Cerita Nyentot Dengan Istri Teman Dekat

kenangan.xyz – Perkenalkan namaku Rian disaat ini aku telah bekerja di sebuah perusahaan swasta yang memadai besar di Bandung. Perusahaan media aku bekerja memperbolehkan suami istri bekerja antara kantor yang sama asalkan beda bagian.
Begitulah Yoga, sahabatku. aku dan Yoga di proporsi IT namun istrinya Azni di bagian keuangan. saya dan Yoga lantas rekan baik sejak sistem penerimaan karyawan di perusahaan ini, sebab aku dan Yoga satu angkatan.
Sedangkan Azni beda 1 tahun dibawahku. hadir suatu hal berkaitan Azni yang senantiasa mengganggu tidurku semenjak aku bertemu dengan dia. dikala saya diperkenalkan ke Azni oleh Yoga, saya merasa datang suatu getaran aneh.
Rasanya layaknya bertemu bersama seseorang yang udah terlalu saya kenal. aku rasa Azni pun jadi demikian dikarenakan saat saya menjabat tangannya, saya dan dia sama-sama terdiam sesaat saling menyaksikan bersama penuh arti.
Setelah sebagian dikala aku melepaskan jabatan tangan tadi dengan berat hati, sebenarnya sih saya masih ingin megang, namun gak enak persis Yoga, nampak Azni pun agak berat membebaskan jabatan tanganku. Sejak saat itu ada jalinan aneh antara aku Yoga dan Azni.
Didepan Yoga, aku dan Azni berlaku biasa saja, layaknya seperti kenalan biasa. akan tetapi dikala aku bersua dengan Azni berdua secara tak sengaja disela-sela jam kantor, kami berdua lantas akrab sekali. Tak bisa saya lupakan senyumnya yang selalu terkembang ketika bersua saya dan antusiasmenya menanggapi percakapan denganku.
Bahkan kadangkala Azni berlaku agak manja menanggapi candaanku. saya meyakini sekali Azni menjadi andaikata saya terlalu puas padanya, dan akupun jadi Azni meresmikan perasaan yang sama juga denganku.
Tapi ya apa kekuatan Azni kan telah lantas punyai Yoga, sahabatku. pada akhirnya saya cuma dapat memendam rasa puas yang aku akui benar-benar salah tapi aku agak kasihan terhitung sih persis Yoga, tampak kadang waktu Azni memaksa Yoga “berubah” menyimak gayaku.
Memang sih Yoga agak ketingalan masa sadar beda sama aku yang masih bujangan. namun seluruh jadi berpindah sejak jumat kemarin.
Hari jumat itu Yoga tidak masuk kantor, saya tidak tau kenapa. Sorenya dikala jam pulang kantor, turun hujan yang terlalu lebat. saya memanglah agak terlambat pulang seperti biasa, saat sampai ke lobi, aku saksikan Azni namun duduk tunggu hujan reda.
“Hai Az, nunggu hujan berhenti ?” tanyaku.
“Iya, lebat banget. Mana gak bawa mobil lagi” jawab Azni.
“Yoga kemana ?”
“Oh dia hari ini izin, ke jakarta sampe hari minggu. datang keperluan persis keluarganya”
“Kok kamu gak turut ?”
“Males” jawab dia singkat sambil tersenyum nakal.
Akupun ikutan tersenyum. Dasar… “Ya udah bareng aku aja ya, saya anterin pulang”
“Mau sih, akan tetapi sebenernya saya harap ke BIP pernah datang yang mau aku beli” kata Azni bersama dengan tatapan agak memelas.
“Ya udah saya anterin juga”
“Bener nih ingin nganterin ?” bertanya Azni bersama dengan tatapan menyelidik.
“Ah kayak identik siapa aja” kataku sambil menarik tangannya supaya mengikutiku. He..he..he.. andaikata enggak ada Yoga sering kadang saya lantas lupa diri, padahal seandainya hadir temen yang perhatiin tingkah polah kami berdua bisa kritis kalo beritanya sampe ke telinga Yoga.
Akhirnya aku mengantar Azni ke BIP. Ternyata dia cari buku yang kata temennya bagus. sepanjang perjalanan aku dan Azni benar-benar akrab.
Mungkin kalau diperhatikan seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak pertemu. Maklum biasanya kan datang Yoga, jadi kudu jaga sikap. kadang kala tanpa jelas tanganku telah menggandeng tangannya.
Biasanya setelah beberapa ketika kita berdua sama-sama tersadar dan membiarkan gandengan sambil saling tersenyum. lebih-lebih sehabis membeli buku Azni mengajakku melihat-lihat barang di toko-toko lain. Hmm.. rasanya jadi kayak ABG kembali pacaran.
Setelah suka jalan-jalan saya mengajak Azni untuk ngobrol di starbuck yang ada di depan BIP. saya dan Azni mengobrol dan bercanda tidak hadir henti. Jujur ketika itu aku telah lupa seandainya Azni telah mulai istri sahabatku sendiri.
Aku lebih terasa Azni adalah kekasihku yang telah lama tidak bersua sehabis 1 jam mengobrol selanjutnya saya mengajak Azni untuk pulang. pas itu saya parkir di basement agak diujung. sampai di mobil sesudah membangkitkan mesin dan AC, aku melihat Azni yang duduk disebelahku.
Tanpa sadar tanganku membelai rambutnya dan bicara “Az kamu cantik banget…”. Azni hanya tersenyum lebar memandangku. Azni memanglah wanita yang sangat cantik. Kulitnya putih mulus, rambut lurusnya hitam legam benar-benar terawat, bibir tipis berwarna merah muda walau tanpa lipstik.. hmmm jujur saya kerap menghayal untuk mengecup bibir imut itu.
Badannya sangat seksi dengan lekuk-lekuk menyerupai gitar, disempurnakan pantat agak tonggeng dan payudara 34B, meskipun tidak besar namun buat keseluruhan tubuh Azni benar-benar proposional, tidak kalah bersama dengan model-model yang biasa nampak di majalah pria dewasa.
Sering saya menjadi sangat cemburu seandainya berkhayal Yoga menggumuli tubuh montok ini. sesudah itu tanpa mengetahui saya mengecup keningnya. Azni tersenyum jadi lebar. mulai Azni amat welcome terhadapku, sesudah itu saya mengecup bibir Azni.
Azni secara otomatis menutup matanya, nikmati datangnya bibirku di bibirnya. Gila, rasanya dasyat, mungkin karena saya sudah berkhayal mengecup bibir mungil itu sejak lama. mulanya saya hanya mengecup kecil bibir Azni, akan tetapi lantas aku terasa mengemut bibir bawah Azni.
Azni pun membalas bersama mengemut bibir atasku. Sungguh aku dan Azni sudah tidak mencermati apabila bisa saja datang orang yang tiba-tiba melewati dekat mobil kita Sambil mencium Azni dengan ganas, Tanganku menjadi aktif mengelus-elus tubuh Azni.
Dimulai berasal dari punggung lantas turun kepinggang dan paha Azni. Tangan Azni pun mulai aktif mengelus-elus tubuhku. namun saat tanganku menyentuh sisi payudaranya, tangan Azni menghimpit tanganku untuk meremas payudaranya lebih kencang.
Otomatis akupun jadi meremas payudara Azni dari luar. Azni terasa melenguh nikmati remasan tanganku di payudaranya. aku merasa membebaskan kanAzg blouse Azni satu persatu. setelah empat kanAzg atas Azni terbuka aku jadi meremas payudara Azni di branya.
Tapi sebab tidak senang aku mengangkat bra berikut dan mulai meremas langsung payudara Azni. Sesekali aku memutar-mutar puting susu Azni yang agak besar berikut Azni melenguh semakin keras. lebih-lebih terkadang ciumannya lepas dikarenakan Azni tak sanggup menghindar nikmatnya remasan tanganku dipayudaranya.
Tangan Aznipun menjadi berani mengelus-elus penisku dari luar. terasa posisiku agak tidak cukup nyaman aku nekat turunkan posisi tempat duduk Azni mulai rata agar tubuh Azni terlentang dan pidah ke sisi sarana Azni duduk.
Setelah tukar aku menindih tubuh Azni dan meneruskan ciumanku. sesudah sebagian lama saya menurunkan ciumanku ke pentil payudaranya. Azni melenguh keras disaat aku mengemut pentil besarnya bergantian kiri dan kanan.
Tiba-tiba Azni buka pahanya agar tubuhku bisa pas satu diantara selangkangannya. menjadi penisku pas berada diatas vaginanya. terasa Azni mulai menggerak-gerakkan pinggulnya sehinga penisku dan vaginanya saling bergesekan walau masih dihalangin celana panjangku dan CDnya.
Birahiku pun memuncak dan ikut mengerak-gerakkan pinggulku, mengundang gesekan pada vaginanya dan penisku semakin hebat.
“Az, cari fasilitas yang lebih sedap yuk” ajakku bersama dengan nafas sedikit ngos-ngosan.
“Boleh, akan tetapi dimana ?” bertanya Azni bersama wajah merah karena birahi.
“Kita membuka kamar hotel aja” jawabku
Ayo..” kata Azni pasrah.
Aku segera bangkit dan membereskan pakaianku. Begitu juga Azni yang payudaranya sudah terbuka lebar akibat perbuatanku. saya segera mengarahkan mobilku kearah lembang melacak hotel yang enak.
Setelah memutuskan pilihan aku memesan kamar. Petugas hotel mempersilakkan kami masuk ke kamar walaupun bersama wajah sedikit berprasangka buruk Terang aja berprasangka buruk soalnya kita ada untuk menginap bersama dengan pakaian kantor dan tanpa tas yang kali saja menyimpan pakaian layaknya orang menginap dihotel.
Sampai dikamar aku segera mengunci pintu, tetapi Azni masuk sebentar ke kamar mandi. setelah terlihat berasal dari kamar mandi, saya memeluk Azni dari belakang disaat dia melepaskan aksesories yang melekat ditubuhnya.
“Az, anda pasti telah tau dari pernah kalau saya sayang banget persis kamu” bisikku di telinganya.
“Aku tau kok mas” jawabnya “Aku juga sayang banget identik kamu.
Gak tau kenapa” Lanjut Azni.
Aku membalikkan tubuh Azni agar menghadapku. lantas saya memeluknya dengan erat. Azni pun menjadi amat erat memelukku. aku membebaskan pelukkanku dan merasa mencium bibirnya kembali Azni membalas ciumanku bersama dengan ganas.
Merasa kurang nyaman berciuman sambil berdiri aku mengangkat tubuh Azni dan merebahkannya di fasilitas tidur. Akupun menindih tubuh Azni dan meneruskan ciumanku. Satu persatu saya melepaskan kanAzg Azni hingga lepas.
Kemudian aku membebaskan pakaian dan branya. Azni membantuku untuk membebaskan busana dan bra dari tubuhnya. sesudah lepas aku mengarakan ciumanku ke payudaranya. Bergantian saya mengemut dan memutar-mutar pentil payudaranya.
Sesekali saya remas perlahan sampai agak keras. Azni sebatas bisa melenguh pasrah ketika aku aktif berkerja merangsang payudaranya. Tangan Azni jadi membebaskan kanAzg kemejaku satu persatu. akhirnya saya lepas saja kemejaku sehingga saya dan Azni sama-sama bertelanjang dada.
Aku meneruskan ciumanku di payudaranya sambil sesekali meremas-remas pantatnya yang bahenol. Tidak puas-puas aku meremas-remas pantat itu. kelanjutannya saya buka kanAzg roknya dan menurunkan rok dan Azni hingga dia telanjang bulat.
Selesai menurunkan rok Azni akupun buka celanaku hingga akupun telanjang bulat seperti Azni. sehabis itu aku coba buka paha Azni dan berusaha mencium vaginanya. “Ah.. ingin ngapain” tolak Azni dikala saya mencoba mencium vaginanya.
Sepertinya Azni belum dulu menerima perlakuan layaknya itu sebelumnya.
“Tenang sayang, yakin deh identik aku” jawabku menenangkan Azni.
Aku mengupayakan buka pahanya kembali kendati mulanya Azni agak menolak tetapi sesudah itu Azni pasrah memerhatikan kemauanku.
Kemudian saya menjadi mencium vagina Azni. Tubuhnya sempat terlonjak sementara Azni memanglah kaget terhadap hal yang baru kali ini dialaminya itu.
Tapi sesudah itu Azni punya kebiasaan lebih-lebih melenguh 1/2 teriak saat aku merasa menjilati klitorisnya.
“Ah…ahh..ahh.. aduh mas enak banget” erang Azni saat aku gencar menjilati klitorisnya.
“AKHHH..” teriak Azni tertahan dikala saya menghisap klitorisnya yang tidak terlalu besar itu. Tangan Azni jadi menghimpit kepalaku untuk tetap menghisap dan menjilati klitorisnya.
“Akh.. mas sedap banget mas…” lenguh Azni tetap menerus.
Sesaat lantas tangan Azni menarik tubuhku keatas. aku mengetahui Azni sudah tidak tahan agar vaginanya cepat dicoblos oleh penisku. saya menyejajarkan tubuhku diatas tubuh Azni dan menjadi mengarahkan penisku ke vaginanya.
Karena tidak sabar Azni ikut menarik penisku ke arah vaginanya. ketika penisku menyentuh gerbang vaginanya, terasa udah terlalu basah disana. Azni sudah memang benar-benar terangsang. aku dorong penisku perlahan.
Vaginanya merasa masih peret. Ya walau telah tidak perawan karena sudah menikah, tetapi Azni masih dalam hitungan pengantin baru, diapun belum dulu milik anak, supaya vaginanya masih jadi kuat mencengkram penisku.
Aku merasa memaju mundurkan penisku, menimbulkan gesekan-gesekan nikmat antara penisku bersama dengan vaginanya. aku menjadi jadi gencar menusukkan penisku ke vaginanya. Azni semata-mata melenguh pasrah sambil menutup matanya nikmati penisku mengobok-obok vaginanya.
“Terus mas, konsisten Gagahi aku mas, saya udah nunggu dari dulu” ceracau Azni menikmati tusukan penisku di vaginanya.
Kemudian aku mengangkat ke-2 kaki Azni kepundakku. sesudah itu saya meneruskan tusukanku. dengan posisi ini saya lebih gampang menyesuaikan irama tusukanku. kadang kala saya tusuk perlahan, tetapi lantas tiba aku tusuk dengan cepat.
Kadang-kadang lurus, tapi lantas aku tusuk sisi-sisi vagina yang dapat terjangkau. Azni cuma dapat berteriak-teriak keenakan.
“Gila.. gila, kembali mas…lagi mas..” lenguhnya keenakan.
Kemudian aku bangunkan tubuh Azni dan merubah posisi agar Azni datang diatas sedangkan saya terlentang. mengerti posisi yang aku menghendaki Azni segera mobilisasi pinggulnya dengan liar sambil tangannya Bersandar pada dadaku.
Tanganku yang bebas meremas-remas payudaranya, menambahkan sensasi but Azni.
“Akh…Akh…Akh…” Azni berteriak agak melengking nikmati gesekan nikmat di kemaluannya. Tiba-tiba tubuh Azni bergetar, Azni telah mencapai puncak orgasmenya.
Tubuhnya sesudah itu jatuh ketubuhku. saya yang belum sampai membalik tubuh Azni supaya tubuh Azni di bawah sedang saya diatas.
“Sebentar ya sayang, saya juga dah dikit lagi” kataku ke Azni yang masih nikmati sisa-sisa orgasmenya.
“Iya mas, terusin aja, tetap sedap kok” kata Azni. aku jadi goyangan dan tusukan penisku ke vaginanya. Azni masih melayani bersama dengan menggerak-gerakkan pinggulnya meskipun tidak sehebat sebelumnya.
“Az aku harap keluar nih” kataku. Azni memelukku erat, aku sadari akupun pengen sekali menumpahkan spermaku ke vagina Azni.
Cret..cret..cret hingga 6 kali saya memuntahkan spermaku ke vagina Azni. Azni yang menjadi sperma hangat udah mengalir divaginanya perlahan mengendurkan pelukannya. Akupun berpindah untuk berbaring disebelah Azni.
Kemudian aku dan Azni pun tertidur kelelahan. Entah berapa lama aku tertidur. saya terbangun disaat terasa Azni berbaring diatas dadaku sambil mengelus tubuhku.
Akupun mengelus rambutnya yang bagus.
“Mas..” kata Azni. “Ya sayang” jawabku.
“Maaf ya saat kami ketemu aku dah nikah…” kata Azni.
“Trus mas,” lanjut Azni “mas dapat cari langkah agar kita bisa berbarengan selalu ?” kata Azni lagi.
“Iya sayang, pasti aku cari carnya” jawabku sambil mengelus rambutnya, biarpun didalam hati terasa curiga apakah hadir cara itu.