Berawal Dari Sebuah Kalung Hitam Yang Unik Nan Indah

kenangan.xyz – saya masih berbaring telentang di atas sarana tidur, dengan mata tertutup, sesuai permintaanmu. masih memakai atasan kuning dan bra hitam di dalamnya, tanpa apa-apa lagi di bawah.
Kau memintaku tetap diam layaknya itu sementara kau turun untuk buka pintu sesudah bel terdengar berbunyi.
Besar keinginanku untuk buka mata, mengintip barang sejenak, menonton apa yang sudah kau melakukan dengan vaginaku. layaknya terganjal suatu hal bisa saja saya mengetahui apa itu: kalung berbiji besar yang kukenakan tadi. kalau toh saya membuka mata, kau terhitung tidak akan tahu.
Ah, namun kupikir di mana menariknya apabila aku benar-benar buka mata dan mengintip?
Kau lagi tak lama kemudian setidaknya dari suara langkahmu saya sadar itu.
“Jangan bergerak!” katamu setengah berbisik.
Dan jadi tinggi pula rasa pengen tahuku perihal apa yang akan kau melakukan namun di dikala yang sama juga terhitung aku mengusahakan setengah mati untuk tidak membayangkan berbagai skenario yang kemungkinan akan terjadi nantinya.
I’d like to keep the best part to happened at the perfect time.
Menunggu, tidak menyadari apa yang akan berjalan menyadari buat dadaku berdebar. cemas akan tetapi terhitung penasaran. risau tapi juga -oh, God!- terangsang..?
Tiba-tiba rasa menggelitik mulai menjalar di sekujur tubuhku sementara setelah aku merasakan puting payudaraku basah, tersentuh sesuatu berulang kali, dan memerlukan waktu lebih lama untuk kemudian mengerti bahwa kau sedangkan menjilatnya. aku tidak bisa berpikir, susah menebak apa yang sebenarnya sedang berjalan Kepalaku telah tidak bisa berguna rasa menggelitik itu jadi menghebat dari ujung kaki sampai ujung kepalaku.
Bergantian, kau menjilat puting payudara kiri, selanjutnya kanan. lalu menghisapnya dengan hebat, sesudah itu kala aku berteriak dikarenakan putingku merasa tergigit terlampau keras, kau lagi menjilatnya.
Sensasinya makin hebat, seolah kau menaikkan rangsangan bersama terlalu cepat, sesudah itu timbul rasa sakit yang sementara menghentikannya dengan segera sedang sebelum saat rasa terangsang itu hilang tertutup rasa sakit, kau membuatnya mendaki lagi.
Aku melenguh, berteriak, entah nada apa ulang yang nampak berasal dari mulutku. saya memahami volumenya terlampau keras dan bisa saja dapat terdengar oleh mereka di luar ruangan kita namun berada, tapi aku tidak peduli.
Habis telah segala modal kognitif untuk berikan rambu berhenti.
Rasa menggelitik yang makin lama hebat ini tidak dapat kembali kukendalikan.
Dan aku paham kau paham itu.
Di kala kau terasa menggesekkan ujung penismu di bibir vaginaku. aku tidak melihatnya, akan tetapi aku dapat merasakannya. Vaginaku sangat bisa merasakannya.
Dadaku berdebar tambah cepat, napasku menjadi tersengal-sengal, dan aku makin lama tidak sabar untuk merasakan entah apapun itu yang lebih hebat. Puncak dari seluruh ini.
Teriakanku tampaknya makin tak teratasi ketika kau merasa memasukkan penismu ke vaginaku, yang.. masih terisi oleh biji-biji kalung yang kau masukkan tadi!
Rasanya sungguh luar biasa!
Biji kalung itu seolah terdorong masuk makin dalam menggesek kulit di bagian pintu vagina. Permukaan yang sedikit kasar dan tekstur yang keras membuatnya jadi sakit, tapi ketika kau merasa mendorong penismu yang hadir di atasnya masuk ke didalam sensasinya mulai luar biasa
Padanan rasa sakit dan kenikmatan di saat yang identik Usahaku untuk mengenyahkan rasa sakit itu dan meningkatkan tingkat sensitivitas terhadap rasa nikmatnya, bikin sensasi nikmat itu makin berlipat ganda.
Rasa menggelitik, aliran darah yang makin deras terpacu sampai ke ujung pembuluh terkecil pun, membuat tubuhku semakin menegang. setiap sentuhan sekecil apa-pun darimu di kulitku makin menaikkan rangsangannya.
Aku tidak bisa lagi menahannya. hadir ledakan yang tertahan, dan semua itu menggelembung di ujung kepala, di bagian teratas berasal dari dadaku, bagian terluar berasal dari semua tubuhku.
Semua menunggu untuk diledakkan.
Siksaan untuk menahan ledakan itu makin lama hebat saat kau pada akhirnya mendorong semua penismu masuk ke di dalam vaginaku.
Kau mendorongnya masuk, menariknya terlihat mendorongnya kembali masuk, menariknya terlihat berulang kali. Berulang kali. meniadakan jatah didalam vaginaku merasakan gesekan hebat pada penismu dan biji-biji kalung di dalamnya.
Kau mengangkat kakiku dan meletakkannya di kedua bahumu, memberi sudut yang sangat tepat bagi penismu untuk raih titik yang makin lama bikin pertahananku terhadap ledakan itu jadi rapuh. Kau terus melakukannya, mendorong dan menarik berulang kali. tetap berulang bersama dengan kecepatan yang semakin meningkat.
Aku konsisten berteriak, melenguh, mendesah, entahlah.. kau lebih dapat mendeskripsikannya daripada aku isikan kepalaku telah terhisap habis, bersamaan bersama vaginaku yang tidak puas-puasnya terus melahap penismu dalam-dalam.
Seolah kelaparan, vaginaku pingin melahap penismu sehabis-habisnya. pengen menelan sedalam-dalamnya.
Kudorong pinggulku supaya penismu makin lama masuk ke di dalam vaginaku.
Kau membalasnya dan makin lama mempercepat gerakanmu. semakin mempercepat gesekan antara jatah dalam vaginaku, biji kalung, dan penismu.
Semakin cepat.
Semakin cepat.
Lebih cepat lagi.
AND THEEEERRREEEEE!!!!
Kau masih terus mobilisasi tubuhmu, meniadakan penismu masuk dan nampak berasal dari vaginaku, sesaat vaginaku berkedut-kedut, memijat-mijat penismu.
Aku nyaris tak dapat merasakannya persis sekali hingga saya tahu ada cairan yang mengalir melewati bagian bawah perutku yang sedikit terangkat, tetap ke jatah pinggang.
I peed.
Bagian dalam vagina masih tetap berkedut, sementara cairan kencingku juga konsisten terlihat saya tidak dapat menghambat keduanya, sama sekali!
Dan kau, kau tidak kunjung berhenti.
Kau tetap menjalankan pinggul dan penismu maju-mundur, tanpa ampun membiarkanku tersiksa didalam kenikmatan.
Ledakan yang sedari tadi tertahan didalam tubuhku juga tidak bisa berhenti. tetap meletup, berulang kali.
Aku terhitung tidak meyakini bahwa saya menginginkannya berhenti.