Bercinta Dengan Selebgram Cantik Yang Seksi

Bercinta Dengan Selebgram Cantik Yang Seksi

Bercinta
Bercinta Dengan Selebgram Cantik Yang Seksi

kenangan.xyz – Nino adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun yang amat menyukai fotografi. Hobinya di dalam dunia fotografi menjadikan profesinya sebagai fotografer. Hal ini berlainan bersama jurusan kuliahnya yakni hukum, yang merupakan keinginan ke dua orang tuanya. Sekarang Nino yang menguasai teknik-teknik fotografi sudah professional bersama bayaran yang lumayan. Hal ini membawa dampak hidup Nino sudah berkecukupan di usia muda.

Nino mempunyai perawakan yang lumayan ideal, tubuh tinggi, badan kekar, muka tampan. Fisik yang sesuai untuk jadi type majalah pria. Namun Nino tetap terus menerus jadi seorang fotografer disbanding jadi model. Nino pun pandai bergaul bersama banyak orang, membawa dampak karirnya makin lama moncer. Dia terhitung banyak disukai gadis-gadis , apalagi type fotonya. Namun Nino amat pilih-pilih di dalam pilih pacar, dia idamkan yang amat perfect, oleh dikarenakan itu dia belum sudi pacaran.

Sampai suatu hari dia akrab bersama tidak benar seorang type selebgram yang jadi kliennya. Namanya Nadia, seorang calon dokter yang terhitung selebgram bersama follower ratusan ribu. Nadia adalah keturunan Arab, berwajah cantik dan berhijab. Dia kuliah di fakultas kedokteran di tidak benar satu Universitas di Yogyakarta. Wajahnya yang cantik dan badan yang ideal membawa dampak dia coba mengeksplor potensinya di dalam bidang lain, yakni modeling. Namun Nadia pilih jadi selebgram yang mengendorse produk-produk lantas terima bayaran. Bagi Nadia jadi selebgram lebih gampang beroleh uang daripada jadi type professional. Selain itu jadi selebgram terhitung lebih enjoy dan fleksibel, agar dia mampu menjalankan kuliah kedokteran bersama baik.

Awal perkenalan Nadia bersama Nino adalah selagi dikenalkan temannya yang lebih-lebih dahulu jadi selebgram, yakni Dian. Seiring bersama seringnya interaksi antara Nadia dan Nino, diam-diam Nadia merasa menyukai Nino. Nadia idamkan Nino jadi pacarnya, apalagi suaminya. Nadia beranggap Nino adalah sosok yang perfect dan ideal untuk mendampinginya. Di kamar Nadia tetap memandangi foto Nino dan mengayalkan hal-hal erotis bersama Nino. Respon Nino biasa-biasa saja, Nino masih beranggap Nadia teman biasa. Walau Nino mengetahui jikalau tersedia gelagat yang berlainan dari Nadia kepadanya. Hal ini terjadi sepanjang 6 bulan.Sampai di bulan ke-6 Nadia idamkan mngungkapkan perasaan yang sebetulnya kepada Nino.

Namun masih tersedia yang mengganjal di dalam diri Nadia, era sih perempuan menyatakan cinta ke laki-laki, gengsi donk. Lagian menurut Nadia Nino gak peka, nyebelin pokoknya. Atau jangan-jangan sebetulnya Nino tidak miliki perasaan apa-apa ke Nadia? Bagaimana jikalau Nadia ditolak? Pasti hati Nadia hancur. Ah, Nadia miliki ide, dia akan minta pemberian ke temannya Dian. Biar Dian dulu yang menanyakan kepada Nino.

***

“Eh, Nad, kemana aja lo? Gue cariin dari kemarin.” Ujar Dian.

“Yaelah, tinggal whatsapp gue apa susahnya sih” ujar Nadia.

“Gue tersedia kabar gembira buat lo, Nino katanya sudi jadi pacar lo.” Ujar Dian.

“What? Serius lo? Lo kok segera bilang jikalau gue ingin jadi pacar Nino? Gue kan ingin mengetahui aja dia dah miliki cewek atau belum.” Ujar Nadia.

“Yee.. Lo Nad, sudah dibantuin bukannya makasih kek,” ujar Dian.

“Eh iya deh maaf. Iya makasih ya lu berhasil bantuin gue,” ujar Nadia.

“Nah gitu donk, gue terhitung seneng temen baik gue sudah gak jomblo lagi. Hihi” ujar Dian.

“Terus gue wajib ngapain sekarang?” ujar Nadia.

“Ya lo kontak Nino lah. Terus ajak dia jalan.Hihi” ujar Dian

Dian adalah sobat baik Nadia yang terhitung seorang selebgram. Wajahnya cantik juga, hanya Dian sudah miliki pacar yakni Toni. Mereka bersahabat bersama amat dekat, agar tak ragu untuk saling bercerita soal hal-hal yang sifatnya pribadi.

“Dian, gue malam minggu ini sudi jalur loh serupa Nino.” Ujar Nadia.

“Wah, asyik, selamat ya. Gue terhitung sudi jalur kok serupa Toni.” Ujar Dian

“Tapi gue bingung nanti ngapain aja? Hihi” ujar Nadia

“Lah kok, emang pada mulanya lo ga dulu pacaran Nad?” tanya Dian penasaran.

“Ya dulu banget pas SMA terakhir pacaran.” Ujar Nadia

“Ya biasa aja kali, lo ngobrol, makan, jikalau mampu lo first kiss nanti serupa Nino. Hihi” ujar Dian

“Ih lo ada-ada aja” ujar Nadia.

***

Nino lantas menjemput Nadia bersama motor ninja kepunyaannya. Sore itu Nadia mengenakan baju yang lumayan ketat dan celana jeans, tak lupa hijabnya tetap tingkatkan aura kecantikannya.

“Wow, Nad, anda cantik banget mala mini. Mau jalur atau pemotretan?” ujar Nino.

“Yee.. Kan biar abang makin lama cinta serupa aku. Hihi.” Ujar Nadia sambil malu-malu.

“Ngomong-ngomong tempat tinggal anda kok sepi Nad, terhadap kemana?:” tanya Nino.

“Oh, ulang terhadap ke tempat tinggal saudara yang nikahan. Aku baru lusa nyusul mereka.” Ujar Nadia.

Mereka berdua pun pergi, Nadia dibonceng bersama motor Ninja Nino, yang membawa dampak Nadia wajib merelakan payudaranya menyentuh punggung Nino. Namun dikarenakan sudah cinta Nadia tidak keberatan, malahan sepanjang perjalanan Nadia mengfungsikan kesempatan ini untuk memeluk Nino. Nino pun segera ngaceng memandang perbuatan Nadia, dan dia baru mengetahui ternyata Nadia nakal juga.

Mereka berdua menggunakan malam minggu bersama lihat film di bioskop, makan lantas mengobrol. Mereka mengobrol tentang kehidupan tiap-tiap dan lebih saling mengenal lagi. Setelah itu mereka pulang, di tengah perjalanan turun hujan deras. Namun dikarenakan Nino lupa bawa jas hujan mereka memaksakan diri untuk menerjang hujan walaupun situasi mereka basah kuyup. Untungnya perjalanan tidak amat lama.

“Nino anda basah banget” ujar Nadia.

“Kamu terhitung basah Nad, hehe” ujar Nino.

“Aku kan mampu segera ngeringin badan dan ubah baju di rumah. Kamu ke tempat tinggal saya dulu aja ya, tersedia baju cowok kok miliki kakakku.” Ujar Nadia.

“Gak usah Nad, ga enak diliat orang.” Ujar Nino.

“Eh ayo, kasian anda pulangnya kan jauh.” Ujar Nadia.

“Yaudah deh jikalau anda maksa. Makasih ya.” Ujar Nino

Nadia dan Nino masuk ke tempat tinggal kosong tersebut. Nadia segera melacak baju kakaknya dan sarung. Sementara Nadia masuk ke kamarnya lantas handukan dang anti baju. Nino pun segera kenakan baju pemberian Nadia di kamar mandi dan handukan. Sarung dan kaos oblong, dikarenakan basah maka Nino tidak kenakan celana dalam. Tentu saja Nino malu jikalau wajib meminta celana di dalam kepada Nadia. Nadia pun sudah kenakan baju piyama disertai jilbabnya.

“Say sudi minum apa?” ujar Nadia.

“Hhm.. Susu hangat ada?” ujar Nino.

“Mau susu hangat atau susu Nadia?” ujar Nadia menggoda Nino.

“What? Kamu kok nakal sih Nad, hihi. Kirain saya anda cewek alim.” Ujar Nino.

“Ya, jikalau ke pacar sendiri gak apa-apa kan nakal.” Ujar Nadia

“Emang beneran anda sudi ngasih susu anda buat aku?” ujar Nino

“Hhm.. kasih gak ya? Tapi tersedia syaratnya.” Ujar Nadia.

“Apa emang?” tanya Nino penasaran.

“Kamu nanti sudi ya nikah serupa aku, anda jangan ninggalin aku.” Ujar Nadia.

“What? Say, era pacaran itu kan era penjajakan, era berkenalan, tetapi anda dah ngomongin nikah. Gimana jikalau ternyata di tengah era pacaran anda gak sesuai serupa aku?” ujar Nino.

“Say, saya sudah merhatiin anda sejak lama. Aku kagum serupa kamu, saya cinta serupa kamu. Aku terhitung nyaman bersama kamu. Usiaku saat ini 24, dah pas jikalau buat cewek buat nikah. Kamu 27 terhitung sudah matang, tetap kami sudi nunggu apa lagi?” ujar Nadia.

“Iya sih, anda bener juga. Oke deh jikalau anda maunya gitu. Berarti anda sudi ya ngasih susu. Hihi.” Ujar Nino menggoda Nadia.

“Ihh.. Dasar, susu tetap fikirannya, saya kasih anda lemes loh. Hihi” ujar Nadia.

“Yee.. kan anda yang nawarin duluan.” Ujar Nino.

“Say, boleh saya cium kamu?” ujar Nino

“Boleh say.”Ujar Nadia.

Mereka pun lantas berciuman, ke dua bibir mereka bertemu.Lalu giliran lidah mereka yang bertemu. Gairah mereka merasa naik, perlahan tangan Nino pun merasa menggerayangi punggung dan pantat Nadia.Nadia diam saja dan menikmatinya.

“mmmhh.. mmmuachh.. mmmhhh.. slurp….” Kurang lebih sepanjang 5 menit mereka menikmati French kiss.

“Say, saya sange nih, anda wajib tanggung jawab. Hihi.” Ujar Nino.

“Yaudah say, kami ke kamar yuk!” ujar Nadia bersama genit.

“Serius Nad? Ngapain kami ke kamar?” ujar Nino

“Iihh.. Kamu, ya kami ena-ena lah di kamar. Hihi.” Ujar Nadia.

“Aaawww..” jerit Nadia disaat tiba-tiba Nino menggendongnya masuk kamar. Lalu Nino tempatkan Nadia di kasur dan menutup pintu.

“Sayang, anda percaya sudi laksanakan ini?” ujar Nino.

“Iya say, saya sayang kamu. Aku percaya anda ga akan mengkhianati aku.”

“Kamu sudi ga mewujudkan fantasi aku? Ujar Nino kepada Nadia.

“Eh, fantasi apa?” ujar Nadia.

“Aku idamkan foto anda di dalam situasi bugil.” Ujar Nino.

“Oh gitu, ayo, saya dandan dulu yang cantik ya.” Ujar Nadia.

Nadia lantas membuka celana dan baju piyamanya di depan Nino, lantas menggantinya bersama baju modis yang biasa dia mengfungsikan selagi pemotretan. Tak lupa jilbabpun dia ubah bersama yang modis. Nino kaget memandang tubuh Nadia yang putih dan mulus, rasanya tak sabar bagi Nino idamkan segera menggumuli Nadia. Namun dia wajib bersabar dikarenakan selagi itu tentu kan tiba, sebentar lagi.

Nadia pun lantas kenakan make upnya dari merasa bedak sampai lipstick.

“Gimana say, cantik gak?” ujar Nadia.

“Seperti biasanya anda tetap cantik Nad.” Ujar Nino.

“Sekarang saya wajib gimana say?” Tanya Nadia.

“Kamu saya foto bersama pose seksi ya.” Ujar Nino.

“Pose seksi kayak gimana say?” ujar Nadia.

“Aku akan mengfungsikan timer, nanti anda pose seolah2 ulang bermesraan dan ngentot serupa aku.” Ujar Nino.

“Wow, menggairahkan sekali.” Ujar Nadia.

Lalu mereka pun laksanakan pemotretan, pose pertama adalah tangan Nino tengah meremas payudara Nadia yang besar. Pose ke dua Nadia tengah memainkan kontol Nino. Pose ketiga Nadia tengah menyepong kontol Nino. Pose keempat Nino tengah menyedot susu Nadia. Pose kelima doggy Style.

“Wah, bagus-bagus hasilnya Nad. Bisa buat bacol saya nih.hihi” ujar Nino.

“Ah sayang, saya sange banget dikarenakan pose itu. Kamu wajib tanggungjawab.” Hihi

“Yee.. emangnya anda aja yang sange, saya sange abis kali.” Ujar Nino.

“Ayo donk, saya sudah siap nih.” Nadia berada di atas kasur bersama hanya mengfungsikan bra, celana di dalam dan jilbab.

“Ayo” ujar Nino bersama segera membuka semua pakainnya sampai bugil.

Mereka berdua pun bergulat di atas kasur, Nino asik menyusu kepada payudara Nadia, selagi Nadia asik mengocok penis Nino yang tegang maksimal.

“Aaahhh.. sayang, susumu amat nikmat, buat saya tegang maksimal.” Ujar Nino.

“Aaahhhhh… kontolmu terhitung keras dan besar say, ingin segera dimasukin ke memekku.” Ujar Nadia.

“Say, kulum punyaku donk.” Nadia pun menurut, mereka saat ini laksanakan posisi 69.

Nadia mengulum kontol Nino, selagi Nino pun menjilati memek Nadia yang sudah amat becek. Suara desahan mereka bersahutan secara bergantian di sela-sela aktifitas mereka.

Setelah lebih kurang 10 menit, Nino lantas menghentikan kulumannya, ia menaruh kontolnya di depan memek Nadia, bersiap menjebol gawang pacarnya tersebut.

“Kamu sudah siap say? Ga akan menyesal kan?” ujar Nino.

“Miliki saya seutuhnya say,” ujar Nadia.

Perlahan-lahan kepala penis Nino merasa memasuki memek Nadia yang amat sempit.

“Oh, say.. sempit banget say, jepitannya mantap banget.” Ujar Nino keenakan.

“Pelan-pelan say, Oohhh.. perih…”ujar Nadia.

“Tahan dikit say, bentar ulang sampai selaput dara kamu.” Ujar Nino.

Lalu tiba-tiba Nino menghentakan penisnya agak keras.

“Aaaaawwwwwww….. aaaaaahhhhhh. Sakittt………… aaahhh…” Nadia lantas menjerit sambil menangis.

“Sayang, tahan ya, perawan anda sudah saya ambil sekarang.” Ujar Nino bangga dikarenakan sudah berhasil memerawani Nadia.

Nino pun merasa memaju mundurkan kontolnya, lantas tangisan Nadia perlahan beralih jadi desahan kenikmatan.

“aaahhh.. sayang saya sudi nyampe..” ujar Nino.

“Aaahhh.. jangan di dalem say…” ujar Nadia.

Nino pun menarik kontolnya keluar dan spermanya menyebur ke perut dan payudara Nadia. Terlihat darah perawan mengalir dari memek Nadia.

“Ohhh.. maaf ya sayang, saya keluar duluan.” Ujar Nino

“Sayang, janji ya anda gak akan ninggalin aku?” ujar Nadia.

“Iya sayang. Aku janji.”Ujar Nino.

CeritaDewasa