Bali Lautabn Asmara Ku Yang Tidak Bisa Ku Lupakan

Bali Lautabn Asmara Ku Yang Tidak Bisa Ku Lupakan

Bali Lautabn Asmara Ku Yang Tidak Bisa Ku Lupakan
Bali Lautabn Asmara Ku Yang Tidak Bisa Ku Lupakan

kenangan.xyz – Ini adalah sebuah kisah seks dewasa yang dituturkan oleh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bali berkaitan petualangan atau pengalaman seksnya yang luar bisa dengan seorang penari di Bali. Menarik untuk kami baca sebagai sebuah pengalaman yang menggairahkan untuk dijadikan bahan rujukan maupun fantasi seksual. tersebut adalah selengkapnya cerita dewasa seks PNS Bali!

Perkenalkan Namaku Agus seorang PNS di Bali, untuk kerahasiaan aku tidak dapat menuliskan tahun terjadinya histori ini dan nama asli. namun cerita ini adalah benar adanya.

Bulan November saya menyimak prajabatan PNS, yah tak hadir yang kukenal di prajabatan ini, dikarenakan itu saya berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Pagi itu adalah jam pertama, aku duduk di bangku kelas pembagian lagi tengah kulirik kiri dan kanan. tak datang yanmg kukenal, sedang datang satu yang menarik perhatianku, seorang gadis cantik duduk tak jauh dariku, dia nampak ramah dan tetap tersenyum, kulitnya sawo masak namun bagiku dia tampak yang paling cantik di kelas. Dia lalu memperkenalkan diri.

“Nama aku Ni Ketut Dede Ariyani, saya guru tari Bali, nama anda siapa? kok ngeliatin konsisten sih?”
Aku jadi salah tingkah, selanjutnya aku menjawab,
“Maaf ya mbok tut, nama aku Agus, abis ga ada yang dikenal sih”
“Sekarang kan telah kenal,emang usia kamu berapa? kok manggil mbok”
“25 mbok, emang kenapa?”
“oh, emang bener kamu manggil aku mbok, usia saya 28.”
“Oh”

Meskipun dia bilang umurnya 28 namun dia tidak terlihat setua itu, perawakannya lebih pendek dari saya dan badannya sintal. Sejak perkenalan itu kami kerap ngobrol berdua pada selagi prajabatan selama 2 minggu itu, smsan dan telpon-telponan, dia juga sering ditengok persis cowok yang identik temen-temen saya dipanggil raksasa, Dede bilang sih itu tunangannya, aku kesel juga akan tetapi apa kekuatan saya hanya dapat senyum, tetapi benar-benar pada sementara itu aku belum merasakan apa-apa.
Pada selagi sehari sebelum akan penutupan dia bilang begini,
“Gus, nanti abis penutupan kami jalan-jalan yuk!?”
“ayuk”, kataku dengan senang hati, “emang ingin kemana mbok?”
“yah, ke bioskop atau kemana gitu.”
“oke..”

saat itu tiba, saya dah siap-siap untuk penutupan dan tak lupa saya membawa baju ubah begitu selesai penutupan kita pergi ke bioskop, kami nonton dan sengaja memilih bangku paling tepi entah kenapa saya mulai berpikiran kotor, selanjutnya aku memeluk dia, dia tidak menampik lantas saya beranikan diri untuk mencium dia, dia malah menyambut ciumanku dengan hangat. kita berciuman lama sekali, aku melumat bibirnya bersama dengan penuh nafsu, setelah sebagian menit dia berkata,
“ternyata perasaan gak bisa bohong ya.”
“iya”

Aku tak sangsi ulang untuk memeluk dan menciumnya bahkan saya berani memegang payudaranya dari di dalam bajunya sementara dia termasuk memegang dadaku, akhirnya kami selesai nonton film selanjutnya saya berkata,
“De..putusin cowok anda ya, trus nikah ma aku.”
“Ga bisa gus, aku ma dia dah lebih berasal dari pacaran kita dah biasa begituan, tinggal dibantenin aja kita dah lantas suami istri”
Aku kecewa dan marah tetapi ga bisa apa-apa, pada akhirnya saya bilang,
“Terserah.”

Aku tidak dulu ngehubungi dia sepanjang beberapa hari, selanjutnya aku berpikir normal saya tidak kemungkinan masuk ke dalam kehidupannya, yah aku kelanjutannya menghubungi dia lagi dan kita ngobrol layaknya biasa tanpa hadir persoalan ulang dan pada suatu saat dia mengajak saya makan di ayam wong Solo.
Aku sebagai orang yang lebih miskin berasal dari dia mengetahui tidak menolak kami pergi kesana konsisten kami memesan meja di media bebas rokok yang sepi dan tertutup.

Setelah selesai makan, saya dan dia yang duduk bersebelahan menumpahkan rasa kangen. kita saling mencium, saling melumat dan saling memegang. aku bicara padanya,
“De, saya ingin buat cupang di leher kamu.”
“Coba aja!”
Aku coba menghisap lehernya untuk membuat cupang sedang gagal, dia lalu tertawa sambil berkata,
“He he he bukan gitu caranya, nih saya contohin”, dia terasa beraksi. Entah bagaimana caranya dia mengisap, yang memahami rasanya saya melayang-layang, saya cuma mendesah,
“Ah ah”
“Tuh kan, dah merah”, kata dia sambil menunjuk leher aku.
“Dasar De, kita pulang yuk.”
“ayuk.”
Dede selanjutnya membayar makanan sementara aku langsung menuju mobilnya.

Sesampai di tempat tinggal pikiranku kacau gara-gara cupang itu, aku segera nge-sms dia,
“De saya kepingin cupangnya bukan di leher, aku pingin di dada, aku juga ingin membuat cupang di dada kamu.”
Aku kira dia marah, tapi dia jadi ngebalas,
“Gus, saya sayang ma kamu andaikan kamu bikin cupang di dadaku boleh kok, tak sekedar itu sebagai isyarat sayang aku saya ingin 3d.”
“Apaan tuh 3d?”, balasku.
“Diputer, Dijilat trus Dicelupin.”
“Hah!! Beneran? Atau becanda nih?”
“beneran, masak aku main-main.”
“Kapan kamu ingin akan tetapi saya belum dulu lho sayang, apa wajib pake pengaman?”
“Aku pinginnya ga pake, tetapi apabila kamu ragu lebih baik pake aja, waktunya nanti aja seandainya hadir kesempatan gimana?”
“Oke deh, met istirahat ya sayang”
“Istirahat apaan aku kan wajib nari di Hotel sayang, nanti kalau aku ga balas mengisyaratkan saya tetap sibuk atau ada si dia sama aku.”
“Ya deh, met kerja ya sayang.”

Yah, ini adalah jadwal harian dia, dia adalah seorang penari Bali dan kadang dia nari di hotel kadang malah sampai ke luar negeri.
Lama saya tunggu selagi itu, pada akhirnya saya mendapat peluang pelatihan 4 hari. sedang karena kecerdikan panitia pelatihan itu hanyalah 3 hari. berarti aku sebatas punya selagi 1 hari. saya segera nge-sms dia,
“De besok ga ngajarkan? kami laksanakan rencana kami yuk?”
“ayuk, nanti saya jemput dimana?”
“Jemput aku ditempat pelatihan di berjalan Hayam wuruk.”
“Oke!”

Besoknya saya udah menanti dia di media pelatihan. sebagian menit kemudian dia tiba. aku langsung naik ke mobilnya dan tukar baju di dalamnya. aku yang telah nafsu lantas bilang,

“Kita harap kemana? ayuk”, Dede manfaatkan busana yang agak ngepres di badannya, sesaat di bagian bawah dia hanya Mengenakan kain pantai, ketika aku lirik ternyata dia tidak mengunnakan apa-apa selain kain pantai dan pasti saja cd.
“Jangan gitu, kami makan dulu yuk”
Kami lalu makan, selanjutnya kami menuju bungalow di Kuta, namun pada mulanya kami telah membeli makan siang khususnya dahulu.
Sesampainya di kamar bungalow, dia selanjutnya menutup pintu, saya yang sudah nafsu segera menyerbunya. Dia lantas berkata,

“Ga lantas ah”
“Trus kita ngapain kesini?”
“ngobrol sambil tiduran.”
“Enak aja”, saya segera menyerbu dia berupaya melepas bajunya dan kain pantainya, selanjutnya dia bilang,
“Sabar dong sayang.”

Dede lantas mematikan lampu, lantas menutup korden yang tadi belum tertutup, aku memang telah nafsu lihat kemolekan dia lantas ga perhatikan itu. akhirnya saya menyerbu dia, kali ini aku tidak menemuka perlawanan berarti dia udah siap. saya mencium dia dengan nafsu, selanjutnya membiarkan bajunya dan kain pantainya, tubuhnya kini sekedar ditutupi BH dan CD. Dia selanjutnya bilang,
“Gus aku dulu dioperasi di payudara dulu ada tonjolannya.”
BHnya aku lepas lantas saya menciumi payudaranya dengan lembut,
“ehm ehm”
“Gus ka mu be.bbener lembut ah ah ahh..”
Desahannya membuat aku bernafsu, lantas aku melewatkan bajuku dan celana ku supaya saya telanjang di depan dia, CD diapun kulepas, dia selanjutnya berkata,
“Gus pake kondom pernah ya sayang”
Dia lalu memakaikan saya kondom, saya yang tetap awam langsung saja memasukkan punyaku ke dalam vaginanya. beberapa menit lantas aku sudah muncul yah dikarenakan saya belum pengalaman, dia melewatkan kondomku dan berkata,
“Ga apa-apa kan baru pertama.”
Belum berapa menit nafsuku naik kembali aku langsung menyentuh payudaranya, kali ini dia lebih pintar dia selanjutnya berkata,
“Gus sekarang anda di bawah ya, aku yang di atas.”
aku rebah di bawah, dia pelan-pelan memasukkan penisku ke vaginanya,
“uh enak sekali”, saya mendesah.
Diapun mendesah,
“Ah ah nikmat sekali.ah ah”
Goyangannya benar-benar luar biasa, saya sampai merem melek, bodynya yang sintal bergoyang di atasku, saya memegang payudaranya sambil sesekali menciumnya,
“ah nikmat sekali rasanya”, ditengah-tengah kenikmatan itu tiba-tiba dia mengejang dan melepaskan vaginanya sambil terengah-engah.
“Aku belum terlihat kok dah selesai De?”
“Cape dan kayanya dah nampak Gus.”
Aku langsung menindihnya dan memasukkan penisku ke vaginanya dan mengocoknya dengan cepat dikarenakan tanggung pkirku, akhirnya,
“ah”
Spermaku tumpah, aku segera menarik penis ku nampak dan segera mengeluarka spermaku di perutnya. Dede lalu berkata,
“Sekarang gantian, aku yang belum nampak nih.”
“Yah”
Aku lantas memasukkan jariku ke vaginanya dan mengocoknya.
“ah..ahahah”, Dede mendesah keras.
“gimana De, enak kan?”
“enak banget ahah ah”
Tiba-tiba dia memeluk saya erat sekali sambil mencium dada saya sampai cupang.
Kamipun tertidur, dan sorenya pulang.

Kami masih kontak sebagian minggu, hingga hadir satu kejadian buruk yang aku dan dia alami. kita nonton di bioskop berdua dan disudut layaknya biasa, lantas kita berciuman, lalu tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan dia pun terhitung identik aku memasukkan tanganku ke vaginanya dan tangannya terhitung terasa mengocok penisku

“Ah ah ah” Desahan kami berdua berirama.

Akhirnya tanganku merasa basah dan dia mengejang aku sama sekali belum nampak namun film keburu selesai. Di perjalanan pulang selanjutnya kita ribut, karena dia pengen pisah dariku dan lagi ke tunangannya. saya berupaya membela diri tetapi dia udah berketetapan.
Akhirnya kita berpisah dan aku tidak dulu bersua bersama dia sampai kelanjutannya dia menikah dengan tunangannya yang termasuk penari.

info langsung Radar utama Medan daily Suara publik Detik nusantara Kabar rakyat Media Cepat Lensa berita Pusat Informasi Kabar terkini Detik viral Goal update
CeritaDewasa