Gadis Desa Pecah Perawan Dengan Ku

Gadis Desa Pecah Perawan Dengan Ku

Gadis
Gadis Desa Pecah Perawan Dengan Ku

kenangan.xyz – Gadis Desa Pecah Perawan. Ini berawal pada selagi kita baru tukar isi tempat tinggal baru di kawasan Bogor Selatan, Pada selagi itu kita baru isi tempat tinggal +/- 1 bulan istriku mengeluh kesepian karena tempat tinggal kira-kira kita tetap banyak yang kosong dan wajib mengurus 2 anak Laki-laki kita yang sebetulnya sedang bandel-bandelnya. Cerita Seks Remaja : Maka kamipun setuju untuk mencari saudara/pembantu untuk menemani istriku di tempat tinggal serta mendukung merawat ke 2 anak kita dan pada akhirnya istri sayapun berangkat ke kampung halamannya di Ciamis untuk mencari saudara/pembantu di kampungnya yang mampu menemani dia.

Singkat cerita pada akhirnya dapatlah saudara jauh berasal dari istri saya yang mampu di ajak ke tempat tinggal baru kita tersebut, sebetulnya sich saudara jauhnya berikut memadai manis dan sangat lugu sekali maklum orang dusun dan baru pertama kali keluar berasal dari kampungnya sendiri dan segera di bawa ke tempat yang memadai jauh berasal dari lingkungan tempat tinggal nya tetapi jika masalah pekerjaan sebetulnya sudah memadai lihai berasal dari yang namanya membersihkan pakaian,piring,masak,ngepel dan lainnya sudah boleh di sebut rapih dech…,-

Pada awal-awalnya sich saya tidak tersedia perasaan apa-apa mirip si ening ini (sebut saja seperti itu namanya lah…), tetapi sesudah selagi terjadi +/- 2 bulan Si Ening ini join di tempat tinggal kita barulah keluar jika anak ini sedang ulang seger-segernya dan baru mao gede maklum umurnya selagi itu tetap 16 tahunan dan jika saya memperhatikan tiap tiap gajih yang di kasih ke dia senantiasa di belikan segala macam keperluan spesial (kosmetik dll) dan karena dia senang bersolek diri maka sesudah 2 bulan itu dia sudah mulai tampak lebih dewasa dan lebih bersih di banding selagi pertama kali dating berasal dari kampungnya di Ciamis.

Suatu hari (kalau tidak keliru selagi itu hari Sabtu) Saya pulang kerja 1/2 hari, jadi selagi hingga di tempat tinggal itu tidak cukup lebih kira-kira Jam 3.00 sore dan pada selagi saya masuk ke dalam ternyata tidak tersedia suara yang menjawab maka sayapun coba cari orang tempat tinggal dan ternyata yang tersedia cuma cuma Ening saja yang sedang tidur di kamarnya yang tidak terkunci dan pada selagi itulah baru pertama kalinya saya melihat dia dalam kondisi sedang tidur bersama cuma mempergunakan daster bantuan berasal dari istri saya dan pada selagi itu dasternyapun tersingkap hingga di atas pinggang wow…wow… suatu panorama yang memadai segeee…rrr untuk di menikmati maka pada selagi itulah timbullah fiktor (fikiran kotor) saya untuk coba meraba bagian yang tersingkap berikut dan secara perlahan saya dekati dia yang tetap tertidur lelap di atas kasur gulung /palembang yang kita menyediakan untuknya lalu tanpa tersedia kesusahan apa-pun saya sudah mulai mengusap/mengelus bagian kaki konsisten naik kebagian pahanya yang hitam manis itu bersama perlahan dan lembut, hingga saking asyiknya saya mengelus-elus bagian itu secara ga jelas torpedo/junior saya di balik celana mulai mengencang dan karena karena ini juga akal sehat saya sudah mulai hilang karena rabaan-rabaan tangan ini sudah mulai menjalar ke bagian toketnya yang baru mulai merekah emang….. sich saya cuma meraba berasal dari luarny saya tapikan para pembaca bias membayangkan betapa indahnya bagioan dalamnya jika di buka, Tapi rabaa-rabaan itu saya stop karena si ening menggeliat di tidurnya yang mebuat say kaget dan segera lari meninggalkan kamarnya dan tidak lama saya keluar berasal dari kamarnya ening, istri,anak dan mertua saya singgah habis makan Bakso bang kumis yang tersedia di seberang komplek kami.

Setelah kejadian hari itu saya senantiasa mencabo mencari kesempatan dalam kesempitan untuk menikmati yang indah-indah berasal dari si ening berikut bahkan pada suatu hari selagi saya meraih uang sampingan berasal dari keliru satu kolega kerja, saya cobalah membelikan dia baju tidur terusan ,cawet dan bh yang seluruh warnanya phing yang di bungkus Koran (supaya istri ga sangsi gicu..loh ..maksudnya) dan di dalamnya saya kasih sedikit tulis yang bunyinya : “di pake..ya ..Ning agar anda tambah betah disini dan jangan sampe ketahuan si ibu”, Rupanya bantuan saya itu tidak di tolak mirip dia dan segera ngucapin menerima kasih..ya Pak. Dan rupanya pancingan saya itu berhasil, kenapa saya bilang berhasil..???, karena si Ening ini rupanya agak sedikit kasih angin ke saya dimana tersedia kesempatan senantiasa berlagak genit & manja (perlu di ingat coy…mana tersedia kucing yang di kasih ikan nolak…ya..ga..ya…???) dan kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk senantiasa curi-curi kesempatan, bahwa pernah suatu kali saya bercandain dia di dapur bersama omongan : ning..kamu malah manis ajach..dech…,kamu dah mempunyai pacar pa belom…???, Tanya saya ke dia sambil colek Bokongnya yang tetap padet(yang jelas saya nyoleknya ga di depan istri & anak..dong..he…he..he) dan diapun menjawab tanpa beban dan manja : belum sich..Pa, tetapi kayaknya sich mo dapet nich…abis dah ngasih ening baju segala…sich. Nah….sejak kejadian di dapur itu sayapun tambah berani ajac.

Akhirnya kesempatan yang saya tunggu-tunggu singgah juga, selagi itu anak-anak saya sudah mulai masuk liburan sekolah dan mereka minta di antar ke tempat tinggal neneknya di di Bandung dan kamipun (saya,istri & anak)berangkat ke Bandung untuk liburan sekolah dan karena saya wajib senantiasa bekerja maka saya cuma nginap satu malam saja di bandung untuk kemudian ulang ke tempat tinggal pada hari Minggu sorenya. Perjalanan Bandung –Bogor mulai sangat lama sekali karena sebetulnya jalan puncak macet juga banyak bus-bus pariwisata yang melintas di jalan itu untuk mengantar-jemput orang-orang yang sedang berlibur/liburan sekolah. Walaupun agak kesel dan letih pada akhirnya hingga juga ke tempat tinggal pada malam hari (+/- jam 07.00 malam) dan sesampainya di depan tempat tinggal saya bunyikan klaskon mobil agar si ening membukakan pintu pager dan tidak lama kemudia dia keluar bersama Mengenakan daster yang saya belikan dan di mata saya malam itu si ening keluar lebih seger dan ternyata pada selagi mobil sudah saya parkir di damal beranda tempat tinggal saya mencium wangi shampoo sunsilk urang aring (wow…wangi bwanget para pembaca menyebabkan hati ini malah dug..dug..ser..).

Singkat cerita sayapun sudah selesai bersihkan badan dan menuju kemeja makan untuk menyantap makan malam yang sudah di siapkan mirip si ening,sayapun menyantapnya bersama penuh motivasi maklum lapeeer..bwanget pembaca. Selesai makan saya istirahat di ruang keluarga untuk nonton acara tv, sedang asyik-asyiknya saya nonton datanglah OMES (Otak Mesum) saya untuk memancing si ening dan sayapun autr langkah untuk minta tolong di pijat mirip si ening, maka saya panggillah dia : Ning..tolong kesini, Ya..pak Jawabnya, Tolong pijitin pundak saya dong…kamu mampu kan..??? Tanya saya sambil pura-pura cuex, diapun bilang ya..pak bisa, dipijitnya sudi memakai minyak apa..??tanyanya, jika mampu sich memakai minyak kayuputih campur minyak goring ajach jawab saya bersama santai, maka diapun terjadi ke kotak obat untuk ambil minyak kayuputih konsisten ngeluyur ke dapur untuk ambil minyak goring, sesudah itu dia mendekati saya dan bertanya : Mau di pijit di mana pa…???, disi saja (Diruang keluarga) jawab saya, tetapi tolong di periksa pernah pintunya sudah di tutup apa belum kata saya ke dia dan diapun memeriksanya, sudah pak. Maka sayapun sudah tengkurap di depan tv seperti orang yang sudah siap untuk di pijat.

Si Eningpun sudah siap memijat di belakang saya, pada selagi dia mulai membalur minyak-minyak berikut di badan sudah mulai mulai darah ini naik tetapi tetap senantiasa saya tahan dan ternyata tangan si hitam manis ini sebetulnya mampu di andalkan untuk memijat tetapi di samping itu saya cobalah curi-curi pandang kewajahnya yang manis itu dan wangi shampoo itu tetap saja tercium di hidung saya sampai-sampai si Otong saya sudah mulai naik menegang tetapi untuk memecah keheningan saya cobalah ngobrol mirip dia ngalor-ngidul hingga pada akhirnya tertuju kepada dia yang tetap belum mempunyai pacar. Disinilah saya cobalah untuk agak berani memegang tangannya yang mungil itu dan diapun tidak menolaknya, dia cuma bilang : Jangan ….pak nanti tersedia yang lihat, tetapi saya tidak pikirkan bersama omongannya dan bahkan menyebabkan saya tambah bersemangat, Ga ..apa-apa kok Ning..,disinikan Cuma anda mirip saya aja kan si teteh ulang di Bandung, birahi setan saya ruapnya sudah tidak mampu tertanggulangi lagi, maka sayapun segera mencium jari-jarinya konsisten berlanjut ke tangannya konsisten ke atas dan pada akhirnya saya cium bibirnya diapun diam saja tanpa tersedia penolakan seperti selagi tadi pertama saya pegang tanganya, Maklum Orang belum pernah di cium mirip cowok bibirnya agak gemetaran dan tetap kaku. Sayapun cobalah membimbingnya bersama sabar hingga pada akhirnya dia mulai mampu mengimbangi serangan bibirnya, saya masukan lidah ke dalam mulutnya dan saya permainkan hingga diapun mulai sangat pasrah bahkan dia coba membalas serangan bibir saya yang mempunyai kumis tipis yang menyebabkan seluruh mantan cewek-cewek saya pernah pasrah jika sudah kena ciuman maut saya ini. Tidak cuma di situ saja, sesudah dia pasrah maka sayapun sudah mulai berani ulang bergerelya di ke dua bukit kembarnya yang tetap sangat ranum berasal dari luar bersama lemah lembut saya usap-usap berulang kali hingga mulai mirip saya jika pentil susunya sudah mulai menonjol karena birahinya yang naik dan krena dia tambah pasrah sayapun serang dia ulang kebagian lehernya saya cium bersama nafsunya hingga diapun mulai tersengal-sengal nafasnya menahan gejolak jiwa, tidak cuma di situ sayapun sudah memasukan tangan saya ke balik BH-nya yang berukuran 34 dan diapun membiarkannya, sayapun mulai gerelya ulang tangan ini mengangkat daster yang di pakainya hingga cuma tersisa BH & CD yang berwarna Phing (Pembaca warna ini adalah warna Favourite saya dan senantiasa menyebabkan saya bernafsu jika cewek memakai baju dalam bersama warna ini), tanpa buang-buang selagi ulang saya pun segera memainkan itilnya berasal dari luar CD-nya yang sudah mulai basah, saya putar-putar konsisten berulang kali, sampai-sampai keluarlah omongan berasal dari mulut si ening : Pa..ampun..pak ening ga tahan geli banget oh….oh…oh…ampun ..pak oh..oh..oh, saya bukannya kasihan tetapi malah tambah nafsu ajach..nich, saya turunkan cdnya hingga terlihatlah KUEH PEPE perawan yang sudah basah oleh cairan kenikmatan dan tanpa ampun ulang sayapun mengobel-ngobel mem*knya bersama penuh perasaan dan kelembutan hingga pada akhirnya si ening kepalanya bergerak ga beraturan kekirikekanan hingga meracau ah..pa.aah pa ening kok sudi pipis …nich..ah…,jari ini malah semaking memainkannya sambil bilang tenang ning..kamu pipisin ajach biar enak….., dan ga lama kemudian diapun mengeluarkan cairan keninkmatan seerrr….seerrrr …seerrr bersama derasnya membasahi jari-jari ini sambil menggapit keduabelah pahanya sampai-sampai tangan saya tidak mampu di tarik berada di antara ke-2 belah pahanya yang hitam manis.

Cerita Seks Remaja : Si ening terpejam sesudah merasakan kenikmatan yang tidak tersedia duanya keluar berasal dari vagina keperawanannya, sayapun tidak tinggal diam saja melihat kepasrahannya, maka bersama cekatannya sayapun melumat ulang bibirnya sambil mengusap-usap dua bukit kembarnya yang sudah tanpa BH lagi, tidak lama saya menikamti bibirnya lalu turunke leher dan konsisten saya sapu bersama lidah menuju ke bukit kembarnya, diapun sudah pasrah..rah..rah tanpa daya ketika bibir ini mulai melumat pentil susunya yang tetap ranum dan mulai mengeras karena terangsang oleh permainan bibir yang berkumis tipis ini, dia cuma meracau..pak.. jangan…pak.. saya ..takut tersedia nyang lihat…ah..oh..ah..oh, tenang aja ning teteh ga tersedia koq…aduh…ning nikmat bwanget susu kamu…segeeerrr. Sayapun bersama nafsunya melumat susu si ening,saya permainkan lidah ini di atas pentilnya beberapa kali dan sedikit saya gigit kecil diapun menjerit manja… oh…ah..ampun pak…ening ga tahan mo..pipis lagi….aaahhh sayapun tambah ganas memainkan lidah ini mengemut bak anak yang ulang memem mirip ibunya dan eningpun tambah tidak karuan gerakannya dan pada akhirnya diapun hingga untuk yang keduakalinya sambil ngomong aah…ahh..ening mo..pipiiiiis achk…achkk… enak…..akhirnya eningpun hingga untuk yang ke-2 kalinya.

Puas juga rasanya sudah buat perawan kampung ngerasain kenikmatan yang luar biasa, maka sayapun tanpa piker panjang ulang saya membuka CD yang berasal dari tadi sudah keras torpedo di dalamnya dan menyodorkannya ke mulut dia yang ulang digigit sambil ngerasain sisa-sisa kenikmatan, emang sich dia agak kaget sambil bilang : iiii…ini apaan pak kok di deketin ke mulut ening…????, Tenang ..Ning, cobalah anda jilatin ajach nanti juga anda mampu ngerasain enaknya… rayu saya ke dia, Ah..engga ..ah .. ening takut..pak., pada akhirnya saya paksakan untuk di kulum kemulutnya sambil saya bilang : anda wajib cobalah dulu..anggap ajach anda makan Ice Cream, caranya anda jilatin pernah ujungnya trus anda sedot-sedot konsisten anda kulum pake lidah … dan diapun sudi juga mencobanya biarpun agak jiji juga ragu. Awalnya sebetulnya agak kasar dia memainkannya, tetapi saya cobalah sambil mengusap-usap rambutnya yang hitam konsisten turun ke lehernya untuk merangsang dia dan ternyata berhasil diapun mulai mampu memainkannya, Ening…terus di isap..terus enaaak…ning, mainin lidahnya…ning..trus keluar masukin…dari mulut kamu..ning, Wow….enaakkk… bwanget..kamu mulai pinter ..nich…puji saya ke dia, saya sudah mulai terangsang bersama permainannya, saya dorong dia ke ujung sofa dan saya cobalah mencari selangkangannya, sesudah saya dapatkan maka saya mencari KUEH PEPE perawan yang tersedia di antara ke-2 selangkangannya lalu saya jilatin bersama nafsunya. Dia agak kaget juga selagi saya mulai menjilati mem*knya yang sudah basah berasal dari tadi dan sempat nolak sambil bilang : Pak…jangan..pak..ening malu…tadikan abis kencing…nanti bau lho…katanya sambil meracau oh…ah…oh….ah….pak jangan sambil menutupi mem*knya bersama ke-2 pahanya yang hitam manis dan bersama sedikit paksaan saya membuka pahanya lalu menyerangnya ulang bersama jilatan-jilatan kenikmatan oh…oh.. akh…katanya, saya masukan lidah ini ke dalam mem*knya dan tampak jelas bagian itil yang memerah serta tercium bau khas mem*k perawan kampung yang menyebabkan siapaun menciumnya pengen ngerasain juga dan sesudah saya konsisten memainkannya diapun pada akhirnya pasrah dan tidak tersedia ulang penolakan bahkan dia tambah pintar ulang memainkan torpedo saya di dalam mulutnya. Permainan 69 sembilan itu terjadi +/- kira-kira 15 menit hingga pada akhirnya ke-2 pahanya menjepit kepala saya sebagai isyarat jika dia sudi keluar ulang dan saya bilang kedia..ening…oh…. tolong jangan di keluarin dulu…honey…please….dech… tetapi rupanya dia sudah ga tahan ulang maka keluarlah cairan kenikmatan itu lagi..dan…. ach….ening…. pipis lagi…..pak nich….bapak nakal sih, keluar dwajahnya yang memerah karena menikmatinya dan karena dia sudah keluar untuk ke 3 kalinya namun saya belum keluar,maka saya paksa di untuk mengulum torpedo ini bersama segala kemampuannya dan sesudah terjadi +/- 5 menit di mainkan oleh bibir mungilnya itu pada akhirnya sayapun hampir sampia keluar dan sengaja saya tidak bilang ke ening jika saya sudi keluar, saya Cuma bilang..oh…oh…enaaak….ning…kamu sudah pinter..oh ..ah enak bwanget dan pada akhirnya creeett….creettt…crettt…muncrat juga peju itu berasal dari torpedo yang tersedia dalam mulutnya dan pada selagi keluar itu saya tahan kepalanya ening agar senantiasa mengulum torpedo saya itu dan alhasil diapun menelann seluruh peju yang keluar bahkan hingga keluar luber berasal dari mulutnya, dia cuma diam dan menatap saya bersama sendu sambil bilang…eeeh…bapak jahat…sama ening….kok ga di bilangin ..kalo mo pipis..ening jadi minum air pipis bapak…nich dan basic perawan kampung bersama polosnya di tanya ke saya : Pak…kok air pipisnya kentel..yach..trus agak asin..lagi…, ening takut pak…. (dasar perawan kampung pake tanya segala lagi..gerutu saya dalam hati, sesudah saya keluar saya minta ening untuk membersihkannya dan dia saya ajak ke kamar mandi untuk sama-sama membersihkannya di kamar mandi yang tersedia di kamar saya dan diapun saya gandeng ke kamar bersama sama-sama kita telanjang bulat (Bugil..gitu ..loh…).

Setelah kita saling bersihkan badan di kamar mandi dalam kamar saya, saya gandeng dia untuk sama-sama berdiri di depan kaca lemari memakai kita yang memadai tinggi agar dia mampu melihat kita sedang berbugil ria dan sambil saya dekap dia bersama mesranya bersama di iringi rabaan-rabaan sex tangan saya ke bukit kembarnya yang tetap segeeer juga ranum namun tangan saya yang satunya cobalah mengobel mem*knya bersama lembut (Pembaca…hal ini sengaja saya laksanakan agar dia mampu saya ajak lebih lanjut ulang gicu…lho…). Ternyata langkah saya membuahkan hasil yang okey berasal dari ening, dia menggelinjat keenakan pentil susunya di usap-usap dan lehernya saya kecup-kecup kecil sambil sesekali saya jilat bersama lidah langkah itu konsisten saya jalanin sambil kecupan saya ke sekujur tubuhnya hingga saya berada tepat di bukit kembarnya dan saya ledek dia bak anak kecil yang pengen nenen ke ibunya Say…aku mo..memem..dong saya haus… neh…,tanpa sangsi saya serang bukit kembarnya dan diapun diam saja sambil meracau..ah…oh…ah… enaaaak…pak..gelii….kena kumis bapak.., Ening…ga kuat berdiri… nech ,dengan perlahan tetapi pasti saya ajak dia untuk di celentangin di atas springbad dan tanpa kesusahan payah diapun sudah pasrah celentang tanpa sehelai benagpun di atasnya. Saya mulai bersama menciumi mem*knya yang tetap perawan itu sambil di jilati bersama lidah yang pengalaman ini, baru juga berselang 5 menit saya mainkan lidah ini si ening sudah mulai basah dan mengeruh ach…ach…oh…ya..ya..terusin pak..enak bwanget jilatannya, tidak cuma di situ saja menjilatinya lidah ini konsisten nyelusuri ke bagian duburnya dan di antara keduanya itulah saya pacu menjilatinya ulang oh…enak..pak..ach..ach….ee…bapak joroqqq..kok dubur ening di jilatin juga…ah..ach tetapi enaaaaakkkk…akh terusin…oh…oh…oh…karena melihat gelagat seperti itu tangan sayapun mulai gerelya ke bagian bukit kembarnya untuk di usap-usap dan tanpa di duga-duga dia menarik paksa torpedo saya untuk di kulum ulang bersama buasnya…(he…he…he rupanya dia sudah bener-bener horney..pembaca) dan sekarang di sudah tidak sangsi & malu ulang untuk mengulumnya.

Serangan itu konsisten terjadi +/- 20 menitan hingga pada akhirnya di terkulai lemas sambil bilang : aaah…ahh..ah.. oh..oh.. eing mo pipis ulang niiich…oh pak awas nanti kena pipis ening…ah…dan keluarlah seluruh yang tersedia di dalamnya, saya sangat sudah konak banget ngeliat dia seperti itu dan tanpa tunggu-tunggu ulang dan buang-buang selagi ulang saya pun segera memantapkan posisi torpedo tepat di depan KUEH PEPE perawan kampung itu, bersama lemah lembut saya bimbing torpedo itu memasuki lubang kenikmatan itu sambil bibir ini konsisten menciumi dan mengisap ke-2 bukit kembarnya si ening dan karena sudah terbuai kenikmatan diapun tidak tersedia perlawanan yang artinya hingga pada selagi bakal memasukan torpedo ini dia meracau Pak…jangan…pak…jangan …nanti….. achk…achk….achk…aduuh…. sakiiiit, tenang ajach sayang…sakitnya Cuma sebentar kok..nanti pasti..enaaakkk…step by langkah torpedo ini memasukinya dan bersama mempunyai irama saya ayun maju… mundur…maju…mundur berulang kali hingga pada akhirnya ening tidak bersuara ulang bahkan dia sudah mulai menikmati irama birahi kami, oh…mem*k anda tetap perawan saying…oh… enak ..banget ..sempit…bwbwangeett….ening.. oh.. oh..enak, ening mulai mengimbangi permainan saya, torpedo ini masukin pelan-pelan…saya tarik pelan-pelan konsisten itu keluar masuk beberapa kali saya kerjain suara ening..oh..pak enank..pak terus..pak di genjotin oh..oh..oh..akh…akh tanpa jelas dia sudah mulai menggoyang pantatnya kekiri kekanan, saya tambah motivasi melihat goyangan perawan kampung ini bahkan melihat susunya yang turun naik terdorong gerakan badanya yang erotis, medadak saya cabut kont*l ini berasal dari sarangnya dan ening berteriak : Oooh..jangan di cabut..oohh ulang enaaak… neechhh.. .sengaja ini saya laksanakan untuk memancing kepenasaran dia..dan ternyata berhasi…, dia segera mendorong saya ke atas tempat tidur untuk merubah posisi agar dia berada di atas daaannn di segera naik ke atas perut saya mengambil posisi yang tepat untuk memsukan kont*l ini ke dalam sarangnya dan sesudah tepat posisinya diapun segera bergoyang laksana kuda yang kehilangan kendali, oh…yes…ah…ya…ya..ya.. enak…juga terdengar suara keluar masuk mem*k…preetttt…preetttt…dalam kondisi seperti itu saya pegang pantatnya agar gerakan erotisnya malah mempunyai irama turun naiknya dan tepat di atas kepala saya keluar indah duabuah bukit kembar yang bergelantungan seakan berharap untuk di lahap dan tanpa ragu-ragu ulang sayapun melahapnya bersama penuh gairah ohh…susu kamu..enak bwanget Ning….terus goyang ning…,mulut ini memainkan lidahnya di kisaran pentil susunya selagi dia konsisten bergoyang dan pada akhirnya gerakan-gerakannya tambah cepat..semaking..cepat tanpa tertanggulangi sampai-sampai dia mencakar saya…. Sambil berteriak..oh…pak….pak…saya mo..mo.. pipis ulang okh..okh..karena gerakannya yang tambah dahsyat sayapun menurun-naikkan pantat saya agar dian cepat keluar dan alhasil dia mengejang lalu terkulai jatuh di atas dada sangat mulai air kehangatan yang keluar berasal dari dalam mem*k itu menguyur kont*l yang tetap berada di dalam sarangnya, saya tidak sudi kehilangan kesempatan yang enak itu cuma di renggut mirip ening saja dan sesudah dia sampai, saya copot kont*l ini berasal dari sarangnya dan ening saya suruh nungging (Dogy style) untuk saya masukin ulang torpedo ini, biarpun saya jelas dia tetap belum hilang rasa nikmatnya dan sesudah dia pada posisi saya masukan kont*l ini ke mem*k perawan kampung itu bersama mudahnya lalu saya gerakan keluar masuk dan karena mem*k itu tetap basah bekas cairan kenikmatan yang keluar berasal dari dalamnya maka gerakan itu mampu segera pada yang inti yakni tusukan panjang dan pendek, dia pasrah kont*l ini keluar masuk bersama bebasnya dan antara pantat bersama pangkal kont*l ini saling beradu hingga membuahkan suara cret…cret..cret.. prêt…prêt.prêt… permainan ini terjadi +/- hingga 30 menitan dan pada akhirnya sayapun hampir hingga ke klimax yang saya tunggu-tunggu, gerakan saya malah di percepat dan si eningpun ikut bergoyang juga hingga pada akhirnya saya bilang Eniiiing….saya..mo sampe ..nech….oh…ah…terus goyang sayang…oh…oh…ooooh……cret..cret..crett…seeer ,ooh enak pak…jangan di cabut..dulu kont*lnya…oh..enaaaaakkk terasa…oh…biarin aaajaah…dulu di dalem..pak ening ulang eenaaakkkk …please … jangan di lepaaassss..oh…oh…,-

Rupanya si eningpun capai oragnsmenya untuk yang kesekian kalinya, dia cuma terdiam dan kamipun lunglai berduaan di atas springbad telanjang bulat sesudah bergelut bersama birahi selama +/- 3,5 jam (saya bilang 3,5 jam karena sejak saya menciumi tangannya pada selagi memijit saya sempat melihat jam dinding menunjukan selagi jam 20.30 dan selesai +/- jam 24.00), Si Ening saya belai rambut hitamnya bersama mesra,saya cium pipinya dan saya kulum sebentar bibirnya, sebagi isyarat menerima kasih dan tidak keluar di wajahnya rasa penyesalan sedikitpun bahkan sepertinya dia sudi ulangilah ulang pertemouran malam itu.

Cerita Seks Remaja : Maka sejak selagi itu seumpama tersedia kesempatan untuk ML mirip dia senantiasa kita laksanakan kapan saja dan dimana saja tidak mengenal tempat dan waktu, hingga pada akhirnya dia pulang ke kampunya karena di panggil mirip orangtuanya untuk kawin dan sejak itu saya tidak pernah ketemu ulang mirip dia.. Oh..sungguh pengalaman yang sangat nikmat, selamat jalan eningku, Perawan Kampung yang Manis. TAMAT

. Kalian mampu membaca artikel menarik lainnya seputaran cerita panas terupdate cuma di web site ini. Setelah membacanya berikan penilaian bersama cara mengshare artikel di atas memakai tools yang sudah kita menyediakan di bawah ini, dan jika menginginkan membaca cerita porno lainnya silahkan teman akrab membacanya pada related post.

CeritaDewasa