Amel Istri Baru Ku Yang Seksi Dan Menggoda

Amel Istri Baru Ku Yang Seksi Dan Menggoda

Amel
Amel Istri Baru Ku Yang Seksi Dan Menggoda

kenangan.xyz – Namaku Deni, aku berumur 32 tahun, aku wiraswasta bersama dengan terhubung bisnis warnet dan aku telah 2 kali menikah, aku akan bercerita berkenaan pengalaman sexku bersama dengan istri keduaku, aku menikah pertama th. 2008 dan 2 th. lantas istriku meninggal dikarenakan pendarahan selagi melahirkan, dan anak yang dilahirkannyapun tidak hidup bertahan lama, setelah dilahirkan 10 jam lantas anak kami meninggal.
Berbulan bulan aku stress berat ditinggal oleh mereka, akhirnya kuputuskan untuk tidak berlarut larut dalam kesedihan, dan cara yang pas dan cuma ini caranya, yaitu terasa diri perjaka dan siap hunting cewek cantik ulang untuk dijadikan istri, melawan rasa kehilangan sebetulnya tidak mudah, tetapi lambat laun, hari demi hari pikiranku yang sepanjang ini fokus ke masa lampau terasa berubah ke masa depan untuk melacak pasangan yang cantik

Aku berpikir terasa harus pilih selera pilihan, dan awalnya aku fokus melacak abg abg yang cantik, menggoda, dan tersedia cii-ciri manjanya dikit, aku kerap kali tergoda bersama dengan anak anak cewek yang mengenakan baju seragam SMU, baik itu dihadapanku secara nyata maupun lewat dunia maya yaitu lewat beragam sarana social, dan aku add sebanyak mungkin cewek cewek SMA yang cantik , keren penampilannya, dan Nampak genit dan menggoda. Pada selagi aku hunting abg abg sma, sesekali aku add ulang kawan kawan lamaku dari beragam kota, dan kalo telah chat mirip temen lama ceritanya menjadi panjang dan cukup menyita selagi untuk hunting ‘istri baru’

Akhirnya aku berjumpa ulang bersama dengan seorang wanita yang pernah aku panggil kakak, dikarenakan sebetulnya dia usianya 2 th. diatasku, dia bernama Amelia, dia telah lama pisah bersama dengan suaminya tanpa status cerai yang jelas, sepanjang ini aku memanggilnya kak Amel, pernikahan Amelpun terhitung tidak dikaruniai seorang anakpun, ia mirip Chinese tetapi bukan Chinese, tetapi bagi aku kulitnya lebih bagus daripada kulit amoy umumnya yang terlalu putih, kulit Amel putih terhitung tetapi lebih kuning dikit dibanding kulit amoy kebanyakan, dan bagiku lebih menggairahkan, Amel bodynya sekel banget, kulitnya kenceng, dadanyapun cukup kencang dan menonjol tetapi tidak terlalu besar, badannya cukup memuat tetapi tidak gemuk, apalagi perutnyapun rata, bokongnyapun bagus, walau lama menjadi IRT lengan tangannyapun tidak besar layaknya IRT kebanyakan, rambut Amel pendek tetap sedari dulu, dan sebetulnya dia cocoknya berambut pendek, kulit mukanyapun kenceng mengkilap tanpa jerawat dan tanpa lecet sedikitpun
Setelah say helo lagi, kami nyaris setiap hari chatting berjam jam, kami saling bercerita berkenaan kehidupan tempat tinggal tangga kami sebelumnya, rupa rupanya ia tengah jenuh bersama dengan hidup kesendiriannya dan ia tengah melacak pasangan hidup yang baru yang pas untuknya, walau kami mirip mirip melacak pasangan hidup, tetapi tidak terpikir sedikitpun olehku untuk cobalah menjalin jalinan dengannya, dikarenakan ia lebih tua dariku dan tidak cocok bersama dengan target huntingku

Tetapi lama kelamaan Amel ini cukup menguasai pikiranku, dan entah kenapa aku menjadi kerap memikirkannya apalagi terasa tersedia rasa suka terhadapnya, perihal itu aku sadari kalau ia bercerita berkenaan cowok yang tengah mendekati dirinya, seketika itu terasa tumbuh rasa cemburuku, aku terasa terasa tidak menerima kalau tersedia cowok lain dapat punyai dan menguasainya, belum ulang sifatnya yang makin lama terbuka terhadapku berkenaan pengalaman cinta dan deritanya, apalagi hingga persoalan haidpun diceritakan kepadaku, bagiku jalinan kami berdua telah bukan jalinan biasa saja, kami terasa bercerita kearah sex dan berbagi berkenaan pengalaman sex, setiap malam sebelum tidur aku tetap berkhayal kisah kisah sex Amel bersama dengan khayalan dan imajinasiku, apalagi makin lama kerap aku berkhayal tubuh bugil Amel yang sekel dan menggairahkan itu, makin lama aku kerap berkhayal tubuh Amel dalam hayalanku, aku makin lama tidak mau kalau tubuh Amel dimiliki dan dinikmati pria lain, bagiku cukup suami lamanya saja yang boleh merasakan tubuh kak Amel

Aku berupaya ulang ke track tujuanku pada mulanya yaitu melacak istri yang lebih muda dariku, sebetulnya hasil huntingku lewat beragam medsos mengakibatkan aku punyai banyak kenalan baru yang bagiku cantik cantik, apalagi tersedia 5 cewek yang aktif berkomunikasi denganku pasca kenalan bersama dengan mereka, umumnya mereka berusia lebih dari tujuh th. di bawahku, apalagi tersedia yang usianya selisih sepuluh th. dariku, tetapi entah kenapa makin lama lama mereka makin lama hambar di hatiku, dan harus aku akui bersama dengan mengetahui bahwa Amellah yang makin lama mendominasi hatiku, dan makin lama lama rasa cemburuku makin lama kuat kalau mengetahui tersedia cowok yang mendekatinya.

Suatu malam ia ulang bercerita lewat sms’an berkenaan seorang cowok yang perlihatkan cinta padanya dan ngotot banget inginkan punyai si Amel sebagai istrinya, akupun menanyakan kepada Amel bagaimana menanggapi cowok selanjutnya akan diterimakah ? atau akan ditolakkah? Amelpun bingung dan belum berani berikan keputusan, aku berharap Amel akan menolaknya mentah mentah, tetapi kenapa tidak demikianlah bermakna tersedia perihal positif yang disukai Amel darinya, rasa cemburuku kali ini lebih dahsyat rasanya layaknya sport jantung, aku makin lama cemas kehilangan dia, akhirnya bersama dengan nekat kukatakan padanya ;
“kak, jujur aku cemburu sekali, dan aku susah menerima kalau kakak dimilikinya, jujur aku suka mirip kakak”
Akupun sempat bengong sendiri, kenapa aku nekat menjelaskan itu padanya….?? Lama dia tidak membalas, mungkin ia terhitung kaget bersama dengan pernyataanku, dikarenakan sepanjang ini jalinan kami layaknya adik dan kakak
Diapun membalas ” menjadi kamu suka mirip kakak?”
Akupun menjawab; ” jujur, iya kak aku makin lama ga dapat menerima kalau kakak dimiliki pria lain, aku mohon kakak menikah denganku saja, aku akan membahagiakan kakak tidak layaknya suami kakak dulu”
Diapun menjawab “kakak sebetulnya terhitung tersedia hati mirip kamu tetapi kakak mengetahui kamu tengah melacak pengganti istrimu yang lebih muda dari kamu tidak layaknya kakak yang lebih tua dari kamu”
Mendengar jawaban itu hatiku rasanya girang banget, singkat cerita, akhirnya kami berdua berpacaran, dan sejak selagi itu aku tidak ulang memanggilnya kakak, tetapi kami saling memanggil ‘sayang’
Amel bekerja di keliru satu distributor sabun di kota kami, dia menjabat sebagai supervisor bagi SPG dan SPB, namun aku tetap bersama dengan bisnis warnetku yang makin lama berkembang, setiap hari Senin hingga Sabtu Amel bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore, walau Amel punyai sepeda motor sendiri tetapi setelah kami pacaran ia lebih suka diantar berangkat kerja olehku dan pulangnya ia tetap minta aku menjemputnya, mungkin ia terlalu bangga terhadap aku sebagai pacarnya, mungkin ia inginkan mempertunjukkan aku sebagai pasangan barunya di hadapan seluruh kawan kerjanya, aku berpikir layaknya itu dikarenakan ia cukup lama hidup sendiri tanpa pacar sama sekali setelah ditinggal pergi oleh suaminya

Biasanya setelah jemput ia pulang kerja aku cuma mengantarnya hingga tempat tinggal dan aku langsung pulang ke rumah, namun ia mandi pernah baru kalau tersedia selagi jalur aku jemput ia pergi ulang malamnya, tetapi lama kelamaan ia lebih suka menggunakan malam di rumahku, umumnya sih ia habiskan selagi di warnet utk browsing dan kadang kala main game, dikarenakan tempat tinggal si Amel dikelilingi para ibu ibu yang reseh dan kurang suka kalau tersedia anak muda pacaran di tempat tinggal yang tidak tersedia orang tua, menjadi lebih baik aku tidak ngapel ke rumahnya , apalagi ia hidup sendiri bersama dengan menyewa bedeng, kalau aku terlalu lama di rumahnya tentu orang sekitar rumahnya akan berpikir yang tidak tidak berkenaan kami berdua

Akhirnya kebiasaanpun berubah, setelah aku menjemputnya kerja aku tungguin pernah ia mandi, setelah itu kami menuju ke rumahku hingga ia suka main internet bersamaku selanjutnya aku antar ia pulang ke rumahnya, setelah sebagian hari aku nungguin ia mandi, akhirnya terasa timbul dipikiranku untuk mengintipnya mandi, dikarenakan ia tinggal sendiri menjadi aku leluasa untuk berupaya mengintipnya tengah mandi, setelah hingga di depan pintu kamar mandi tentulah aku harus berpikir pernah dari mana aku dapat mengintipnya, tanpa perlu selagi lama aku memperoleh akses lubang yang bagus untuk mengintipnya mandi, aku menyaksikan kusen pintu anggota bawah yang sebelah kiri berlubang cukup besar sekitar 20 cm lebih, dan sepanjang itu pula kayu kusen anggota bawah kiri selanjutnya hilang dikarenakan lapuk, cara pertama aku matikan pernah hpku supaya kalo tersedia sms atau panggilan masuk tidak ketahuan tersedia suara di depan pintu kamar mandi, aku terasa berlutut dan menunduk pelan pelan terasa sejajar pernah dari anggota atas lubang, aku melacak keberadaan Amel tetapi tidak terlihat kakinya mirip sekali di lantai kamar mandi, setelah aku menunduk lebih rendah ulang aku menyaksikan telapak kaki Amel tengah berdiri di atas lantai closet yang tingginya sekitar 20 cm dari lantai kamar mandi, dan posisi Amel pas menghadap kearahku, dia berdiri diantara bak mandi sebelah kanannya dan closet sebelah kirinya, jujur aku deg degan banget selagi itu walau aku mengetahui kalau aku aman dengan sebutan lain tak akan ketahuan oleh siapa saja terhitung si Amel, aku turunkan kepalaku lebih ulang bersama dengan pelan pelan dan hati hati, aku menyaksikan dari telapak kaki hingga paha si Amel mulus banget tidak tersedia lecet sedikitpun dan warna kulitnya yang putihpun terhitung rata tidak tersedia belang mirip sekali apalagi warna lututnyapun tidak lebih tua dibandingkan kulit kakinya, tidak layaknya umumnya warna lutut lebih tua, kulit paha Amel kenceng apalagi selagi basah, terlihat licin merangsang, aku tundukkan kepalaku lebih ulang akhirnya aku menyaksikan area paling pribadinya si Amel ,,, Woww bulunya bagus banget tidak terlalu lebat tetapi terlihat drastis diantara pinggang yang putih mulus, bulu si Amel melebat ke tengah dan makin lama ke pinggir makin lama tipis dan jarang, makin lama keatas terhitung menipis dan jarang tetapi anggota ataasnya terlihat sejajar horisontal, area tumbuh jembutnya segitiga bersama dengan kronologis bulunya mengumpul ke tengah, selagi itu ia baru bilas sabun di badannya supaya air mengalir turun lewat jembutnya terlihat mengetahui banget, hingga aku coli sambil memandangi bulu jembut Amel yang dialiri air, tetapi dikarenakan dialiri air jembutnya menjadi menutupi belahan mekinya padahal aku terhitung pengen menyaksikan belahan mekinya, dikarenakan jembut yang turun dialiri air selanjutnya terhitung cukup panjang mungkin sekitar 5 cm, sambil ia berkali kali menyiram tubuhnya aku berupaya menunduk lebih ke bawah ulang supaya aku dapat menyaksikan dadanya, akhirnya kepalaku harus menempel ke lantai tetapi tidak menempel kepintu untuk jaga jarak supaya Amel tidak dapat menyaksikan aku dari lubang kusen tersebut, aku menyaksikan dada si Amel cukup besar dan kenceng banget putingnyapun bagus, sebetulnya layaknya puting cewek umumnya tetapi warnanya tidak cokelat tua melainkan cokelat muda kemerahan dan bulat putingnya tidak terlalu besar dan pas ukurannya, perut Amelpun terpampang mengetahui bagus dan rata, bodynya dari depan prima layaknya gitar, aku menyimak kulit si Amel dari ujung kaki hingga leher terhitung tidak tersedia lecet sedikitpun, setelah ia selesai mencuci badannya ia menunduk menghadap bak untuk menyita suatu hal di dinding bak, body si Amel dari sampingpun terhitung indah banget, terlihat dada besarnya menggantung indah dan terhadap selagi tegakpun aku menyimak jembutnya dari samping terlihat terlalu indah bagiku, kalau dari samping jembutnya terlihat tipis dan makin lama lebat kedepan, rupanya si Amel tengah menyita sabun sirih untuk cuci mekinya, bagiku ini kesempata untuk menyaksikan mengetahui isi vaginanya, akhirnya setelah ia membusakan sabun sirih di telapak tangannya ia gosok ke mekinya apalagi ia sempat terhubung vaginanya bersama dengan ke-2 jarinya yang tanpa ia sadari vaginanya tengah terekspos mengetahui banget ke arah mataku, indah banget pokoknya, gimana aku ga bilang ‘indah banget’ vagina si Amel merah bersih dan di anggota bibir luarnyapun tidak berwarna tua layaknya wanita kebanyakan, tidak tersedia warna abu abu tua kecokelat cokelatan layaknya umumnya vagina wanita dewasa, apalagi yang telah cukup berumur layaknya Amel, meki si Amel bersih banget, lantas ia menghadap bak ulang sambil menggosok mekinya, terlihat jembutnya terhadap berdiri ke depan semua, jembut si Amel panjang terhitung rupanya kalau terlihat tegak ke depan, dan setelah ia mencuci mekinya, akhirnya ia mengarah ke pintu untuk handukan, dan aku cepet cepet ulang duduk manis di sofa untuk kamuflase
Setelah mengintip Amel mandi pikiranku tetap mengingat tubuh si Amel sambil aku menjadi kerap coli sendirian kalau di kamar, aku berpikir istri pertamaku yang usianya 8 th. lebih muda dariku aja tidak seindah itu bodynya, istri pertamaku badannya condong memuat dan agak melebar apalagi setelah menikah badannya ga dapat langsing lagi, jujur setelah aku dan Amel berpacaran aku tetap kerap ragu, apakah aku dapat menikah bersama dengan Amel yang lebih tua dariku, apalagi terhitung kerap tumbuh dipikiranku kalau nanti tersedia abg cantik yang pas denganku aku putusin aja si Amel, tetapi setelah menikmati tubuh Amel walau cuma secara visual saja, aku menjadi makin lama tidak mau kehilangan Amel dan makin lama tidak terpikirkan olehku akan cewek lain tak sekedar Amel, akupun makin lama tidak sabar inginkan menikahinya dan menikmati tubuhnya setiap hari, walau setelah mengintip pertama itu setiap sore setelah menjemput ia kerja aku tetap mengintip si Amel mandi, walau aku telah hafal seluruh tubuhnya aku belum suka yang tersedia aku makin lama penasaran inginkan making love dengannya

Singkat cerita akhirnya kamipun menikah bersama dengan perayaan yang simple (maklum duda nikah bersama dengan janda umumnya terhitung simple saja..hee..hee…)setelah resepsi simple selanjutnya selesai, kami berdua langsung menuju ke keliru satu kamar hotel yang telah kami booking, aku makin lama deg degan tetapi Amel terlihat santai dan suka ia berkali kali memandangiku sambil tersenyum penuh makna,, setelah kami berdua masuk kamar Amel langsung melepaskan sepatu dan baju pengantinnya, dibalik baju pengantinnya ia mengenakan leging pendek warna hitam dan tanktop warna putih, setelah itu ia membersihkan kepalanya dari beragam hiasan layaknya mahkota, sepasang anting panjang dan kain penutup wjah yang telah disibak ke belakang, aku menikmati ia melepaskan satu persatu baju nikahnya, setelah itu ia melepaskan sepasang stocking putih dan sepasang sarung tangan panjangnya, tetapi akhirnya ia langsung menuju kamar mandi sambil tersenyum kepadaku dan berkata, ‘sebentar ya pah’ (beberapa hari sebelum menikah kami tidak ulang saling memanggil sayang tetapi kami saling memanggil mamah papah), aku pikir mungkin ia mau membuang air dulu, sambil tunggu ia terlihat dari kamar mandi aku terlepas pernah sepatu sekaligus kaos kakiku, jas, dasi, kemeja dan celana panjangku, dan yang tersisa cuma celana dalamku yang berwarna biru donker, aku sengaja tidak mau mandi dikarenakan tak sekedar aku tidak berkeringat sedikitpun aku terhitung teringat akan istri pertamaku yang terlalu menyukai bau badanku yang konon katanya merangsang bagi wanita yang menciumnya, apalagi pernah isteri pertamaku kerap melarang aku mandi demi ia dapat menciumi bau tubuhku.

Dan akhirnya Amelpun terlihat dari kamar mandi bersama dengan memegang handuk cuma untuk menutupi anggota depan tubuhnya dari dada hingga paha anggota atas, tangan kanannya menjepit handuk anggota atas ke dadanya namun tangan kirinya menjepit handuk ke perut anggota bawahnya, menjadi puting dan jembutnya tertutup pernah tetapi anggota belakang tubuhnya tidak tertutup sehelai benangpun., celana leging dan tanktop yang ia kenakan tadi telah ia terlepas dan ia tinggalkan di kamar mandi, aku berbaring sambil bersandar diranjang sebelah kiri bersama dengan maksud berikan area untuk si Amel berbaring dan bersandar di sebelah kananku, Amel sempat mematikan lampu kamar dan kamar menjadi gelap sekali
Akupun langsung berbicara : ‘gelap sekali mah, nyalain aja lampunya’
Amel : ‘mamah malu mirip papah’ (sambil ia menyalakan lampu kembali)
Aku : ‘kenapa harus malu? Tubuh mamah kan indah banget, walau mamah nutupin pake handuk layaknya itu tetapi papah dapat menyaksikan bentuk tubuh mamah indah banget’
Amel : ‘ bener pah tubuh mamah indah banget?’ (sambil Amel mendekati aku dan berbaring bersandar dikananku)
Ia tidak mengetahui kalau aku telah mengetahui tubuh polosnya dari pernah sejak pertama ngintip ia mandi, mungkin bagi dia aku ini pria lugu dan kurang nafsu dikarenakan type pacaranku ga layaknya cowok terhadap umumnya yang agresif yang maunya raba sana raba sini atau minta membuka bukaan melulu,, aku dapat tahan ga layaknya itu dikarenakan aku nyaris setiap hari menikmati lekukan tubuhnya kalau ia tengah mandi,
Setelah ia bersandar iapun melepaskan handuknya dan membuangnya ke lantai, saat ini ia bugil polos menempel ke tubuhku, payudaranya kencangnya akhirnya dapat aku sentuh dan remas remas tetapi berhubung ke-2 kakinya lurus rapat dan posisi kami berdua duduk bersandar bersama dengan kaki lurus, menjadi bulu jembutnya yang terlihat cuma sedikt di anggota atasnya saja
Aku : ‘ dada mamah bagus banget mah’
Aku remas bersama dengan tangan kiriku iapun terasa mendesah dan akhirnya aku jilati putingnya bersama dengan ujung lidahku ia menggelinjang sedikit sambil mendesah makin lama kuat, kemudia aku hisap kuat kuat
Amel : ‘Ohhh… pah…’
Bahkan aku berupaya inginkan menghisap habis seluruh payudaranya, walau tak dapat tetapi aku rasakan nyaris 1/2 payudaranya dapat masuk ke mulutku, Amelpun mendesah makin lama kuat dan terasa meremas remas kepalaku, kaki Amelpun telah tidak merapat ulang dikarenakan ia bergerak menggelinjang tetap dan sambil mulutku memainkan ke-2 payudaranya secara bergiliran, tangan kiriku terasa menjelajahi vaginanya, aku terasa bersama dengan meraba raba anggota jembutnya sambil kadang kala aku belai dan sedikit menarik jembutnya bersama dengan lembut, lantas jari tengahku menjelajahi setiap lekukan vaginanya yang telah basah sekali, Amelpun menggelinjang makin lama kuat, mendengar desahannya akupun makin lama bersemangat untuk memuaskan dia lebih lagi, jari tengahku akhirnya kumasukkan ke liang vaginanya jariku menjelajah sedalam mungkin hingga pangkal jari tengahku menghimpit vaginanya
Amel : ‘ enakk banget pahh….terus pah….teruuusssss…..’

Setelah suka bersama dengan jari, aku terasa mengoral vaginanya, aku telusuri seluruh anggota vaginanya bersama dengan ujung lidahku, aku telusuri bersama dengan lembut supaya terasa lebih geli dan merangsang, Amelpun makin lama kencang mendesahnya, akupun lanjutkan bersama dengan jilatan sepenuh permukaan lidah, kali ini lebih menghimpit dan lebih kasar, vagina Amel tidak bau, akupun tidak jijik sedikitpun, cairan vaginanya aku hisap berkali kali hingga habis dari permukaan vaginanya, dan lantas terlihat lagi,akupun menyapunya ulang hingga bersih bersama dengan lidahku, akhirnya kesabaran Amel habis untuk tunggu ML yang sebenarnya
Amel : ‘ayo pah masukin penis papah,,, mamah telah ga tahan ulang pengen dimasukin, cepetan membuka celananya!!….’
Akhirnya kulepas cdku, mata Amel tertuju langsung ke arah penisku yang telah menegang sepanjang 17 cm
Amel : ‘ wooww.. punyai papah besar sekali….’ (sambil tangannya menyambut penisku untuk diremasnya)
Aku : ’emang punyai suami mamah pernah kaya apa penisnya..?’
Amel : ‘ ga sebesar ini pah,, paling kalau ulang besar banget Cuma 12 cm, jauh samapunya papah(Amel terasa menciumi penisku), jangan dimuncratin pernah ya pah..!,
Amelpun terasa menghisap penisku kuat kuat, apalagi ia layaknya inginkan memasukkan seluruh penisku ke dalam mulutnya layaknya tadi aku inginkan memasukkan seluruh payudaranya ke mulutku, apalagi terkesan maksain untuk menelan penisku seluruhnya hingga hingga sebagian kali aku mendengar ia layaknya nyaris muntah dikarenakan kesodok penisku, setelah penisku basah kuyup, iapun langsung terlentang sambil ngangkang, tangan kirinya menuntun penisku masuk ke liang vaginanya, tangan kanannya ia menggunakan untuk mainin klitorisnya
Amel : ‘ayo pah,, masukin…!!’
Aku : ‘iya sayang…’
Aku sengaja tidak memasukkan penisku seluruhnya secara langsung, aku mau membuat ia penasaran lebih-lebih dahulu, aku cuma masukin penisku sekedar kepalanya saja, cukup lama cuma kepala penisku saja yang maju mundur, aku percaya ia terasa jenuh dikarenakan suara desahannya tidak makin lama keras melainkan makin lama berkurang, akhir aku langsung dorong pinggangku maju hingga pangkal penisku menabrak gundukan vaginanya Amelpun langsung mendesah kuat sekali
Amel : ‘OOOooooouuuugghhhh…………………….’ (sambil ke-2 tangannya berupaya memeluk tubuhku)
Setelah itu aku ulang cuma memainkan kepala penisku saja, setelah berkali kali cuma kepala penisku yang maju mundur, ulang aku masukkan seluruh penisku secara tiba tiba, dan setiap aku memasukkan seluruh penisku secara tiba tiba, Amelpun mendesah bersama dengan kuat, dan aku lakukan itu berkali kali, lantas tidak tersedia ulang permainan kepala penis, seluruh penis aku gesekakkan tetap bersama dengan ritme yang makin lama kencang, desahan Amelpun makin lama keras tetapi layaknya tersendat sendat dikarenakan badannya terguncang setiap aku masukin penisku bersama dengan kencang
Setelah dirasa suka oleh Amel, iapun berharap aku yang dibawah, pertama tama aku cuma terlentang dan diam saja menikmati gesekan vaginanya bersama dengan gerakan maju mundur si Amel, terkesan ia cuma menikmati sendiri dikarenakan aku bukan model cowok yang suka mendesah kalau bercinta, ia mendesah sambil meremas sendiri ke-2 payudaranya, tiba tiba ia mendesah kuat sekali, mungkin ia tengah klimaks, tetapi goyangannya tidak berhenti atau melambat sedikitpun, akupun terasa menegakkan kepalaku untuk menciuminya, sambil kami memainkan lidah aku tetap dapat menikmati goyangan si Amel, mulutku terasa menelusuri lehernya, aku ciumin tubuhnya yang harum, setelah itu aku terasa memainkan putingnya, aku hisap kuat kuat
Amel : ” gigit pah,, gigit aja pah…”
Akupun menggitnya disekitar luar lingkaran putingnya
Amel : ‘ gigit putingnya pah, gigit kuat kuat….’
Akupun menurutinya untuk menggigit puting tengahnya, tetapi aku tidak berani terlalu kuat, cemas ia kesakitan, tetapi Amel jadi berkata
Amel : ‘gigit lebih kuat pah..(akupun gigit lebih kuat),,,, tetap kurang kuat pah gigitannya,,, lebih kuat ulang pah!!!!’
Akhirnya aku tega tegain untuk menggigit putingnya sekuat mungkin
Amel : ‘Aauuuugh,,,, sedap banget pah, tetap pah gigitnya….”
Setelah ia berbicara begitu iapun mengerang dan terdiam sejenak goyangannya
Amel : ‘Uuuuuuuuggghhhhh………………, rasanya kesetrum nimat banget pahhh…..’
Dalam hatiku ‘aku kan belum nembak spermaku, kenapa dia telah klimaks duluan, padahal aku maunya barengan klimaksnya’ , rupanya Amel belum suka ia tetap melanjutkan goyang pinggulnya maju mundur atas penisku
Aku : ‘ mamah tetap kepengen kesetrum ulang ya..?’
Amel : ‘iya pah…. Nanti kalau mamah kesetrum lagi, ditembak ya pah spermanya’
Aku : ‘ iya mah,, kasih sinyal ya kalau mau klimaks’ (dalam hatiku “Mantaps” ini yang aku mau)
Amel tetap asik menikmati penisku yang tegak kencang menusuk vaginanya, tersedia sekitar lima menit Amel goyang nonstop ulang untuk mencapai klimaks yang terakhir untuk malam ini, dan akhirnya
Amel : ‘pah,,, mamah mau kesetrum ulang nih rasanya,, siap siap tembak ya pah ….. ayo pah tembak saat ini pah….!!!!’
Akupun menembakkan spermaku seluruhnya ke dalam penisnya, iapun mengerang sambil ke-2 tangannya meremas kepalaku
Aku : ‘enak mahh?’
Amel : ‘enak banget pahhhh. Angett rasanya… wwwuuuhhhh….’
Aku : ‘mamah tadi telah kesetrum berapa kali…?’
Amel : ‘ empat kali pahh….’
Aku : ‘ bener mah?? ga nyangka mamah dapat kesetrum hingga empat kali’ (istri pertamaku aja cuma dapat dua kali klimaks)
Amel : ‘habis penis papah sedap banget sihh…’
Amelpun terdiam pernah tanpa mencabut penisku dari dalam vaginanya,tetap posisi diatas pinggangku sambil memeluk leherku, matanya terpejam sambil mendesah lirih, terlihat dari ekspresi wajahnya bahwa ia suka sekali bersama dengan malam pengantin kami
Setelah ia melepasnya, kami berdua langsung rebah hingga tertidur dan kami bangun sekitar jam 11 siang tanpa mengenakan sehelai benangpun
Itulah pengalaman bercintaku yang luar biasa bagiku, dan aku terinspirasi dari kisah nyata yang aku alami, tetapi tidak seluruh ceritaku detail 100% nyata, tetapi sebagian besarnya adalah berdasar kisah nyata.

Leave a Reply

CeritaDewasa