Alasan Pribadi Yang Menjadikan Ku Doyan Seks

kenangan.xyz – Namaku Anton, murid SMA ***-***. Orang tuaku termasuk lulusan dari SMA itu agar aku termasuk di suruh sekolah di SMA yang siswanya cowok semua. Aku paling tidak bisa pelajaran Fisika dan Matematika, makanya Papa menyuruhku les privat Matematika dan Fisika. Nah guru lesku itu seorang mahasiswi ***-***, yang tinggal menunggu skripsi, wajahnya imut, cakep, putih, tingginya kira-kira 165, bahkan payudaranya, mengairahkan biarpun berukuran sedang.
Dia memberi les privat padaku tiap hari senin, rabu dan jum’at. Di sekolah, pagi harinya aku menerima pelajaran biologi mengenai organ kelamin manusia. Nah selagi pulang aku les privat jam 5 sore. Eh, selagi les secara tidak sengaja aku menyaksikan bra guru lesku (Lisa namanya, aku memanggilnya Ci Lisa) yang membuatku dag-dig-dug, lantas aku memberanikan diri menanyakan terhadap guru lesku.
“Ci, aku rela tanya nih, boleh nggak?”.
Lalu dia menjawab, “tanya apa?”.
Lalu aku jelasin saja, aku ada pertanyaan soal biologi, dan dia rela menerangkannya. Wah, aku sampai bahagia sekali.
Pada hari jumat Papaku pergi ke Surabaya menjenguk pamanku di sana. Nah selagi itu aku memberanikan menanyakan ulang soal biologi yang kemarin, kelanjutannya aku bilang terhadap guru lesku.
“Ci, jikalau aku rela simak vagina yang beneran boleh nggak Ci?”, aku udah deg-degan termasuk was-was jikalau dia marah. Eh tidak tahunya malah dia senyum, tetap bilang padaku.
“Emangnya anda rela menyaksikan punyai Cici ya Ton?”, tanyanya yang membuatku melonjak kegirangan.
Lalu aku jawab saja, “Ya kalo Ci Lisa tidak keberatan rela dong lihat”.
Lalu dia jawab, “Tapi ntar Cici menyaksikan punyai Anton termasuk ya”.
Wah, aku segera saja mengangguk.
Ci Lisa bertanya, “Mau menyaksikan di sini Ton?”.
Aku jawab, “Enggak Ci, ke kamar Anton saja yuk biar nggak tampak pembantu”.
Sehabis itu aku dan Ci Lisa masuk ke kamarku, kemudian aku kunci kamarku, Ci Lisa mulai melepaskan baju dan BH-nya. Lalu dia mengatakan sambil aku ngiler melihatnya.
Dia menanyakan padaku, “Mau pegang nggak Ton?”.
Aku balas bertanya, “Boleh Ci?”, dia mengangguk manja. Lalu aku pegang-pegang saja payudaranya, gila empuknya sekali. Putingnya merah kecoklat-coklatan menghias di payudaranya.
Setelah aku bahagia memegang payudaranya, Ci Lisa menyuruhku mengisapnya, pertamanya ada perasaan canggung namun lama-lama nikmat termasuk puting susunya, dan diapun mengerang-erang. Aku was-was termasuk selagi dia mengerang.
Lalu aku berkata, “Ci aku hidupkan musik ya biar pembantu nggak dengar suara Cici”, (aku pasang music keras keras).
Ci Lisa menagih janjinya, “Ton Cici rela menyaksikan dong punyai Anton.”
Dan aku bilang, “Lho kan yang punyai Ciici, Anton belum lihat, menyaksikan dulu dong Ci.” (Ci Lisa terhubung celana serta celana dalamnya). Wah, dikala aku menyaksikan vaginanya, penisku segera bergetar, bagus benar bentuk vaginanya, tetap rapat agak kemerahan dihiasi bulu-bulu halus. Kemudian aku dekati dan kupegang vaginanya, Ci Lisa mengerang-ngerang keenakan. Lalu dia bilang, “Ton menyaksikan dong punyai kamu”, kelanjutannya aku buka termasuk celanaku dan tunjukkan penisku yang udah tegang kepadanya (punyaku panjangnya 14 cm lebar 4 cm) Ci Lisa mengelusnya. Wah gila nikmat sekali, segera berdiri tegak penisku.
Ci Lisa yang penasaran bertanya, “Kamu dulu have seks Ton?”.
Aku jawab”, Nggak dulu Ci, Cici pernah?”, dia menggeleng. Kemudian dia menawariku rela nggak have seks dengannya. Ya memahami aku mau, namun benar sampai kini aku tidak memahami cara bermain seks. Dia yang membimbing penisku ke vaginanya, sambil kuhisap-hisap putingnya. Sakit termasuk selagi pertama kali masuk namun nikmat juga…, layaknya di pijit-pijit, bahkan vaginanya tetap sempit. Ci Lisa mengerang-erang dikala penisku masuk ke vaginanya. Pertamanya aku tidak memahami rela diapakan penisku di di dalam vaginanya, menjadi aku diamkan saja. Lalu dia menyuruh menggoyang pantatnya keluar masuk, dan tanpa menunggu perintah ulang aku keluar masukkan, “Arhh enaknya…, vagina perawan gitu”. Kangen aku terhadap Cici lesku itu. Aku keluar-masukkan penisku berulang-ulang, sampai kelanjutannya kita orgasme bersama. Aku benar-benar puas, dan kita melakukan itu tiap tiap kali ada kesempatan. Setiap selagi dia memberiku Privat Lesson.