Gairah Seks Yang Memuncak Bersama Kekasih Ku

kenangan.xyz – Gairah Seks Yang Memuncak Bersama Kekasih Ku, beraneka langkah yang dapat di tempuh dan di kerjakan sehingga dapat masuk seleksi tes CPNS benar-benar lah variatif. bersama langkah memerhatikan bimbingan tes CPNS, menyewa joki yang handal , nyogok pake duit yang banyak , dan yangn terakhir memanfaatkan jasa orang pandai atau istilahnya dukun. karena untuk mulai PNS merupakan dambaan tiap tiap orang beberapa antara kebanyakan bisa jadi gara-gara martabat dan pangkat.
Dari info temen saya ada seorangn dukun yang top cer jitu di area pedalaman yang konon ceritanya dapat tembus untuk meloloskan jadi PNS. Entah kenapa saya begitu tertarik dengan terdapatnya dukun itu , karena entah berapa kali saya gagal dalam tes CPNS ataupun telah putus asa dengan metode yang aku gunakan.
Pada suatu hari, dikala udah larut malam aku mencoba menghampiri ke media nya rumah dukun berikut tanpa datang yang menemani dan saya pun berputar putar untuk melacak alamat dukun tersebut.
Dan antara pada akhirnya aku ya sudah tiba di sebuah rumah sederhana yang kecil di desa pedalaman dan hampir sekali jauh berasal dari berjalan keramain. dengan halaman yang luas dan di temani dengan pohon-pohon yang rimbun menjadikan keadaan lantas sunyi saja.
Kemudian saya mencoba masuk dan mengetuk pintu sebagian kali, dan datanglah seorang wanita yang membukakan pintu bikin aku di selingi bersama senyum ramah ketika bertatapan bersama saya…
“ Oiya , maaf ya Bu??
Apa benera ini rumaha nya Bu Winda??” bertanya saya.
“ Oh , iya betul sekali nak ??” jawabnya.
“ saya sendiri, Mari masuk dulu Mas??” ucapnya .
Setelah mempersilahakan aku masuk dan duduk di Ruang tamu nya, dengan segera saya memperkenalkan diri dan langsung mengemukakan unek-unek saya bersama dengan datang ke tempat tinggal wanita paruh baya ini.
“Oh,…rupanya begitu ya Mas Toni”
“ lantas Mas Toni termasuk pengen jadi PNS ya..??” tanya nya.
“ Betul sekali Bu WInda!!” jawab saya.
Dengan berbekal ramuan kusus yang tersiri dari telur ayam kampung dan madu sudah saya siapkan, gara-gara menurut info berasal dari temen aku begitu. lalu saya pun segera menyodorkan beberapa syarat bersifat ramuan kusus ke arah Bu Winda.
“ Baiklah , kalo begitu Mas Toni ikutin aku masuk kedalam ruangan ya??”.
Lalu Bu winda beranjak dari Ruang tamu sambil menenteng syarat yang saya memberi tadi. Bu winda lalu berjalan menuju suatu ruangan kusus, di kamar pojok rumah nya. Dan dari arah belakang aku membuntutinya dengan menyaksikan bagian bokong yang membuat saya bernafsu sampe-sampe bisa menelan air liur.
Sampai tiba di kamar pojok itu, Bu winda menutup pintu dan minta tolong untuk buka seluruh baju dan celana yang aku kenakan sambil nonton JAV.
“ Permisi ya Mas Toni. . tolong untuk busana nya dapat di terlepas seluruh ya??
Dan silakan Mas Toni untuk berbaring di atas ranjang!!”
“ Mari kita terasa untuk acara ritual nya ya Mas Toni..?”ucapnya.
“ haaaa….semuanya ya Bu Winda…?” jawab aku sedikit resah.
Dan dengan raut wajah Bu winda yang tersenyum kepada ku.
“ Mas Toni dak usah malu –malu ya ??
anggap saja aku kekasih Mas Toni.”jawabnya.
Dan ini semua kan demi angan-angan berasal dari Mas Toni kan???
Iya juga sih , Bu Winda memangn benar bersama jawabannya. Dan lagian saya termasuk udah repot-repot mencari alamat dengan susah payah bertanya sana-sini yang telah terlanjur ada untuk konsultasi. lantas saya mengambil keputusan tidak untuk malu-malu lagi.
Dan sesaat itu, Bu Winda udah buat persiapan perlengkapan ritual nya. saya bersama langsung untuk melepas semua busana yang saya kenakan lalu saya berbaring di atas kasurnya itu. selanjutnya bersama segelas madu yang di bawanya,
Bu winda dateng dan duduk bersebelahan bersama dengan saya Bu Winda yang sedang memirsa saya kala sedang di dalam situasi telanjang dan pandangannya terkesan birahi sekal. layaknya menyaksikan aku bagaikan burung panggang yang siap untuk di lahap bersama ganas.
Dengan duduk bersimpuh di samping saya Bu Winda terasa menuangkan madu murni itu ke sekujur tubuh. saya yang namun memejamkan mata disaat tangan lembut Bu Winda menjadi menyentuh proporsi dada, meratakan madu yang lengket itu ke setiap sudut tubuh saya.
Jari jari nya yang lentik bersama dengan lihai menari-nari, meremas-remas dada saya dan mempermainkan bulu-bulu halus yang tumbuh di atasnya.
Dan aku sedikit menggigit bibirku sendiri, coba mengendalikan aliran darah yang bergejolak menuju ke arah pangkal pahaku.
Cerita Sex PNS
“Mas Toni sudah punya pacar blom ? ” tanya Bu Winda memecah kenikmatan.
“ Eh, aku baru menikah tiga bulan yang lantas Bu! ”
“Ooo…, jadi masih pengantin baru to! Wah, ulang Hot Hot nya dong, Mas! ” kata Bu Winda meledek.
“ Ah, Bu Winda ini ada datang aja! ”
Tanpa sengaja tangan saya menyentuh lutut Bu Winda kala beliau memindahkan tangan aku yang tadi menutupi penis aku Dan aku termasuk sempat melirik pahanya yang sedikit tersingkap.
WOOOOW. . . , mulus termasuk pahanya, pikirku.
Tanganku jadi betah berlama-lama di atas paha mulus itu. Bu Winda membiarkannya disaat tanganku mengelusnya. apalagi beliau malah membukakan pahanya yng mulus itu.
Seolah menunjukkan tangan saya peluang untuk bergerak menjamah paha jatah dalamnya.
Darah aku makin lama membara dengan lincahnya jemari Bu Winda turun ke perut dan membelai bulu-bulu halusnya dan memijat otot- otot perutku yang keras.
“Wah…, badan Mas Toni kencang terhitung ya. tentu Mas Toni rajin olah raga.”
“Ya, tiap pagi aku usahakan untuk olah raga meskipun cuma angkat beban atau jogging ringan”.
“Owh. . …, pantesan itunya Mas Toni gede banget !”
“Maksud Bu Winda, itu yang mana?” tanyaku.
“Maksud aku itu yang itu …..??” kata Bu Winda sambil meremas kontol aku tanpa rasa canggung.
Ada rasa kaget sekaligus suka bersama perlakuan Bu Winda. Beliau bersama lembut melumuri kontol saya bersama madu dan sesudah itu mengelus ngelus dengan pelan.
“Ooouuhh…, Bu Winda. . .!”
“ sedap sekali…!”
Saya melenguh nikmat dan aku terhitung jadi berani bersama dengan buka roknya dan mengelus pahanya lebih jauh lagi.
Dan ternyata Bu Winda mersepon dengan baik. Terbukti dengan Bu WInda sedikit mengangkat bokongnya supaya aku dapat menggapai pangkal pahanya.
“ OH.. ..MY GOOOD. . . . !”
Sekali ulang aku terlalu terkejut sekaligus suka manakala tangan saya yang menyentuh rambut-rambut halus lembut salah satu pangkal paha Bu Winda.
Ternyata dia udah tidak menggunakan CD. Perlahan-lahan aku mulai menggosok bibir memek Bu Winda yang telah basah itu bersama dengan jariku. Bu Winda jadi tambah kelonjatan dan semaikin bersemangat mengocok batang kontolku.
Perlahan lahan batang kontol aku itu menjadi membesar dan mengeras. Tanpa rasa jijik, Bu Winda segera menjilati sisa-sisa madu yang menempel di lebih kurang pangkal pahaku dan melumat bola kembar saya lantas bergerak naik menyusuri urat-urat di kontolku yang sudah bertonjolan.
“ Gimana Mas Toni. . ? “
“ enak kan. . ?” bertanya bu Winda di sela-sela aksinya.
“WOow. . .Aahh.., nikmat banget Bu WInda!”
“ aku belum dulu merasakan senikmat ini!”
saya memang belum begitu pengalaman di dalam perihal esex- esex. selama bersangkutan bersama dengan isteriku, kita sekedar melaksanakan bersama dengan cara biasa –biasa saja. akan tetapi kali ini Bu Winda menunjukkan pelajaran baru yang dasyat. sudah terbukti ketika Bu Winda dengan lembut memasukkan ujung penisku ke mulut seksinya.
“Ooougghh…yeah. . Yessss…enak, Bu!”
Nafas saya jadi memburu dan aku merintih-rintih nikmat, tetapi Bu Winda tetap asyik mempermainkan kontolku di di dalam rongga mulutnya.
Saya termasuk makin lama berani dan saya tarik celananya hingga lepas apalagi Bu Winda juga melepas bajunya sendiri.
“BUSEET. . .!!”
Dengan usianya yang udah tidak muda lagi ternya bu Winda tetap resmikan tubuh yang bagus. Kulitnya putih mulus, bersama payudaranya yang masih kencang dan montok semok. serta pantatnya yang bulat menggemaskan membuat saya seolah ingin melumatnya.
“Oh, very beautiful…..”
“Aaahhh…., kontol Mas Toni memanglah luar biasa besarnya.
“Hhhmmmm…., aku benar-benar sudah lama menginginkan kontol besar layaknya ini
“Hhhmmm…!”
Dengan rakus Bu Winda lagi melumat kontol aku dan kali ini beliau mengangkangi tubuhku dan menyodorkan memeknya tepat ke muka aku bersama dengan insting naluri pejantan tangguh, aku mendekatkan mulut ke proporsi memek Bu Winda yang merekah merah mempesona.
Bau harum yang keluar benar-benar merangsang birahi saya untuk menjilatnya. Perlahan-lahan aku julurkan lidahku, dan saya jilat-jilat permukaan memeknya dengan lembut.
“Aaaaarghhh…! Yeaaachhh…, begitu Mas!”
“ Jilat terus milik aku Mas Toni….!”
“Oooghhh…!”
Bu Winda bertambah semangat mempermainkan kontolku di didalam mulutnya. sesaat tangannya selalu mengocok batang kontol saya , dan kepalanya juga bergerak naik turun.
Sesekali Bu winda menyedo-nyedot ujung kontolku kuat-kuat.
Cukup lama kami dalam posisi ini, saling menjilat, mengulum dan mengocok alat penting tiap-tiap Berapa ketika sesudah itu Bu Winda melewatkan kulumannya.
“Gimana, Mas Toni puas kan?” tanya Bu Winda
Dan sambil tersenyum padaku, aku hanya mengangguk pelan sambil nikmati kocokan Bu Winda yang tetap memijit-mijit batang kontolku.
“Berdasarkan pengamatan saya beberapa orang yang miliki penis besar miliki kemauan yang besar pula. aku meyakini kali ini Mas Toni pasti bakal dapat lantas Pegawai Negeri Sipil.” Kata Bu Winda menjelaskan.
“Tapi saat ini biarkan saya bersenang-senang pernah bersama kontol Mas Toni yang dasyat ini!”
Bu Winda mengambil posisi duduk di atas pahaku sesudah itu secara perlahan-lahan beliau mendapatkan kontol aku dan membimbingnya menuju ke di dalam lubang memeknya yang telah basah.
Dia nampak meringis kegelian kala ujung penisku merasa memasuki memeknya yang hangat. Untuk lantas , nantikan cerita seterusnya ya.
