Ku Perawani Pacarku Yang Imut

kenangan.xyz – Cerita Dewasa Terbaru kali ini adalah Kisah Panas Mesum sapasang anak SMA. Kami admin CerpenPanasUpdate. mengucapkan met baca cerita dewasa ini dan salam croott!!
Siang itu aku berkunjung ke SMAku, keliru satu SMA favorit di Jakarta. Sebagai alumni di SMA tersebut, aku Robert masih kerap turut membina aktivitas ekstra kulikuler yang ada, di antaranya melatih Volley dan Bulutangkis. Kesempatan ini termasuk aku manfaatkan sebagai peluang untuk berkunjung ke adik2 kelasku yang cantik2. Dan sebagai kakak kelas kadang selagi menyebabkan usahaku untuk mendekati mereka tidak sangat sulit. Salah satu adik kelas yang dekat denganku adalah Risti. Berparas biasa saja, berkulit sawo matang, pintar dan membawa body yang proposional. Maklum, dia tak sekedar mengikuti aktivitas keilmuan dibidang bahasa Inggris, aktif termasuk di didalam aktivitas Paskibraka dan Cheersleaders. Hubunganku dengan Risti sendiri telah berlangsung 3bulan. Dan sampai selagi itu masih terbatas ciuman saja.
Hari itu adalah hari Sabtu, di mana aku menyempatkan diri untuk bermain bulutangkis. Dan Risti, tengah mengikuti latihan cheers sore itu.
“Hai, kak Robert… mau main bulutangkis yah di atas? ” bertanya Risti selagi berpapasan denganku. “Hai, Ris. Iya nih ulang mau main ke atas. Kamu ulang latihan? “tanyaku balik.
“Iya, kak. Tapi Risti haus mau beli minum dulu di depan.” “Oke, sampai jam berapa latihannya, Ris?”
“Jam 4 termasuk telah selesai, Kak”
“Baiklah. Kalau sempat nanti main-main lah ke atas.”
“Beres deh…. kebetulan aku minta di jemput pak Min agak lama kak. Biar kami dapat berduaan lebih lama….”
Seeerrr mendengar kata-kata Risti menyebabkan asumsi ku sekilas mengayalkan apa yang bakal berlangsung nanti.
Sekitar jam 4, pintu aula atas terbuka dan muncullah Risti dengan mengenakan kaus gombrong dan celana hotpans yang menyebabkan cetakan lembah di antara kedua pahanya terlihat samar2.
“Lho, kak…mana yang lain? Kok kak Robert sendirian?”, bertanya Risti mellihatku tengah bermain shadow dengan tembok.
“Iya, yang lain baru aja pulang.” Sahutku sambil menghampiri Risti dan mengecup bibirnya.
“Ahhhhh, kak….jangan begitu nanti kalo ada yang masuk dapat repot.” Desah Risti selagi kukecup bibirnya.
“Hehehehe…. nga ada yang bakalan ke sini Ris.”
“Kamu mau menemani kakak bermain? “
“Boleh, Kak…”
Lalu setelah 15 menit kami bermain terlihat Risti menambahkan sinyal untuk menghentikan permainan. “Kak, telah dulu ya…Risti capek.” Lalu kamipun duduk2 di tepi lapangan. Dan Risti tiduran di atas pahaku.
“Capek, Rist?”
“Iya, kak. Tadi soalnya memadai latihannya. Dan tadi selagi Risti menjadi base sempat terjatuh.”
“Nih, lihat memar kan lutut Risti’, kata Risti sambil menunjukkan lututnya yang memang layaknya lebam.
“Duh, kamu, hati-hati donk Ris”
“Tuh liat sampai lebam gitu lutut kamu.”
“Sakit? ” tanyaku sambil memegang dan mengelus-ngelus lututnya.
“Ngga, kak…Geli iya…” jawabnya sambil tertawa kecil. Melihat Risti tertawa membuatku gemas dan segera saja kucium bibir mungilnya.
“Kak…..Kak…. Risti kuatir ada yang datang”
“Tenang” kubangunkan Risti sebentar dan “Klek…” suara pintu aula kukunci dan kemudian kumatikan lampu aula tersebut.
“Sini, sayang mana tadi yang lebam? Kakak liat lagi..”
Tak lama segera kurangkul Risti dan kukecup lembut bibirnya.
“Makanya lain kali hati-hati yah sayang….”
“Iya kak….”
Lalu kamipun ulang bercumbu kembali. Semakin lama cumbuan kami semakin panas dan membara. Dengan adrenalin yang terlihat setelah kami berolahrga menyebabkan suasana di didalam aula menjadi panas.
Kuberanikan diri untuk mencumbu Risti lebih jauh lagi. Ciumanku turun menyusuri leher jenjang Risti.
“Oh…. kak….” Risti membalas cumbuanku dengan desahan dan tangan yang semakin erat dileherku.
Melihat sambutan yang mendukung, tanganku terasa berani bergerilya. Tangan kiriku selamanya menolong badan Risti sedang tangan kanan terasa menuruni dadanya. Terasa sangat kenyal sekali payudara Risti di tanganku yang merabanya dari lluar kaosnya….
“Ouuughh, kak Robert….”
Segera kukulum ulang bibir Risti untuk menghentikan desahannya. Dan tanganku meremas pantadnya yang begitu kenyal…..
Segera kutarik Risti ke didalam Ruang ganti. Hasratku untuk berbuat lebih jauh semakin tak tertahan. Segera kurebahkan Risti ke atas meja yang ada di area tukar tersebut.
Kembali kami berciuman dengan liarnya. Tanganku tak tinggal diam. Kusingkapkan dan kulepas kaos yang dikenakan oleh Risti. Kuremas remas dengan lembut kedua bukitnya dibalik Bra style sport yang dikenakannya.
“Oh….Kak…” Risti pun semakin liar dengan remasan2 lembut yang kuberikan. Tangannya tak tinggal diam melepas kaos yang kukenakan yang semakin basah oleh keringat nafsu.
Kutanggalkan Bra yang melekat,36B sempat kulirik dari kaitan bra yang kutanggalkan, dan kududukan Risti di meja. Ciumanku bergerilya menuruni lehernya yang jenjang dan turun menuju kedua bukit kembar yang begitu menggoda.
Kuelus lembut dan kemudian kujatuhkan ciumanku di bukit sebelah kirinya. Kekecup dan kemudian kusedot kecil… “Awww, kak….oughhh” pekik Risti sebagai reaksi atas aksi yang kuberikan kepadanya. Melihat reaksi demikianlah membuatku mengekplorasi lebih lanjut. Kuremass-remas dada Risti sebalah kanan. Dan pentil yang kecil kupilin-pilin lembut.
Ristipun semakin liar dan lenguhan2nya menyebabkan adrenalinku semakin kencang mengalir. Membuatku gemas. Kutarik lembut pentil menyebabkan Risti berpekik…”Awww, kak…sakit…”
Tak kuhiraukan pekikan Risti. Tanganku segera menarik lepas celana hotpans yang melekat. Di bagian tengan celana didalam Risti yang bermodel mini tercetak sebuah pulau kecil. Mungkin akibat cairan yang keluar, sinyal Risti telah terangsang sekali.
Kuelus2 bagian tengan celana dalamnya menyebabkan Risti semakin menjerit….”Ouchhh, kak…Ochhh…”
style=”text-align: justify;”> Kuselipkan jariku kedalam celana dalamnya, dan kumainkan jari-jariku di atas klitorisnya….”Ochh kak….terus kak….geli….”
Merasa terganggu dengan celana dalamnya, segera kulepas dan kubuang ke lantai.
Setelah celana itu terlepas, kubuka celana pendek dan celana dalamku. Segera aku berlutut. Mengamati dan mengelus-ngelus kemaluan Risti dengan lembut. Semakin cepet elusan yang kuberikan menyebabkan Risti semakin melenguh dengan keras…”Ochh,kak…..Ouchhh”
Kukecup vagina itu…Hmmmm wangi khas vagina yang selagi itu aneh bagiku namun menambahkan sensasi lain…
Kuberanikan lidahku untuk bermain di vagina Risti…Kusapu permukaannya atas dan bawah….
“Kak, robert…ouchh….terus kak….”
“Kak, ah….. “
Seiring desahan yang keluar…vagiana Risti mengeluarkan cairan…Kujilat dan kuhisap seakan tidak ingin melepas cairan itu terlihat begitu saja…
Akibat dari hisapanku Risti berteriak ” Ah….Ah…Ah…Kakkkk!! Risti mau pipis Kakkk…..Ahhhh” Melihat ini segera kumasukan jariku dan kukocok didalamnya semakin lama semakin cepat disertai dengan jilatan2 lidahku….akhirnya “Arrrgggggghhhhh Kakkkkkkkk…” Tubuh Risti mengejang hebat….
Kubiarkan Risti menikmati Orgasmenya. Orgasme yang bisa saja pertama baginya. Saat terhubung matanya Risti berbicara ” Kak, oh…..nikmat sekali..” Kukecup bibirnya dan kemudian kubisikkan ” Risti, I Love U So Much…”
“Love U So Much To….” Kembali kami berpagutan dengan mesra. Kubimbing tangan Risti untuk menyentuh kemaluanku yang berdiri tegak. Ku berikan umpama untuk mengocok kemaluanku yang berukuran 18cm diameter 4cm…Kocokan tangan Risti yang mungil dan lembut membuatku berdesi “Oh….ya Risti…Oh…Enak sayang”. Kumainkan ulang kemaluan Risti yang masih basah….Kupilin2 clitorisnya…”Ouhhhh Kak….Gatel ulang kak….”
Segera kuposisikan diriku diantara kedua kakinya. Dengan sinyal kumohon izin darinya. Tak ada kata terucap…hanya anggukan kecil. Kuposisikan kemaluanku pas di depan kemaluannya…kugosok-gosok kecil dan berputar memainkan klitorisnya…membuat Risti tak tahan dan merebahkan badannya di meja sambil meremas-remas bukitnya…
Setelah kurasa pas..dan kemaluan Risti ulang basah oleh lendir kenikmatannya..Kutekan kepala kemaluanku menyeruak terhubung jalan di didalam kemaluan Risti…..”Ah…. kak….Sakittt!!!” pekik Risti saar kepala kemaluanku sukses menerobos masuk. Kebelai rambutnya dan kupagut bibirnya untuk menenangkan Risti….Setelah kurasa kemaluannya terasa beradaptasi dengan terdapatnya benda asing d dalamnya kutekan dan kukeluarkan masukan kemaluanku pelan-pelan…sampai pada akhirnya “Crreeeetttzzz…..” kemaluanku layaknya menyobek suatu hal dan “Blessss!!!” masuklah seluruh kemaluanku di didalam vagina Risti. “Kakkkkkk……Awwww!!!” Jeritan Risti dan kulihat tetes air mata di ujung matanya
Oh….vagina yang sempit dan peret…mencengkeran kemaluan begitu erat..Kuremas-remas payudara Risti dan kucumbu bibirnya untuk menenangkannya. Setelah kulihat Risti lebih tenang…kuayun perlahan-lahan kemaluanku……
Ristipun terasa menikmati ayunanku. Kucoba dengan ayunan 9 kecil 1 dalam. Satu….Dua….Tiga….Empat….Lima….Enam….Tu juh…Delapan…Sembilan….Seeeeepppppuluh……S aat hitungan kesepuluh kubenamkan seluruh kemaluanku menyeruak ke didalam vagina Risti….”Ohhhhhh…..kakkkkk…..”.
Kuulangi lagi….Satu….dua…..Tiga…Empat..Lima…Enam. …Tujuh…Delapan…Seeeemmmmbiilllaannn….Seepp pppulluhhhhh….kuulangi….dengan tekanan pada ayunan kesembilan dan kesepuluh ” Ohhh….kakk…….Enakkkk…kakak…..Terus Kakk….!!!” Desah Risti….
Kuulangi ulang dengan gabungan sama…dan pada ayunan yang keempat Risti berteriak “Kakkkkk ayo Kakkk Risti Mau terlihat lagiiii…..” Ayunan ke enam selagi baru saja kubenamkan kemaluanku dihitungan keempat…..Risti menjerit ” Ahhhhhh……ahhhhh………..Kakkkkk……”dan tubuh Risti kejang-kejang dan digigitnya tanganku “Ahhhhh…” Kubiarkan kemaluanku masih berada di didalam kemaluannya….
Saat Risti terasa menguasai diri, kuminta iya untuk membelakangiku dengan posisi nungging dan bersender di meja. Melihat posenya membuatku gemas…kukecup vaginanya dan kuberikan tepukan enteng pada bongkahan pantaddnya…..
Segera kemudian kutancapakan ulang kemaluanku ke didalam vaginanya. Posisi ini menyebabkan kemaluanku semakin didalam masuk ke didalam vaginanya.
“OHHHH Kakkkk…..” tusukan pertama dengan posisie doggie menyebabkan Risti melenguh. Kuayun dan kupompa kemaluannya.
“Cleppp….Cleppp….Clepppp” Suara kemaluan kami beradu diiringi dengan suara beceknya vagina Risti oleh cairan yang terlihat dari kemaluan Risti….
Kupompa dan semakin lama kutingkatkan Rpm kocokan pada kemaluannya menyebabkan Risti tak tahan
“Kakkkk Ouuchhh….Ouch…”
“Ouch….Kakkk Risiti Mau Keluar lagi…”
“OOuuuchhh….Ahhh….Iya Sayang….Kakak termasuk sebentar ulang keluar, kami bareng yah sayang…” Kukecup bibirnya dari belakang sambil kuremas bukit kembarnya.
Kembali kugenjot Risti dengan cepat….
“ochhh….oh….Kak…..”
“Ayo sayng….Ohhh…..Ohh….”
“Oh….Kak….Risti Luv U kak Robert”
“Iii…Luv…U….Tooo Risti…”
“Crrrrooooottttsss…..Croooots….Crooootsss….. Crotsss…Croootsss” semburan spermaku didalam rahimnya mengiringi orgasmeku
“Ochhh..oH….kAKK..kAKKKKKKK” Jeri Risti menjemput orgasmenya kembali…
Setelah kami menggapai orgasme kami bersama, kurebahkan badanku di atas Risti. Sambil memejamkan mata menikmati orgasme dengan yang baru kami reguk. Kubiarkan kemaluanku selamanya berada didalam kemaluan Risti yang serasa menjepit dan mengurut2.
“Plooopp…” Suara kemaluanku yang mengecil dan terlihat dari sangkar emas Risti. Kubuka Mata. Dan ku kecup kening Risti sambil mengucapkan..”Terima Kasih ya Sayang….”
Risti cuma tersenyum. Segera kami memakai kaus kami ulang dan di lantai kulihat ceceran sperma bercampur dengan darah perawan Risti.
“Kak…Jangan tinggalin Risti.”
“Risti Takut kehilangan kakak “
Demikian kata-kata terakhir yang kuingat mengayalkan kejadian th. lalu. Lulus SMA, Risty melanjutkan pendidikannya di Australia dan aku sibuk dengan pekerjaanku. Membuat kami mengambil keputusan untuk mengambil alih jalan sendiri-sendiri.
Apabila Kumpulan Cerita 17+ diatas belum menyebabkan Anda crott, maka kami anjurkan agar Anda membaca cerita dewasa tema Bos Kantor di web site ini, dan bisa saja setelah itu Anda dapat crott maksimal.