benar lebar menyibakkan bibir kemaluannya itu supaya ia mengerang kesakitan.” Aaawwwww …. iiih … masss .. sakiiit …”, pekiknya kesakitan. Aku jadi terkejut dan menyesal.” Eeeh …. maaf sayang … sakit yaaa…. “, bisikku kuwatir. Kuusap dengan lembut penuh kemesraan bibir kemaluannya supaya sakitnya hilang, sebentar kemudian selanjutnya kusibakkan ulang pelan-pelan bibir nakalnya itu, celah merahnya ulang terlihat, agak keatas berasal dari liang vaginanya yg sempit itu aku lihat ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yg juga berwarna kemerahan, inilah clitorisnya bagian paling peka berasal dari alat kelamin wanita. Mmmm …. ni dia biang kenikmatan bagi cewek pikirku, selanjutnya secepat kilat dengan rakus lidahku kujulurkan sekuatnya muncul dan terasa menyentil-nyentil daging clitorisnya. Benar saja karena tiba-tiba Dina memekik benar-benar keras sambil menyentak-nyentakkan ke-2 kakinya ke bawah. Dina mengejan hebat, aku hingga kaget dibuatnya karena pinggulnya bergerak liar dan kaku, jilatanku pada clitorisnya jadi luput. Dengan gemas aku memegang kuat-kuat ke-2 belah pahanya yg putih mulus selanjutnya ulang kutempelkan bibir dan hidungku diatas celah ke-2 bibir kemaluannya, kujulurkan lidahku muncul selama bisa saja selanjutnya kutelusupkan lidahku menembus jepitan bibir kemaluannya dan ulang menyentil nikmat clitorisnya dan …..” Hgggghgggh …… hhghghghgh… ssssshshhhshhhhsshhshsh……. “. Dina memekik tertahan dan mendesis panjang tubuhnya ulang mengejan sambil menghentak-hentakkan ke-2 kakinya yg kecil, pantatnya diangkat keatas supaya memberi keuntungan bagiku untuk lebih di dalam memasuki celah labia mayoranya menyentil-nyentil clitorisnya. Begitu singkat karena tak hingga 1 menit tiba-tiba kudengar Dina terisak menangis dan kurasakan di dalam mulutku terasa ada semburan lemah berasal dari di dalam liang vaginanya bersifat cairan hangat agak kental banyak sekali. Aku menyentil clitorisnya lebih dari satu waktu hingga kurasakan tubuh Dina terasa terkulai lemah dan akhirnya pantatnyapun jatuh ulang ke kasur. Dina melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yg baru ia rasakan, kenikmatan sorga dunia miliknya, waktu aku tetap menyedot sisa-sisa lendir yg muncul hasil orgasmenya yg terasa asin manis berasal dari celah kemaluannya yg kini terlihat agak memerah. Seluruh selangkangannya itu terlihat basah penuh air liur bercampur lendir yg kental. Mmmm …. mmm … aku menjilati semua permukaan bukit kemaluannya hingga agak kering ….cairan lendirnya itu membuatku semakin bergairah. Perasaanku benar-benar fresh sehabis menghirup dan menelan cairan lendir vaginanya. Aku tak sadar apa memang cairannya itu mempunyai kandungan vitamin atau obat perangsang … masa bodo yg sadar kini nafsu sex-ku udah memuncak, aku bakal jalankan tugasku sebagai seorang laki-laki.” Sayaang … suka khan …”, bisikku lembut tapi Dina serupa sekali tak menjawab, matanya terpejam rapat tapi mulutnya terlihat tersenyum bahagia.” Giliranku sayang …. mas berkenan masuk nih …. tahan sakitnya sayang …”, bisikku ulang tanpa menunggu jawabannya. Aku langsung bangkit dan duduk setengah berlutut diatas tubuhnya yg telanjang berkeringat. Buah dadanya yg penuh lukisan hasil karyaku terlihat turun naik menyesuaikan napas. Sebodo pikirku, dengan agak kasar kutarik kakinya keatas dan kutumpangkan ke-2 pahanya pada pangkal pahaku sendiri supaya kini selangkangannya jadi terbuka lebar mempertontonkan alat kewanitaannya yg merangsang itu. Kutarik bokongnya kearahku supaya batang kontolku yg udah sengsara memadai lama hampir 1 jam itu langsung menempel diatas bukit kemaluan punya Dina yg tetap basah. Kuusap-usapkan kepala kontolku pada ke-2 belah bibir kemaluannya yang lunak … enaaaak …, dan selanjutnya lebih dari satu waktu kemudian dengan nakal batang kontolku kutepuk-tepukkan dengan gemas ke alat kelamin Dina. Puk … puk … puk … puk … puk … Dina menggeliat manja dan tertawa kecil, dirinya udah ulang normal sehabis dengan kesusahan payah ia mendaki puncak kenikmatan.” Mass … iiih … gelii .. aaaah ….”, jeritnya manja. Giginya yg putih terlihat cerah, secerah wajah manisnya yg ulang bersinar lagi.” Sayaaang … penis mas berkenan masuk nih … tahan yaa sakitnya …”, bisikku nakal penuh nafsu.” Iiiihh … jangan kasar ya mass … pelan-pelan saja masukinnya …Dina takut sakiit …”, sahut Dina polos penuh kepasrahan. Aku jadi terharu mendengarnya, aku jadi tak tega untuk merenggut kegadisannya … tapi sayang batang kontolku ini tak mampu diajak kompromi … aku kasihan pada milikku yg udah sengsara sejak seminggu selanjutnya belum juga kulampiaskan. Ah.. sebodo…..Sedikit kusibakkan bibir kemaluan miliknya dengan jemari kiriku, selanjutnya kuarahkan kepala kontolku yg besar ke liang vaginanya yg sempit, teng … teng … teng .. batang kontolku semakin ngaceng lihat liang vaginanya itu. Aku terasa menghimpit dan Dina pun meringis … aku tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang vaginanya itu membesar dan terasa terima kehadiran kepala kontolku . Dina menggigit bibir. Kulepaskan jemari tanganku berasal dari bibir kemaluannya dan pleg … bibir kemaluannya langsung menjepit nikmat kepala kontolku .” Tahan sayang …”, bisikku bernafsu. Dina hanya mengangguk pelan, matanya selanjutnya dipejamkan rapat-rapat dan ke-2 tangannya ulang memegangi kain sprei. Agak kubungkukkan badanku ke depan supaya pantatku mampu lebih leluasa untuk menghimpit kebawah. Heekkgggghhhh … aku menghindar napas sambil memajukan pinggulku dan sssrrrrtt …. crrrkkk …. akhirnya kepala kontolku terasa tenggelam di dalam liang vaginanya. Wooowww …nikmatnya waktu liang vaginanya menjepit kepala rudalku, daging vaginanya terasa hangat dan agak licin, tapi cengkeramannya begitu kuat seakan-akan kepala kontolku layaknya diremas-remas saja, kulihat urat-urat batang kemaluanku semakin menonjol muncul saking banyaknya darah yg mengalir ke situ … aku ulang menghimpit …. hhhgghgggghhhh ….dan Dina terasa menjerit kesakitan, aku tak peduli, mili demi mili batang kontolku secara pasti konsisten melesak ke di dalam liang vaginanya dan tiba-tiba sehabis masuk lebih kurang 4 centi layaknya ada selaput lunak yg membatasi kepala kontolku untuk konsisten masuk … aku konsisten menghimpit dan tessss …. aku terasa layaknya ada yg robek, sejalan dengan itu Dina melengking keras sekali selanjutnya menangis terisak-isak ….” Aaaaaaaauuuuuuuuuuwwwwwww ….huk..huk…huu….huu”Wah selaput daranya robek nih pikirku, sebentar ulang pasti muncul darah, tapi aku tak begitu pikirkan karena aku konsisten menghimpit …. hgggghhhhgghgh …. batang kontolku dengan ngotot konsisten memaksa memasuki liang vagina punya Dina yg luar biasa sempit itu. Kulihat bibir kemaluannya mekar semakin besar, kulihat betapa ketatnya liang kemaluannya itu menjepit batang kontolku yg udah masuk lebih kurang 6 centi … aagghhhh .. aku menghindar rasa nikmat jepitan vaginanya. Kupegang pinggul Dina yg seksi mungil, dan kutarik kearahku .. srrrtt …crrrrkrkttt …. batang kontolku masuk semakin ke di dalam ….ooouuuhhhh nikmatnya setengah mati …., Dina konsisten menangis terisak-isak kesakitan, waktu aku sendiri tambah merem melek keenakkan. Aku perlu cepat … kalo tidak Dina kekasihku benar-benar lama menderita, kupegang pinggul Dina lebih erat selanjutnya aku mengambil napas dan ancang-ancang … ini perlu langsung dibenamkan seluruhnya. Dan Hhhhhhhhgghghghhgghghgggkkkk …. aku menghentak keras ke bawah …. sssrtt..ccrrrrrrrttttt…crrtt …dengan cepat batang kontolku mendesak masuk liang vagina Dina, wwaaahhhgggghhhh …. aku mengerang nikmat hampir saja air maniku muncrat saking kuatnya gesekan dan jepitan vagina punya si Dina ini. Oooouugghhgh …. aku menyesuaikan napas supaya air maniku nggak keburu muncrat …., kulihat tinggal sedikit kira2 3 centi yg belum masuk … kuhentakkan ulang pantatku ke bawah dan ….. cccrrrrrrttt …sset.. akhirnya batang kontolku selama 14 centi secara sempurna udah tenggelam hingga kandas terjepit di antara bibir kemaluan dan liang vaginanya.” Oooooooooooooooggggghhhhhhhhhh hhhhhhh ………..”, aku berteriak keras saking nikmatnya, mataku mendelik menghindar jepitan ketat vagina Dina yg luar biasa. Sementara Dina hanya memekik kecil selanjutnya memandangku sayu. Bibirnya tergetar tapi ia mencoba untuk tersenyum kepadaku. Wajahnya yg manis menatap sayu kepadaku.” Mass …. Dina udah nggak perawan ulang sekarang …”, bisiknya lirih sambil tersenyum. Akupun begitu, aku menatap bangga kekasihku itu, ia berkenan mengorbankan keperawanannya demi aku yg baru dikenalnya tidak cukup berasal dari satu minggu.” Dinaa sayang …… mas sekarang juga nggak perjaka lagi”, balasku mesra. Kami sama-sama tersenyum. Kurebahkan badanku diatas tubuhnya yg telanjang, aku memeluknya penuh kasih sayang, payudaranya ulang menghimpit dadaku. Nikmat. Tubuh kita udah menyatu, di dalam suatu persetubuhan indah. Kurasakan vagina Dina menjepit dan meremas kuat batang kontolku yg udah amblas semuanya. Kami saling berpandangan mesra, kuusap mesra wajahnya yg tetap menghindar sakit terima tusukan alat vitalku. Setan-setan burik dibelakangku seolah memproklamirkan kemerdekaannya … Go…go…gol … Ale ..ale ..ale …angak hooo ….” Mas …. bagaimana rasanya ….”, bisik Dina terasa mesra kembali, meskipun sesekali kadang ia menggigit bibir menghindar sakit.” Enaak sayang …. dan nikmaat … ooouuuhhhhh .. mas nggak mampu mengungkapkannya dengan kata2 sayang …. selangit pokoknya ….”, bisikku. Ia tersenyum suka dan mencubit pipiku. Kukecup mesra hidungnya yg mbangir.” Mass … bagaimana kalo Dina hingga hamil …”, bisiknya sambil selamanya tersenyum.” Oke … nanti sehabis bersetubuh kita cari obat di apotik …. obat anti hamil “, bisikku gemas.” Iiihhh …. nakal …”, sahutnya sambil ulang mencubit pipiku. ” Biariin …”” Maaassss ……”, dina agak berteriak.” Apaan sih …”, tanyaku kaget. Lalu sambil agak bersemu merah pipinya ia berbicara lirih.” Goyaang dong …..”, bisiknya hampir tak terdengar.” Iiiih dik Dina biasanya nonton film porno ….. khan itunya tetap sakiit …”, jawabku sekenanya.” Pokoknya … goyang dong mas …. “, sahutnya manja. Aku mencium bibirnya dengan bernafsu, dan iapun membalas dengan tak kalah bernafsu. Kami saling berpagutan lama sekali selanjutnya sambil selamanya begitu aku terasa menggoyang pinggul naik turun …. Batang kontolku terasa menggesek liang vaginanya dengan kasar … ccrrrtt …crrttt…. pinggulku menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan batang kontolku yang ngaceng. Dina memeluk punggungku dengan kuat, ujung jemari tangannya menghimpit punggungku dengan keras. Kukunya terasa menembus kulitku. Tapi aku tak peduli, aku sedang menyetubuhi dan menikmati tubuhnya. Batang kontolku seakan dibetot dan disedot oleh liang vaginanya yg benar2 super sempit itu. Dina merintih dan memekik kesakitan di dalam cumbuanku. Beberapa kali tambah ia sempat menggigit bibirku, tapi itupun aku tak peduli. Aku hanya merasakan betapa liang vaginanya yg hangat dan lembut itu menjepit benar-benar ketat batang kontolku , seakan mengenyot nikmat, kala kutarik muncul terasa daging vaginanya seolah mencengkeram kuat alat vitalku, supaya betapa aku memaksa untuk muncul daging vaginanya terasa ikut muncul …. Aggggggghhhh …. nikmatnya luar biasa sekali, aku hingga mendesis panjang saking nikmatnya. Aku mengira tak lebih berasal dari 2 centi saja batang kontolku yg bergerak muncul masuk menggesek liang vaginanya … itupun susahnya setengah mati, meskipun benar-benar nikmat. Dina membiarkan ciumannya dan mencubit pinggangku sakit sekali.” Aaawwww ….. aduuuuh mass …. sakit masss …aduuuuhhh….. ngilu mas ….. iiihh …”, ia berteriak kesakitan. Aku jadi kasihan melihatnya, abis enaak sih.” Maaf sayang …. mas mainnya kasar yaah … mas nggak tahan ulang sayang ….aahhhhgghghhh … …”, bisikku sambil menghindar rasa nikmat pada alat vitalku. Air maniku kurasakan udah mendesak inginkan muncrat muncul ….” Ooouuuuhhhggh …