Berhubungan Dengan 7 Pria Dalam 1 Malam

Berhubungan

Berhubungan Dengan 7 Pria Dalam 1 Malam

Berhubungan
Berhubungan Dengan 7 Pria Dalam 1 Malam

kenangan.xyz, Namaku Cynthia. aku selalu “haus seks”. Entah itu sebab keperawananku yang disita oleh mantan cowokku ato itu sebab libidoku yang besar. Sejak sementara itu, aku selalu melacak cowok yang sanggup aku ajak nge-seks. Aku tidak peduli itu cowok apa, yang mutlak dia mempunyai barang yang sanggup memuasin aku. Banyak sekali rekan rekan cowok ku yang mampir di apartemenku kalo aku ulang tidak ada kelas.

Begitulah hidupku di LA. Sekarang aku mau cerita berkenaan pengalaman seks ku yang tak terlupakan. ***** “Hmph, letih nih” umpatku di dalam hati. Hari itu aku kuliah sampai jam 9 malam. Parkiran mobil pun telah gelap. Sambil lihat kanan kiri, aku pun berlari-lari kecil menuju ke mobilku yang ku parkir di belakang gedung science. Ketika sampai di mobil, HP ku berbunyi. Ternyata si Rei. “Halo Cyn, ulang ngapain?” bertanya si Rei. “Ini nih, ulang mo pulang baru aja selesai kelas” sahutku sambil menstater mobil. “Ooh, mo ke sini ga? Kita ntar mo ngadain pesta nih. Kan hari sabtu, era di tempat tinggal aja sih?” Si Rei pun nyerocos. “Oh ya? Mau donk, kalo gitu gue ke sana saat ini deh” jawabku dengan senangnya. “OK deh. Bye” Sejak hidup di LA, aku selalu bahagia dengan kehidupan malam. Pesta, diskotik ataupun pergaulan bebas. Akupun merasa merapikan rambut dan pakaianku.

Kemudian, aku merasa membubuhkan make-up tidak tebal di mukaku. Setalah selesai, aku pun mengendarai mobilku ke tempat Rei. Rei adalah anak orang kaya. Apartemenya yang terletak di tempat BH itu amat mahal harganya. Aku pun memberhentikan mobilku di depan Liquor Store. Ketika aku turun dari mobil, banyak cowok bule yang lihat dan bersiul kepadaku. Saat itu aku cuma mengenakan rok pendek dan kaos putih ketat. Payudaraku yang berukuran 34 c itu pun tampil kian menggoda. Memang payudaraku memadai besar untuk orang seukuranku. Ketika aku tengah melacak cari liquor kesukaanku, Hp ku pun berbunyi lagi. Ketika kulihat nama Rei, aku segera menjawab. Hanya percakapan kecil yang terjadi, ternyata dia minta dibelikan beberapa botol bir. Aku pun segera mengambil alih sebotol XO dan 12 botol corona. Setelah membayar, aku pun segera mengemudikan mobilku ke tempat Rei. Dengan kemacetan LA aku pun tiba di tempat Rei sesudah 1/2 jam di mobil. Rei pun menyambut ku dengan gembira.

Ketika aku masuk, ternyata tidak ada seorang pun di situ tak hanya aku dan Rei. “Kok ga ada anak anak? Katanya mo pesta?” tanyaku keheranan. “Ntar ulang terhitung tentu datang” jawabnya sambil tersenyum. “Siapa aja sih?” kejarku. “Cowok-cowok lah, 7 orang deh kayaknya.” katanya sambil berjalan ke dapur. “Jadi gue cewek sendiri nih?” tanyaku keheranan. Dengan santainya dia cuma menjawab “Yup, kenapa? Loe ga suka? Kan loe kebanyakan bahagia main keroyokan. Apalagi kalo ceweknya cuman loe sendiri.” “Loe gila ya? loe membuat pesta membuat cuman ngentotin gue rame rame?” tanyaku dengan kaget. “Bukannya loe bahagia kayak gituan, lebih-lebih barang mereka gede gede lagi. Tenang aja, dijamin puas” imbuhnya sambil ketawa nyengir.

Aku cuma diam saja. Rei memang sering nge-seks denganku, namun kami tidak pacaran. Aku terhitung dulu nge-seks dengan Rei dan dua temannya. Tapi kali ini TUJUH orang. Aku risau namun aku terhitung terangsang. Aku memang amat bahagia menjadi pusat perhatian lebih-lebih gangbang. Rei tau itu. Rei tau semua berkenaan aku. Tapi aku cuma tau sedikit berkenaan Rei. Dia amat bahagia lihat cewek di entot rame rame. “Kenapa? kok bengong?” bertanya Rei sambil mengusap usap tangannya ke pantat kiriku. “Ga kenapa kenapa kok” jawabku singkat.

Aku memang telah biasa dengan kelakuan Rei. Tangan Rei yang tadi cuman memegang pantat kiriku, kini meremas remas pantatku dengan kerasnya. “Udah lah Rei, siapin dulu donk makanan membuat pestanya” kataku sambil menepis tangannya. “Kok gitu sih? Ayo donk kan telah lama gue ga liat loe telanjang” katanya santai. “Ya telah kalo loe mau, namun siapin dulu donk makanannya. Habis itu kalo ada sementara gue mau mau aja. Gimana? Mau ga?” tanyaku menggoda. “Hahaha. Kita cuma makan chips doank kok malem ini. Tuh chipsnya telah ada. Tinggal diakses doank” katanya sambil menempatkan wajah mesum. “Iiih, benci gue ama loe” kataku sambil mencuekin wajah mesum dia. “Ya telah gue bikinin salad deh. Mau ga?” “Bikin lah kalo loe mau” katanya singkat. Ketika aku memicu salad di meja dapur, tangan tangan Rei menjelajahi pantatku. Aku yang telah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Aku merasakan kedua tangannya mengangkat rok ku sampai ke pinggangku. Dia cuma bersiul ketika lihat pantatku yang penuh. Waktu itu aku memakai G-string menjadi dia sanggup lihat semuanya. “Auw” jeritku ketika Rei memukul pantatku sambil ketawa. Aku pun meneruskan mengaduk salad ketika dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai.

Aku segera mengangkat kakiku dan menendang g string itu ke belakang. Aku kira Rei bakal segera memasukan penisnya ke dalama memekku, namun dia cuma menurunkan rok ku dan merapikannya. Aku terheran heran ketika dia lakukan itu namun aku tidak mengatakannya. Kini tangan Rei merasa meraba raba dan meremas payudaraku sambil mulutnya menciumi leherku. Aku cuma melenguh kecil ketika dia meremas payudaraku dengan agak keras. Aku memberhentikan kerjaanku dan coba nikmati rangsangan Rei. Rei pun merasa melepaskan baju ketatku. Rei cuma diam ketika dia lihat tubuhku yang 1/2 telanjang. Aku yang telah amat terangsang merasa memijit mijit penis Rei dari luar celananya. Rei pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok penisnya perlahan. Rei tidak diam saja, dia segera melepaskan behaku dan melemparkannya. Aku yang cuma memakai rok coba mengakses baju Rei. Tapi Rei cuman menepis tanganku. Rei pun ketawa ketika melihatku kebingungan. Rei pun merasa membungkuk dan mengambil alih beha dan g stringku yang berserakan di lantai.

Kemudian dia berjalan ke kamarnya meninggalkan aku yang kebingungan dan amat terangsang. Ketika aku tersadar bahwa payudaraku terpampang bebas, aku pun ulang mengenakan kaos putih ketatku. Aku merasa kecuali putingku tercetak sadar dengan baju itu. Tapi aku tidak mempunyai pilihan lain. Rei pun ulang ke dapur dan kulihat bahwa beha dan g stringku telah dia sembunyikan. “Boleh terhitung toket loe, lebih keliatan gede lho” katanya sambil meremas remas toketku. “Mau loe apa sih Rei? Mau ngentot ga sih loe?” tanyaku telah tidak sabar. “Oh, loe mau ngentot?” bertanya nya dengan wajah sok innocent. Aku pun menjadi malu sendiri.

Belum sempat aku menjawab telephone apartement Rei berbunyi. Aku tau kalo rekan temannya telah ada di luar. Mereka cuma minta dibukain pintu saja. “Nih kalo loe mau ngentot, mending loe saat ini emut kontol gue sampe gue keluar” tantangnya “Ada tamu Rei” kataku sambil kebingungan. Rei pun segera memencet tombol untuk mengakses pintu apartemen. Apartemen Rei ada di lantai 8. “Masih ada sementara kok”, kata Rei sambil meringis, “ayo mau ga?” “Ntar kalo mereka liat gimana?” kataku sambil lihat ke pintu. “Cuek aja lah. Mereka terhitung telah tau kalo loe bahagia nge seks, lebih-lebih gue telah kasih tau mereka kalo loe bahagia di gangbang. Udah nyerah aja, ntar terhitung loe tentu ngemut kontol mereka juga”. Aku pun cuma diam dan berjongkok di depan dia. Tanganku merasa mengakses resletingnya dan ku keluarkan penis dia yang terbilang besar itu. Tanpa curiga ragu, aku pun segera melahap batang itu dan menghisapnya.

Rei cuma melenguh kecil sambil menjambak rambutku ketika aku memasukkan penisnya sampai masuk ke tenggorokanku. Aku memang pandai sekali memberi Deep Throat. Ketika aku memberi dia deep throat, Rei pun segera melenguh panjang dan menembakkan air maninya ke mulutku yang segera kutelan. Aku memang bahagia menelan air mani cowok. Rei cuma tersenyum ketika aku menjilat jilat batangnya yang perlahan mengecil. Rei pun memasukan senjatanya ulang ke celananya dan aku cuma mengusap bibirku dengan tissue. Tak lama, Pintu apartemen Rei pun terbuka dan masuklah tujuh orang yang tidak aku kenal. Mereka semua berbadan bagus dan bertampang yang lebih dari biasa. “Halo Rei, siapa tuh ceweknya?” bertanya rekan si Rei yang selanjutnya kuketahui namanya Donny.

“Oh dia Cynthia, temen gue” Kata Rei santai “Kenalan sana” Singkat kata, aku pun berkenalan dengan mereka semua. Aku tidak sanggup mengingat nama mereka semua sebab mereka amat banyak. Rei pun segera bercakap cakap dengan mereka sementara aku masih di dapur buat persiapan makanan. Ketika aku tengah melacak cari tempat membuat chips, aku merasakan ada tangan yang memegang pantat ku. Aku kira itu tangan milik si Rei, menjadi aku cuma diam dan meneruskan kerjaanku. “Hmm, boleh terhitung pantat loe” Ketika aku mendegar bahwa itu bukan nada Rei aku pun kaget dan segera menepis tangan itu. “Pinter terhitung si Rei kalo cari cewek” ternyata itu si Donny. “Udah ga usah sok jual mahal, Rei telah ngomong kalo loe itu bahagia seks” imbuhnya. Aku amat sakit kaget ketika dia ngomong secara tetap terang. Aku cuma diam saja sambil menunduk malu. “Loetau kenapa loe di sini?” tanyanya lagi. Aku cuma menggelengkan kepala saja. “Loe itu di sini membuat muasin kami kita. Mending loe saat ini ikutin aja apa yang aku bilang ato loe bakalan diperkosa rame rame ama mereka.” katanya mengancam. Aku yang tidak mempunyai pilihan lain cuma mengangguk menurut. “Hehehehe.. bagus. Sekarang loe temenin mereka ngobrol trus gue bakalan siapin minumannya.” suruhnya. Aku pun cuma mengangguk dan mengambil alih salad yang tadi aku buat. Ternyata mereka ulang berjudi. Aku tidak tau apa yang mereka mainkan namun mereka menyuruhku duduk dan ikut main. Mereka pun segera mengatakan peraturannya. Aku baru tau kalo mereka itu bermain poker, namun yang menang sanggup menyuruh tidak benar satu dari yang kalah untuk melepaskan baju.

Aku pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku bakal telanjang bulat. Aku pun tersadar, menjadi ini maksud Rei mengambil alih beha dan g stringku. Aku cuma melirik ke Rei yang tersenyum kemengangan. Tak lama, Donny pun mampir mempunyai minuman. Dia memberiku sebotol corona yang tadi kubeli dan kuminum pelan pelan. Ketika ronde pertama di mulai, mereka pun segera dengan cepatnya menyesuaikan kartu mereka. Aku yang tidak tau apa apa, cuma lihat kartuku dan meminum coronaku. Aku merasa bahwa tidak benar satu dari mereka menang, mereka tentu bakal menyuruhku mengakses bajuku. Ternyata benar, aku tidak tau apa nama kartuku namun meraka ngomong kalo aku kalah.

Maka tidak benar satu dari mereka menyuruhku melepaskan bajuku. Ketika aku mengakses bajuku, mereka cuma berkomentar berkenaan toketku yang besar itu. Aku yang 1/2 telanjang cuma menunduk malu dan menutupi putingku dengan tanganku. Tak lama kemudian, mereka mengawali ronde yang kedua. Aku merasa bahwa wajah dan badanku merasa memanas, aku tidak tau apakah itu reaksi dari bir atau sorotan sorotan mereka. Aku yang merasa merasa canggung, merasa meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian, ronde ke dua berakhir dengan melayangnya rok ku. Memekku yang tak berambut itu telah tidak tertutupi apa apa. Aku merasa memekku merasa gatal, dan aku tersadar kalo Donny telah memadukan obat perangsang ke di dalam bir ku.

Aku yang telah tidak sanggup mencegah gatalnya merasa menggesek gesekkan pahaku. “Hehehehehe, terangsang ya cyn?” bertanya si Rei dengan santainya. Aku cuma diam saja dan menunduk. “Kalo mau ngerasain kontol kami kami bilang aja Cyn” imbuhnya. Aku amat malu, namun aku terhitung terangsang dengan hebatnya. Aku yang masih menggesek gesekan pahaku tanpa sadar mengeluh terangsang. Mereka cuma tertawa melihatku layaknya itu. Aku pun berkata ke Rei “Rei, please masukin kontol loe”. Mereka yang mendengar itu cuma tertawa dan merasa mengeluarkan kontolnya. Rei pun menjawab “Kalo loe mau dientot, loe ngomong ama mereka semua, jangan cuma gue doank. Ntar yang lain kan iri” katanya mengejek. “Pls entot gue, gue telah ga tahan lagi” kataku sambil merangkak ke tidak benar satu dari mereka dan merasa meremas remas kontolnya. Mereka cuma ketawa dan memanggilku “maniak seks”, “cewek gila kontol” dan lain lain nya. Aku pun segera memasukan kontol yang kupegang itu ke mulutku.

Kumulai dengan mencium kepala kontolnya dan menjilat jilat batangnya yang telah tegang. Empunya kontol itu pun segera mengeluh tertahan dan memegang kepalaku dan memaksaku memasukan kontolnya yang panjang itu ke mulutku. Aku cuma memejamkan mata ketika aku merasakan kontol lain menerobos dinding vaginaku. “Ooh”, lenguhku tertahan. Seseorang yang mengentotku dari belakang itu segera memaju-mundurkan kontolnya di memekku. Aku merasa kalo tiap kali dia mendorong pantatnya, kepala kontolnya menyentuh dinding rahimku. Salah seorang dari mereka memukul pantatku sampai merah dan memasukan tidak benar satu jarinya ke di dalam anusku. Aku pun cuma melenguh keenakan.

Ketika aku masih keenakan merasakan jari di anusku, kontol yang ada di mulutku segera menyemprotkan air maninya dan segera kutelan. Aku pun merasa menjilati kontol itu dengan maksud membersihkannya. Cowok yang kujilati kontolnya itu cuma tersenyum dan meremas toketku. Dengan tiba tiba, cowok yang memompaku dari belakang menarik kontolnya. Aku yang masih belum terlihat menoleh dengan protes namun kulihat kalo itu ternyata si Donny yang memompaku dan Donny cuma berdiri dan meninggalkanku sambil tersenyum. Dia pun menyuruhku untuk menungging dengan tangan di meja makan. Aku pun menurut saja. Ketika aku telah di dalam posisi menungging, Donny pun dengan kasarnya memasukkan kontolnya di anusku. Aku pun menjerit mencegah sakit yang luar biasa itu. Setelah dua menit kesakitan, aku pun merasa merasa nikmatnya anal seks. Aku pun segera ikuti irama Donny, dan Donny pun segera mengangkat kedua pahaku dengan kontol yang masih di anusku. Aku pun tidak mempunyai pilihan lain tak hanya bersandar kebelakang sehingga tidak jatuh.

Donny dengan pelannya menaik menurunkan tubuhku sambil memutar badannya. Maka memekku pun terpampang dengan sadar ke cowok cowok yang laen. Aku amat kaget ketika aku lihat si Rei merekam perihal itu dan temannya memfotoku. Tapi, kenikmatan yang aku dapatkan dari Donny menelan kekagetanku dan membuatku orgasme. Aku segera menggerang gerang keenakan sambil memilin milin puting kananku. Aku merasa ada cairan vaginaku yang menetes keluar. Kemudian, aku merasa si Donny merasa mempercepat kocokannya di anusku. Aku yang risau jatuh segera menyenderkan tubuhku ke belakang dan melepaskan toketku meloncat loncat dengan bebas. Aku pun terhitung lihat lampu lampu flash kamera yang mengabadikan perihal itu. Donny pun segera menjatuhkan tubuhku di kasur yang telah disiapkan cowok cowok lain di area tamu. Aku jatuh dengan telungkup dengan kontol yang masih di anusku.

Dengan cepatnya, si Donny mencabut kontol itu dan segera mengeluarkan spermanya di di dalam gelas wine yang bening. Aku yang kelelahan cuma lihat itu dengan penuh sinyal tanya. Belum sempat aku menyesuaikan nafas, Donny menyuruhku menjilati kontolnya sampai bersih. Aku menjilati kontol itu dengan perasaan yang jijik. Kemudian tidak benar satu dari mereka segera mengangkatku dan memasukkan kontolnya ke memekku. Aku pun cuma melenguh tertahan. Cowok itu segera memaju mundurkan kontolnya dengan aku keadaan berdiri. Aku cuma sanggup berteriak teriak kecil sebab kontol itu amat besar diameternya. Aku merasa ada kontol laen yang menerobos anusku.

Aku merasa layaknya sandwich sebab diapit kedua cowok besar itu. Tak lama kemudian aku pun orgasme ulang dan lagi. Tiap kali mereka mau keluar, mereka segera mencabut kontolnya dan mengeluar kan air mani merk di di dalam gelas wine. Aku masih bingung dengan itu, namun ketiga orang yang belom mengentotku segera mengeroyokku. Ada yang memasukkan kontolnya ke memekku, ke mulutku ataupun mengentot toketku. Aku telah layaknya di di dalam sorga dunia. Aku tidak sadar telah berapa kali aku orgasme malam itu. Mereka mengentotku dengan nonstop.

Selalu ada kontol yang isikan vaginaku. Ketika mereka semua telah selesai mengentotku, mereka menaruhku di sofa dengan kepala di bawah. Aku telah tidak sadar apa yang berjalan namun dengan samar samar aku lihat Donny memasukan leher botol bir yang masih penuh isinya ke vaginaku. Aku pun segera terasadar dengan ada benda dingin di vaginaku, namun aku telah amat letih untuk berontak. Aku cuma sanggup lihat Donny menaik menurunkan botol itu di vaginaku. Kemudian, aku merasakan bir yang meleleh turun dari vaginaku ke toketku. Kemudian, Donny segera menarik botol bir itu dan menyuruhku mengakses bibir memekku dengan tanganku. Akupun cuma menurut saja. Kemudian, aku melihati Donny memasukan sedotan ke di dalam memekku yang penuh dengan bir dan dengan segera aku merasakan bir itu disedot oleh Donny dan ditelannya. Mereka semua tertawa ketika melihatku melenguh menandakan aku orgasme lagi. Aku yang telah amat capek, merasa merangkak ke atas kasur di lantai area tamu dan aku pun tertidur. Keesokan paginya, aku pun terbangun dengan sebuah mentimun di memekku. Aku kebingungan dan aku lihat cowok cowok itu telah tertidur dengan lelapnya di sebelahku dan di sofa.

Aku pun segera mengeluarkan mentimun itu dari memekku. Ketika aku bangun, aku baru merasakan panasnya anusku dan sakitnya memekku. Dengan sedikit tertatih aku berjalan melacak baju baju ku. Aku mendapatkan kaos putihku dan rok ku yang segera kukenakan. Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri. Ketika aku tengah menyisir rambutku yang acak acakan, pintu kamar mandi terbuka dengan tiba tiba dan aku lihat Donny menyeruak masuk. Aku cuma lihat apa yang bakalan dia lakuin. Tak kuduga, dia dengan tanpa malu merasa kencing dengan enaknnya. Aku yang lihat itu cuma menggelengkan kepala dengan jijik.

Setelah aku selesai menyisir rambutku, aku segera terlihat secepat mungkin dari kamar mandi itu sebelum akan si Donny menyuruhku berbuat yang macam macam. Aku pun segera melacak dompet dan kunci mobilku ketika Rei memegang tanganku dan menyuruhku minum pregnancy pil. Rei menyuguhkan pil itu dan segelas air putih yang segera kuminum. “Hebat terhitung lo Cyn semalem” pujinya “Sakit semua nih Rei” jawabku sambil meringis “Gue pulang dulu ya letih nih” “Ya telah namun minum ini dulu ya?” katanya sambil menyogorkan gelas yang penuh dengan sperma “gue tau loe tentu suka” “Aduh Rei gue laper banget, dari kemaren malem gue blom makan” jawabku mengiba. “Enggak, minum dulu baru boleh pulang.

Udah lah cepet minum” tegasnya. “Iih maksa banget sih” gerutuku. Rei pun segera mengambil alih video camnya dan menyuruhku bergaya seolah olah aku nikmati minum sperma. Aku pun cuma tersenyum sambil menegak habis sperma itu. Rei pun tersenyum dan berkata “Mulai hari ini kalo loe ke mana mana usahain jangan pake beha ato celana dalem, ok? menjadi ntar kalo gue kepengen ngentot, cuma tinggal masukin doank” katanya sambil ketawa. “Gila loe” umpatku sambil ngeloyor pergi.

CeritaDewasa