Gadis Perawan Yang Aku Kenal Di Kolam Renang

kenangan.xyz – Peristiwa ini bermula sejak aku berenang di kolam renang Pasar Atom Surabaya. Pada kala itu aku beserta teman-teman udah sepakat untuk mengadakan renang bersama dengan sesudah kami selesai menempuh ulangan lazim cawu 3 tahun ajaran 2014-2015 yang diselenggarakan oleh SMU kami.
Hal itu kami melaksanakan sebagai rasa bersyukur kami dikarenakan kami udah berhasil menjalani ulangan lazim yang paling memilih bersama dengan hasil yang memuaskan. Walaupun nilainya belum muncul namun kami optimis jika kami akan memperoleh nilai yang bagus di raport kelak dan hal itu sebetulnya terlampau berjalan kala penerimaan raport berlangsung.
Saat itu kami berangkat menuju ke wilayah beramai ramai menaiki sepeda motor. Kami ingin meluapkan suka ria di kala itu bersama dengan naik motor memenuhi jalan. Padahal terhadap kala itu jumlah kami tak terlampau banyak. Hanya 12 orang bersama dengan 6 motor. Awalnya aku tak senang ikut serta. Tapi dikarenakan ada temanku yang tidak punyai partner untuk berangkat, so aku senang aja. Itung itung bantu teman. Selain itu temanku yang tidak kebagian kendaraan itu cewek yang memadai cakep, so aku ho-oh aja deh.
Sepanjang perjalanan kami bersendau gurau bersama. Aku pun tak senang ketinggalan untuk usil bersama dengan cewek yang aku bonceng. Sebetulnya aku kasihan juga sih untuk ngerjain dia. Tapi aku ingin merasakan dadanya. Segera saja kutekan penuh kopling dan kulepas secara cepat bersama dengan gas yang buka secara besar pula sehingga motorku langsung lompat dan otomatis dadanya tertekan kepunggungku dan ohh.. terlampau empuk hangat dan kenyal sekali dadanya. Apalagi dia kala itu cuma memakai baju ketat putih yang tipis. Sehingga BHnya muncul bersama dengan jelas. terlampau pemandangan yang indah.
“Maaf, ya,” kataku basa basi.
“Nggak apa kok. Hati hati ya..” katanya sambil memelukku bersama dengan erat.
So kontan aja penisku langsung bangkit. Barang siapa sih yang nggak bahagia jika ditempeli payudara yang kenyal kaya gitu. Dia memelukku erat sekali. Entah kenapa. Mungkin dia cemas jatuh. Selama diperjalanan aku happy banget. Karena dada temanku itu ditempelkan tetap kepunggungku.
Setelah lama diperjalanan, pada akhirnya kami hingga juga. Teman-teman kami langsung masuk ke dalam areal pasar Atom layaknya dulu datang ke daerah tersebut. Tetapi ternyata dugaanku salah. Mereka malah mencari satpam dan bertanya perihal keberadaan kolam renang tersebut. Karuan saja aku jadi tertawa terbahak bahak, biarpun dalam hati. Setelah bertanya kami langsung menuju kolam renang tersebut.
Setibanya di sana aku terlampau bahagia sekali. Karena pengunjungnya adalah gadis gadis ABG yang cakep cakep dan sexy sexy. Mereka rata rata punyai tubuh yang proposional. Karena udah nggak mampu mencegah kegembiraanku, langsung saja aku bersuit suit bersama dengan keras sekali hingga hingga satu diantara mereka ada yang tersenyum ada juga yang acuh tak acuh. Dan hebatnya ulang pengunjung terhadap siang hari itu pengunjungnya nggak ada yang cowok.
Semuanya cewek cewek ABG yang berkulit putih mulus dan berbodi menggairahkan. Sebetulnya ada sih cowoknya. Tapi umur mereka masih dibilang terlampau kecil. Menurutku umur mereka berkisar antara 7-10 tahun. So, mereka tentu nggak mengetahui apa apa jika kakak-kakak mereka yang cakep cakep aku ‘kerjai’ bahkan di situ tidak ada penjaga kolam renangnya. Whaaoo, the greatest chance.
Aku pun langsung ganti baju renang di kamar mandi pria. Setelah bergeser baju aku melaksanakan pemanasan ala Ninjitsu, beladiri Ninja Jepang. So, kontan saja aku langsung jadi pusat perhatian para cewek cewek yang berenang di situ. Mereka yang mula-mula repot berenang kian kemari ataupun yang tengah bermain main bersama dengan air ditepi kolam jadi terpukau akan gerakan pemanasan yang aku lakukan.
Karena gerakan yang aku melaksanakan ini sebetulnya tergolong sukar dan terlampau ekstrem dan juga mampu berakibat fatal jika tidak dilaksanakan bersama dengan benar.
Pertama tama, aku berlari lari kecil memutari kolam sebanyak lima kali, sesudah itu aku merasa melemaskan kakiku dan merasa melaksanakan salto, roll, dan aneka macam gerakan berbahaya lainnya juga lompat harimau.
Itulah hebatnya Ninjitsu, seluruh teknik beladiri yang membahayakan mampu dilaksanakan tanpa matras. Jadi jangan heran andaikan para TNI mampu melaksanakan gerakan roll depan dan roll belakang bersama dengan cepat tanpa beralaskan matras sedikitpun dikarenakan mereka udah dilatih bersama dengan beladiri Ninjutsu terutama pasukan elit Kopassus.
Setelah bahagia melaksanakan pemanasan, aku langsung berenang ke sana kemari sambil lihat cewek cewek cakep disekitarku. “Andai mampu ‘kucoba’ vagina mereka semua,” ujarku dalam hati sambil lihat pantat mereka dan juga payudara mereka yang terlampau sexy. Tanpa kusengaja aku menabrak temanku yang aku usilin tadi. Aku pun minta maaf dan diapun oke aja. Tapi sesudah minta maaf, aku tidak mampu pergi begitu aja.
Karena baju renang yang digunakan oleh temanku itu tidak hingga menutupi seluruh payudaranya. Kira kira seperempat bagian dari payudaranya itu mampu muncul dibalik baju renangnya yang memadai ketat. Aku pun tanpa sengaja berdecak kagum sambil lihat payudara temanku itu. Baru kali ini aku lihat payudara cewek beneran. Di depanku lagi.
Aku terlampau nggak nyangka jika dia punyai payudara yang indah dan memadai besar dan juga menggairahkan. Payudaranya berwarna kuning langsat. Sama layaknya warna kulitnya yang mulus itu.
“Whoo, indah sekali,” kataku tanpa sengaja terucap begitu saja dari mulutku.
“Apanya?” kata dia sambil pura pura tidak mengerti.
“Payudara kamu Sar. It’s so big plus wonderful,” kataku sambil berdecak kagum.
“Ahh, mampu aja,” kata Sari sambil tersipu malu dan menyibakkan air kemukaku selanjutnya pergi berenang menjauhiku.
“Hhmm.. Aku jadi ingin nyoba punyanya dia nih..” kataku sambil menatap kagum kepada Sari yang udah berenang menjauh dariku.
Pasti dia masih perawan pantatnya sexy banget sich.. Setelah itu aku merasa berenang sambil lihat para cewek cewek di sekitarku. Sementara itu, rekan temanku ulang asyik asyiknya mengadakan adu cepat dalam hal berenang bersama dengan jarak yang memadai jauh. Kira kira 300 m. Bagiku permainan itu kurang seru. Mending ngegodain cewek cewek. Siapa mengetahui mampu mampu dan mampu diajak ber ‘ohh-yess’ ria, arti para siswa siswi SMU kami untuk mengatakan hubungan seks.
Setelah selesai berkeliling kolam renang, kulihat ada seorang cewek yang duduk sendirian di pinggiran kolam sambil memainkan air bersama dengan kakinya yang indah. Dari tatapan matanya ke kolam renang mampu dipastikan bahwa dia tengah berkhayal sesuatu.
“Hai.. Cewek.. Kenalan dong..” kataku mengawali perkenalan.
“Hai..” katanya ramah sambil memandangku bersama dengan lembut.
“Hai namaku Laksono. Panggil aku Sony,” kataku sambil mengulurkan tangan.
“Melly Apriana. Panggil aja Melly,” jawabnya sambil membalas uluran tanganku.
Waktu kami berjabat tangan, tangan doi tidak langsung aku lepas.
Karenatangannya halus banget dan juga putih mulus mirip layaknya bodynya yang menggairahkan. Mungkin dikarenakan risih, dia langsung menarik tangannya dariku sambil memalingkan mukanya yang memerah.
“Kamu nggak berenang?” tanyaku basa basi sambil beranjak naik dari kolam renang untuk duduk disebelahnya.
“Nggak. Lagi BeTe nih,” kata doi sambil memainkan air kolam bersama dengan kakinya yang indah.
“Kenapa sih? Cakep cakep kok BeTe. What’s the problem? Mungkin aku mampu bantu mecahin masalahnya,” kataku untuk mengusahakan memperakrab hubungan kami.
“Itu tuh, pelajaran kimiaku senantiasa mampu angka merah. Aku udah ikut les ke LBB Ganesha Operation namun aku tetep nggak mengetahui biarpun udah tanya ke tentornya berkali kali.” jawab doi sambil menyibakkan rambutnya yang diterpa angin.
“Wah, cakep banget dia jika ulang begitu. Ketiaknya putih mulus. Jadi nafsu nih,” pikirku sambil menelan ludah.
Bayangkan saja, siapa yang nggak nafsu jika udah ada cewek cakep, putih mulus, sintal, padat berisi, dan tinggi semampai duduk bersebelahan bersama dengan kami dan cuma dipisahkan oleh jarak yang kurang dari 30 cm..
“Kamu kelas berapa?” tanyaku sambil lihat wajahnya yang begitu ayu mempesona.
“Kelas satu, saat ini naik ke kelas dua,” jawabnya sambil tersenyum ke aku.
“Kamu les di Ganesha yach? Sama dong..” kataku sambil ikutan mainin air.
“Benar?? Kamu beneran? Kamu kelas berapa?” tanyanya seakan tak yakin sambil menatapku langsung.
Wah terlampau ayu parasnya. Jadi nafsu nich..
“Sama kayak kamu,” kataku sambil lihat wajahnya.
“Kamu gelombang berapa? Kok kami nggak dulu ketemu?” tanya doi penasaran.
“Gelombang dua,” jawabku singkat.
“Sama donk. Kok nggak ketemu yach. Kamu di GO mana?” tanya doi sambil menatap wajahku tetap menerus.
Wah jadi geer nich. Aku ingin cepet cepet ngerasakan vagina miliknya. Tapi aku tahu, untuk memperoleh itu memerlukan sistem yang panjang dan melelahkan.
“Sidosermo Indah,” jawabku sambil menatapnya balik.
“Oo, pantes nggak ketemu, aku khan di GO Jimerto. Oh ya, kamu sekolah dimana?” tanya doi yang merasa penasaran mirip aku.
“SMU Negeri 10. Kamu?”
“SMU Santa Maria.”
Oo, pantes dianya cakep banget. Anak sekolah sana, ceweknya kan kondang cakep cakep dan sexy sexy.
“Rumah kamu dimana?” tanyaku sehingga tidak kehilangan jejaknya.
“Jimerto. Kamu?”
“Jemur Sari”
“Jimerto mana sich aku punyai rekan yang rumahnya di sana juga lho,” pancingku untuk memperoleh alamat rumahnya.
“Ohh ya. Aku di Jimerto VII/5,” kata doi sambi tersenyum ramah.
Wah cewek ini udah cakep, ramah, dan juga sedap diajak bicara. Dia terlampau cewek tipeku. Hanya saja suku bangsa kami berbeda. Dia keturunan Cina namun aku Jawa. Tapi biarpun begitu dia itu terlampau cakep dan sexy lagi.
“Kamu udah punyai pacar belum?” tanyaku ingin tahu.
“Belum, kenapa sih?” tanya doi sambil memandangku.
Wih nggak kebayang, deg degan juga kala itu. Bayangin aja, cewek secakep kayak dia belum punyai cowok. Apa sih kekurangannya. Sebetulnya dia itu lebih dari cukup. Bahkan mampu dikatakan memadai menarik. Pantat oke, payudara oke, tinggi boleh, penampilan oke, rambut oke, muka oke, senang apalagi?
“Lagi kosong dong,” kataku menggodanya.
“Iya nih.. Kamu gimana?” tanya doi sambil memandangku.
“Sama,” jawabku singkat.
Doi cuma membalasnya bersama dengan senyuman simpul yang memadai indah.
“Ehh, tunngu bentar ya aku senang ke toilet dulu. Kamu tunngu aja di sini nanti kami ngobrol lagi, oke?” kata doi sambil memandangku mesra.
“Oke.”jawabku sambil memandangnya hingga dia menghilang ke toilet wanita.
Wao, caranya berjalan terlampau ingin membuatku mencobanya. Pantatnya yang sexy dan padat bergoyang kiri kanan, kiri kanan, kiri kanan. Dan kakinya yang indah itu menjulang ramping. terlampau sexy anak itu, kataku dalam hati.
Karena udah nafsu langsung saja aku masuk ke toilet untuk mencarinya. Apalagi di situ tidak ada penjaganya.
“Melly.. Mel.. Kamu dimana Mel?” kupanggil namanya bersama dengan perasaan was was juga.
Sebab dimana mana cowok khan tidak boleh masuk ke toilet cewek, begitupun sebaliknya. Tiba tiba aku lihat ada satu pintu diruang ganti yang tertutup. Sementara yang lain terbuka juga toiletnya. Aku yakin tentu itu Melly. Segera saja aku mendekat.
Walaupun diselimuti oleh rasa cemas yang berdebar debar, aku senantiasa akan melanjutkan niatku. Karena aku udah terlampau nafsu mirip dia. Semakin dekat semakin terdengar suara Melly yang tengah mendesah desah, identik layaknya suara cewek yang mendesah desah dikarenakan kenikmatan.
“Ohh.. Ah.. Ach.. Oh.. Ohh.. Yes.. Oh.. Ah.. Yess.. Oh..”
Karena udah terlampau penasaran langsung saja aku menerobos pintu itu bersama dengan langkah merangkak melalui bawah. Kebetulan pintu ruang gantinya cuma cuman dada hingga kaki. Jadi kepala dan kaki mampu muncul dari luar. Dan aku menerobos masuk melalui lubang dibawahnya.
Ahh, aku terlampau tak yakin akan penglihatanku sendiri. Dia tengah duduk dimeja kecil daerah tempatkan baju bersama dengan suasana telanjang bulat sambil menggosok gosok vaginanya bersama dengan jarinya secara cepat sambil memejamkam mata dan mendesah desah kenikmatan. Tampaknya dia tengah asyik bermasturbasi ria. Sampai hingga kala aku panggil berkali kali dia tak menyahut. Mungkin dikarenakan dia tengah keasyikan menikmati masturbasinya.
“Mmff.. Achh.. Ohh.. Mmff..”
suara itu muncul dari mulutnya begitu saja dan tubuh Melly mengejang ngejang kenikmatan dan keluarlah cairan yang merembet dari dalam vaginanya menuju ke luar. Tampaknya dia baru saja mengalami orgasme. Setelah dia mengalami orgasme yang hebat, barulah dia mengetahui jika aku udah di depannya dan daritadi aku udah memperhatikannya bagaimana dia bermasturbasi dan mengalami orgasme yang dahsyat.
“Lhoo.. Kok kamu mampu ke sini sih. Ini khan toilet cewek. Kamu kok masuk seenaknya aja sich. Ayo keluar!,” teriak doi terperanjat sambil menutupi ke dua payudaranya dan vaginanya bersama dengan tangannya.
“Hei menunggu dulu Mel. Oh ya, ngomong ngomong orgasme kamu tadi gimana sedap nggak? Kelihatannya kamu mengalami suatu orgasme yang hebat tuh,” kataku sambil lihat keindahan tubuhnya yang tidak ditutupi oleh sehelai benang pun.
“Ayolah Mel. Jujur aja. Kamu kok masturbasi sich?” tanyaku sambil lihat wajahnya yang merasa memerah.
“Itu bukan urusanmu. Sekarang muncul dari sini!,” hardik doi.
“Kamu nggak perlu bicara begitu. Ayolah, mengaku sajalah,” kataku sambil merasa mendekap tubuhnya dan menciuminya.
“Ok, aku tadi bayangin kamu ulang bersetubuh mirip aku kala masturbasi. Habis kamu cakep sich,” kata doi sambil merasa membalas ciuman ciuman mautku.
“Oh ya. Kenapa kamu nggak bilang tetap terang,” kataku terperanjat sambil menghentikan ciumanku ke seluruh wajahnya.
“Karena aku malu. Aku malu mengatakannya jika aku bahagia kamu. Apalagi sesudah aku mendengar jika kamu belum punyai pacar,” kata doi sambil menundukkan kepala bersama dengan muka yang merasa memerah.
“Hei kamu nggak perlu berbuat layaknya itu. Kamu mampu ngomong langsung ke aku. Aku nggak apa apa kok,” rayuku sambil meremas remas payudaranya yang menggairahkan.
“Mel, aku sebetulnya juga bahagia kamu, namun aku malu ngomong ke kamu. Kamu cakep banget Mel. Kamu cewek yang sexy dan sensual. Maukah kau jadi pacarku?” kataku sambil memandangnya serius.
“Tentu Say,” jawabnya sambil mencium bibirku.
Oh god, pada akhirnya kudapatkan juga cewek ini. Cewek cakep impianku.
“Mulai saat ini kamu nggak perlu melaksanakan masturbasi dan ngebayangin tengah bersetubuh denganku, Mel. Mulai saat ini kami akan bersetubuh sungguhan.”kataku sambil merasa merenggangkan ke dua pahanya.
Tetapi bersama dengan cepat doi merapatkan pahanya ulang dan menggelengkan kepalanya.
“Kenapa Mel? Ayo kami lakukan. Ini sebagai perwujudan cinta kami Mel.” rayuku sambil meremas remas payudaranya.
“Bukannya aku nggak senang Son, namun aku masih perawan. Aku belum dulu terkait seks. Aku cemas sakit,” kata doi sambil memelukku dan berikan aku ciuman di pipi.
“Tenang Mel, sakitnya cuma sebentar dan sekali ini aja kok. Untuk sesudah itu udah nggak sakit lagi. Aku akan melakukannya bersama dengan hati hati,” kataku bersama dengan penuh kasih sayang.
“Kamu janji ya?” kata doi sambil memandangku serius.
“Tentu Mel. I love you honey,” kataku sambil meregangkan pahanya.
Tampaknya vaginanya Melly masih utuh. Berarti dia masih perawan. Oh god, apa yang perlu kulakukan. Haruskah kuperawani dia. Aku sebetulnya nggak tega, namun dikarenakan udah nggak kuat nahan nafsu, langsung saja kugosok gosok vaginanya bersama dengan jariku.
“Ahh.. Ohh, achh.. Sonn.. Ahh.. Ohh.. Yes.. Kamu.. Na.. Kkal.. Ahh.. Ohh..
Yes.. Oh.. Yes.. A.. Yo.. Mas.. Suk.. Kin.. Dong” kata doi sambil mengeliat geliat dikarenakan nikmat
bercampur geli.
Jujur aja, aku melaksanakan itu untuk mengetahui dimana lubang vaginanya. Karena baru kali ini aku bersetubuh. Aku nggak mengetahui perlu dimasukkan kemana. Tanpa kusengaja jari tengah tanganku masuk secara tak sengaja kesebuah lubang didaerah vaginanya. Mungkin inilah lubangnya. Karena kala jariku masuk ke sini, Melly semakin keenakan dan ngomong.
“A.. Yo.. Yach.. Situ.. Si. Tu.. Masukin kesitu..” kata Melly sambil memejamkan mata erat sekali.
“Ok, lets do it,” pikirku.
Segera kulepas celanaku dan penisku pun langsung menyembul keluar. Tampaknya penisku udah terlampau lama ‘on’ nya. Jadi ukurannya saat ini udah terlampau gede. Segera saja kuregangkan kakinya dan Mellypun cuma memejamkan mata menunggu kenikmatan yang akan menimpanya. Lalu kumasukkan penisku ke vaginanya yang udah berlendir dikarenakan dia tadi melaksanakan masturbasi. Dari dalam vaginanya tercium bau harum yang khas. Tampaknya harapanku untuk memasukkan penisku ke dalam vaginanya tidak berhasil dan doi pun menjerit keras banget.
“Arrgghh, sakit.. sakit.. Hati hati..” teriak doi.
Akupun jadi bingung. Aku cemas seluruh cewek yang di luar masuk kemari dan menemukanku tengah bersetubuh bersama dengan Melly, mampu kritis nih. Maka itu langsung kuhentikan mendorong penisku ke dalam vaginanya Melly dan merasa mencium bibirnya sambil mempermainkan lidahnya bersama dengan lidahku. Diapun tampaknya terlampau bahagia bersama dengan permainan lidahku. Secara perlahan lahan dia ikut merespon permainan lidahku. Setelah dia merasa tenang. Segera kusambar baju renangnya dan meyuruhnya untuk menggigitnya untuk mencegah sakit.
“Mel, kamu jika sakit, gigit ini yach,” kataku sambil memasukkan bagian tali dari baju renangnya ke mulutnya.
Segera saja kudorong pelan pelan. Dan Mellypun semakin keras menggigit pakaiannya sambil menggeleng gelengkan kepalanya bersama dengan lemah. Aku mengetahui dia merasakan sakit yang terlampau terlampau dikarenakan vaginanya sebetulnya terlampau sempit dan nikmat. Aku hingga memejamkan mata untuk lebih menikmati kerapatan dan kehangatan vaginanya. Setelah ¾ bagian penisku masuk aku merasakan suatu susunan yang agak sukar ditembus. Tapi aku nggak senang sukar sukar mikirin langkah untuk nembusnya. Khan Melly udah nggak akan teriak lagi.
Aku pun langsung memundurkan penisku sedikit dan menghunjamkannya ke dalam vaginanya. Akhirnya berhasil juga kurobek selaput daranya dan ohh.. Vaginanya nikmat sekali. Benar-benar vagian perawan. Benar-benar mencengkeram dan sempit dan juga lembut. Segera saja kumaju mundurkan penisku di dalam vaginanya dan baju yang digigit oleh Melly kulepaskan. Dan sejak baju yang digigitnya aku lepaskan, dia udah nggak menjerit jerit lagi. Dia justru mendesah desah kenikmatan sambil memejamkan matanya.
“Ohh.. Ahh.. Ah.. Ah.. Ahh.. Ahh.. Ah.. Ahh.. Ohh.. Yess.. Ahh.. Ach.. Achh.. Ahh,” doi mendesah desah bersama dengan tubuh yang udah merasa memanas dan berkeringat.
Sementara aku pun tak senang menyia nyiakan kesempatan ini. Karena baru saat ini aku melaksanakan seks dan rasanya, terlampau ueenak sekali. Lebih sedap daripada kami onani sendiri. Aku pun merasa menciuminya sambil meremas remas ke dua payudaranya yang berukuran lumayan. Sementara itu penisku senantiasa saja muncul masuk menjelajahi vagina Melly yang masih sempit. Aku pun merasa memeluknya bersama dengan erat sambil kuelus elus punngungnya yang mulus itu. Setelah sebagian menit, tiba tiba kurasakan aku udah nggak mampu mencegah muatan penisku lagi.
Langsung aja kupercepat genjotanku di dalam vagina Melly dan Mellypun merasa mendesah desah nikmat sambil mengelus ngelus pungungku dan menciumi leherku sambil bilang I love you berkali kali. Aku udah nggak ngerti berapa kali dia ngomong begitu. Yang mengetahui suaranya terlampau menggairahkan.. Dengan suara suara itu aku jadi bersemangat dalam menggenjotnya. Tapi tak lama kemudian tubuh Melly tiba tiba saja mengejang. Tubuh yang indah dan menggairahkan itu mengejang ngejang.
Dan Melly merasa memelukku erat sambil memejamkan mata yang terlampau erat. Tampaknya dia tengah mengalami orgasme.
“Mmff.. Mmff.. Acchh.. Achh.. Mmff,” kata kata itu muncul dari mulutnya bersama dengan suara yang nyaris tak terdengar.
benar-benar menggairahkan suaranya terhadap kala itu. Dalam vaginanya kurasakan muncul cairan yang hangat. Cairan itu terlampau menyebabkan vaginanya jadi semakin becek. Akupun jadi impuls untuk memompanya. Setelah sebagian menit, aku langsung memeluk tubuhnya bersama dengan erat dan kusemprotkan spermaku kedasar vaginanya. Aku merasa bahagia banget kala itu. Bayangkan udah mampu anaknya mampu pula perawannya. Benra benar beruntung aku.
Setelah aku menyemprotkan seluruh spermaku ke dalam vaginanya Melly. Segera kukecup bibirnya dan kumainkan lidahku didalamnya dan Mellynya meresponnya bersama dengan tenaga yang terlampau lemah sekali. Tampaknya dia terlampau udah kecapaian. Energinya terkuras sesudah bersetubuh denganku tadi. Lima menit kemudian ketika dia udah sadar, langsung kuremas remas payudaranya dan kugigit gigit kecil puting payudaranya yang berwarna merah muda. Sementara itu dia cuma mendesah desah saja dipelukanku.
Akupun mengajaknya berenang dan kukenalkan dia kepada rekan temanku. Mereka seluruh terperangah lihat kecantikan Melly. Setelah itu kamipun pulang ke tempat tinggal kami masing masing dan sejak itu aku jadi kerap kerumahnya Melly untuk melaksanakan seks dengannya dan untuk senantiasa mampu berjumpa bersama dengan dia, daerah lesku aku alihkan ke GO Jimerto. Tentunya sesudah mampu surat keterangan dari GO Sidosermo.