Adek Tiriku Adalah Istriku Saat Ini

kenangan.xyz – Namaku Joe. Aku adalah seorang pria bersama dengan tinggi 188 Cm dan berat 80 Kg. Aku miliki tubuh yang padat berisi dan muka yang cukup tampan supaya mengakibatkan banyak para gadis tertarik padaku.
Cerita ini berawla kala Ayah ku mengambil keputusan untuk menikah ulang sesudah 5 tahun menduda dikarenakan ibu kandungku meninggal di dalam kecelakaan mobil. Ayahku adalah seorang entrepreneur sukses di kota pahlawan Surabaya ini. Sebenarnya cukup gampang bagi ayahku mencari pengganti ibuku. Tetapi dikarenakan cintanya yang besar pada ibu, maka baru 5 tahun kemudian ayah rela menikah lagi.
Aku yang jadi kasihan pada ayahku menyetujui keputusannya untuk menikah ulang bersama dengan seorang janda beranak satu. Wanita berikut bernama Desy dan anaknya Julia. Ketika saya bersua bersama dengan calon ibu tiriku saya amat menyukainya dikarenakan udah lama saya inginkan sosok seorang ibu yang saya temukan di dalam sosok seorang Desi. Dan saya terhitung udah lama inginkan seorang adik. Apalagi melihat calon adik iparku yang ceria dan menggemaskan. Betapa bahagiannya hidupku nanti.
Setelah ayah menikah hidupku sebenarnya bahagia bersama dengan ibu dan tiriku. Aku yang pada kala itu baru kelas 2 SMP bahagia sekali bermain bersama dengan adik tiriku Julia yang pada kala tetap duduk di kelas 4 SD.
Tetapi kebahagiaan itu beralih kala selanjutnya ayah dan ibu tiriku bercerai 4 tahun kemudian yang disebabkan ayahku yang berselingkuh bersama dengan sekretaris di kantornya. Aku amat nggak rela harus kehilangan seorang ibu kembali. Aku senantiasa menyalahkan ayah supaya ibu pergi mempunyai Julia adik tiriku.
Walau kini kami berada di area yang berbeda saya di Surabaya tetapi ibu tiriku di Malang. Setiap akhir bulan saya pergi mejenguk ibu tiriku. Dan ibu tiriku amat bahagia bersama dengan kedatanganku. Dia tetap rela menerimaku di rumahnya.
Aku tetap tidak dapat memaafkan ayahku yang berselingkuh. Hal ini mengakibatkan saya jadi pria yang Bengal di luar tempat tinggal tetapi sopan di di dalam rumah. Bahkan kala saya lulus SMA dan bakal masuk perguruan tinggi di Bandung saya secara sembunyi-sembunyi menyewa sebuah vila dan mengajak teman-temanku pesta Miras dan Sex. Sex sebenarnya bukan hal baru bagiku. Sex pertamaku adalah bersama dengan guru BP SMA-ku sebagai “Uang Suap” dikarenakan dia memahami pembawaan bengalku. Aku sih tidak menyesal jalankan berikut bersama dengan guruku. Disamping guru BP-ku cantik, terhitung dikarenakan saya inginkan merasakan yang namanya kerap disebut orang sebagai sorga dunia. Bahkan selama saya sekolah di SMA itu saya jadi “teman tidur” guru BP-ku.
Memasuki jaman kuliah, tingkah lakuku semakin tidak terkendali. Sex dan miras udah jadi anggota hidupku. Apalagi saya tinggal sendiri disebuah tempat tinggal kontrakan yang diberikan ayah kepadaku. Dalam satu semester saya miliki miliki 2 hingga 3 orang pacar resmi dan 4 hingga 5 orang “teman tidur”. Dan setiap malam senantiasa ada wanita yang menemani saya di kontrakan untuk melayani nafsu sex-ku.
Pacar resmiku pun udah saya menikmati tubuhnya. Dan setiap semester saya berganti-ganti pasangan yang udah tentu saya menikmati tubuh mereka di atas ranjang. Aku jalankan hal ini dikarenakan saya mencari seorang wanita yang sebenarnya tulus mencintai aku.
Sedangkan selama ini mereka mereka bilang cinta padaku padahal mereka hanya inginkan uangku dikarenakan sebenarnya selama kuliah dapat dibilang uangku tidak terbatas. Keadaan ini mengakibatkan teman-teman menjuluki saya sebagai Don Juan anak tehnik.
Setelah lulus kuliah saya di terima bekerja di suatu perusahaan kontraktor tenar di Surabaya. Walau saya ulang ke Surabaya saya tidak rela tinggal bersama dengan ayah. Aku mengambil keputusan untuk belanja apartemen. Dengan uang sisa kuliahku dan sedikit bantuan dana berasal dari ayahku. Bukan rasa kecewa pada ayah yang mengakibatkan saya tidak rela tinggal bersama dengan dia tetapi saya inginkan mandiri. Aku udah memaafkan ayahku dan ayah pun menyetujui keinginanku untuk mandiri.
Sejak bekerja saya tidak ulang mengonsumsi miras berlebih seperti kala kuliah, tetapi petualangan sex-ku konsisten berlanjut. Sudah banyak wanita yang jadi korbanku. Terutama mereka yang kerap clubbing di diskotik-diskotik besar. Kenikmatan demi kenikmatan saya rasakan tetapi semua itu semu dikarenakan saya tidask mendapatkan cinta didalamnya.
Suatu hari sekitar jam 2 siang, telepon apartemenku berdering. Dan kala kuangkat ternyata ibu tiriku yang menelepon. Oh, bagaimana saya dapat lupa bersama dengan ibu tiriku ini, selam ini saya jarang dan bahkan tidak pernah ulang menelepon beliau. Padahal beliau adalah orang yang dapat jadi area saya curhat.
Ibu tiriku menelepon untuk berharap ijin supaya anaknya Julia dapat tinggal di rumahku, dikarenakan Julia di terima di jurusan kedokteran di PTN yang tenar di Surabaya. Aku jadi bahagia dikarenakan dapat bersua bersama dengan adik tiriku yang lucu dan menggemaskan. Aku langsung menerima permintaan ibu bersama dengan bahagia hati dikarenakan saya jadi ada kawan di apartemen tidak cuman itu terhitung aprtemenku (Orang barat bilang sih penthouse) yang miliki tiga kamar tidak jadi kosong. Apartemenku miliki 1 kamar utama, 1 kamar tamu dan 1 kamar berukuran kecil yang jadi area tidurku.
Satu minggu kemudian bel apartemenku berbunyi. Aku tau itu tentu Julia, Karena ibu bilang bahwa Julia bakal mampir satu minggu lagi, Aku mengayalkan Julia yang lucu dan menggemaskan yang jadi kawan bermain kala kecil.
Aku buka pintu dan terkejut. Dihadapanku berdiri seorang wanita cantik bertubuh lanngsing, putih mulus, bersama dengan payudara yang agak menyembul (padahal pakaian yang dipakai udah agak longgar), bersama dengan rambut pendek yang tunjukkan lehernya yang indah. Benar-benar menggugah birahi setiap pria.
“Hai mas Joe. Apa kabar?” sapanya tidak menyingkirkan sikap kekanak-kanakannya.
“Julia.. Kamu Julia?” Tanya ku heran.
Dia hanyu menganggukan kepala. “Wah….. paling akhir melihat kamu tetap kecil dan bahagia nangis. Sekarang udah jadi bidadari” pujiku kepadanya
“Ah… Mas Joe dapat aja”
Aku persilahkan dia masuk ke apartemen, dia terkagum-kagum bakal kondisi aprtemenku yang sebenarnya mewah menunjukan bahwa pemilik apartemen adalah seorang pria jantan.
“Wah….. Apartemennya bagus banget”
“Ah… gubuk seperti ini kok dibilang bagus” jawabku merendah bersama dengan menyebut apartemenku sebagai gubuk.
Kemudian saya tunjukan kamarnya yang berada di kamar utama. Dia sedikit malu kala memahami bahwa kamar yang bakal ditempatinya lebih besar berasal dari kamarku. Dia minta ganti kamar tetapi saya menolak. Kemudian Julia berlangsung kearah kamar mandi yang sebenarnya jadi satu bersama dengan kamar utama tersebut. Cukup lama Julia di di dalam kamar mandi itu dan sesudah nampak dia tersenyum sambil menyembunyikan suatu hal dibelakang punggungnya,
“Hehehe……. Ternyata mas Joe nakal terhitung ya” kata Julia tiba-tiba
“Apa maksudmu?”
“Udah deh nggak usah pura-pura nggak ngerti”
“Aku amat nggak ngerti”
“Kalau begitu ini miliki siapa ?” jawab Julia sambil mengeluarkan benda yang dia sembunyikan di balik punggungnya.
Bagai tersambar petir 100 kali saya melihat benda yang dibawa Julia. Sebuah celana di dalam dan BH hitam berenda. “Mampus aku. Aku kok dapat lupa balikin benda itu ke Cindy” kataku di dalam hati. Cindy adalah keliru satu staff personalia di kantorku. Dia yang biasa disebut orang hypersex. Kalau bercinta bersama dengan dia nggan dapat Cuma 2 kali orgasme. Harus sedikitnya 5 kali orgasme.
“Eeengg…..Eengg…. Itu miliki kawan aku. Lupa belum saya kembalikan. Soalnya 2 hari yang lantas ada meeting dadakan disini hingga malam. Jadi dia numpang tidur disini” Jawabku berbohong.
“Numpang tidur atau numpang ditiduri. Nggak usah bohong deh. Julia maklum kok. Mas Joe-kan udah dewasa emang udah waktunya kok ngelakuin hal-hal begitu” Jawab Julia.
Dan hari itu kami habiskan bersama dengan ngobrol melmpiaskan rasa kangen kami berdua. Saat itu saya baru mengenal Julia yang baru yang berbeda bersama dengan Julia yang dulu. Julia yang sekarang tidak jauh berbeda berasal dari aku. Dia terhitung adalah seorang petualang sex. Dia kerap hunting cowok di club-club atau vila dekat kota malang. Dia menceritakan bahwa keprawanannya direnggut oleh pacarnya kala SMP. Tapi lama kelamaan dia jadi ketagihan ngesex.
“Emang mama tau kelakuanmu?” tanyaku heran
“Ya ennggak lah. Bisa dibunuh saya kecuali mama tau”
“Terus kamu nggak was-was hamil?”
“Halooo. Jaman sekarang gitu loh. Masa was-was hamil. Aku kerap minum pil anti hamil” jawabnya
Sejak kala itu kami berdua hidup bersama dengan bebas dan hanya ada satu aturan bahwa Julia tidak boleh mengganggu privasi –ku dan begitu terhitung sebaliknya. Kami kerap mempunyai pasangan kami ke apartemen untuk memuaskan nafsu kami. Bahkan belum satu bulan Julia kuliah dia udah dapat gaet kakak kelasnya ke atas ranjang. Emang hebat adik tiriku ini.
Tetapi lama-kelamaan ada perasaan lain dihatiku. Perasaan sayang dan was-was kehilangan dia. Aku mengakui kecuali saya udah jatuh cinta kepadanya. Setiap kali cowoknya mampir dan bercumbu bersama dengan dia, ada perasaan cemburu dihatiku.
Sekitar satu setengah tahun kemudian, kala itu hujan udah kerap mengguyur kota Surabaya, Julia pulang berasal dari universitas bersama dengan raut muka yang aneh. Julia yang umumnya ceria sekarang nampak sedih. Julia langsung masuk kedalam kamar. Sebagai kakak saya inginkan tau apa yang berlangsung pada adik tiriku ini langsung mengetuk pintu kamar Julia. Setelah sekian lama mengetuk pintu dan tidak ada respon, saya selanjutnya memaksakan diri masuk kedalam kamar.
Aku melihat Julia yang tengah duduk termenung bersama dengan ke-2 kakinya dilipat supaya siku kakinya menempel pada dagunya dan lebih dari satu butir air mata jatuh menelusuri pipinya. Aku mendekati Julia dan memeluknya bersama dengan penuh kasih sayang serta bertanya apa yang berlangsung pada dirinya.
Julia menceritakan kepadaku semua maslahnya yang ternyata bahwa dia baru saja diputusin serupa cowoknya. Dia sedih dikarenakan ini pertama kalinya dia diputusin serupa cowok. Biasanya dialah yang mengambil keputusan hubungan bersama dengan cowok-cowoknya.
Sebagai seorang kakak saya coba untuk menghiburnya. Tetapi bukannya rasa menerima kasih yang saya dpat tambah dia semakin marah kepadaku.
“Mas Joe sih gampang ngomong seperti itu. Mas Joe kan nggak ngerasain apa yang Julia rasakan” Bentak Julia
“Siapa bilang saya nggak dapat ngerasain kesusahanmu. Kamu tau nggak kenapa hampir seminggu ini mas nggak bawa cewek mas ke sini? Mas udah nggak miliki cewek lagi. Cewek mas seluruhnya terhitung ninggalin mas. Mereka sedap sesudah mendapatkan sedikit harta berasal dari mas, langsung ditinggal kawin serupa laki lain” Jawabku nggak rela kalah.
Sejenak kami berdua terdiam merenungkan apa yang berlangsung pada hidup kami. Yah, mungkin ini adalah karma bagi kami yang kerap seenaknya sendiri ganti-ganti pasangan tanpa mengayalkan perasaan pasangan kami. Tetapi tidak lama kemudian kami saling pandang dan tertawa bersamaan.
“Kok dapat ya kami dapat senasib seperti ini?” Tanya Julia
“Iya, ya. Mungkin kami emang udah jodoh. Senang sama-sama, kesusahan terhitung sama-sama. Eh, gimana kecuali kami cari makan aja diluar. Dari pada kami disini bete mikirin pacar kami yang kurang ajar”
“Wah boleh terhitung tuh. Tapi mas Joe yang traktir ya”
“Oke”
Akhirnya kami nampak apartemen untuk mencari makanan disekitar jalan MayJend yang sebenarnya banyak terdapat penjaja makanan yang tidak mahal tetapi enak. Setelah makan kami ulang ke apartemen bersama dengan sebuah wine yang udah kami membeli pada mulanya di restortan area kami makan.
Sesampainya di apartemen saya langsung terhubung wine dan duduk di ruang tengah bersama dengan Julia. Kami minum Wine itu sambil melihat acara Discovery Channel yang menayangkan lebih dari satu macam binatang di Afrika dan mengobrol. Tak jadi bahwa kami udah menggunakan 1 botol wine berdua. Arah obrolan kami pun semakin kacau. Setiap pembicaraanku yang mengarah ke kasus sex senantiasa ditanggapinya. Perasaan hangat menjalar di sekujur tubuh kami. Sentuhan-sentuhan kulit kami jadi sensitive sekali. Setiap dia menepuk pundakku kala saya mengakibatkan suatu joke, jadi jadi memunculkan nafsu birahiku. Kami duduk semakin rapat hingga saya dapat memeluk tubuhnya. Dan entah siapa yang jadi kami udah ada di dalam suatu percumbuan yang panas. Julia mencium bibirku bersama dengan lindahnya dia masukan ke di dalam mulutku. Aku yang mendapat serangan seperti itu langsung merespon ciumannya sambil tanganku jadi bergerilya di sekwilda (Sekitar wilayah dada)-nya.
“Julia kami ganti ke kamar yuk” ajakku sambil mengulurkan tangan untuk membantu Julia bangkit.
Julia hanya mengangguk sambil mengulurkan tangan sebagai menandakan dia menyetujui ajakanku.
Sesampainya di di dalam kamar, saya membaringkan tubuh Julia di area tidur. Aku jadi mencium bibir tipisnya bersama dengan lembut. Tangan ku tidak tinggal diam. Tanganku jadi meremas payudaranya yang tetap tertutup T-shirt ketatnya. “Mmmhhhh……” desah Julia di dalam mulutku. Aku jadi melepas T-shirt ketatnya berserta BH-nya. Payudara Julia saya remas lembut. Kulitnya yang halus dan payudaranya yang 36 B semakin membakar birahiku. Aku semakin tidak kuat menghindar nafsuku lagi. Akhirnya saya buka semua pakaiannya dan melepas pakaianku sendiri.
Sesaat saya tertegun melihat tubuh Julia yang telanjang didepanku. Ini pertama kalinya saya melihat tubuh Julia di dalam kondisi telanjang total. Terhampar dihadapanku Tubuh Julia yang putih-mulus dan seksi yang dihiasi oleh payudara 36 B bersama dengan puting yang mungil. Sedangkan kemaluan Julia yang gundul nampak menonjol dibagian bawah perutnya.
“Tubuhmu amat indah Julia” pujiku kepada Julia.
Aku mengawali ulang remasanku pada payudaranya sambil menciumi bibirnya, yang kemudian bergeser ke telinganya kemudian merambat turun ke lehernya dan tengkuknya. Tanganku di payudaranya pun tidak hanya meremas tetapi terhitung memilin –milin putting Julia. Aku jadi mencium payudara Julia, mengulum, menjilat putting Julia. Julai mengeliat dan langsung memeluk tubuhku. Gairahku semakin meningkat kala melihat Julai nampak menikmati kala payudaranya saya permainkan. Tangan Julia tidak tinggal diam. Tanganya mengelus dan mengocok penisku bersama dengan lembut.
“Aaahhh…. Enak banget Julia, terusin sayang” erangku merasakan kenikmatan.
Perlahan saya jadi menurunkan posisi badanku hingga kini menghadap tepat di depan vagina gundulnya. Aku hanya meneguk ludah melihat vagina Julia yang amat merangsang. Ini adalah vagina terindah yang pernah kulihat” gumamku di dalam hati. Tanganku jadi mengelus-elus bibir vaginanya. Julia semakin melebarkan kakinya supaya vaginanya semakin terbuka lebar. Tanpa menunggu lama ulang akupun jadi memainkan dan menjilat vaginannya terutama dibagian daging menonjol di di dalam vaginannya.
“Ah… Ooooohhhh…. Enak mas, Uuuhhh…..jilat konsisten mas” Julia mendesah semakin kuat, goyangan badannya semakin terasa.
“Ooooohhh…. Mas…. Aku pingin penismu, mmmhhh….. Please….”
Mendengar permintaanya berikut saya membaringkan tubuhku disebelah Julia kala Julia langsung menindih tubuhku bersama dengan posisi 69. Julia mengocok penisku yang semakin lama semakin tegang. “Ooohhh….. Sayang sedap banget” lenguh-ku merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Tidak lama kemudian saya merasakan penisku jadi hangat. Ternyata Julia udah mengulum penisku ke di dalam mulutnya. Julia mengulum penisku bersama dengan ritme yang pelan tetapi jadi sekali pergesekan penisku bersama dengan dinding-dinding mulutnya.
Aku yang tidak rela kalah jadi menjilati vagina Julia bersama dengan sedikit bantuan berasal dari tanganku yang coba mengocok vaginanya. “Uuuhhh… mas … sedap mas…. Terus jilati klitorisku mas” erang Julia begitu melepas penisku berasal dari mulutnya.
Kurang lebih 10 menit kemudian, “Uuuhhh…. Mas…. Sedikit ulang mas…. Aku rela keluar….”
“Tahan….. sayang, saya ……juga mau…… keluar…….” Balasku. Jilatan serta kocokanku di dalam vaginanya semakin lama semakin cepat, begitupun kuluman Julia pada penisku. Dan tidak lama kemudian saya merasakan tubuh Julia menegang dan vaginannya yang mengalirkan cairan yang begitu banyak. Aku langsung meminum cairan orgasme Julia. Begitu jadi hangat dan nikmat. Ini adalah pertama kalinya saya meminum cairan orgasme wanita. Sebelumnya saya tidak pernah rela meminum cairan tersebut. Entah kenapa saya inginkan merasakan cairan orgasme Julia.
Julia tetap mengulum penisku. Bahkan gerakannya semakin tidak teratur. “Oooohhhh sayang… aku…. Keluar….. Aaahhhh……” Croooottt…. Croootttt….. Croooottttt….. Menyemburlas semua spermaku kedalam mulut Julia yang langsung di telannya hingga habis. Bahkan dia tidak langsung melepas penisku. Ditunggunya penisku hingga mengecil.
“Wooww…… kamu amat hebat sayang. Aku belumpernah ngalami orgasme seperti ini”
Julia hanya tersenyum hambar ke arahku.
“Ada apa sih sayang ? “ tanyaku heran kepada Julia. Aku memluk tubuh telanjangnya berasal dari belakang.
“Mas. Kita selayaknya nggak ngelakuin ini”
“Kenapa sayang ?”
“Mas Joe kan kakakku. Apa jadinya kecuali orang tau apa yang udah kami perbuat. Apalagi kecuali mama dan ayah tau”
“Kamu nggak usah khawatir. Nggak bakal ada yang tau kecuali kami nggak beri tau mereka. Memang saya adalah kakakmu, tetapi kami nggak ada hubungan darah. Aku adalah kakakmu hanya dikarenakan standing bukan hubungan darah. Dan sebenarnya saya udah jatuh cinta serupa kamu kala kamu mampir ke sini. Aku tidak dapat berbuat apa-apa. Aku tidak dapat memelukmu, menciummu dan mendekapmu bersama dengan mesra. Karena kau adikku. Aku hanya dapat memendam, dan melampiaskan kepada teman-teman wanitaku.
Bahkan kala kau bersetubuh bersama dengan pacarmu, ada perasaan cemburu di dalam diriku” Kataku menyatakan secara jujur kepada Julia.
Julia nampak sedikit terkejut bakal pengakuanku. “Mas Joe cinta serupa saya ?”
“Sangat”
Dia terdiam sejenak, kemudian dia berbicara “Kenapa mas Joe ngak bilang berasal dari dulu. Aku sebenarnya terhitung cinta serupa mas Joe sejak berasal dari kecil. Aku mengagumi pembawaan mas Joe yang begitu sayang serupa aku. Aku jadi begini terhitung dikarenakan saya nggak mungkin dapat jadi pacar mas Joe. Karena saya was-was kecuali saya ungkapkan mas Joe menolak saya dikarenakan saya adik mas Joe, konsisten sikap mas Joe beralih padaku”
Aku yang mendengar hal itu gantian terkejut. Rasanya nggak percaya kecuali sebenarnya Julia udah mencintaiku sejak kami tetap kecil.
“Ya sudah. Kalau begitu nggak ada masalahkan. Biar kami simpan hubungan kami ini berasal dari orang lain. Sekarang ayo kami lanjutkan acara kita. Hehehe….”
“Iiihhh…. Udah nggak tahan ya mas”
“Mana ada laki-laki yang tahan melihat bidadari telanjang seperti kamu”
Kembali saya menindih tubuh indah Julia. Aku cium ulang ke-2 buah payudara Julia sambil sesekali menyentil putingnya bersama dengan lidahku. Setelah bahagia bermain dikedua payudaranya saya menurunkan posisiku ke bawah Julia supaya berada ulang di depan vaginanya. Akupun jadi menjilati dan menciumi vagina bersama dengan buasnya, kujilati semua permukaan vagina Julia bersama dengan liarnya. Julia pun hanya dapat pasrah dan menikmati seranganku, kakinya semakin diakses bersama dengan lebar. Kuarahkan lidahku ke klitoris Julia, kumainkan dan kuputar – putar ujung lidahku bersama dengan cepat pada klitoris Julia, Julia mendesah dan menggoyangkan pinggulnya, ke-2 kakinya kini terkait di bahuku. Desahan Julia semakin kuat dan sering, kumainkan lidahku, kujilat pula lubang vaginanya, lantas ulang ke klitorisnya. Jarikupun tak ketinggalan turut beraksi, kutusukkan jari tengahku ke lubang vagina Julia, dan Julia semakin jadi nikmat bersama dengan permainan lidahku dan terhitung sodokan jariku pada lubang vaginanya, tangannya pun meremas – remas dan menjambak rambutku. Sesekali tangan Julia memainkan payudaranya, menghisap putingnya. Cukup lama saya menggarap vagina Julia bersama dengan lidah dan jariku. “Ooouuuhhhh….. mas….. masukin penismu dong” pinta Julia yang udah tidak tahan langsung mengawali pertarungan ranjang pertamanya bersama dengan denganku.
Tanpa menunggu kala ulang langsung saya posisikan penisku ke depan gerbang surga punya Julia. “Mas Joe, pelan-pelan ya. Soalnya saya belum pernah kemasukan benda besar seperti miliki mas Joe”
“Tentu sayang. Mas bakal pelan-pelan kok”
Aku menempelkan kepala penisku di bibir vagina Julia dan sedikit-demi sedikit saya jadi memasukan penisku ke di dalam vagina Julia. Entah penisku yang besar atau vagina Julia yang kecil, jadi sekali gesekan dinding kemaluan Julia ke penisku supaya saya merasakan kenikmatan surga dunia. Perlahan kepala penisku menerobos ke di dalam lubang vagina nikmat punya Julia.Tubuh Julia agak bergetar kala penisku menerobos masuk. Kembali Julia melebarkan kakinya dan menaikkan pantatnya perlahan, hingga batang penisku masuk seluruhnya ke di dalam lubang vagina Julia. “Aaahhhh…..” sejalan kami mengerang ketuika penisku menghantam dinding rahim Julia. Saat penisku berada di di dalam vagina Julia, rasanya amat nyaman, hangat dan berdeyut – denyut bersama dengan nikmatnya. Aku belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini bersama dengan pacar-pacarku terdahulu.
Akupun jadi menggerakkan pantatku naik dan turun. peniskupun jadi memompa bersama dengan nikmatnya di di dalam vagina Julia. Sungguh teramat amat nikmat. Kulakukan bersama dengan perlahan – lahan, tidak tergesa – gesa, sekali – kali bibirku mencium bibir tiptis Julia bersama dengan lembut dan penuh gairah. Kulihat payudara Julia yang besar itu bergoyang – goyang sejalan pompaan penisku di di dalam vaginanya. Sungguh sedap dilihat, satu tangankupun jadi meremas – remas dan memainkan putingnya, sekali – kali kuhisap dan kujilati. Cukup lama terhitung saya memompa penisku, Julia jadi mendesah – desah, dan menggoyang – goyangkan pinggulnya…
“Aaahhh…. Aaaahhhh…. Terus mas. Enak banget penismu mas. Uuuhh…. Uuuhhh….Ini penis ternikmat yang pernah Julia rasakan. Aaaahhhh…..”
“Vaginamu terhitung nikmat Julia….. sempit dan enak”
Sekitar sepuluh menit kemudian,”Oouuhhhh….. Mas…. Julia rela nampak nih. Aaahh.. Aaahh…. Aaaahhhh…….” Erang panjang Julia menyongsong orgasmenya kembali. Kurasakan Vagina Julia menyemburkan cairan hangat ke penisku, Julia nampak lemas bersama dengan ekspresi penuh kepuasan di wajahnya.
“Mas Joe hebat terhitung ya saya udah dua kali nampak tetapi mas Joe baru sekali”
“Kamu terhitung hebat kok. Vaginamu begitu sempit. Pokonya nikmat banget bersetubuh serupa kamu”
Aku ulang memeluk tubuh telanjang Julia yang udah penuh bersama dengan keringat pertempuran kami dan membelai rambutnya bersama dengan penuh kasih sayang.
“Mas, jangan tinggalin Julia ya. Julia nggak tau bakalan seperti apa Julia tanpa mas Joe”
“Iya sayang, Aku nggak bakal meninggalkanmu. Mas cinta banget serupa Julia. Apalagi vaginamu begitu nikmat. Sayang sekali kecuali ditinggal. Hehehe….”
“Penis mas Joe terhitung enak. Besar dan panjang. Aku sepertinya terhitung bakal ketagihan bersetunuh serupa mas Joe”
“Kalau begitu menunggu apa lagi” Jawabku langsung ulang mencium bibirnya kembali. Setiap mengawali percumbuan saya senantiasa memulainya denga ciuman-ciuman. Sebab umumnya wanita bakal gampang terlena kecuali diberi banyak ciuman.
Ciumanku menuju kearah telinga kanan Julia. Disana saya kulum daun telinga Julia sambil sesekali saya masukan lidahku ke di dalam lubang telinganya. Julia bereaksi bersama dengan menggeliatkan tubuhnya dan mendesah-desah. Kembali menurunkan tubuhku untuk mengerjai vaginannya. Terus terang saya amat terangsang bersama dengan vaginanya yang gundul. Selama ini tidak satupun berasal dari pacar-pacarku yang rela mencukur bulu kemaluannya. Aku ulang menciumi vaginanya bersama dengan amat rakus.
Aku permainkan vaginanya bersama dengan lidah dan jari-jariku. Aku konsisten kocok lubang vaginannya bersama dengan jari-jariku kala klitorisnya jadi mainan lidahku.
“Aaahhh… Aaahhh… Mas…. Nikamat….. Terus mas. Mainin Klitorisku….Uuuhhhh….. Kocok yang cepat mas…. Ahhhhh…..”
Aku seakan mendapat semangat semangat semakin mempercepat kocokan tanganku pada lubang vaginanya dan jilatanku pada klitorisnya pun semakin liar. Bahkan kadang kala klitorisnya saya kulum dan hisap sekuat-kuatnya. Ini mengakibatkan tubuh Julia menggeliat tidak beraturan,
“Ooooouuuhhh….. mas…. Aku….. kelll…luaaarrr…. Aaaaahhhh……..” Jerit Julia membahana di di dalam kamar. Aku merasakan ulang semprotan cairan orgasme Julia. Tubuh Julia melemas dan nampak nafasnya seperti rela putus. Aku melepas Julia menikmati orgasmenya kembali.
Setelah kurang lebih 10 menit mengatur nafas , saya menyuruh Julia untuk menungging. Julia tau kecuali saya inginkan bersetubuh bersama dengan jenis anjing (Doggy Style). DIa menuruti keinginanku dikarenakan dia inginkan saya terhitung merasakan kenikmatan seperti apa yang dia rasakan.
Aku menciumi telinga kiri Julia yang belum sempat mendapat jamahan selama persetubuhan kami kemudian merambat ke anggota leher belakang Julia. “Aaahhh…. Mas. Kamu romantis banget. Aku belum pernah diperlakukan seromantis ini oleh cowok manapun”. Ciumanku turun melalui punggungnya semakin lama semakin trurn hingga wajahku berada di depan dua buah pantat montoknya. Pantanya begitu bulat dan montok supaya membuatku amat gemas. Aku cium pantatnya bersama dengan sedikit sedotan dan gigitan supaya meninggalkan bercak merah pada pantatnya.
Setelah bahagia menikmati pantat montok Julia. Aku memposisikan tubuhku dibelakang Julia untuk mengawali pertarunagn kami selanjutnya. perlahan saya maju, mula – mula tanganku jadi memegang ke-2 paha Julia, lantas tanganku jadi melebarkan paha Julia, kuarahkan penisku secara perlahan, perlahan tetapi tentu kepala penisku jadi memasuki vagina Julia. Julia jadi mendesah, akupun jadi tekankan pantatku ke depan, kini peniskupun jadi masuk, Julia jadi mendesah, selanjutnya peniskupun masuk seluruhnya ke di dalam vagina Julia, langsung saja saya jadi memompanya, bersama dengan gerakan maju mundur yang berirama, kala tanganku bergantian meremas – remas payudara Julia yang bergoyang menggemaskan, kurasakan penisku berdenyut nikmat, vagina Julia sebenarnya nikmat, penisku jadi dijepit kuat, dikarenakan lubang yang sempit, setiap kali penisku maju mundur jadi seperti diremas dan dipijat bersama dengan kuat…ah akupun jadi mempercepat goyanganku….Julia terhitung menimpali bersama dengan turut menggoyangkan pantatnya yang besar dan seksi itu, kenikmatan yang kami rasakan sungguh luar biasa. Setelah berapa lama, sambil senantiasa bersama dengan posisi penisku di di dalam vaginanya, tanpa mencabutnya, saya jadi menarik Julia. Aku langsung memeluk Julia berasal dari belakang dan perlahan duduk sambil menarik Julia ke pangkuanku. Kini Julia jadi bergerak memainkan pantatnya, penisku jadi nikmat sekali, tanganku jadi meremas – remas payudara Julia. Plook…plookk….plook….semakin nyaring terdengar nada penisku yang tengah memompa di dalam vagina Julia yang udah basah tersebut. “Ooohh… Ooohhh… Terus mas… Setubuhi aku… Aku punya mas Joe…. Uuuuhhh….” Rintihan Julia semakin membakar semangatku. akupun langsung memainkan penisku bersama dengan ganas, sambil berciuman denga Julia berasal dari belakang. mulut Julia jadi mendesah bersama dengan cepat, pantatnya turut bergoyang mengimbangi setiap sodokan penisku….Tangan Juliapun capai tanganku, mengarahkannya supaya saya memainkan puting payudaranya, kala tangan Julia yang satu ulang jadi memainkan klitorisnya.
Kurang lebih 10 menit kemudian, Julia orgasme kembali. Tubuhnya langsung lemas merasakan kelelahan yang teramat sangat. Aku pun menindih tubuhnya berasal dari belakang. Setelah Mengatur nafas ulang saya merebahkan tubuhku disebelah kiri Julia.
“Mas Joe kok kuat sih. Pantesan cewek-ceweknya banyak yang ketagihan” puji Julia.
“Ah, nggak juga. Soalnya tubuhmu indah dan nikmat banget, jadinya sayang kecuali buru-buru keluar. Aku tetap inginkan konsisten menggeluti tubuhmu sayang”
“Kalau begitu sekarang biar saya yang puasin mas Joe” jawab Julia sambil merebahkan dirinya diatasku. Sekarang giliran Julia yang ambil kendali. Diciumnya bibirku bersama dengan penuh nafsu dan gairah yang tak pernah padam. Ciuman turun ke dadaku dan semakin turun hingga penisku berada di depan matanya. “Ini dia benda yang membuat saya ketagihan” kata Julia.
Julia jadi memainkan penisku bersama dengan tangannya yang halus, sedap benar rasanya, jempol tangannya mengurut – ngurut kepala penisku bersama dengan lembut. Aku hanya dapat merem melek saja merasakannya. Lalu Julia jadi mendekatkan mulutnya ke arah penisku. Kurasakan rasa nikmat yang luar biasa kala lidahnya jadi memainkan kepala penisku. Seluruh tubuhku rasanya lemas tak berdaya. Lalu perlahan tetapi tentu penisku jadi masuk ke di dalam mulut Julia. Nikmat rasanya kala Julia mengulum, menghisap penisku, terhitung kala lidahnya menjilati kepala dan batang penisku. Rasanya tidak dapat kupercaya, penisku dapat masuk ke di dalam mulut Julia yang mungil dan sensual itu, lembut sekali rasanya elusan bibirnya menyentuh penisku. Tangan Julia terhitung mengelus – ngelus bijiku, enaaak banget rasanya. Sesekali mulut dan lidah Julia mengulum dan menjilati bijiku. Service Julia yang sedap ini benar – benar membuatku kelojotan dan hanya dapat merem melek merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa ini. Sambil mengulum penisku, sesekali Julia menatapku. Sungguh luar biasa sensasi yang dirasakan kala kami jalankan kontak mata kala tengah diberikan oral seks.
Aku mengambil posisi dudu supaya saya dapat melihat lebih memahami penisku yang keluar-masuk mulut mungil Julia. Ahh… pemandangan yang amat indah. Tanganku memegang kepala Julia untuk membantunya mengatur ritme kulumannya.
“Sekarang waktunya pertunjukan utama. Hehehe” Kata Julia sambil tangannya memegang penisku, ke di dalam surga kenikmatan. kakinya diakses lebar – lebar, perlahan sambil duduk diarahkannya lubang vaginanya ke arah penisku yang udah berdiri tegang itu…Jleb…ah nikmatnya. Juliapun langsung menggoyangkan pantatnya, naik turun, tangankupun jadi meremas – remas dan memainkan payudaranya.
Kuciumi dan kujilati leher dan bibir Julia, Julia mengelinjang kegelian. Gerakan Julia semakin cepat, memompa penisku bersama dengan kuat, tangankupun tak ketinggalan menggosok – gosok dan memainkan anggota atas vaginanya. Julia menyandarkan kepalanya ke arahku.
Desahan nafas kami semakin cepat dan bunyi penisku yang tengah menggarap vagina Julia terdengar jelas…Plookk…Plookk…semakin menaikkan nafsu kami.
“Aahh… Aahh… Mas… Enak…. Ba…nget. Oya….. Setubuih aku….. Ooohhh…. Mas Joe…… Jantan….. Mas Joe …. Perkasa…… Aku ketagihan bersetubuh serupa mas…… Aaahhh……” Erang Julia merasakan kenikmatan yang tiada duanya
“Oooohhh….. Mas….. Julia….. Cinta….. Mas Joe….. Ooohhh…. Terus mas”
Tidak berapa lama tubuh Julia mengejang, nampaknya Julia mengalami orgasme lagi, akupun terhitung merasakan peniskupun udah berdenyut semakin kuat, langsung saja saya turut menggoyangkan pantatku bersama dengan cepat, mata Julia kulihat merem melek keenakkan.
“Julia…. Mas…. Mau….. keluar……”
“Yeeesss….. aklhirnya…… keluarin aja mas….. Aku inginkan spermamu….. Aaahhhh”
“Julia……. aku…. nggak…. tahan…. Lagi….. Aaaaaahhhhh…….”Croot…Croottt…Croooottt…… cairan sperma menyembur bersama dengan kuat ke vagina Julia, kuremas payudara bersama dengan kuat…Aahhh sungguh nikmat yang tiada duanya. Aku dan Julia terdiam sesaat, bibir kami berciuman bersama dengan mesra….
“Mas Joe. Aku amat ketagihan nih. Mas Joe harus tanggung jawab”
“Iya sayang mas Joe bakal tanggung jawab. Tapi kami istirahat pernah ya. Nanti lanjut lagi” kata ku mengupayakan menyabarkan Julia yang udah naik ulang nafsunya. Ketika saya melihat jam yang ada di kamar saya cukup terkejut dikarenakan udah menunjukan jam 10 malam itu artinya udah lebih berasal dari 3 jam kami bersetubuh. Wow kuat terhitung Julia. BIasanya cewek-ku cuka dapat satu jam sesudah itu udah kelenger.
Aku terlelap di dalam mimpi yang indah hingga saya merasakan ada yang geli dibagian penisku. Ketika saya terhubung mata nampak Julia tengah menjilati batang penisku. Mendapat reaksi seperti itu nafsuku ulang memuncak. Dan malam itu kami melakukankembali pertarungan birahi hingga saya nampak 3 kali dan entah berapa kali Julia orgasme. Kami amat kelelahan hingga saya terlambat untuk berangkat kerja pada pagi harinya. Akhirnya kami mengambil keputusan untuk jalankan pertempuran birahi selama seminggu penuh. Aku pun menyetujuinya dan saya langsung menghubungi kantor untuk berharap ijin cuti selama seminggu
Selama seminggu penuh berikut kami konsisten jalankan hubungan sex dimanapun dan kapanpun kami mau.
Bahkan kami tidak pernah Mengenakan pakaian, maksimal hanya CD yang kami gunakan sebagai penutup tubuh kami. Dan dress code ini berlanjut hingga sesudah acara seminggu penuh birahi itu berakhir. Jadi kecuali saya pulang kerja maka saya harus melepas semua pakaian dan hanya menyisakan sebuah CD. Hanya kecuali da kerabat atau orang tua atau bahkan teman-teman kami, kami baru memakai pakaian lengkap dan sopan.
Kehidupan yang kami jalani penuh bersama dengan gairah. Setiap saat, setiap kala kami senantiasa jalankan hubungan sex. Entah saya atau Julia yang berharap terutama dahulu. Pernah suatu ketiak Julia tengah berada di dapur untuk membasuh sayuran yang bakal dimasak untuk makan malam bersama dengan tubuh telanjang dan hanya ditutupi apron pada anggota depannya. Aku yang melihat kondisi Julia yang seperti itu mwmbuat gairahku memuncak. Aku memeluk tubuhnya berasal dari belakang dan mencium leher indahnya. Tanganku meluncur ke di dalam apron dan menuju ke payudranya yang besar. Aku remas payudar besar itu bersama dengan penuh gairah.
“Aaahhh…. Sabar mas. Nanti nggak matang-matang lo makanannya” kata Julia mengingatkan. Tapi saya yang udah bernafsu tidak menghiraukan. Bahkan saya lepas CD ku dan menarik pantat Julia kebalakang supaya pantat Julia menungging kebelakang kala tangannya berpegang pada area cucian. Aku memasukan penisku ke vagina Julia berasal dari belakang. Aku memompa penisku maju mundur, keluar-masuk vaginanya. Sekitar 10 menit kemudian kami capai puncak orgasme bersama-sama. Aku menyemprotkan spermaku ke di dalam vaginanya. Selama terkait saya senantiasa meyemprotkan spermaku ke vaginanya dikarenakan baik saya maupun Julia amat bahagia merasakan spermaku yang menyemprot ke di dalam vaginanya. Dan untuk menghindar terjadinya kehamilan Aku memberi saran kepada Julia untuk memekai Spiral dan senantiasa meminum pil anti hamil.
Hubungan kami bersama dengan ke-2 orang tua kami tetap terkait amat baik. Ayahku dan ibu tiriku amat bahagia melihat keakraban kami. Yang semakin hari semakin akrab. Padahal mereka tidak tau apa yang menyebabakan keakraban satu diantara kami. Apalagi kecuali bukan sex. Hubungan kami bersama dengan para tetangga aparteman terhitung tetap terkait amat baik. Mereka tetap berpikiran kami adik-kakak yang harmonis. Mereka tidak tau bahwa setiap hari di apartemen sebelahnya senantiasa berlangsung pertempuran birahi pada kakak beradik.
Aku tetap tinggal di apartement biarpun saya udah belanja tempat tinggal bersama dengan tabunganku sendiri dikarenakan tempat tinggal itu bakal saya gunakan untuk nanti kehidupanku sesudah menikah bersama dengan Julia.
Setelahg Julia lulus selanjutnya saya memantapkan hati untuk melamarnya jadi istriku. Aku tau tentu orangtua kami tidak merestui, tetapi kami senantiasa menikah bersama dengan hanya menyebabkan lebih dari satu saksi. Tetapi seminggu kemudian kala acara resepsi kami dikejutkan bersama dengan kehadiran ke-2 orang tua kami. Mereka selanjutnya merestui hubungan kami. Kami amat terharu kala mendengar bahwa kami udah direstui. Sekarang saya tinggal dirumah kecil yang udah saya membeli pada mulanya bersama dengan bersama dengan istriku yang terhitung adalah adik tiriku.