Perawat Mengambil Keperjakaan Ku

kenangan.xyz – Cerita Dewasa Hot Perjakaku Hilang diambil Oleh Perawat – Ini berjalan sebagian bulan yang lalu ketika aku berada di tempat tinggal sakit sepanjang beberapa hari. dikala itu saya tetap duduk di bangku SMA. Dan dikala bicara mengenai cinta, teristimewa “bercinta”, aku tidak memiliki pengalaman yang menandakan saya tidak jelas bagaimana mengawali cerita ini sebab segalanya berjalan begitu saja. sebelum saat aku menyadarinya, ini adalah awal berasal dari semua pengalaman romantis aku selama ini. Sebut saja nama wanita itu Yuri karena sejujurnya aku tidak sadar siapa namanya.
Yuri adalah seorang perawat di rumah sakit tempat aku dirawat. aku wajib dirawat di tempat tinggal sakit sepanjang beberapa hari dikarenakan tanda-tanda hepatitis. selama itu, Yuri selamanya melayaniku dan menjagaku. Orang tua saya sibuk dengan bisnis membeli keluarga, jadi ketika aku di rumah sakit, saya menggunakan beberapa besar waktu saya sendirian, atau kebetulan datang teman yang ada menjenguk saya saya ingat hari itu aku menjadi mulai lebih baik, saya mulai dapat bangun dan bangun berasal dari tempat tidur sendiri.
Dulu, lebih-lebih berdiri, lebih-lebih membalikkan badan saat tidur jadi berat dan lemas. udara sore agak lembab. lebih-lebih kamar aku ber-AC dan memadai luas untuk saya sendiri. namun aku memang pengap dan seluruh tubuh aku jadi lengket. Ya, aku belum mandi berhari-hari. Maklum, dokter tidak mengizinkan saya mandi sampai demam saya memanglah hilang.
Akhirnya aku membunyikan bel di samping media tidur untuk memanggil perawat. Tidak lama sesudah itu kakak Yuri yang paling cantik dan baik hati masuk ke kamarku.
“Ada apa bersama dengan Dick?” tanyanya bersama senyum manis.
Tubuhnya montok dan sedikit melengkung saat memeriksa suhu tubuhku supaya aku dapat menonton wujud payudaranya yang montok dan memikat. “Nah, ini Mbak. Badanku merasa lengket, kali saja gara-gara panas sekali hari ini, saya udah lama tidak mandi.
“Jadi aku ingin bertanya Bu, apakah aku bisa mandi hari ini?” tanyaku menyebutkan bersama detail saya amat suka bicara bersama dengan perawat cantik ini. Dia tetap muda, setidaknya 4-5 th. lebih tua dari aku dikala itu. Wajahnya yang khas nampak begitu cantik sehingga dia orang India pada pandangan pertama.
Mendengar ungkapan “mandi” bikin aku menjadi seperti darah saya beriak di otak semua orang. pikiran kotorku berkhayal misalnya benar Mbak Yuri ingin mandi dan menggosok seluruh tubuhku. aku membeku sementara sebelum saya menyadarinya, batang penisku berdiri di belakang celana kurus pasien rumah sakit. Apa pun yang kamu memakai kamu harus memikirkannya. Hai, Hai, Hai. “Mbak Yuri justru lihat reaksi yang berlangsung pada penis aku yang harus saya akui sudah mengeras sebelumnya.
Aku hanya tersenyum malu dan menutupi bagian bawah tubuhku bersama dengan selimut. Kurasa tidak. “Aku menghindar memirsa senyumnya yang lebih manis. akan tetapi dokter tidak membiarkanku benar-benar berani.” Lanjut Bu Yuri seolah memunculkan semangatku. “Tidak apa-apa kakak, aku paham anda tidak bisa membuat peraturan sembarangan” saya tidak pingin kelihatan “nakal” di depan kakak cantik ini. juga aku tidak punya pengalaman menarik wanita.
Suster Yuri juga tersenyum bersama dengan hasrat tertentu dan mengambil bubuk Purol di atas meja di samping fasilitas tidurku, aku tidak bisa menjawab, jantungku berdetak kencang. Tiba-tiba, dia membuka kancing bajuku, tunjukkan kemejaku. aku tidak menyebutkan tidak, karena bedak tabur juga membantu meredakan sensasi terbakar yang aku acuhkan dikala itu.
Kemudian Mbak Yuri menyuruhku untuk berbalik lantas saya berbaring di sarana tidur dan tangannya menjadi mulai seperti menutupi punggungku bersama dengan bedak dan jadi dingin dan licin. saya tidak bisa mengendalikan anggapan aku saya udah lama tidak mengayalkan seks sejak saya di rumah sakit, dan belum melakukan masturbasi sesehat biasanya di rumah Penisku benar-benar berdiri dan mengeras di tubuhku sendiri di perutku.
Rasanya pingin mengoleskan penisku ke kasur tapi tidak dapat sebab sekarang ada Mbak Yuri. Fantasi saya melayang jauh, terutama kala tangan kecilnya sesekali memijat bahu aku aku merasakan aliran cairan bening mengalir berasal dari ujung penis aku disaat saya terbangun. setelah sebagian saat Mbakyuri menyuruhku untuk berbalik.
Aku bermain canggung, dikarenakan cemas dia bakal menonton penisku yang tegak ulang “Ya, Bu…” jawabku sambil mencoba menenangkan diri, dan aku berbalik. saat ini saya melihat wajahnya begitu dekat denganku. , aku bisa merasakan nafasnya di balik hidung mancungnya. saya coba untuk memampatkan perasaan dan pikiran kotor aku bersama dengan menutup mata.
Sekarang tangannya mulai membedaki dadaku, jantungku kutahan sekuat kali saja supaya tidak berdegup terlalu kencang. saya memang terangsang sekali, bahkan disaat beberapa kali telapak tangannya menyentuh putingku.“Ahh, geli dan enak banget”, pikirku.
“Wah, kok jadi keras ya? he he he”, aku kaget mendengar ucapannya ini.
“Ini loh, putingnya lantas keras.. kamu terangsang ya?”Mendengar ucapannya yang begitu vulgar, aku memang terangsang. Kontolku segera berdiri lagi bahkan lebih keras berasal dari pada mulanya tetapi saya tidak berani berbuat apa-apa, hanya Bersandar dia tidak memirsa kearah kontolku.Saya cuma tersenyum dan tidak berbicara apa-apa. Ternyata Mbak Yuri jadi berani, dia saat ini bukan ulang membedaki tubuhku, melainkan memainkan putingku bersama dengan jari telunjuknya.
Diputar-putar dan sesekali dicubitnya putingku.“Ahh, geli Mbak. Jangan digituin”, kataku menghambat malu.“Kenapa? Ternyata cowok dapat terangsang terhitung yah apabila putingnya dimainkan gini”, lanjutnya sambil melepaskan jari-jari nakalnya.Saya benar-benar kehabisan kalimat dilema kurasakan. Disatu sisi saya pengen konsisten di”kerjain” oleh Mbak Yuri, satu segi aku mulai malu dan was-was ketahuan orang lain yang barangkali saja tiba-tiba masuk.“Dik Joni udah punya pacar?”, tanya Mbak Yuri kepadaku.
“Belum Mbak”, jawabku berdebar, dikarenakan memikirkan ke arah mana dia bakal berbicara.
“Dik Joni, dulu main sama cewek ngga?”, tanyanya lagi.
“Belum mbak” jawabku lagi.
“hi.. hi.. hi.. masa ngga dulu main identik cewek sih”, lanjutnya centil.Aduh pikirku, betapa bodohnya saya dapat hingga terjerat olehnya. Memangnya “main” apaan yang aku hiraukan barusan. tentu dia berpikir saya memang “nakal” pikirku kala itu.“Pantes deh, de Joni dari tadi Mbak perhatiin ngaceng terus Dik Joni harap main-main identik Mbak ya?Wow, nafsuku segera bergolak. aku hanya terbengong-bengong. Belum sempat aku menjawab, Mbak Yuri sudah mengawali aksinya.
Dicumbuinya dadaku, diendus dan ditiup-tiupnya putingku. menjadi sejuk dan geli sekali, sesudah itu dijilatnya putingku, dan dihisap sambil memainkan putingku didalam mulutnya dengan lidah dan gigi-gigi kecilnya.“Ahh, geli Mbak”m rintihku keenakan.Kemudian dia menciumi leherku, telingaku, dan pada akhirnya mulutku. mulanya saya hanya diam saja tidak bisa apa-apa, setelah beberapa dikala saya terasa berani membalas ciumannya. kala lidahnya memaksa masuk dan menggelitik langit-langit mulutku, menjadi benar-benar geli dan enak kubalas bersama memelintir lidahnya bersama lidahku.
Kuhisap lidahnya dalam-dalam dan mengulum lidahnya yang basah itu. Sesekali aku mendorong lidahku kedalam mulutnya dan terhisap oleh mulutnya yang merah tipis itu. Tanganku terasa berani, terasa kuraba pinggulnya yang montok itu. namun dikala saya coba menyingkap rok seragam susternya itu, dia melewatkan diri.
“Jangan di sini Dik, ntar andaikata ada yang tiba-tiba masuk bisa gawat”, katanya.Tanpa tunggu jawabanku, dia segera menuntunku turun dari fasilitas tidur dan berjalan masuk ke kamar mandi yang terdapat disudut kamar. Di dalam kamar mandi, dikuncinya pintu kamar mandi. kemudian dia menghidupkan kran bak mandi agar suara deru air agak merisik di dalam Ruang kecil itu. Tangannya bersama trampil menanggalkan semua busana dan celanaku sampai saya telangjang bulat.Kemudian dia sendiripun melepaskan topi susternya, digantungnya di balik pintu, dan membebaskan sebagian kancing seragamnya agar aku sekarang akan melihat wujud sempurna payudaranya yang kuning langsat dibalik Bra-nya yang berwarna hitam.Kami pun melanjutkan cumbuan kita kali ini lebih panas dan bernafsu.
Saya belum pernah berciuman dengan wanita, namun Mbak Yuri memang pintar membimbingku. Sebentar saja telah banyak jurus yang kepelajari darinya dalam berciuman.Kulumat bibirnya bersama bernafsu. Kontolku yang berdiri tegak kudekatkan kepahanya dan kugesek-gesekkan. Ahh enak sekali. Tanganku pun jadi nekat meremas dan buka Bra-nya. Kini dia udah bertelanjang dada dihadapanku, kuciumi puting susunya, kuhisap dan memainkannya dengan lidah dan sesekali menggigitnya.“Yes, sedap ouh geli Jon, ah.. kamu pinter banget sih”, desahnya seolah geram sambil meremas rambutku dan membenamkannya ke dadanya.Kini tangannya merasa mendapatkan kontolku, digenggamnya. Tersentak aku dibuatnya. Genggamannya begitu erat, namun menjadi hangat dan nikmat. saya pun melepaskan kulumanku di putingnya, kini kududuk diatas closet sambil mengabaikan Mbak Yuri memainkan kontolku dengan tangannya. Dia jongkok mengahadap selangkanganku, dikocoknya kontolku pelan-pelan bersama ke dua tangannya.“Ahh, sedap banget Mbak.. asik.. ahh.. ahh..”, desahku mencegah supaya tidak menyemburkan maniku cepat-cepat.
Kuremas payudaranya saat dia konsisten mengocok kontolku, sekarang kulihat dia jadi menyelipkan tangan kirinya diselangkannya sendiri, digosok-gosoknya tangannya ke arah memeknya sendiri. lihat aksinya itu aku memanglah terangsang sekali. Kujulurkan kakiku dan ikut memainkan memeknya bersama jempol kakiku.
Ternyata dia tidak mengelak, dia tambah membiarkan celana dalamnya dan berjongkok tepat diatas posisi kakiku.Kami saling melayani, tangannya mengocok kontolku pelan sambil melumurinya dengan ludahnya supaya jadi licin dan basah, sesaat aku repot menggelitik memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu keriting itu bersama dengan kakiku. merasa basah dan sedikit becek, padahal saya hanya menggosok-gosok saja bersama dengan jempol kaki.“Yes.. ah.. nakal banget kamu Jon.. em, em, eh.. sedap banget”, desahnya keras.Namun nada cipratan air bak begitu keras supaya saya tidak kuatir didengar orang. aku termasuk membalas desahannya bersama dengan keras juga.“Mbak Yuri, sedotin kontol saya dong.. please.. aku kepingin banget”, pintaku karena benar-benar udah berasal dari tadi aku mengharapkan sedotan mulutnya di kontolku seperti adegan film BF yang biasa kutonton.“Ih.. anda nakal yah”, jawabnya sambil tersenyum.Tapi ternyata dia tidak menampik dia mulai menjilati kepala kontolku yang telah licin oleh cairan pelumas dan air ludahnya itu.
Saya hanya bisa menahan nafas, sementara gerakan jempol kakiku terhenti menahan kenikmatan yang sama sekali belum pernah kurasakan sebelumnya.Dan tiba-tiba dia memasukkan kontolku ke di dalam mulutnya yang terbuka lebar, kemudian dikatupnya mulutnya supaya kini kontolku terjepit dalam mulutnya, disedotnya sedikit batang kontolku agar aku mulai sekujur tubuhku serasa mengejang, kemudian ditariknya kontolku keluar.“Ahh.. ahh..”, aku mendesah keenakkan tiap-tiap kali tarikan tangannya dan mulutnya untuk mengeluarkan kontolku dari jepitan bibirnya yang manis itu.
Kupegang kepalanya untuk mencegah gerakan tarikan kepalanya sehingga jangan terlalu cepat. sedangkan sedotan dan jilatannya sesekali disekeliling kepala kontolku didalam mulutnya benar-benar mulai geli dan nikmat sekali.Tidak hingga diulang 10 kali, tiba-tiba saya jadi getaran di sekujur batang kontolku. Kutahan kepalanya agar kontolku masih berada dsidalam mulutnya. Seolah jelas bahwa saya akan langsung “keluar”, Mbak Yuri menghisap makin kencang, disedot dan konsisten disedotnya kontolku. mulai agak perih, tetapi sangat sedap sekali.“AHH.. AHH.. Ahh.. ahh”, teriakku mendadak tersemprot cairan mani yang terlampau kental dan banyak gara-gara udah lama tidak dikeluarkan itu kedalam mulut Mbak Yuri.Dia konsisten memnghisap dan menelan maniku seolah nikmati cairan yang kutembakkan itu, matanya merem-melek seolah turut merasakan kenikmatan yang kurasakan. Kubiarkan beberapa ketika kontolku dikulum dan dijilatnya hingga bersih, sampai kontolku melemas dan lunglai, baru dilepaskannya sedotannya.
Sekarang dia duduk di dinding kamar mandi, tetap kenakan baju seragam dengan kancing dan Bra terbuka, ia duduk dan mengangkat roknya ke atas, sehingga kini memeknya yang telah tidak ditutupi CD itu tampak tahu olehku. Dia mebuka lebar pahanya, dan digosok-gosoknya memeknya bersama jari-jari mungilnya itu.Saya hanya terbelalak dan tetap menikmati pemandangan langka dan indah ini. Sungguh belum pernah saya menonton seorang wanita lakukan masturbasi dihadapanku secara langsung apalagi wanita itu secantik dan semanis Mbak Yuri. sesaat lantas kontolku sudah merasa berdiri lagi kuremas dan kukocok sendiri kontolku sambil tetap duduk di atas toilet sambil memandang aktifitas “panas” yang dilaksanakan Mbak Yuri.Desahannya memenuhi area kamar mandi, diselingi deru air bak mandi agar desahan itu menggema dan terdengar begitu menggoda. saat menyaksikan aku terasa ngaceng ulang dan menjadi mengocok kontol sendiri, Mbak Yuri kelihatan jadi terangsang juga.Tampak tangannya jadi menyelip sedikit masuk kedalam memeknya, dan digosoknya semakin cepat dan cepat.
Tangan satunya ulang memainkan puting susunya sendiri yang masih mengeras dan kelihatan semakin mancung itu.“Ihh, kok ngaceng kembali sih.. belum puas ya..”, canda Mbak Yuri sambil mendekati diriku.Kembali digenggamnya kontolku bersama dengan manfaatkan tangan yang tadi baru saja dipakai untuk memainkan memeknya.
Cairan memeknya di tangan itu bikin kontolku yang sedari tadi udah jadi kering dari air ludah Mbak Yuri, kini lagi basah. saya coba membungkukkan tubuhku untuk beroleh memeknya bersama dengan jari-jari tanganku, namun Mbak Yuri menepisnya.“Ngga usah, biar lumayan Mbak aja yang puasin kamu hehehe”, agak kecewa saya mendengar tolakannya ini.Mungkin dia khawatir saya memasukkan jari tanganku sehingga merusak selaput darahnya pikirku, sehingga aku hanya diam saja dan kembali nikmati permainannya atas kontolku untuk ke-2 kalinya dalam kurun waktu 10 menit terakhir ini.Kali ini saya bertahan lumayan lama, air bak pun sampai penuh sementara kami masih asyik “bermain” di didalam sana.
Dihisap, disedot, dan sesekali dikocoknya kontolku bersama cepat, benar-benar semua itu membuat tubuhku menjadi capek dan basah oleh peluh keringat.Mbak Yuri pun kelihatan letih keringat mengalir berasal dari keningnya, sementara mulutnya terlihat repot menghisap kontolku sampai pipinya kelihatan kempot. Untuk sebagian saat kami berkonsentrasi dengan aktifitas ini.
Mbak Yuri sunggu hebat pikirku, dia mengulum kontolku, tetapi dia terhitung sambil memainkan memeknya sendiri.Setelah beberapa kala dia membebaskan hisapannya.Dia merintih, “Ah.. ahh.. ahh.. Mbak harap terlihat Jon, Mbak mau keluar”, teriaknya sambil mempercepat gosokan tangannya.“Sini mbak, saya harap menjilatnya”, jawabku spontan, sebab teringat adegan film BF di mana dulu kulihat prianya menjilat memek wanita yang tetapi orgasme dengan bernafsu.Mbak Yuri pun berdiri di hadapanku, dicondongkannya memeknya ke arah mulutku.“Nih.. cepet hisap Jon, hisap..”, desahnya seolah memelas.Langsung kuhisap memeknya bersama kuat, tanganku terus mengocok kontolku. saya memang nikmati pengalaman indah ini. beberapa dikala kemudian kurasakan getaran hebat berasal dari pinggul dan memeknya.
Kepalaku dibenamkannya ke memeknya sampai hidungku tergencet salah satu bulu-bulu jembutnya. Kuhisap dan kusedot sambil memainkan lidahku di seputar kelentitnya.“Ahh.. ahh..”, desah Mbak Yuri disaat terbaru bersama bersama cairan hangat yang mengalir memenuhi hidung dan mulutku, nyaris muntah aku dibuatnya saking banyaknya cairan yang keluar dan tercium bau amis itu.Kepalaku pusing sementara sedangkan rangsangan memanglah kurasakan bagaikan gejolak pil ekstasi saja, tak lama kemudian sayapun orgasme untuk ke-2 kalinya. Kali ini tidak sebanyak yang pertama cairan yang terlihat sedangkan memanglah seperti membawaku terbang ke langit ke tujuh.
Kami berdua mendesah panjang, dan saling berpelukkan. Dia duduk diatas pangkuanku, cairan memeknya membasahi kontolku yang telah lemas. kita sempat berciuman beberapa ketika dan meninggalkan sebagian pesan untuk saling merahasiakan perihal ini dan membuat janji dilain kala sebelum kelanjutannya kami terlihat berasal dari kamar mandi. Dan semua nya tetap di dalam kondisi aman-aman saja.Mbak Yuri, adalah wanita pertama yang mengajariku permainan seks. Sejak itu aku sempat menjalin hubungan gelap bersama dengan Mbak Yuri sepanjang nyaris 2 tahun selama SMA aku dan dia kerap berjanji berjumpa entah di motel ataupun di fasilitas kostnya yang sepi.
Keperjakaanku tidak sekedar kuberikan kepadanya, tetapi sebaliknya keperawanannya pun selanjutnya kurenggut sesudah beberapa kali kita lakukan semata-mata esek-esek. Kini saya udah kuliah di luar kota, sementara Mbak Yuri masih kerja di tempat tinggal sakit itu.Saya jarang menanyakan kabarnya, kembali pula hubunganku dengannya tidak lain sekedar semata-mata saling memuaskan keperluan seks. Konon, katanya dia sering merasa “horny” menjadi perawat. Begitu pula pengakuan teman-temannya sesama suster. aku apalagi sempat beberapa kali bercinta bersama dengan teman-teman Mbak Yuri.
Pengalaman masuk tempat tinggal sakit, memanglah mempunyai pengalaman indah bagi hidupku, paling tidak ERA mudaku memang nikmat. Mbak Yuri, benar-benar mengagumkan menurutku.
