Gadis Rumahan Yang Penuh Gairah Seks

kenangan.xyz – Gairah Seks Anak Rumahan. Namaku Dessy, 23 tahun. Aku sekarang tinggal di Jakarta. Banyak orang mengatakan bahwa saya benar-benar cantik, meskipun saya tak mulai demikian. Aku dilahirkan di satu keluarga yang biasa saja.
Ayah dan ibuku bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Aku membawa 2 orang kakak laki-laki. Yoga, 29 tahun, dan Okky, 25 tahun. Keduanya belum menikah. Yoga bekerja sebagai montir mobil, Okky bekerja serabutan. Dan saya sendiri hingga saat ini belum bekerja sesudah tamat kuliah D3.
Aku tetap di rumah membantu ibu dalam urusan rumah tangga. Aku jarang keluar. Sampai saat ini saya belum membawa kekasih gara-gara ada suatu perihal yang bakal saya ceritakan sekarang ini. Keluargaku tidak ada kasus dalam perihal ekonomi. Ekonomi kami cukup meskipun tidak dapat lebih. Hanya saja ada satu perihal yang benar-benar membebani perasaanku saat ini. Kurang lebih 5 bulan yang lantas awal berasal dari beban perasaanku ini dimulai..
Waktu itu, 5 April 2017 pagi hari, ayah dan ibu dan juga Yoga sudah pergi kerja. Hanya Okky dan saya yang ada di rumah. Okky masih tiduran di kamarnya meskipun sudah bangun. Aku sendiri tengah menyapu di tengah rumah. Kulihat Okky bangkit berasal dari ranjangnya dan segera keluar berasal dari kamar.
“Masih ada makanan, tidak?” tanya sambil lewat.
Tak kusangka tangan Okky tiba-tiba meremas pantatku berasal dari samping sambil lewat.
“Ihh.. Kamu ngapain sih!” saya membentak.
Poker terbaik dan terpercaya gudangpoker.net
Okky hanya tersenyum dan segera ke kamar mandi. Aku pikir Okky hanya iseng menggoda aku. Tapi disaat Okky sudah selesai berasal dari kamar mandi, tanpa sepengetahuanku tiba-tiba Okky memelukku berasal dari belakang.
“Hei! Lepaskan aku!” saya berteriak sambil meronta.
Tapi Okky tambah sengaja meremas buah dadaku dan menciumi leher dan tengkuk aku. Aku tetap meronta, namun pelukan Okky semakin kuat.
“Diamlah, Des.. Sebentar saja,” bisik Okky di telingaku sambil tangannya tetap meremas buah dadaku.
Entah kenapa saya menjadi lemah meronta. Malah saya rasakan ada perasaan aneh yang menjalari tubuhku. Antara sudi dan tidak, saya biarkan tangan Okky meremas buah dadaku. Bahkan disaat Okky menyingkap dasterku dan tangannya masuk ke celana dalamku, saya biarkan tangannya meraba dan menelusuri belahan memekku.
“Mmhh…” saya mendesah bersama dengan mata terpejam.
“Ke kamar, yuk?” bisik Okky tak lama kemudian.
Aku hanya dapat mengangguk. Okky lantas menarik tanganku ke kamarnya. Di dalam kamar, Okky bersama dengan terburu-buru melewatkan semua busana yang menempel di tubuhku. Nafasnya terdengar cepat. Aku diam saja diperlakukan demikianlah oleh kakakku.
Entah kenapa gairahku bangkit diperlakukan demikian.. Nafsuku semakin terangsang lagi disaat kulihat Okky melewatkan semua pakaiannya dan keluar kontolnya yang cukup besar dipenuhi bulu lebat berdiri bersama dengan tegak.
Okky menghampiri, lantas mengecup bibirku. Aku segera membalas ciumannya bersama dengan hangat. Tangan Okky lagi bermain dan meremas buah dadaku. Kontolnya sesekali menyentuh memekku supaya sebabkan darahku tetap berdesir.
Poker online terpercaya gudangpoker.net
“Ohh.. Ohh…” desahku disaat jari tangan Okky menyentuh memek dan menggosok-gosok belahan memekku. Aku sendiri segera menggenggam kontol Okky dan meremasnya pelan.
“Mmhh…” desah Okky sambil mobilisasi pinggulnya.
“Isepin kontol aku, Des…” pinta Okky berbisik.
“Tidak sudi ah, jijik…” kataku sambil tetap mengocok kontol Okky.
“Ya sudah, masukkin segera saja,” kata Okky sambil menarik tubuhku ke atas ranjang.
Tak lama tubuh Okky segera menindih tubuhku. Diarahkan kontolnya ke memekku lantas didesakannya pelan-pelan.
“Aww! Pelan dong, Ky…” jeritku pelan.
“Susah masuk nih…” kata Okky sambil tetap berusaha memasukkan kontolnya ke memekku.
“Aku masih perawan, Ky…” bisikku.
Okky tak menjawab. Dia tetap berusaha menyetubuhiku.
“Bantuin dong…” bisik Okky.
Akupun segera menggenggam kontol Okky. Aku arahkan kepala kontolnya ke lubang memekku.
“Tekan pelan-pelan, Ky…” bisikku.
Okky mulai mendesakkan kontolnya pelan.
“Aww.. Terus tekan pelan-pelan.. Aww…” kataku sambil agak meringis mencegah perih disaat kontol Okky mulai masuk ke memekku.
“Pelan, Ky.. Pelan.. Aww.. Aww.. Mmhh.. Ohh.. Terus, Ky…” bisikku lirih disaat kontol Okyy sudah mulai keluar masuk memekku.
Okky tetap memompa kontolnya mulai cepat.
“Ohh…” desah Okky disela-sela gerakannya menyetubuhi aku.
“Kenapa anda jalankan perihal ini?” tanyaku sambil memeluk Okky.
“Karena saya sayang kamu, puas kamu…” jawab Okky sambil menatap mataku.
Aku diam. Tak mulai air mataku mengalir ke pipi..
“Kenapa anda menangis?” tanya Okky sambil menghentikan gerakannya.
Aku diam sesaat. Mataku terpejam.
“Karena.. Sudahlah…” kataku sambil tersenyum.
Ada rasa tak menentu saat itu. Antara rasa sedih gara-gara diperawani kakak kandung sendiri, dan termasuk gairah seks-ku yang benar-benar tinggi untuk disalurkan, dan entah perasaan lebih-lebih saat itu yang ada di hatiku. Aku lumat bibir Okky sambil mobilisasi pinggulku. Okkypun segera membalas ciumanku sambil melanjutkan menggerakan kontolnya keluar masuk memekku.
Lama kelamaan perasaan tak menentu yang sempat hinggap di hatiku mulai menghilang, terganti oleh rasa sayang terhadap kakakku dan rasa nikmat yang benar-benar tak terhingga. Tak lama saya rasakan Okky mulai menyetubuhiku semakin cepat. Dengan mata terpejam didesakkannya kontolnya dalam-dalam ke memekku.
“Ohh.. Aku sudi keluar, Des…” kata Okky.
“Jangan keluarkan di dalam, Ky…” pintaku sambil menggerakan pinggulku semakin cepat mengimbangi gerakan Okky.
Tak lama Okky segera mencabut kontolnya berasal dari memekku cepat-cepat. Lalu, crott! Crott! Crott! Air mani Okky menyembur banyak di atas perutku. Okky lantas bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Diusap dan diremasnya buah dadaku. Akupun segera memegang dan menggenggam kontol Okky yang sudah mulai lemas.
“Aku sayang kamu…” kata Okky sambil mencium kening dan mengecup bibirku.
Aku tersenyum.. Begitulah, sejak saat itu kami tetap bersetubuh tiap tiap ada kesempatan. Aku benar-benar nikmati persetubuhan kami. Kedekatan dan keromantisan pertalian kami semakin hari semakin kuat. Seringkali kami saling raba, saling remas bila tengah nonton televisi meskipun saat itu semua keluarga tengah kumpul. Aku nikmati itu tiap tiap malam. Antara takut jika ketahuan dan rasa romantis dan juga nikmat, semua saya jalankan bersama dengan puas hati.
Rasa sayang yang benar-benar besar dapat saya rasakan berasal dari Okky. Apapun yang saya mau, atau apapun kasus yang saya hadapi, bakal tetap dipecahkan dan di lewati bersama dengan Okky. Kenikmatan dalam persetubuhan bersama dengan Okky sudah membawa saya ke kondisi yang serba indah.
Dengan Okky pula saya dapat merasakan bagaimana nikmatnya jalankan oral seks. Bagaimana rasanya di jilat memek hingga orgasme, bagaimana rasanya menjilat dan menghisap kontol hingga air mani Okky tumpah di dalam mulutku dan menelannya.
Untuk sebagian bulan kami nikmati “kegilaan” dalam pertalian asmara saudara sekandung. Entah sudah berapa banyak tempat yang kapai gunakan untuk melampiaskan rasa sayang dan gairah dalam bentuk persetubuhan.
Sudah banyak penginapan dan hotel yang kami singgahi untuk dapat memacu desah dan birahi untuk menggapai kenikmatan. Entah sudah berapa puluh kali saya menghisap kontol dan menelan air mani Okky di dalam bioskop. Aku jalankan semua itu bersama dengan perasaan bebas tanpa beban. Aku nikmati semua permainan yang kami lakukan.
Tapi ada satu perihal yang mulai membebani hatiku saat ini. Aku mulai mulai berdosa atas hubunganku bersama dengan kakak kandungku. Pernah saya bilang kepada Okky untuk menghentikan pertalian ini, dan mengatakan bahwa saya menginginkan membina pertalian bersama dengan orang lain. Okky marah besar karenanya. Dia mengatakan bahwa dia benar-benar sayang aku, dan tidak ada satu orang lelakipun yang boleh menyentuh aku.
Bahkan dulu ada sebagian laki laki yang main ke rumah untuk menemui aku, tidak dulu lagi datang datang gara-gara Okky tetap turut nimbrung disaat saya menemui mereka. Okky tetap bersama dengan ketus menimpali tiap tiap ucapan mereka bersama dengan ucapan yang menyindir dan menghina.
Hal lain adalah, saya tidak dapat menampik permintaan Okky untuk menyetubuhiku. Dan jujur saja jika saya termasuk benar-benar nikmati cumbuan dia gara-gara dapat mencukupi kebutuhanku untuk menyalurkan libido aku. Sekarang saya bingung mesti bagaimana. Aku menginginkan hidup normal dalam membina pertalian asmara dan menginginkan normal dalam menyalurkan kebutuhan seks aku, namun tidak sudi menyakiti hati kakakku gara-gara saya benar-benar sayang dia.