Goyangan Vira Yang Membuat Ketagihan

kenangan.xyz – Sudah lama aku ngefans berat bersama dengan Vira Yuniar ketika aku secara tidak sengaja bertemu dengannya disebuah mall Taman Anggrek Kedoya Jakarta, perkenalan tidak sengaja itu membawaku yang pada akhirnya wajib mencukupi hasrat seks Vira Yuniar yang ternyata justru ngebet ketika habis aku memberikan kenikmatan surgawi itu. Aku sendiri tidak sengaja berteman dengannya di Gramedia Taman Anggrek ketika kedua anaknya secara tak sengaja bertanya padaku soal buku buku pelajaran, namun Vira Yuniar sendiri lepas mengamati anaknya gara-gara sibuk terhubung buka buku. Ketika anaknya kuberikan penjelasan bersama dengan cara aku berjongkok, bukan bersama dengan cara berdiri sehingga anak Vira Yuniar itu senang. Kuterangkan soal buku buku itu bersama dengan cara bahasa yang ringan dicerna, bahkan itu buku komputer untuk anak anak, aku tak jelas ketika mengatakan kepada anaknya Vira Yuniar sudah berada di belakangku bersama dengan tersenyum, aku sendiri tidak jelas kalo ucapanku yang hingga bersimpuh itu mengakibatkan Vira Yuniar menjadi kagum dan geleng geleng, maklum aku biasa bikin anak melalui artis yang selama ini aku gauli, entah sudah berapa anak aku tidak menghitung, spermaku yang ditampung menjadi anak atau tidak sudah bukan menjadi urusanku lagi.
Vira Yuniar selamanya melewatkan aku menerangkan semua itu, sang anak pun sangat senang, sehingga aku menjadi terkejut ketika sang anak mendongak dan berkata terhadap Vira Yuniar di belakang.
“Ini Ma .. Oom pinter banget soal komputer .. aku suka Ma “ kata anak Vira Yuniar bersama dengan senang. Aku menjadi terkejut selanjutnya memalingkan mukaku ke ke belakang.
“Terima kasih Mas .. anak aku mengambil pas kamu “ kata Vira Yuniar dengsn sopan, wow .. luar biasa body Vira Yuniar ini, aku suka bersama dengan bentuk bodynya yang proposional itu, buah dadanya besar, badannya sungguh berisi dan sangat montok. Aku terkesiap, gara-gara beberapa hari yang selanjutnya temanku yang artis barusan ketemu bersama dengan Vira Yuniar bertanya soal dunia perblogin, dia jadi menyarakan Vira Yuniar bertanya padaku melalui email. Apalagi buku yang kupegang tentang pembuatan website, sehingga itu menjadi daya tarik bagi Vira Yuniar, aku selamanya bersimpuh itu mengakibatkan Vira Yuniar makin lama bersimpati, bahkan anak satunya juga bertanya bertanya padaku soal buku.
“Oom pinter komputer ya ?”
“Nggak dik .. cuma Oom suka belajar saja .. tiap hari Oom baca buku dan belajar .. “
“Wah hebat ya Ma .. sudah besar selamanya belajar, aku pengin layaknya itu Ma “ kata si kecil bersama dengan ceria dan kemudian menyalami.
Aku kemudian berdiri dan berteman dengannya
“Burhan .. biasa dipanggil Han “
“Haaaaaaaah “ Vira Yuniar menjadi terkejut
“Kamu Burhan ? kenal sama cewek yang dulu temannya mantan suamiku yang masih kuliah sastar di UI ?” bertanya Vira Yuniar bersama dengan terkejut sambil menyebut nama
“Mbak Vira khan ini ? “ tanyaku kikuk gara-gara di hadapanku adalah artis yang matang di dalam dunianya.
“Iya .. duh .. justru itu temanku menyarankan aku bertanya padamu Mas .. tetapi nggak sempat .. “
“Oh yaa ? dia belum kontak sama aku .. maklum aku akhir akhir ini sibuk .. padahal aku barusan pulang dari singapore sehari urusan sebuah product hardware ..” kataku diplomatis untuk menaikan gengsi kendati ke singapore sesungguhnya urusannya asli untuk launching product hardware komputer atas undangan orang di dalam vendor ternama di bidang komputer.
“Duh .. aku ketemu ahli komputer … pinter juga kamu ngajarin anak anakku .. umumnya mereka nggak suka sama orang yang belum kenal .. “ kata Vira Yuniar bersama dengan menyalami aku. Vira Yuniar berharap no teleponku dan kita pun saling bertukar nomer. Kami sempat ngobrol ngobrol di toko buku itu, bahkan aku kembali bersimpuh dan bermain bersama dengan anak anak Vira Yuniar, mereka tak segan segan kupeluk dan Vira Yuniar menjadi senang.
Aku pun pada akhirnya wajib berpisah bersama dengan artis pujaanku itu, anak anaknya pun terasa keberatan aku pergi, tetapi sesungguhnya aku wajib pulang gara-gara letih, sepulang dari Singapore aku cuma sebentar ke kantor konsisten ke gramedia, tak henti hentinya sang anak minta aku mampir ke rumahnya.
Selepas pertemuan itu aku sendiri nekad mampir ke rumahnya, itupun juga gara-gara kebetulan aku melalui rumahnya. Janda beranak dua ini menyambutku bersama dengan sumringah beserta anak anaknya, bahkan saking ngebetnya sang anak hingga menarik narik tanganku ke komputer yang masih hidup itu. Aku pun diminta mengajarinya. Dengan sabar aku mengajari anaknya.
“Anak anakku manja ya sama kamu .. hihihihi .. jarang mereka bersikap begitu .. “ kata Vira Yuniar bersama dengan tersenyum. Sejam kemudian aku pun minta berhenti gara-gara capek, aku relaks di kursi sofa itu, padahal hari sudah makin lama menggelap ketika aku diajak makan malam, tak lama sesudah makan itu anak anak terhadap tidur gara-gara kecapekan, tinggal kini aku dan Vira Yuniar yang berembug soal Vira Yuniar jelas tentang dunia internet.
Kami duduk saling bersebarangan di meja makan itu, laptop kita berlawanan, aku sering menjadi tidak konsen bersama dengan kecantikan Vira Yuniar sehingga aku menjadi tidak benar tingkah, kendati Vira Yuniar sering beri tambahan aku pujian gara-gara aku gegas di dalam menyelesaikan permasalahan internet dan komputer.
“Kamu pinter Han .. dulu sekolah di mana ?” bertanya Vira Yuniar bersama dengan tersenyum dan menyelidik
vira-yuniar“Ya belajar sendiri aja Mbak Vira .. tetapi ya ditekuni hingga dapat .. ada tahapan yang wajib dilalui, nggak dapat asal-asalan .. satu pelajari hingga dapat baru berubah ke lain hati ..” kataku disambut tawa Vira Yuniar. Rambutnya yang panjang itu disibakkan gara-gara berada di depan dadanya, aku hingga terpukau bersama dengan kecantikan janda beranak dua itu, hingga aku memandangnya bersama dengan tersenyum sambil geleng geleng
“Mbak Vira cantik sekali “ pujiku yang disambut senyum malu Vira Yuniar.
“Ah aku biasa saja Han .. “ tolak Vira Yuniar bersama dengan tersenyum, naluri seksnya seolah olah muncul, Vira Yuniar memancing bersama dengan nakal
“Kamu sudah punyai pacar ? juga sering gituan ?” bertanya Vira Yuniar bersama dengan selidik, kuperhatikan jari jari tangannya mengepal di ketika ditaruh di meja. Pertanda wanita ini sudah lama tidak digauli, aku menahan diri sehingga tidak over acting dan pura pura terperengah
“Nggak aaaaaaah “ kataku yang ketika menjawab mulutku aku makanan sendkit itu aku pura pura kesedak, hingga Vira Yuniar berdiri dan menahan pundakku di samping
“Hati hati Haan .. makan jangan sambil ngomong “ Vira Yuniar menasehati aku. Aku pura pura kesakitan, kutenggak air minum di depanku, tanganku hingga menyenggol buah dadanya mengakibatkan Vira Yuniar menjadi berdesir tak karuan, tetapi Vira Yuniar tidak protes, masih memegang lenganku, kuelus elus tangan Vira Yuniar yang halus dan lembut itu, kutatap bersama dengan memalingkan mukaku bertatapan bersama dengan Vira Yuniar, Vira Yuniar menunduk malu tetapi selamanya memegang lenganku bersama dengan erat seolah berat melepaskan, kutarik tangannya sedikit keras, kakiku tersandung kaki Vira Yuniar sehingga kontan Vira Yuniar langsung berada dipangkuan
“Haaaaaan .. pleaseeeeeee “ Vira Yuniar seolah olah kaget dan keempukan pantatnya berada di pangkuanku, kurasakan penisku yang ngaceng itu memperoleh timpaan yang empuk dan sekal, aku melingkarkan tanganku memeluk pinggangnya, Vira Yuniar menjadi tidak tenang, tubuhnya terasa gemetaran gara-gara kawatir apa yang bakal terjadi.
“Mbak Vira cantik “ pujiku bersama dengan selamanya mengelus elus lengan Vira Yuniar dan kucium rambutnya ya wangi itu, jemari tangan Vira Yuniar meremas kuat celana panjangku, menahan libidonya tak tersalurkan.
“Mbak .. aku pengin Mbak Vira .. “ kataku bersama dengan membisik pelan
“Jangan Haaan .. jangaan yaa .. nggak baaaik “ sahut Vira Yuniar bersama dengan nada yang berat untuk menahan nafsu seksnya, nafasnya memburu bersama dengan cepat tidak tahan bakal godaan nafsu yang selama ini mengekangnya
“Mbak .. Mbak Vira cantik .. Mbak Vira jangan bohongi nurani .. Mbak Vira perlu belaian Laki-laki bukan ?” pancing bersama dengan terasa nakal menaikan gaun roknya itu, rambut yang wangi aku cium, gilanya Vira Yuniar tidak berontak dari pangkuanku. Aku makin lama memperoleh angin, Vira Yuniar makin lama tidak tenang dan terasa rileks dan menyenderkan punggungnya di dadaku
“Mari Mbak .. aku bakal mengisi kesepian Mbak Vira .. “ kataku bersama dengan mendorong kepala sebelah kiri Vira Yuniar dan bertatapan denganku, Vira Yuniar memandangku bersama dengan tegang dan matanya sayu pelan pelan menutup, bibirnya terbuka pelan pelan, kumajukan bibirku dan kupagut bersama dengan pelan pelan, Vira Yuniar nikmati pagutan itu, kita berpagutan bersama dengan berpangkuan kembali aku memeluk pinggangnya bersama dengan kedua tanganku, tangan kananku selamanya mengelus pahanya yang sangat mulus itu, gelora birahinya meningkat cepat, dadanya membusung lebih besar pertanda birahinya sudah berada di ubun ubun, kita berdua berpagutan hingga kita kemudian saling menghembuskan nafas
“Ssssssssh ssssssssshhh ..hhhh “ desis Vira Yuniar merasakan nafas yang barusan tertahan gara-gara kita berpagutan bersama dengan lama dan mesra, matanya menatapku lagi
“Haaaaan .. “ sapa Vira Yuniar bersama dengan nada lirih dan kecil
“Ya Mbaaak “ jawabku bersama dengan kembali mengelus elus rambutnya yang panjang itu, matanya terpejam dan bibir tergigit bersama dengan kuat, kemudian terhubung lagi, kusambar bibir itu dan kuajak kembali berpagutan.
“Oooh Haaaaaaaan “ tahan Vira Yuniar ketika aku melumat bibirnya bersama dengan rakus, tetapi tak lama kemudian kembali melawan lumatanku, tanganku naik dan meremas buah dadanya yang membusung padat itu, Vira Yuniar konsisten melumat bibirku, tangannya naik dan memeluk kepalaku, kita saling berlumatan bersama dengan kupangku Vira Yuniar itu, kita saling nikmati pagutan dan lumatan itu, Vira Yuniar hingga megap megap menahan lumatanku.
“Kita kita ke kamar Mbaak ., biar lebih indah .. ijinkan aku mengisi sisi ranjangmu yang sepi “ bujukku bersama dengan meremas buah dadanya itu, Vira Yuniar kemudian berbalik badan bersama dengan mendudukiku. Kedua tangannya ditopangkan ke pundakku dan tersenyum padaku, senyum manisnya diberikan padaku
“Kamu percaya ?” bertanya Vira Yuniar bersama dengan menatapku, aku mengangguk bersama dengan pelan. Vira Yuniar kemudian langsung menyerbu bibirku rakus, melumat bibirku. Tanganku dicekal dan diarahkan ke buah dadanya sehingga aku kembali meremasnya, kuremas buah dada Vira Yuniar dan kita berlumatan bersama dengan penuh rakus dan nafsu.
“Ssssssssssh ssssssshhh ssssssshhh .. Haan .. sayaang .. ke kamar yuk .. aku aaakuu sudah nggak tahaan .. sudah lama aku nggak gituan “ ajak Vira Yuniar bersama dengan menunduk gara-gara gelombang birahi itu menyerang ke lubuk hatinya yang selama ini kering belaian lelaki.
“Aku malu Han “ jawab Vira Yuniar ketika dagunya aku naikan bersama dengan tanganku, tetapi tangan kiriku selamanya memegang bongkahan dadanya yang besar itu. Aku kemudian mendorong pinggangnya sehingga Vira Yuniar tidak berada di pangkuanku setengaj berdiri tertahan meja di belakangnya yang aku dorong bersama dengan kakiku, aku langsung menahan ke ketiaknya, kemudian tangan kananku menahan ke belakang lututnya, kuangkat sambil berdiri dan kini Vira Yuniar di dalam pondongan
“Oo Haaan .. senang di bawa kemana aku, sayaaaang “ lonjak Vira Yuniar bersama dengan merangkulkan tangan kirinya ke belakang kepalaku, tangannya kanannya membelai belai pipiku
“Kamu ganteng Han .. “ ujar Vira Yuniar tersipu malu dan kupagut kembali bibirnya yang seksi dan berlipstik itu, Vira Yuniar nikmati pagutanku bersama dengan mesra
“Bawa aku ke kamar, sayaang .. “ ajak Vira Yuniar tidak tahan lagi, lahan keringnya minta disirami bersama dengan spermaku sehingga kembali subur
“Kamarmu di mana Mbak Vira “ tanyaku lirih bersama dengan hendak terjadi memondong Vira Yuniar.
“Di belakang itu sayaang “ kata Vira Yuniar bersama dengan memelukku lebih erat, akupun kemudian membawa wanita yang haus pelampiasan birahi ini ke arah kamar yang ditunjuk Vira Yuniar. Kubawa kamar itu ganggangnya bersama dengan kakiku.
Sesampai ke kamar kuturunkan tubuh seksi nan montok itu ke ranjang, aku langsung ditarik pundakku, aku kembali bercumbuan bersama dengan Vira Yuniar yang bersama dengan rakus melumat bibirku, tangannya menyelinap ke bawa dan meremas batangku, Vira Yuniar hingga mendelik bersama dengan mata membesar
“Haaaaaaan uuuuuuuuuh .. sssshh .. punyamu besar sekal, sayaang .. ooh .. besaar iih .. gimana ya rasanyaaaa “ lenguh Vira Yuniar bersama dengan tersenyum manja.
“Mau pengin memandang Mbak Vira, sayaang “ pancingku yang dijawab jawilan tangan Vira Yuniar di pipiku
vira yuniar“Kamu nakal, sayaang .. Laki-laki ternakal .. suka to the point ..tapi aku suka sayaang .. sudah lama kuinginkan ini .. aku sudah jelas tentang kamu.. aku baca diirimu di blogmuu .. “ aku Vira Yuniar bersama dengan masih memegang penisku.
“Aku pengin melihatmu polos Mbak Vira, sayaang “ kataku bersama dengan menarik badanku, melewatkan kancing bajuku, Vira Yuniar menunjang aku terhubung bajuku, kemudian menarik kaos dalamku, kini aku bertelanjang dada, tangan Vira Yuniar kembali meremas batangku, bersama dengan cepat kaitan celanaku di buka, Vira Yuniar tidak tahan kembali memandang batangku sebesar berapa, ketika menarik celanaku itu langsung bersama dengan celdamku, Vira Yuniar hingga tersenyum lebar dan kemudian tertawa nakal
“Besar sekali Haaan .. ck ck ck ck “ puji Vira Yuniar bersama dengan menatapku mesra
“Gantian aku pengin memandang Mbak Viraaaa .. “ kataku bersama dengan menahan tangan Vira Yuniar yang memegang batangku itu, Vira Yuniar kemudian tersenyum, terhubung rok terusan itu dan dibuang ke samping, aku hingga berdegup kencang memandang Vira Yuniar tanpa baju itu, buah dadanya benar benar montok dan besar, kemudian bersama dengan bersimpuh itu aku langsung menarik celana dalamnya
“Woow .. nggak sabaran ya sayaaaaaaaang “ rajuk Vira Yuniar bersama dengan terhubung kaitan branya, ketika cup bra lepas, bongkahan kenyal nan montok itu menjadi tatapan mataku yang nakal. Vira Yuniar kemudian rebahan
“Tunggu apalagi, sayaaang .. langsung puaskan aku .. jangan diam saja, sayaaang .. aku menunggumu sayaang .. langsung sayaang pleasee .. tindih aku “ tarik Vira Yuniar bersama dengan gemas dan kita saling bergulat gaya bebas bersama dengan saling bercumbu, tanganku makin lama nakal meremas buah dadanya
“Haaaaaaan sssssssssh .. sayaaaaaaaaaang .. remeesaaamuu “ erang Vira Yuniar bersama dengan menggelinjang merasakan remasanku, jadi menjepit pahanya, vaginanya digesek gesekan ke penisku itu.
“Nggak tahan ya ?” godaku yang disambut bersama dengan pelukan Vira Yuniar dan Vira Yuniar menggulingkan aku, kemudian mendudukiku. Luar biasa indahnya wanita janda ini, kulitnya mulus, rambutnya panjang dan buah dadanya besar, vaginanya basah tidak tahan rangsangan birahi.
“Aku bakal selamanya mengisi malammu yang sepi, Mbak Vira sayaang “ rajukku yang dijawab bersama dengan tawa Vira Yuniar kemudian memegang batangku dan dikocoknya pelan.
“Ya Haaan .. “ jawab Vira Yuniar bersama dengan pelan. Kemudian kepalanya menggeleng dan tersenyum
“Besar sekali penismu, sayaang .. “ puji Vira Yuniar kembali, tetapi kemudian jadi menindihku dan mengajak saling melumat, kita berlumatan kembali bersama dengan rakus, buah dadanya ditekankan ke dadaku, kurasakan sentuhan punting susunya itu, aku makin lama tenggelam di dalam lautan birahi bersama dengan Vira Yuniar ini. Kuyakini malam ini bakal menjadi malam panjang bagiku dan Vira Yuniar yang mengerang, melenguh dan merintih dan juga mendesah desah memperoleh kepuasan birahi.
vyVira Yuniar tersenyum bersama dengan menatap terhadap besarnya batang penisku itu, matanya melirik padaku, kubalas lirikan itu hingga mengakibatkan Vira Yuniar menjadi makin lama tersipu, Vira Yuniar kemudian menarik tubuhnya dan selonjoran sambil tengkurap di depan selakanganku, tangan memegang batangku. Aku menaikan badanku dan kuganjal bersama dengan bantal sehingga aku dapat rilek. Vira Yuniar menghembuskan nafasanya berulang ulang, sesekali menggeleng geleng bersama dengan tersenyum, kemudian bersama dengan pelan diciumnya batangku dua kali, kuelus elus kepaa Vira Yuniar yang berambut panjang itu, kusingkirkan rambut yang berada tepat di kepalanya itu. Kami masih saling lirik, bertatapan bersama dengan penuh senyum, Vira Yuniar sudah tidak tahan kembali vaginanya disetubuhi, perceraian bersama dengan Teuku Ryan dan pisah ranjangnya yang lama mengakibatkan Vira Yuniar kini tidak tahan lagi.
“Han, sayaaang “ sapa Vira Yuniar bersama dengan meremas batangku bersama dengan pelan pelan
“Ya Mbak Viraaa “ balasku bersama dengan mesra
“Kamu orangnya romantis .. sayaang .. aku suka “ sahut Vira Yuniar bersama dengan gemas dan menghimpit ke penisku, tangannya seolah olah tak senang lepas dari batangku
“Aku milikmu sekarang, sayaang . sudah lama aku tak bercinta .. aku ngebet banget .. aku kuatir .. aku kesepiaaan .. “ ujar Vira Yuniar bersama dengan sendu, kutarik tangannya, kemudian aku memegang pinggangnya.
“Kudekap Mbak Vira sehingga tenang “ ajakku yang disambut senyum Vira Yuniar kemudian memutarkan badannya, kupeluk diatas perutnya sehingga lenganku melekat di buah dadanya bagian bawah
“Buah dadamu besar, Mbak Vira sayaang . aku sayang Mbak Viraaa, lagian Mbak Vira sangat cantik .. aku jatuh cinta padamu Mbak.. “ rayuku bersama dengan menciumi pipinya, tangan Vira Yuniar melingkar ke belakang melalui atas meremas kepalaku beri tambahan sentuhan cinta yang selama ini tak kudapatkan, selama ini aku bercinta bersama dengan cara liar dan brutal, aku pengin bercinta bersama dengan cara yang lembut, aku pengin bercinta seolah olah Vira Yuniar adalah kekasih yang kucintai, aku ngefans berat bersama dengan Vira Yuniar ini.
“Panggil saja Vira, sayaang “ balas Vira Yuniar bersama dengan memalingkan wajahnya, kita berpagutan bersama dengan mesra, Vira Yuniar menyudahi pagutan itu.
“Ndak senang Mbak Viraaa .. aku suka panggilan itu… Mbak Viraku sayaang .. kekasihku .. “
“Haan .. kita bukan sepasang kekasih .. aku sudah punyai pacar .. “ goda Vira Yuniar bersama dengan tertawa kecil
“Lupakan saja Mbak .. malam ini punya berdua .. aku bakal menyirami kebunmu yang kering itu .. kau sangat rindu bakal belaian lelaki, kau sangat kesepian Mbak .. aku bakal beri tambahan kepuasan padamu .. kau jelas khan .. penisku besar “ kataku bersama dengan nada kubuat bersama dengan lembut mengakibatkan Vira Yuniar menjadi tersanjung.
“Haaan .. kamu tukang perayu .. “ sahut Vira Yuniar bersama dengan mencubitku.
“Han .. langsung setubuhi aku ..sayaang .. aku nggak tahan .. jangan lama lama ngobrolnya sayaang … please “ rajuk Vira Yuniar bersama dengan menarik tanganku yang memeluknya.
“Kita bercumbu dulu sayaaang “ tolakku
“Please .. aku sudah nggak tahaaan .. pleasee “ desak Vira Yuniar bersama dengan menggigit bibirnya
“Sekali saja please .. sesudah itu kita jalankan apa maumu !” sambung Vira Yuniar ketika aku belum mengucapkan jawabanku. Kupandang tubuhnya yang telanjang bulat, vaginanya yang sempit itu berada di depanku mataku, kedua kakinya terhubung lebar, vaginanya basah, bersama dengan gemas Vira Yuniar langsung menarik kepalaku
“Oral vaginaku, sayaaang .. nikmati surgawiku .. sayaaang .. jalankan demi akuu .. “ tekan Vira Yuniar bersama dengan tak tahan bakal gelombang birahi itu.
“Memekmu sedap sayaaang “ kataku bersama dengan menjilati vagina Vira Yuniar itu, Vira Yuniar menyibakan rambut kemaluannya kemudian berebah bersama dengan telentang.
“Oh sayaaaaaaaaaang … uuuh sssshh ssssssssh .. jilat teruuuuuuuuus .. aaaaaaah aaaaaaaauh sayaaaaaaaang .. nikmaaaaaaat enaaaaaaaaaak .. “ Vira Yuniar mengerang dan menggelinjang bersama dengan tak karuan, tangannya meremas srei kuat kuat, ketika aku bersama dengan nakal mengerjai vaginanya itu bersama dengan lidahku, vaginanya yang sangat indah, bersama dengan rambut kemaluan yang rapi.
Tangannya meremas sprei bersama dengan kuat, matanya terpejam merasakan setiap lidahku menjilat dan bibirku melekat menyedot lubang itu
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoh .. sayaaaaaang ….. aaaaaaaaah .. kamuuuu aaaaaaaaah pintaaaaaaaar .. teruus Haan .. Burhanku sayaaaaaaang .. puasi aaakuu .. jangan lama lama .. aku tidak tahaaaaaan .. pleaseeeeeeee “ erang Vira Yuniar tak karuan itu.
Vira Yuniar menjerit jerit tak karuan merasakan oralku itu, matanya kadang pengin memandang ke vaginanya bagaimana aku mengerjai lubang itu, tanganku ditarik dan ditaruh di buah dadanya
“Remees susuku sayaang .. aku milikmuu .. puasi aaaku malam ini aaaaaaaaaaaauh Haan .. sayaaaaaaang aaaaaaaah .. kamu nakaaal .. nakaaaaaaaaal aaaaaaah “ erang Vira Yuniar tak karuan bersama dengan bergerak ke kanan dan ke kiri tidak tahan bakal oralku, daging yang berada di kanan kiri vaginanya aku lebarkan, Vira Yuniar hingga menggigit bibirnya sendiri.
“Sayaaaaaaaang .. jangan lama lamaaa .. aaku nggak tahaan .. aku pengin dimasukin penismuu “ rintih Vira Yuniar bersama dengan nada mendesis kemudian.
“Sayaang .. jangan perlakukan aku bak jaaandaa .. perlakukan aku layaknya kekasihmu sssssssshh sssssshh “ sahut Vira Yuniar tak karuan melawan kata katanya sendiri. Kutahan sebentar oralku itu hingga mmebuat Vira Yuniar menjadi gemas
“Please kenapa berhenti ?” bertanya Vira Yuniar bersama dengan kesal
“Kau menolak disebut kekasih .. kini jadi mengakui .. pembohong “ sudutku denga tersenyum
“Maafin aku sayaang .. maafin .. aku kekasihmuu .. “ kata Vira Yuniar bersama dengan kembali merebahkan diri.
Aku kembali menjilati dan menyedot vaginanya, kembali Vira Yuniar merintih dan mendesah kembali, aku suka rintihan dan desahan Vira Yuniar yang membuatku bersemangat untuk konsisten bercinta bersama dengan Vira Yuniar itu, luar biasa indah tubuhnya, bodynya benar benar sempurna kendati sudah dua anak muncul dari lubang peranakan itu.
“Sayaaaaaaaaang teruuuuuuuuuuuus ..sayaaaaaaaaaaang Oh .. kekasihku sayaaang .. aaakuu aaaaaaaaaah sssssssssssh sssssssshhh hhhh .. aaaaaaaaaaaauh “ erang Vira Yuniar bersama dengan mengangkat kepalanya kemudian menggeleng geleng bersama dengan cepat ke kanan dan ke kiri tida tahan jilatanku yang mengobok obok vaginanya.
seksi vira yuniar“Sayaaaaaaaaang aaaaaaaaaah sudaaaaah .. sudaaaaaaaah aaaaah . jangaan buah aku orgasmee “ tahan Vira Yuniar bersama dengan bangun kemudian menarik kepalaku bersama dengan paksa kemudian langsung menyumbat bibirku bersama dengan bibirnya, Vira Yuniar melumat bibirku bersama dengan rakus, kunikmati lumatan itu, kita saling bertukar air liur. Nafas Vira Yuniar hingga ngos ngosan ketika kita saling bertatapan dan kemudian Vira Yuniar memelukku.
“Aku sayang kamu “ bisik Vira Yuniar di telingaku dan menjilati beberapa kali membuatku menjadi geli
“Aku juga sayang Mbak Vira .. “ balasku tak kalah mesra. Aku kemudian mendorong tubuh Vira Yuniar dan kupandang besaran buah dadanya, kuremas bersama dengan tanganku, bibirku langsung menyusu terhadap puntingnya yang sedikit lebih besar. Vira Yuniar memeluk kepalaku, membenamkan wajahku di kedua gudukan gunung kembarnya itu, tetapi tak lama, bersama dengan agresif Vira Yuniar menarik kepalaku, bersama dengan paksa Vira Yuniar langsung terhubung mulutnya mengulum batangku.
Dengan rakus batangku dikulum kulum, kuremasi kepalanya untuk beri tambahan rasa nyaman terhadap Vira Yuniar yang haus belaian Laki-laki itu. Penisku muncul masuk mulutnya, tetapi pelan pelan hisapan di batangku menjadi pelan.
“Uuuuuuuh .. teruus Mbak Viraa .. rasakan nikmatnya kontolku “ sahutku yang disambut bersama dengan cubitan tangan Vira Yuniar di pahaku itu. Mulut Vira Yuniar penuh bersama dengan batangku yang besar itu, batangku terasa sesak di dalam mulutnya itu, tetapi batangku dapat lancar muncul masuk
“Mbaaaaaaaaak enaaaaaaak aaaaaaaaaah ssshh sssssssssssh aaaaaaaauuh hhh hhh .. aku sukaa sama Mbak Viraa .. oh kekasihku .. teruus sayaang emut kontolku sesukamuu “ kataku beri tambahan semangat terhadap Vira Yuniar yang bersama dengan gemas kini menjilati batangku bersama dengan rakus naik turun. Bahkan telurku tersapu oleh lidahnya. Seluruh bagian batangku penuh bersama dengan air liur.
“Mbak aaaaaaaaaaaah “ erangku, tiba tiba Vira Yuniar menarik kepalanya, kemudian menaiki aku bersama dengan paksa sambil memegang batangku da diarahkan ke vaginanya
“Aaaaaaaaaaah .. kenapa Mbak Vira buru buru …….ah Mbaaaaaak aaaaaaaaaaaah “ erangku ketika bersama dengan paksa Vira Yuniar memasukan batangku di vaginanya
“Aku nggak tahaaan sayaaaaaaaaaaaaang .. nggak taaahaaaaaaaan .. “ jawab Vira Yuniar bersama dengan tidak mengacuhkan elusan tanganku dipahanya, aku menjadi tak karuan, vaginanya yang sempit itu pelan pelan terhubung seiring kepala penisku sudah terasa masuk
“Ck ck ck ck . kontol pacarku ini nakal sekali “ goda Vira Yuniar bersama dengan tersenyum padaku, kemudian memegang kepalaku dan dipandangnya bersama dengan mesra
“Haan .. tolong .. luluskan permintaanku .. apapun kau anggap aku ..please “ rajuk Vira Yuniar tak sabaran.
“Silahkan Mbak Vira .. malam ini jadilah istriku, sayaang .. tetapi selamanya kupanggil Mbak Vira “ kataku berucap bersama dengan disambut senyum mesra Vira Yuniar
“Baik, sayaang .. kau adalah suamiku .. kau pantas menjadi ayah anak anakku .. keduanya suka sama kamu .. kau sudah mencuri hatinya “ kata Vira Yuniar bersama dengan kembali menekan, aku memandang bagaimana batangku yang besar itu perlahan mili demi mili terasa hilang tertelan di vagina Vira Yuniar yang becek itu.
“Mbak Vira sayaang .. sejak lama aku ngefans padamu .. aku cinta Mbak Vira .. “ kataku yang disambut bersama dengan jeritan Vira Yuniar ketika batangku yang besar itu mengakibatkan lubang kemaluannya membengkak lebih besar
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw ..oooh ..aaaaaaaaauh .. kontolmuu aaaaaaaah aaaaaaaaaauh … luaar biasaa ngacengmuu .. terasa sekaaaaaaaliiiii aaaaaaaaaah sayaaaaaaaaaaang … suamiku sayaaaaaaang .. puasi aaakuu … oooooooooh .. bebaaanku aaaaaaaaah .. malaam ini bakal indah, sayaaang “ erang Vira Yuniar tak karuan bersama dengan memandang bagaimana batangku sudah terasa tenggelam hampir separonya.
“Tahan dulu Mbak .. jangan bernafsu .. dapat cepat orgasme “ kataku menggoda yang disambut keterkejutan Vira Yuniar tetapi kemudian menjambak rambutku.
“Aiiiiiiih .. kamu nakal sayaang … suamiku nakal sekali .. ayah anak anakku nakaaaaaal sekali … awas yaaa “ ancam Vira Yuniar bersama dengan menggoda.
“Istriku juga nakaal “ balasku yang disambut bersama dengan tawa Vira Yuniar.
“Maafin aku sayaang .. aku sudah tidak tahan .. sudah lama aku tidak bercinta .. maafin istrimu terkecuali hingga duluaaaaaaan “ sahut Vira Yuniar bersama dengan menatapku dan kemudian menghimpit bersama dengan kuat sehingga batangku yang besar itu kembali menyeruak masuk ke di dalam vagina Vira Yuniar.
Luar biasa sesak vagina Vira Yuniar itu, hingga hingga Vira Yuniar menata nafasnya berkali kali ketika batangku baru masuk separo.
“Istrimu bangga punyai suami berkontol besaar “ goda Vira Yuniar bersama dengan terhubung matanya sesudah menghembuskan nafasnya. Kemudian mengangkat pantatnya dan menghimpit lagi, gesekan itu hingga membuatku ngilu
“Mbaaaaaaaak aaaaaaaaaaaaaaaaaah .. pelaan yaaaaaaa . uuuh .. memek Mbak Vira enaaak “ lenguhku tak karuan bersama dengan menahan pinggang Vira Yuniar.
“Ya sayaang .. istrimu bakal beri tambahan kepuasan cinta padamu .. terimalah Mbak Vira sebagai orang yang selamanya kau puaskaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaaaaauh Haaaaaan uuh .. kontolmu benar benaaaaar sesaaak di dalam memek Mbak Viraaaaaa aaaaaaaaaah sssssssshhh sssssssshhh hhhhhhhh “ tahan Vira Yuniar bersama dengan kembali bernafas gara-gara tidak tahan penisku memaksa kedua daging kanan kiri itu terhubung perlahan lahan
“Sakit aaaaaaaaah aaaaaaaaaaauh sayaaaaaaaaaaaaaang aaaaaaaaaauh sssssssssssh ssssssssssssh .. sayaaaaaaang aakuu nggak kuaaaaaaat aaaaaaaaaah ayoo .. bantu istrimu . jangan diam saja “ erang Vira Yuniar, kujawil pipinya
“Istriku banyak maunya “ godaku yang disambut sikap manja Vira Yuniar
“Please .. matang istrimu nggak boleh manjaa sama suami .. payah aaaaaaaaah, kulapori sama anak anakmu “ sungut Vira Yuniar bersama dengan senewen.
“Mbaak .. aku nanti muncul di mana ?” tanyaku mengalihkan pembicaraan
“Di di dalam donk ..aaaaaaaaaaaauh “ sahut Vira Yuniar cepat
“Nggak kuatir hamil ? “ tanyaku
“Jangan pikirin … please aaayoo deeh tekan ke atas .. jangan diaaaaam “ cubit Vira Yuniar di lenganku, aku pun menurut dan turut menghimpit ke atas, Vira Yuniar menghimpit ke bawah sehingga batangku pelan pelan masuk lebih dalam, tinggalkan menyisakan seperempatnya
“Luaar biasa kontolmu sayaaaaaaaang .. aah .. aku kuatir ketagihan kamuu .. please .. jangaan kapok ya Haan .. bercinta bersama dengan aku “ goda Vira Yuniar yang terasa menyukai aku
“Lhoo aku khan wajib beri tambahan kebutuhan batin sama Mbak Vira, istriku ini “ kataku yang disambut senyum Vira Yuniar sambil menyibakan rambutnya ke belakang, kemudian mendongak ke atas bersama dengan menggigit bibirnya tidak tahan bakal penisku yang besar dan sesak di vaginanya itu, bumerang baginya, ketika bersama dengan paksa menarik ke atas dan turun ke bawah batangku langsung amblas gara-gara tekan besar Vira Yuniar itu
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuh “ jerit Vira Yuniar tengah aku cuma menahan rasa nikmat luar biasa, batangku diperas bersama dengan sangat kuat
“Mbaaaaaaaak aaaaaaaaaah aaaakuu bisaa muncraaaaaaaaat “ godaku
“Awas kau Haan .. kalo muncul duluaaaaaaan .. memekku masih sempit ya ?” goda Vira Yuniar bersama dengan terhubung matanya dan kemudian memagutku merangkulkan kedua tangannya di pundakku.
Vira Yuniar kemudian langsung menaikan badannya dan turun menggenjotku, pelan pelan batangku yang seret itu terasa muncul masuk, Vira Yuniar sangat hati hati menggenjot
“Aaaaaaah sayaaaaaaaaang uuuuuuuuuh . kontolmu aaaah aaaaaaah kaaamuu ngajarin jorok nih .. nyebut nyebut kontol ..pleasee .. ayo sayaang .. ayoo “ ajak Vira Yuniar bersama dengan bergerak pelan pelan.
Kami berpacu bersama dengan gerakan pelan genjotan Vira Yuniar, kuremas buah dadanya bersama dengan lembut mengakibatkan Vira Yuniar mendongak ke atas
“Sayaaaaaaaaaaaang aaaaaaaaaaaaah .. enaaaaaaaaaak sssssssh ssssssssshhh … teruuuuuus aaaah aaaaaaaaah aaaaaaaach nggg .. ngg ngg …….mmmmmmmmmmmmmhhhhh .. huuuuuuuuuh ..ssssssssssssshhh “ desis Vira Yuniar bersama dengan konsisten menggenjotku naik turun.
Sudah lebih lima menit Vira Yuniar menggenjotku, kini Vira Yuniar menggenjot bersama dengan lebih cepat
“Ayooo suamiku sayaang .. remees susu istrimu .. “ ajak Vira Yuniar bersama dengan bergerak lebih cepat, batangku makin lama lancar muncul masuk vaginanya itu
“Aaaaaaaaah sssssssssh “ desisku tak karuan merasakan nikmatnya bercinta bersama dengan janda Vira Yuniar ini.
Vira Yuniar menggenjot makin lama cepat gara-gara tidak tahan, jepitan vaginanya menyempit bersama dengan cepat, hujaman demi hujaman cepat dan keras mengakibatkan aku turut terpejam nikmati genjotan Vira Yuniar yang makin lama liar.
“Sayaaaaaaang aaaaaaah nggaaak kuaaaaaaaaaat “ teriak Vira Yuniar bersama dengan penuh keringat birahi itu.
Genjotan demi genjotan itu pada akhirnya mengakibatkan Vira Yuniar memperoleh orgasmenya yang pertama belum genap sepuluh menit, Vira Yuniar membusung beri tambahan buah dadanya bersama dengan kuremas kuat untuk beri tambahan rasa maksimal orgasme
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah sssssssssssssshhhhh ssssssssssssssh ………hhhhhhhhh hhhhhhhh “ erang Vira Yuniar bersama dengan mendongak ke atas, kemudian tubuhnya menegang bersama dengan mata yang cuma muncul memutih, tubuhnya kemudian lemas bersama dengan cepat dan kupeluk. Benaman sangat kuat selakangan Vira Yuniar mengakibatkan batangku luar biasa dijepit. Vira Yuniar kemudian berkelonjotan di dalam pelukanku, rambutnya acak acakan.
Vira Yuniar 005Kuelus elus punggung mulus Vira Yuniar itu untuk beri tambahan rasa nyaman, kudiamkan Vira Yuniar nikmati sisa sia orgasmenya. Pelan pelan tubuh basah keringat itu cuma terdengar nafasnya, geliat tubuhnya diam.
Tak lama kemudian Vira Yuniar menggeliat dan menarik tanganku, ditatapnya aku bersama dengan tersenyum
“Terima kasih suamiku .. aku puaaas ..sekarang terserah kamu .. makasih ya Han .. kamu dapat melewatkan beban hidupku .. aaakuu suka sayaang .. aku menjadi ringan sekarang .. entah aku wajib membalas bersama dengan apa ?’ kata Vira Yuniar bersama dengan memandangku mesra
“Jadikan aku ayah bagi anak anakmu Mbak Vira “ kataku bersama dengan jujur, Vira Yuniar memandangku lama
“Yakin ?” bertanya Vira Yuniar
“Yakin Mbak .. aku cinta Mbak Vira .. “
“Kau siap kecewa terkecuali kita gagal ?” bertanya Vira Yuniar memastikan lagi.
“Siap Mbaak .. tetapi setidaknya kita selamanya bercinta terkecuali tida menjadi “ tawarku
“Siapa kuatir “ jawab Vira Yuniar bersama dengan ringan dan memagutku mesra, kita berpagutan sangat lama, Vira Yuniar nikmati setiap pagutan itu bersama dengan penuh perasaan.
“Sekarang giliranmu, Han .. semoga kau menjadi ayah bagi mereka “ goda Vira Yuniar bersama dengan cekikikan.
Vira_YuniarqTubuh mulus Vira Yuniar itu penuh bersama dengan keringat membanjir, tubuhku yang kupeluk bersama dengan masih berada di dalam pangkuanku, penisku tertancap di dalam memek Vira Yuniar yang terasa sangat hangat. Vira Yuniar masih memelukku erat, menggenggam tanganku bersama dengan erat, rambutnya berantakan, nafasnya kacau sesudah menggenjotku bertubi tubi, wanita ini benar benar meluluhlantakan hatiku, kemolekan dan kemontokannya sangat menggodaku, bibirnya yang sangat seksi itu sangat nikmat seandainya kuajak berpagut, Vira Yuniar menarik kepalanya yang bersandar di pundakku, menatapku bersama dengan penuh kemesraan bak pegantin baru, kepalanya menggeleng geleng dan kemudian tersenyum padaku, diaturnya rambut panjang itu kemudian mengelus elus lenganku. Vira Yuniar kemudian mengajakku kembali berpagut, Vira Yuniar menkmati pagutan demi pagutan yang mesra itu, aku pun larut di dalam pagutan itu, lidah kita saling bersentuhan, bibir kita saling menghisap pelan pelan, setiap mili dan setiap detik kita nikmati cumbuan bibir kami. Tanganku bermain bersama dengan buah dada yang kuremas remas bersama dengan lembut, kurasakan kekenyalan buah dada montok itu. Kupermainkan punting susunya, kemudian kuremas bersama dengan sedikit kuat mengakibatkan Vira Yuniar meronta
“Aaaaaaaaaaaaih .. sayaaaaaaaaang .. kamu nakaaaaaal aaaaaaaaaaaah .. “ sungut Vira Yuniar bersama dengan senyum menggoda. Senyumnya sumringah akibat suka diberi kepuasan batin sesudah lama menjanda. Nafasnya sudah terasa tertata kembali.
Aku kemudian mendorongnya sehingga rebahan, kedua kaki Vira Yuniar melebar untuk beri tambahan area padaku untuk menggenjotnya.
“Sayaaaang .. suamiku sayaaaaaaaaaang .. genjot istrimu .. genjot Mbak Vira sayaang .. ayo keluarkan pejumu .. hamili aakuu .. hamili istrimu .. beri anak ketiga sayaaaaaaaaaaang .. “ rengek Vira Yuniar tak tahan, bibirnya tersungging senyum, kemudian matanya memejam menunggu reaksi menggenjotnya.
“Sabar Mbak Viraa .. sabaaaaaaaaaaar .. Mbak Vira menyamping deeh .. aku pengin menggenjot istriku bersama dengan posisi yang kusuka .. “ ajakku yang disambut bersama dengan membukanya mata Vira Yuniar kemudian tersenyum.
“Sayaaaaaaaang aaaaaaaaaah .. mmmmmmmmmmhhh .. kontolmu benar benar hangat sayaaaaaaaaang .. Mbak Vira sukaaa .. Mbak Vira cinta sama kamu .. puaskan aku sayaaaaaaaang .. puaskan langsung .. beri Mbak Vira benihmu .. tanamkan bibitmu sayaaaaaaaang … “ rengek Vira Yuniar kembali tak sabaran merasakan genjotan itu.
Kuangkat kaki kanannya itu sehingga kini Vira Yuniar berposisi Bersandar bersama dengan pinggang kirinya, aku memposisikan diri lebih enak, kupegang kedua bukit kembarnya, tangan kiriku menyelusup di bawah pinggangnya kemudian memegang buah dada sebelah kanan, tangan kananku memegang buah dada sebelah kiri
“Aduuuh sayaaaaaaaaang .. kamuu senang ngeremesin konsisten susu Mbak Viraaaaaaa .. auuh sayaaaaaaaang .. kontolmu sesaaaaaaaaak .. ayo genjtin .. genjotin .. nggak tahaaaaaaaaan nih .. ooh suamiku sayaaang .. jangan lama lama …. segeraaa hajar memek Mbak Viraaa “ ajak Vira Yuniar yang tidak tahan lagi, kurasakan kehangatan memek Vira Yuniar yang sesak ini, kedutan demi kedutan meremas remas kontolku bersama dengan nakal, sesekali dinding memeknya mengencet kontolku, seolah olah aku dipilin oleh dinding memek Vira Yuniar yang cantik dan montok itu, matanya meliriku, kemudian tersenyum nakal padaku.
“Aaaaaaaaaaauh .. nakal sekali istriku ini .. Mbak Vira istriku sayaaaaaaaaaang .. siap yaa .. suamimu pengin menggenjotmuu “ sahutku bersama dengan meremas kedua buah dadanya yang sangat kenyal itu.
“Iya sayaaang .. istrimu .. Vira Yuniar sudah siap sayaaaaaaaang ! ayo genjot sayaaaaaaaaang “ ajak Vira Yuniar yang sudah tidak sabaran, belum sempat aku bergerak, Vira Yuniar duluan menggoncangkan badannya sehingga aku langsung turut menggenjotnya
“Aaaaaaaaaaaauh ..mmmmmmmmhhh ..aaaaaaaaaaaaaaauh ..sssssssssssh ssssssssshh .. hhh .. oooh sayaaaaaaaaaang enaaaaaaak .. nikmaaaaaaat … teruus yaaang .. teruuus suamiku sayaaaaaaaaaaang .. rasanyaaaaaaaaaa kontolmuuu .. kontolmu aaaaaaah .. ssssssssssssshhh “ desis Vira Yuniar bersama dengan mengerang erang penuh kenikmatan.
Vira Yuniar hingga menggeliat tak karuan akibat sodokan dan remasanku itu, Vira Yuniar mengangkat kepalanya dan kita kembali saling melumat, kontolku selamanya kugerakan muncul masuk memeknya yang becek itu, lumatan demi lumatan. remasan demi remasan, genjotan demi genjotan makin lama mengakibatkan kita panas.
“Sssssssssssssh sssssssshhh … hhhhh .. aaaaaaaaaaaaauh “ lenguh Vira Yuniar sambil melewatkan lumatan kami, matanya cuma muncul memutih gara-gara nikmatnya kontolku muncul masuk memeknya menghajar, belum kembali aku tak berhenti meremas buah dadanya bersama dengan kedua tanganku, Vira Yuniar terasa kedodoran, tubuhnya menggeliat bak cacing kepanasan, bibirnya tergigit bersama dengan kuat. Tubuhnya turut tergoncang goncang seiring genjotanku
virayuniar“Mbaaaaaaaaak aaaaaaaaah .. memek Mbak Viraaaaaaa enaaaaaaaak .. aaakuu sayaaaaaaaang .. aku cintaaaaa Mbak Viraaa .. ayo istriku .. sayaaaaaaaaaaang “ erangku merasakan nikmat menyetubuhi artis ini, genjotanku kulakukan bersama dengan intonasi konstan tanpa merubah ritme, justru itu mengakibatkan Vira Yuniar menjadi keenakan bersama dengan merem melek.
Desisan demi desisan, erangan demi erangan Vira Yuniar makin lama tak karuan, tangannya memegang telapak tanganku yang meremas buah dadanya, lebih keras kembali aku meremas buah dadanya itu.
“Ooooooooooooh sayaaaaaaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoughh .. mmmmmmmmmmmmmhhh .. teruuuuuuuuuus .. suamikuuuuuuuu .. sayaaaaaaaaaaaang aaaaaaah enaknyaaa .. Mbak Vira ketagihaaaaaaaaan nih .. ayo sayaaaaaaaaaang keluarkan manimu .. hamili .. hamiliii “ erang Vira Yuniar yang terasa kedodoran bersama dengan cepat.
“Sabaaaaaaar Mbaaaaaaaaaak sabaaaaaaaaaaaaaaaaar .. nikmati genjotanku .. rasakan benturan kontolku di memek Mbak Viraaaaaaaaaaaa “ sahutku bersama dengan konsisten gencar menggenjot memek Vira Yuniar yang kurasakan makin lama hangat.
“Iyaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. sssssssssssssssssshhh hhh .. cepetaaan dikit sayaaaaaaaaang .. cepetaaan yaaa .. Mbaaaak sudah nggak tahaaaaaaaaan nih “ sahut Vira Yuniar bersama dengan terhubung matanya, kemudian menatap ke selakangan kita di mana kontolku muncul masuk bersama dengan lancar, tangan Vira Yuniar mengelus elus bagian atas memeknya, beri tambahan rasa nyaman di mana bagian atas memeknya itu kadang menggelembung kadang mengempes seiring kontolku muncul masuk. Kilitorisnya terkadang ditekan tekan, kepalanya kemudian mendongak, rambutnya kembali berantakan.
“Sayaaaaaaaaang aduuuuh .. manaaaaaaa tahaaaaaaaaan nih .. ayoo sayaaaaaaaang .. Mbak Vira senang sampaaaaaaai .. istrimu senang sampaaaaaaaaaaaai .. memek Mbak Vira makin lama sempit ssssssssssssssssh sssssssssssh … luar biasa sayaaaaaaaaaaaang .. ayolaaaaaaaaaah .. sayaaaaaaaang .. suamiku sayaaaaaaaaaaang .. gapaaaaaai puncaaaaaaaaaaaaaaaaaak “ erang dan dengus Vira Yuniar bersama dengan mengelinjang bak cacing kepanasan itu, kembali aku melumat bibirnya bersama dengan konsisten menyerbu bersama dengan genjotan dan remasan lebih kuat mengakibatkan Vira Yuniar menjadi tak karuan.
“Ya … ayoo . iyaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Vira Yuniar yang sudah tidak tahan kembali itu, kurasakan memeknya menyempit bersama dengan cepat, mata Vira Yuniar memejamkan kemudian sesudah kulepas lumatan itu.
“Dikit kembali sayaaaaaaaaaaaaaaaang ,… dikit kembali suamiku sayaaaaaaaaang .. ayoo sayaaaaaaaaaaaang uuuuuuuuuuuuuuh … kontolmu nakaaaaaaaaal .. kontolmu enaaak banget sayaaaaaaaaaang .. teruus yaaaaaaaaang .. teruuuuuuuuuus … hujamin .. hujamin “ ajak Vira Yuniar yang sudah tak karuan nafsunya hendak capai puncak itu.
Aku kemudian menghujamkan kontolku di dalam di dalam mengakibatkan Vira Yuniar turut tergoncang, Vira Yuniar sudah tidak tahan, genjotan dan remasan tanganku mengakibatkan Vira Yuniar capai puncak, kurasakan kontolku dijepit dua kali lipat, tangan Vira Yuniar capai gapai, terkadang menghimpit kuat ke sprei, kemudian diremas bersama dengan sangat kuat, dicakar cakar tak karuan. Kurasakan gelombang orgasme kian dekat, memek Vira Yuniar menjepit bersama dengan kuat kembali dan bersama dengan disertai lenguhan panjang, Vira Yuniar memperoleh orgasme bersama dengan menegang, matanya terpejam sangat kuat.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang panjang Vira Yuniar memperoleh orgasme, aku konsisten menghujamkan kontolku ketika tubuh mulus nan montok Vira Yuniar itu berkelonjotan capai puncak meninggalkan aku yang masih menghujamkan kontolku di dalam dalam.
Kuhujamkan kembali bersama dengan kuat hingga mengakibatkan tubuh lemas tanpa daya itu cuma dapat pasrah, hujaman keras nan kuat pada akhirnya mengakibatkan kontolku muncrat tak karuan membasahi memek Vira Yuniar bersama dengan lendir kental.
“Craaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaaaat “
Aku melolong tak karuan, aku lemas tak berdaya bersama dengan berkelonjotan kemudian ambruk menindih Vira Yuniar yang sudah tak berdaya itu, aku lemas, aku memeluk tubuh Vira Yuniar yang kusayangi ini.
Kami bernafas bersama dengan tak karuan, serasa hancur nafas kami, puncak kenikmatan itu mengakibatkan Vira Yuniar kemudian memelukku, pelan pelan Vira Yuniar menggeliat, memaksakan tubuhku menindih bersama dengan telentang, kemudian Vira Yuniar menjepit pinggangku dan mengelus elus punggungku
“Terima kasih sayaaaaaaaaang .. kamu dapat menyemburkan manimu di dalam rahim Mbak Viraa .. jadilah anakmu sayaaaaaaaaaang .. hihihihihi “ goda Vira Yuniar bersama dengan cekikikan.
Gila ini wanita, senang maunya dihamili oleh orang lain. Perlahan aku terhubung mataku, Vira Yuniar memeberikan senyum, aku terpana oleh senyumnya itu.
“Mbak Vira luar biasa cantik .. jadilah pacarku ya Mbak “ rengekku
vira_yuniar suka selingkuh“Lho .. kamu khan suami Mbak Vira .. matang menjadi pacar “ goda Vira Yuniar bersama dengan gemas.
“Aaah Mbak Vira dapat ajaaaaaaaaaa .. “ balasku bersama dengan memagutnya mesra. Vira Yuniar nikmati pagutanku itu
“Trim ya sayaaaaaaaaang .. sudah lama Mbak Vira nggak ginian .. kamu bobok di sini saja ya sayaaaaaaaaang .. kelonin Mbak Viraa .. temani Mbak Vira malam ini .. Mbak Vira sayang kamuu “ sahut Vira Yuniar bersama dengan memeluk dan menggulingkan aku, pahanya langsung menimpuk ke pahaku
“Boboklah suamiku sayaaaaaaaaang .. awas jangan nakaaaaaal .. kalo nakal kulapori sama anak anakmu .. kita istirahat dulu sayaaang .. jadikan aku malam ini benar benar istrimu .. jangan sungkan menggenjot Mbak Viraa .. habis nikmaaaaaaat nih “ goda Vira Yuniar bersama dengan memejamkan matanya.
Kurasakan lendir kental itu masih perlahan lahan muncul dari sela sela memek Vira Yuniar yang menjepit kontolku.
“Tidurlah sayaaaaaaaaaaang .. nggak usah kuatir .. nggak ada siapa siapa .. cuma kita berduaa .. “ belai Vira Yuniar bersama dengan penuh rasa sayang padaku. Aku memejamkan mataku, tidur bersama dengan kontolku masih tertanam di dalam memeknya yang hangat itu.
“Mbak Vira pengin bobok menjepit kontolmu .. pengin merasakan kehangatan kontolmu, sayaaaaaaaaang “ tutup Vira Yuniar bersama dengan memejamkan matanya erat erat.