Di Perkosa Oleh Bos Kontraktor

kenangan.xyz – saya tersentak bangun pas kudengar jam wekerku berdering bersama dengan nyaring. “Uhh.. Jam berapakah ini..! ” gumamku perlahan sembari berupaya membuka mataku, saya tetap tetap malas serta menginginkan lagi tidur, akan tetapi tiba tiba saya teringat seandainya hari ini saya harus cepat-cepat berkemas dan juga pergi, seumpama tidak, saya termasuk akan ketinggal pesawat.

Hari ini aku termasuk akan pergi ke luar kota, bank swasta tempatku bekerja membuktikan tugasku untuk ikuti sebagian program pendidikan di kantor cabang satu diantara kota di area Jawa Tengah.

Namaku Melinda akan tetapi rekan-rekan lazim menyebutku Linda. aku dilahirkan dari keluarga yang serba berkecukupan dan juga aku cuma memiliki satu saudara kandung lelaki praktis segalanya keinginan serta kebutuhanku tetap dipenuhi oleh kedua orang tuaku. saya benar benar begitu di manja oleh mereka. Ayahku datang berasal dari negeri Belanda, sedangkan ibuku hadir dari Menado, aku bersukur karna seperti gadis peranakan rata-rata aku juga tumbuh lantas gadis yang wajahnya cukup cantik.

Sekarang ini usiaku 24 th., wajahku cantik serta kulitku putih mulus, rambutku lurus serta panjang hingga dibawah bahu, badanku termasuk termasuk terhitung tinggi serta langsing dipadukan dengan ukuran buah dada yang termasuk termasuk besar untuk ukuran gadis seusiaku, disempurnakan sekali ulang saya begitu rajin menjaga badanku sendiri agar penampilanku dapat senantiasa terbangun.

“Wah.. saya belum juga dulu potong rambut nih.. ” gumamku sembari senantiasa mematut diri dimuka cermin sembari kenakan bajuku. Hari ini saya mengfungsikan setelan rok coklat tua dan juga baju putih berkerah, jadi aku gabungkan bersama blazer coklat muda. saya terasa tampak makin cantik bersama baju kesayanganku ini, membuat aku lebih yakin diri.

Singkat cerita , saya udah tiba di kota tempatku termasuk bakal bekerja. saya segera menuju kantor cabangku karna aku wajib selekasnya melapor dan juga selesaikan pekerjaan. Sesampai dimuka kantor suasananya kelihatan begitu sepi, di lobby kantor hanya nampak dua orang satpam yang sedang bertugas, mereka menyebutkan andaikan semua karyawan tengah hadir kursus di gedung samping. serta mereka terhitung bicara apabila aku telah dinanti oleh Pak Bobby di ruangnya di lantai dua, Pak Bobby yakni pimpinan kantor cabang di kota ini.

“Selamat siang..! anda Melinda kan..? ” sambut Pak Bobby ramah sembari mempersilakan aku duduk.
“Iya Pak.. akan tetapi saya umum di panggil Linda.. ” jawabku sopan.

Pak Bobby lalu memajukan beberapa pertanyaan kepadaku, sembari kadang waktu bertanya situasi beberapa pegawai di kantor pusat. memadai lama juga saya bicara bersama dengan Pak Bobby, nyaris lima belas menit, meskipun sebenarnya aku perlu ke gedung samping untuk mengikuti diklat, akan tetapi Pak Bobby senantiasa saja menahanku bersama dengan mengajakku bicara.

Sebenarnya aku sedikit risih melalui langkah Pak Bobby memandangku, mulutnya benar-benar memajukan pertanyaan kepadaku, namun matanya selamanya memandangi badanku, tatapannya seperti bakal menelanjangiku. Dia memerhatikanku berasal dari mulai ujung kaki hingga ujung kepala, kadangkala pandangannya tertumpu di sekitaran paha dan juga buah dadaku.

Saya agak menyesal karna hari ini saya memakai rok yang agak pendek, sampai pahaku yang putih lantas susah untuk kusembunyikan. basic mata keranjang, sungutku di dalam hati. Baru tidak berapakah lama selanjutnya pembicaraan kita terhitung usai serta Pak Bobby beranjak ke arah pintu mempersilakanku untuk mengikuti diklat di gedung samping.

“Terima kasih Pak.. aku permisi dahulu.. ” jawabku sembari beranjak ke arah pintu.

Perasaanku segera lega karna dari barusan saya sangatlah risih dengan pandangan mata Pak Bobby yang layaknya bakal menelanku bulat bulat. Pak Bobby membukakan pintu untukku, saya terhitung berterima kasih sembari berjalan lewat pintu itu.

Tapi aku kaget bukanlah kepalang kala tiba tiba rambutku dijambak dan juga ditarik oleh Pak Bobby, sampai aku lagi tertarik masuk ke area itu, jadi Pak Bobby mendorongku bersama dengan keras hingga aku jatuh terjerembab diatas sofa fasilitas barusan aku duduk serta bicara bersama dengan Pak Bobby.

“Apa yang bapak Mengerjakan pingin apa ayah ” jeritku 1/2 bergetar sembari memegangi kepalaku yang sakit gara-gara rambutku dijambak kompatibel sama itu.

Pak Bobby tidak menjawab, dia lantas mendekatiku di awalnya sesudah tutup pintu ruangnya. Sedetik lantas dia telah menyergap, mendekap serta menggumuliku, nafasnya mendengus menghembus di sekitaran wajahku selagi Pak Bobby mengupayakan menciumi bibirku

“Jangan.. Jangann..! Lepasskan.. Ssaya..! ” jeritku sembari memalingkan wajahku Menghindari terkaman mulutnya.
“Diam..!! ” bentaknya meneror sembari mempererat pelukannya antara badanku.

Saya tetap meronta sembari memukulkan ke-2 tanganku ke atas pundaknya, berupaya melepaskan diri berasal dari dekapannya, tetapi Pak Bobby senantiasa menghimpitku dengan erat, nafasku sampai tersengal sengal karna tertekan oleh badannya. bahkan termasuk kala ini Pak Bobby telah mengangkat badanku, dia menggendongku sembari tetaplah mendekap pinggangku, lantas dia menjatuhkan dianya dan juga badanku diatas sofa dengan fasilitas saya berada di sisi bawah, hingga dikala ini badanku terhimpit oleh badannya.

Saya selamanya menjerit serta meronta, berupaya terlihat dari dekapannya, jadi pada satu kesempatan aku berhasil menendang perutnya dengan lututku hingga membuat badannya terjajar ke belakang. Dia terhenyak sembari memegangi perutnya, kupergunakan peluang itu untuk lari ke arah pintu.

Saya nyaris sampai di pintu nampak pas badanku lagi tertarik ke belakang, rupanya Pak Bobby sukses beroleh blazerku serta menariknya sampai terlepas berasal dari badanku, tidak lama lantas saya telah ada didalam dekapannya kembali.

“Bajingann..! Bebaskan aku ” jeritku sembari memakinya.

Tenagaku telah terasa habis dan juga suaraku termasuk udah merasa parau, Pak Bobby masih tetap selamanya memelukku dari belakang sembari mulutnya berusaha menciumi leher dan juga tengkukku, sesaat tangannya menelikung ke-2 tanganku, membuat tanganku tertekan serta tidak bisa bergerak.

“Jangann..! Biadab.. Bebaskan sayaa..! ” aku ulang menjerit parau. Cerita Selingkuh

Air mataku udah meleleh membasahi pipiku, kala tangan Pak Bobby membetot keras pakaian putihku, membuat seluruh kancingnya terlepas dan juga berjatuhan diatas lantai. ketika ini badan segi atasku jadi setengah terbuka, mata Pak Bobby makin melotot saksikan buah dadaku yang tetap tetap terlindung dibalik bra hitamku, sesudah itu dia menarik busana yang tetap tetap menempel di bahuku, dan juga selalu menariknya sampai menuruni lenganku, sampai pada akhirnya Pak Bobby menjalankan tangannya, melemparkan baju putihku yang udah lepas berasal dari badanku.

“Lepasskann..!! ” jeritku selagi satu tangannya menjadi bergerak meremasi samping payudaraku.

Tubuhku mengelinjang hebat menghindar ngilu di buah dadaku, tapi dia tidak berhenti, tangannya lantas makin lama keras meremas buah dadaku. semua badanku bergetar keras waktu Pak Bobby menyelinapkan tangannya ke balik bra hitamku dan juga menjadi lagi meremas payudaraku bersama dengan kasar, sembari sering kadang menjepit dan juga mempermainkan puting buah dadaku bersama jarinya, sesaat mulutnya selalu menjilati leherku bersama buas.

Pak Bobby sudah terhitung dapat menarik lepas bra yang kukenakan, waktu dikala yang berbarengan pintu depan ruangnya terbuka, dan juga muncul seseorang laki laki bersama muka yang kelihatan kaget.

“Ada apa nih Pak Bobby..? ” serunya, sembari memandangi badanku.
“Lepaskan saya Pak..! Tolong saya Pak Bobby juga akan memperkosa saya ” jeritku memohon perlindungan dari orang itu.

Perasaanku sedikit lega selagi laki laki itu nampak aku harapkan dia termasuk akan menolongku. namun perkiraanku nyatanya salah..

“Wah Pak.. ada barang baru sekali kembali nih. Cantik termasuk ” seru Laki-laki itu sembari jalan mendekati kami saya segera lemas mendengar kata-katanya, nyatanya Laki-laki ini sama bejatnya bersama dengan Pak Bobby.
“Ada pesta kecil..! Cepat Han.!! Lu pegangi dia..! Cewek ini binal banget” jawab Pak Bobby sembari tetaplah mendekap badanku yang masih tetap tetap berupaya meronta.

Sedetik lalu laki laki itu sudah ada di depanku, tangannya segera meraih dan juga merengkuh pinggangku merapatkan badannya bersama dengan badanku, aku betul-betul tidak bisa bergerak, tertekan oleh Laki-laki itu serta Pak Bobby yang datang di belakangku, lantas tangannya bergerak ke arah bra-ku, dan juga bersama sekali sentak, dia sukses merenggut bra itu dari badanku.

“Tidak.. Tidak..! Janganlah melakukan ” jeritku cemas.

Tangisku meledak, saya demikianlah kecemasan dan juga putus harapan sampai seluruh bulu kudukku merinding, serta aku tambah gemetar kegalauan pas Laki-laki yang nyatanya bernama Burhan itu mencuri trick ke belakang, sedikit menjauhiku, dia diam sembari memandangi buah dadaku yang telah terbuka, pandangannya layaknya dapat melahap habis payudaraku.

“Sempurna..! Besar serta padat.. ” gumamnya sembari senantiasa memandangi ke dua buah dadaku yang menggantung bebas.

Kemudian dia kembali beranjak mendekatiku, mendongakkan kepalaku serta melumat bibirku, sementara tangannya segera mencengkeram buah dadaku dan juga meremasnya bersama kasar. nada tangisanku segera berhenti kala mulutnya menciumi bibirku, kurasakan lidahnya menjulur di dalam mulutku, berusaha mendapatkan lidahku. saya tercekat waktu tangannya bergerak ke arah selangkanganku, menyelinap ke balik rokku, saya langsung tersentak kaget waktu tangannya merengkuh vaginaku. Kukumpulkan sisa-sisa tenagaku jadi dengan sekuat tenaga kudorong badan Pak Burhan.

“Tidak.! Tidak..! Bebaskan saya Bajingan kalian..! ” aku menjerit sembari menendang-nendangkan kakiku mengupayakan menghindari lelaki itu dari badanku.
“Ouh.. Ssakit..!! ” keluhku sementara Pak Bobby yang datang di belakangku lagi mendekapku bersama lebih erat. Kutengadahkan kepalaku, kutatap wajah Pak Bobby, saya memohon sehingga dia melepaskanku.
“Tolonngg.. Hentikann Pak..!! saya Mohon.. Bebaskan aku ” ucapku mengharap belas kasihannya.

Kondisiku sementara itu sudah benar-benar berantakan, badan segi atasku udah betul-betul telanjang, membuat ke-2 payudaraku nampak menggantung serta tak dapat tertutup oleh apa pun. aku begitu kuatir mereka semakin lebih bernafsu sekali kembali memirsa keadaan badanku yang udah setengah telanjang ini, lebih-lebih saat ini ini badanku sedang ditelikung oleh Pak Bobby berasal dari belakang sampai sarana itu buat dadaku jadi terdorong ke depan serta automatis buah dadaku terhitung ikut membusung.

Sebagian kala lantas Pak Bobby tiba tiba mengendorkan dekapannya antara badanku serta antara kelanjutannya dia melepaskanku. aku nyaris tidak meyakini kalau Pak Bobby ingin melepaskanku, meskipun sebetulnya selagi itu aku sangatlah putus harapan, saya mengerti aku hampir tidak mungkin lolos berasal dari tekanan kedua Laki-laki itu.

Tidak pingin menyia-nyiakan kesempatan itu, saya langsung lari secepat-cepatnya ke arah pintu, akan tetapi bebrapa sekali kembali saya kalah cepat, Pak Burhan sudah membatasi di depanku dan juga langsung menghunjamkan pukulannya ke arah perutku.

“Arghh..!! Sshh.. Ouhh.. ” saya mengeluh kesakitan.

Kupegangi perutku, kala itu juga aku langsung jatuh terduduk, nafasku tersengal-sengal mencegah sakit yang tidak terkira. Belum terhitung hilang rasa sakitku, mereka berdua langsung menyerbu ke arahku.

“Pegangi tangannya Han..!! ” seru Pak Bobby sembari mendorong badanku sampai saya jatuh terjengkang diatas lantai.

Saat itu terhitung Pak Burhan telah datang diatas kepalaku dan juga mencengkeram ke dua tanganku, sementara Pak Bobby ada di bawah badanku, mendekap ke dua kakiku yang mengupayakan menendangnya. Dia telah layaknya kemasukan setan, melepasi sepatu hak tinggiku, merobek stokingku serta mencabik cabik rok yang kukenakan serta pada akhirnya dia merenggut bersama paksa celana dalamku, melolosinya dari ke-2 kakiku serta melemparkannya ke lantai.

“Lepasskann..! Lepasskan..! Tolongg.. Janganlah perkosa sayaa..! ” jeritanku semakin keras di sela-sela keputusasaan.

Saya sudah tidak bisa sekali kembali menahan mereka yang kelihatannya jadi bernafsu untuk memperkosaku, air mataku tambah deras mengalir membasahi kedua pipiku, kupejamkan mataku, bulu kudukku langsung bergidik, aku tidak mampu memikirkan andaikata hari ini aku termasuk akan diperkosa oleh mereka.

“Jangann.. Ahh.. Tolongg..! ” aku menjerit histeris saat Pak Bobby melewatkan pegangannya pada kedua kakiku.

Dia berdiri sembari membebaskan bajunya sendiri dengan begitu tergesa-gesa saya tahu laki laki ini sebentar sekali ulang termasuk akan menggagahiku. kala itu juga kurapatkan ke dua kakiku dan juga kutarik ke atas hingga menutupi beberapa dadaku, sesaat ke dua tanganku tetap masih di dekap erat oleh Pak Burhan. Tiba tiba Pak Bobby berjongkok, dia segera menarik kedua kakiku, merenggangkannya serta lantas memposisikan badannya salah satu ke dua pangkal pahaku.

“Jangann..!! ” keluhku lemah dan juga putus harapan, sembari bertahan untuk tetaplah merapatkan ke-2 kakiku, tetapi tenaga Pak Bobby tambah lebih kuat di banding bersama dengan tenagaku.

Saya terhenyak waktu Pak Bobby mulai menindihku, membuatku jadi sesak dan juga sulit untuk bernafas, buah dadaku tertekan oleh dadanya, sementara perutnya melekat diatas perutku.

“Arghh..!! Jangann..! Sakiitt..!! ” rintihku sembari berusaha menggeser pinggulku ke kiri serta ke kanan, saat kurasakan kemaluannya bergesekan bersama bibir kemaluanku.
“Sakiitt..! ” saya ulang mengerang kala kepala penisnya terasa masuk kedalam liang vaginaku.