Hubungan Gelap Dengan Sekretaris Yang Nikmat

Hubungan

Hubungan Gelap Dengan Sekretaris Yang Nikmat

Hubungan
Hubungan Gelap Dengan Sekretaris Yang Nikmat

kenangan.xyz, Hubungan – Hari senin yang cerah dan banyak aktivitas yang berlangsung di kantor. Tiba-tiba.

“Iya… masuk.” Terdengar ketukan diluar pintu ruangan saya.

“Maaf pak. Apakah papa berkenan memulai untuk menyeleksi calon sekretaris.”

“Hmmm… suruh masuk.” Perintah Hermawan tanpa menoleh kepada bawahannya.

Beberapa sementara kemudian terdengar lagi suara ketukan di pintu ruangan tersebut.

“Masuk…”

“Siang pak…”

“Hmmm… silahkan perkenalkan siapa kamu.”

Sahut Hermawan tanpa terlalu memperdulikan kehadiran calon pelamar selanjutnya di hadapannya yang masih berdiri. Saat itu Hermawan sesungguhnya tengah asik membaca berita berita fresh news di Forum kecintaannya.

“Tolong sebutkan nama kamu… usia kamu… sekarang kamu tinggal dimana… dan apa pendidikan paling akhir kamu serta berasal dari kampus mana.” Tanya lagi Hermawan yang tak memperdulikan wanita yang kini duduk di depan mejanya.

“Nama aku Sandra Ambar, sementara ini aku berusia 21 tahun. Saya tinggal di perumahan Galaxy, Jakarta Timur. Saya merupakan Lulusan D3 jurusan sekretaris terhadap kampus Swasta xxx.” Jawab Sandra dengan lancar.

Saat itu Sandra mengenakan baju yang sungguh menawan. Blazer hitam dipadu kemben putih tanpa Mengenakan Bra yang mencegah buah dada yang berukuran 36B hingga terlihat jelas sekali terbentuk puting susunya terhadap pakainannya. Rok ketat pendek yang menunjukkan kemulusan kulit pahanya yang putih, seakan memancing tiap tiap tangan untuk menjamah serta merasakan kehalusannya.

Dengan postur tubuh kira-kira 170 cm yang cukup tinggi bagi wanita seperti Sandra. Terkadang banyak sahabatnya yang menanyakan kepadanya, mengapa ia lebih pilih untuk jadi seorang sekretaris dibandingkan jadi seorang style karena Sandra mempunyai segala beberapa syarat seorang style papan atas.

Paraswanita indo pada Jerman-Sunda. Bola mata coklat dipadu dengan Rambut berombak merah bata sepunggung, kulit putih bersih. Memiliki leher yang jenjang, dengan sedikit rambut halus yang tumbuh di lehernya. Lekukan tubuh yang mengiurkan tiap tiap mata yang memandang. Seakan dapat menyebabkan terjangan tiap tiap laki laki yang memandangnya misalnya tengah berjalan.

Memang selama ini Sandra terlalu memelihara kesehatan tubuhnya dengan erobik teratur di sebuah gym Selebritis Fitnnes dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sepintas Hermawan tertegun dengan hadirnya bidadari yang berdiri dihadapannya sementara itu. Tanpa lagi memperdulikan fresh news yang paling ia senang misalnya mengakses forum Tatapannya bagaikan menelanjang Sandra, menatap dan menilai tiap tiap lekukan tubuh Sandra sementara itu.

“Pak… apakah ada yang tidak benar dengan baju yang sekarang aku kenakan. Apakah papa kurang berkenan dengan baju ini.” Tutur Sandra sesudah jelas tatapan Hermawan yang menatapnya berasal dari ujung kaki hingga ujung rambut.

“Ooh… tidak tidak ada yang salah, hmmm… aku senang dengan penampilan kamu… apakah kamu sudah berkeluarga sementara ini.” Tanya Hermawan yang idamkan jelas standing pelamarnya sementara itu.

“Belum pak… Saat ini aku idamkan memfokuskan untuk karier saya, oleh karena itu aku tidak idamkan menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.” Jawab Sandra dengan menundukkan wajahnya menatap ke bawah karena malu atas pertanyaan itu. Atau bisa saja karena malu atas tatapan Hermawan yang konsisten menatapnya.

“Selain kebolehan dibidang kesektretarisan. Kamu mempunyai kebolehan apa lagi. Mungkin ini agak mengherankan, tapi ini sesungguhnya terlalu dibutuhkan sekali bagi seorang sekretaris saya.”

“Hmmm… dilain bidang kesekretarisan… bisa saja aku termasuk sanggup memberikan sesuatu yang lebih

untuk bapak… tapi misalnya papa termasuk mengingginkannya.”

Perlahan Sandra berlangsung mendekati daerah Hermawan, dengan menampilkan paras wajah nakalnya Sandra mengakses retsleting celana Hermawan dan mengeluarkan naga saktinya terlihat berasal dari sarangnya. Di genggamnya batang kemaluan Hermawan dengan jari jari lentiknya. Perlahan dikocok kocok batang kemaluan itu naik turun seirama. Sesekian detik kemudian naga yang tertidur itu terbangun dan mengeliak dengan urat urat yang menonjol di tubuhnya.

Dengan lidah nakalnya Sarah memulai permainannya dengan menjilat kepala kemaluan yang ia genggam itu. Memasukkan kemaluan Irwan dengan diameter cukup besar dan panjangnya kira-kira 17 – 20 sentimeter itu ke dalam mulutnya. Dengan lahap Sandra menelan habis batang kemaluan itu. Mengoral dengan menaik turunkan sambil tangan sebelah kanannya membelai kantung kemenyan Hermawan.

Merasa kemaluannya tengah di oral oleh Sandra dengan nikmatnya, tangan sebelah kanan Hermawan pun turun melacak bongkahan buah surga yang menjulang mengemaskan ke dalam genggaman tangannya yang kekar berotot itu.

Merasa tak idamkan sensasi ini terganggu, Hermawan membiarkan genggaman buah dada Sandra yang kini sudah mengelantung di luar baju dalamnya dan mengapai telphonenya serta memberitahukan bawahannya bahwa untuk sementara ini ia tak idamkan diganggu serta memberitahukan bahwa ia sudah menerima Sarah sebagai sekretarisnya yang baru. sementara ini ia memberitahukan termasuk bahwa ia tengah memberikan tugas kepada Sandra berkenaan tugas tugasnya sebagai sekretarisnya.

Setelah menyimpan lagi gagang telphone selanjutnya Hermawan lagi melacak mainannya yang tadi sempat tertunda. Kemudian Sandra membiarkan kulumannya dan menanyakan bisa saja apakah Hermawan mengingginkan sensasi yang lebih berasal dari permainan ini dan yang merupakan isyarat menerima kasih karena ia sudah di terima untuk berkerja di perusahaan ini.

Sandra duduk di atas meja kerja Hermawan dan merenggangkan kedua kakinya pas dihadapan Hermawan yang menampilkan celana dalam putih dengan style renda. Menurunkan celana dalam berendanya yang membungkus lipatan gundukan daging montok itu dihadapan Hermawan yang jadi terpanah dengan panorama yang kini ia saksikan. Tak idamkan berlama lama memandangnya.

Hermawan segera memendamkan kepalanya di dalam selangkangan Sandra dan melahap harumnya liang kemaluan Sandra yang terawat itu. Ternyata tak sekedar memelihara kesehatan tubuhnya. Sarah termasuk tak lupa memelihara liang kewanitaannya dengan segala ramuan ramuan tradisional yang berasal berasal dari ibunya yang keturunan orang Sunda. Keharuman terpancar di dalam selangkangannya, memberikan sejuta rangsangan terhadap Hermawan.

“Sshhhhh…. mmmmm….” rintih Sandra mendahakkan kepalanya menatap ke atas nikmati tiap tiap jengkal jilatan Hermawan terhadap vaginanya. Sluup… sluup… terdengar suara jilatan Hermawan yang tengah menikmati. “Sssshhh…. Pak. Ooohh….” erang lagi Sandra sementara Hermawan memainkan klitorisnya dan mengigit halus serta menghimpit nekan kepala Hermawan tanpa memperdulikan bahwa Hermawan adalah atasannya sementara itu.

Jilatan demi jilatan menjelajahi vagina Sarah, hingga tak sanggup lagi Sarah mencegah lebih lama rasa yang idamkan meledak dalam dirinya. Nafas yang semakin memburu… sahut menyahut dalam ruangan yang cukup besar itu. Beruntung ruangan Hermawan kedap suara, jadi tak kawatir hingga terdengan oleh karyawannya di luar sana.

Beberapa menit kemudian Sandra mengejang sambil mendesah keras serta meluruskan kedua kakinya yang jenjang itu lurus pas di belakang kepala Hermawan yang tengah terbenam menjilati bongkahan vagina Saandra. Akhirnya Sandra raih puncaknya dengan keringat disekujur tubuhnya. Meskipun ruangan selanjutnya Full AC tapi Sandra masih jadi kepanasan di sekujur tubuhnya sementara itu. Mungkin karena efek hawa nafsu yang kini menjalar dalam dirinya atas rasa yang baru kali ini ia dapatkan.

Masih dengan posisi Sandra duduk di atas mejanya. Hermawan mengakses seluruh celana serta celana dalamnya dan membiarkan seutuhnya naga sakti yang ia banggakan itu. Menyadari hal itu Sandra menaikan lebih tinggi Rok ketatnya hingga ke pinggangnya yang ramping dan merenggangkan kedua pahanya yang siap dapat dinikmati oleh atasan barunya. Hermawan mengenggam batang kemaluannya dan mengosokannya di antara bibir vagina Sandra yang sudah basah bercampur liur Hermawan dan cairan mani Sandra yang tadi keluar.

Perlahan Hermawan menghimpit kepala kemaluannya ke dalam vagina Sandra yang menantang idamkan segera di ganjal oleh batang kemaluaan besar berurat Hermawan. Vagina yang hanya dihiasi bulu bulu halus berwujud V diatas liangnya. Semakin membawa dampak gemas Hermawan yang memandangnya. Dengan dibantu Sandra yang mengakses kedua pahanya semakin lebar, mempermudah kemaluan Hermawan untuk segera menerobos masuk.

“Pak… plan… pelan Pak. Sakit.” Ujar Sandra kala merasakan mahkota keperwanannya ini dapat segera dilahap oleh atasannya. Dengan mimik wajah Sandra yang mengigit bibir sensualnya.

“Tahan sebentar yah… sesudah ini kamu dapat merasakan sebuah sensasi yang tak bisa saja kamu dapatkan ditempat lain tak sekedar dengan saya.

Sandra hanya mengangguk kecil kepada Hermawan yang melanjutkan dorongannya untuk segera mendobrak pintu surganya yang masih rapat tertutup itu. Dengan kedua tangan yang memegang kedua sisi meja Hermawan, Sandra mencegah semangat Hermawan yang konsisten berusaha. Akhirnya usahanya membuahkan hasil. Kepala kemaluannya memasuki vagina Sandra perlahan lahan dan semakin dalam. Setelah jadi seluruh berasal dari batang kemaluannya masuk semua.

Hermawan tak segera menariknya kembali. Sesaat didiamkan pernah batang kemaluannya dalam vagina sempit Sandra yang perawan itu. Menikmati remasan remasan otot vagina Sandra terhadap batang kemaluannya. Sensasi wajah Sandra yang mencegah sakit yang dirasakan semakin membawa dampak Hermawan semakin meluap birahinya untuk lebih lanjut menyetubuhi Sandra.

Pelan pelan Hermawan menarik lagi batang kemaluannya berasal dari dalam vagina Sandra dan hanya menyisakan kepalanya saja dan lagi menghimpit masuk konsisten dan berulang lagi hingga Sandra merasakan birahinya lagi bangkit sejalan dengan gesekan gesekan yang dibikin oleh Hermawan kepada liang kewanitaannya. “Pak… lebih cepat dong pak dorongannya.” Ujar Sandra berharap supaya Irwan semakin cepat memompa vaginanya.

Setiap tekanan yang dilaksanakan Hermawan terhadap vagina Sandra, membawa dampak klitorisnya turut tergesek dan menyebabkan sensasi nikmat yang begitu indah. Merasa Vagina Sandra sudah sanggup menerima kehadiran batang kemaluannya yang besar ini, maka pompaan Hermawan pun semakin gencar terlihat masuk kedalam vagina Sandra. Tak jadi pergumulan ini berlangsung selama 30 menit lamanya. Hingga Sandra sudah terlihat sebanyak 4 kali.

“Pak… sssshhh…. please pak… nikmatnya batang kemaluan papa ini. Trus pak….” desah Sandra semakin mengila atas rasa yang ia dapatkan ini.

“Paaaakkk… Sandra tidak kuat lagi…. Aaakkkhhh…” Mendengar seruhan Sandra yang sedikit lagi raih puncaknya, maka Hermawan pun tak idamkan lebih lama lagi. Kali ini Hermawan idamkan mengakhiri dengan dengan sama.

“Tahan sebentar Sandra… kita serupa serupa keluarinnya. Jangan dikeluarin dulu… tahan.” Perintah Hermawan yang semakin gencar memompa vagina sandra yang tak memperdulikan perih yang dirasakan Sandra terhadap bibir vaginanya yang semakin memerah itu. Akhirnya….

“Aaaakkkhhh… Saaaannndrrraa.” Erang Hermawan yang sejalan dengan eranganSandra terhadap sementara itu memanjang sambil saling berpelukan dalam dekapannya masing masing.

Seusai persenggamahan mereka. Sandra bergegas mengenakan seluruh pakaiannnya dan merapikan baju yang agak lesuh itu karena pergumulannya dengan Hermawan atasan barunya. Tak lupa Sandra mengambil secarik Tissue basah berasal dari tas kecilnya dan bersihkan vaginanya berasal dari bekas bekas sperma yang di muncratkan Hermawan dalam liang kewanitaannya.

Sepulang kerja Hermawan menawarkan untuk mengantar sekretaris barunya Sandra pulang ke rumahnya yang berada di perumahan Galaxy, Jakarta Timur. Setibanya Sandra dan Hermawan didepan rumahnya. Sandra dikejutkan dengan sesuatu hal mutlak yang membawa dampak Sandra untuk segera meninggalkan Hermawan sendiri dirumahnya dengan dengan adiknya Belanova. Kepergian Sandra yang tiba tiba itu dikarena ada tidak benar satu keluarganya yang sakit keras malam itu juga.

Dan Sandra tak sungkan berharap pemberian Hermawan untuk menunggunya di rumahnya dengan Belanova adiknya yang masih kuliah di Universitas XXX. Karena mereka hanya tinggal bertiga di rumah itu, sedangkan ayahnya Sandra sudah meninggal dunia kira-kira 4 tahun yang silam. Bersama dengan ibunya yang kini menjanda.

Dengan spontan Hermawan menawarkan Sandra untuk mengunakan mobil Jaguarnya untuk menemani ibunya ke rumah saudaranya malam itu. Tawaran Hermawan pun tak sia sia kan. Sandra dengan ibunya berangkat menuju rumah saudaranya yang berada cukup jauh berasal dari daerah tinggalnya dengan mengunakan mobil Jaguar yang Hermawan tawarkan.

Kecantikan Belanova tak kalah dengan kecantikan kakaknya. Paras wajah Belanova bisa saja sanggup dikatakan lebih menawan dan mengagumkan dibandingkan dengan kakaknya Sandra. Dengan kulit yang serupa putih serta berambut hitam lurus sebahu, dihiasi bibir dan mata yang menantang laki laki disekitar komplek perumahannya. Postur tubuh Belanova lebih pendek dibandingkan dengan kakaknya. Sekitar 165 cm dengan sepasang buah dada berukuran 36 C lebih besar diatas kakaknya. Sepasang bongkahan pantat menawan yang dipadu dengan pinggulnya yang langsing.

Postur tubuh Belanova membawa dampak Darah muda Hermawan lagi terbakar sesudah jelas kemolekkan tubuh adik Sandra ini. “Mimpi apa aku kemarin malam… hingga hari ini aku dikelilingi oleh bidadari cantik seperti Sandra dan Belanova. Sungguh beruntungnya diriku hari ini.” Kata Hermawan dalam hatinya. Ketika jadi keberuntungan berpihak kepadanya sementara ini. Pertama meraih seorang sekretaris secantik Sandra serta meraih kenikmatan menyetubuhi Sandra siang tadi dalam ruangannya.

“yuk masuk… kita menanti mama dan kak Sandra dalam saja.” “Oh yah, perkenalkan nama aku Belanova, usia aku 20 tahun nanti bulan depan. Bela panggil siapa yah sama….” Oceh Belanova yang konsisten menerus sambil berlangsung kedalam rumahnya.

“Nama aku Hermawan Direktur disalah satu Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang ekspor impor. Sekaligus merupakan atasan baru kakakmu Sandra. Panggil saja kak Hermawan.” Ujar Hermawan buru buru karena belum sempat memperkenalkan namanya sebari tadi karena ocehan Belanova wanita yang membawa dampak mata Hermawan konsisten terpanah dengan goyangan pantatnya kala berlangsung pas dibelakangnya. “Oh… jadi boss baru kak Sandra yah… wah kak Sandra beruntung sekali yah mempunyai boss yang baik hati serta tampan seperti kak Hermawan…” “Belanova termasuk berkenan misalnya nanti kerja mempunyai boss setampan kakak Hermawan.” Ujar Belanova yang panjang lebar.

“Kak… sebentar yah, Bela berkenan berikan kesegaran badan Bela dulu. Bau nih, seharian kena terik matahari. Kak Hermawan jikalau berkenan minum ambil saja sendiri, jangan malu malu anggap saja seperti rumah kakak sendiri.” Kata Belanova sambil memainkan matanya yang nakal ke arah tatapan Hermawan.

Gila sungguh mengiurkan tubuh Belanova adiknya Sandra ini. Beruntung sekali misalnya ada pria yang dapat jadi kekasihnya kelak nanti. Tak kalah dengan kakaknya Sandra. Merasa haus… Hermawan berlangsung melacak kulkas untuk mengambil sebotol minuman enteng menghapus dahaganya.

Sambil lagi duduk di sofa ruang tamu keluarga Sandra. Hermawan lagi dikagetkan dengan kehadiran Bela yang hanya mengenahkan gaun tidur putih tipis tiga jari berasal dari lututnya, samar samar menampakkan seluruh lekukkan tubuhnya dibalik gaun yang seksi itu. Begitu indah panorama yang sekarang Hermawan saksikan, sayang misalnya matanya perlu mengedip meski hanya sekejap. Bela mengunakan gaun putih dengan celana dalamnya hitam style G-String dipadu dengan Bra berwarna hitam segitiga yang hanya menutupi puting susunya saja.

Tak jadi naga yang bersembunyi dalam celana katun Hermawan lagi mengeliak dengan hebat hingga membentuk tonjolan yang cukup besar terhadap luar celananya. “Loh kok tambah bengong sih… apa ada yang tidak benar yah dengan baju tidur yang Bela memanfaatkan ini atau bisa saja kakak kurang menyukainya.” Ujar Belanova sesudah melihat tatapan Hermawan yang kaget melihatnya terlihat berasal dari dalam kamarnya yang masih dengan rambutnya yang masih basah karena mandi tadi.

“Tidak… tidak ada yang tidak benar dan aku senang kok dengan gaun tidur kamu… hanya saja hhhmmmm…” jawab Hermawan dengan gugup karena tertangkap basah melihat kearah buah dadanya serta ke arah selangkangannya. “Hanya saja… apa? Kok diam sih. Atau bisa saja karena kakak kaget malihat Bela mengenakan gaun tidur dengan dalamannya yang terlihat jelas yah.” Sahut Bela sambil mengoda Hermawan yang jadi malu karena melihatnya begitu seksi.

Dengan agak gugup Hermawan menjawab “Hanya saja kamu terlihat begitu terlalu dewasa di bandingkan dengan sementara kamu mengenakan kaos dan celana jeans.” Tutur Hermawan. nikmat dunia

“Trus sesudah itu…”

“Trus kamu termasuk terlalu seksi sekali mengenakan gaun tidur itu. Kakak terlalu mengagumi keindahan tubuhmu.” Tiba tiba deringan Handphone Bela berbunyi. Ternyata yang menelphone itu adalah kakaknya Sandra.

“Hallo… kenapa Kak Sandra.” Sahut Bela menjawab panggilan itu.

“Bela. Mungkin kakak tidak sanggup pulang malam ini karena paman ternyata tengah mengalami pendarahan, sementara ini paman tengah dirawat intensif dirumah sakit RSCM, Salemba. Kak Hermawan masih disana tidak? Suruh saja ia menginap dirumah kita, karena hari semakin malam dan mustahil ada taksi yang berkeliaran jam segini. Kak Hermawan nanti persilahkan saja untuk tidur di kamar kakak saja.” Ujar Sandra memberitahukan bahwa ia serta ibunya tak sanggup pulang malam ini.

“Iya… kak Hermawan masih di sini tengah ngobrol dengan Bela.” Jawab Belanova kembali. “Bela ingat yah… kak Hermawan adalah punya kakak. Jadi jangan kamu sekali kali berbuat yang bukan bukan terhadapnya malam ini. Ingat pesan kakak yah.” Ancam Sandra yang memfokuskan pembicaraannya untuk tidak mengusik kehadiran Hermawan malam ini kala ia tak ada disana.

“Oke boss… bagi bagi dong jikalau mempunyai cowok setampan ini kak…” ejek Bela kepada Sandra di telphone.

“Awas kamu jikalau macam macam yah…”

“Gimana… apakah Sandra pulang malam ini…” Tanya Hermawan yang idamkan jelas apakah Sandra pulang malam ini.

“Kak Sandra tidak sanggup pulang malam ini, dan kakak diminta untuk menginap saja di sini dan tidur di kamarnya nanti malam.” Ujar Bela sambil meletakkan Handphonenya di atas meja tamu sesudah mengakhiri pembicaraan itu.

“Kak kayaknya ada sesuatu yang menonjol tuh di balik celana kak Hermawan… kayaknya besar banget!” sambil menhampiri Hermawan yang duduk depannya dan duduk pas disampingnya. “Ah gak ini sanggup lah… jikalau liat wanita cantik bergaun tidur sexy serta transparan lagi… yah gini deh akibatnya. Gak sanggup kompromi, minta jatah…” canda Hermawan menutup malunya karena adik kecilnya menonjol dibalik celananya. “Kayaknya jikalau diusap usap serupa tangan Bela bisa saja sanggup lebih besar lagi yah… ih jadi ingin nih liat itunya kak Hermawan.” Seru Bela sambil memegang batang kemaluan Hermawan diluar celana panjangnya.

Karena jadi meraih angin fresh berasal dari perbincangan yang jadi menjurus ke hubungan badan. Maka tak sungkan sungkan Hermawan jadi meraba halus paha Bela yang putih mulus itu. perlahan tapi semakin berlangsung menuju titik temu nikmatnya. Antara bibir Hermawan dan Bela saling berpangutan, mendesah, nafas yang memburu karena nafsu yang menjadi.

Tak sementara desahan Bela semakin jadi sementara tangan kekar Hermawan jadi menyusup di balik celana dalam G-string yang dikenakan Bela. Mengorek… melacak di mana gerangan daging lebih tersebut… tiap tiap gesekan yang dilaksanakan Hermawan membawa dampak Bela mendesah bagaikan setan kepanasan dengan mulut yang engap engapan seperti manusia yang kekurangan oksigen.

Merasa tak idamkan disaingi kegesitannya. Bela pun segera melancarkan serangannya. Membuka gesper yang melingkar terhadap pinggang Hermawan dan turunkan retsleting celana serta segera mengakses seluruh kain yang membalut anggota bawah Hermawan.

Dengan posisi Bela berjongkok di bawah. Bela dengan bebasnya nikmati batang kemaluan Hermawan bertubi tubi, seperti seorang anak kecil yang tengah menemukan mainan barunya. Tak henti hentinya Bela mengulum kepala serta batang kemaluan Hermawan… naik turun terlihat masuk mulutnya. Terasa sekali ngilu kepala kemaluan Hermawan sementara Bela mengesikkan batang kemaluannya terhadap sisi gigi rahangnya, kanan kiri dan konsisten bergantian.

“Gila nih cewek… kayaknya Bela lebih berpengalaman dibandingkan dengan kakaknya Sandra… pandai sekali ia mempermainkan batang kemaluanku… sungguh nikmat sekali, meski kadang waktu rasa ngilu bertubi berkunjung tapi nikmatnya gak sanggup di utarakan dengan kata kata.” Guyam Hermawan dalam hati sambil nikmati tiap tiap jengkal batang kemaluaanya di hisap oleh Bela.

Lalu tak idamkan dapat berakhir hingga disini… Hermawan menarik tubuh Bela dan disuruhnya mengangkang pas di atas mukanya. Dengan gencar Hermawan menyapu vagina Bela yang serupa serupa nikmatnya dengan Sandra. Namun vagina Bela seakan menebarkan bau yang sungguh membawa dampak Hermawan semakin gencar dan lahap menjilati liang kewanitaannya hingga tiap tiap cair yang terlihat berasal dari sela bibir kemaluannya yang montok itu, tak dibiarkan sia sia oleh Hermawan.

Dibukanya kedua belah bibir kemaluan Bela dengan jari telunjuk Hermawan, kemudian dengan leluasa lidah Hermawan bermain… berputar putar… dan menghimpit nekan menerobos liang kewanitaan Bela yang berwaran merah muda itu. sungguh rasa dan sensasi yang berbeda. Merasa mereka berdua hampir serupa serupa dapat sampai, maka di turunkan tubuh Bela yang pada mulanya mengangkang di kepalanya dan berjongkok pas di atas batang kemaluannya yang tegang menunjuk ke atas pas di bawah bibir vagina Bela berada.

Hanya dengan sedikit tekanan terhadap bibir vagina Bela. Batang kemaluan Hermawan sukses menerobosnya tanpa perlu bersusah payah seperti vagina punya kakaknya Sandra. Sesaat kala batang kemaluan Irwan sudah tertancap penuh dalam vagina Anita. “Uuuuhhh… kak. Mmmmhhh… nikmatnya mempunyai kakak yang besar ini.”

“Sssshhhh…. mmmmhhh… pantas kak Sandra takut tinggalin kak Hermawan sendiri di sini dengan Bela. Ternyata kak Sandra tergila gila dengan mempunyai kak Hermawan yang sungguh perkasa ini…” ujar Bela sambil mengoyangkan pinggulnya maju mundur… berputar putar merangsang batang kemaluan Hermawan yang mengaduk liang kewanitaannya.

“kalau begini nikmatnya… Bela berkenan selama 1 bulan nonstop dient*t tiap tiap hari serupa kak Hermawan yang ganteng dan perkasa ini.” Goda Bela dengan bhs yang jadi bicara kotor. Layaknya pelacur yang haus dapat sodokan sodokan kejantanan laki laki. Kenyataannya ternyata Bela sudah tak perawan lagi seperti kakaknya Sandra sementara pertama kali Hermawan menyetubuhinya siang tadi di dalam kantornya.

“uuuhh… kak… uuuuhh… kak. Gendong Bela kedalam. Please…” pinta Bela sambil mencium puting susu Hermawan yang berbulu itu. “Dengan senang hati sayang… kak dapat memberikan kepuasan yang kamu inginkan. Asal kamu tak memberitahukan kepada kakak mu Sandra.” Sahut Hermawan sambil berdiri dengan mengendong Bela di pangkuannya tanpa membiarkan batang kemaluannya terlihat berasal dari dalam vagina Bela.

Setiap gerakan langkah yang diambil oleh Hermawan mengendong Bela menuju kamarnya. Desahan dan erangan Bela semakin jadi karena hentakan hentakan yang diakibatkan oleh sodokan yang mementok hingga rahim Bela. Namun sensasi yang begitu nikmatnya… begitu beringasnya Bela sementara bersenggama dengan Hermawan, tak sungkan sungkan Bela mengigit pundak Irwan hingga bertanda…

Hingga tiba pula dalam kamarnya… Hermawan merebahkan tubuh Bela diatas ranjang springbednya dan menekukkan tidak benar satu kaki jenjang mulus Bela ke atas dan yang satunya selalu di bawah. Dengan posisi ini batang kemaluan Hermawan sanggup dengan leluasa menhujam terlihat masuk vagina Bela tanpa jadi terhalangi oleh bongkahan pantatnya yang bulat padat memuat itu.

“plak… plak… plak…” suara yang terlihat kala hentakan yang di laksanakan oleh Hermawan menyodok vagina Bela bertubi tubi. “Kak… truuus… beri Bela kenikmatan seperti kakak berikan bikin kak Sandra…” “uuuhhh… kak. Nikmatnya. Uuuhhh….” erang Bela yang mengila sambil mencakar punggung Hermawan.

Hermawan tak memperdulikan Bela. Sekarang yang ada di pikirannya adalah mengalahkan Bela di atas ranjang. Hermawan idamkan jadi selalu perkasa diatas ranjang meski dengan wanita manapun, tentunya masuk kategori seleranya. Seakan Hermawan tak berikan ruang istirahat untuk Bela sesaat. Hermawan konsisten menyodok batang kemaluannya tak henti henti… hingga Bela sendiri wanita yang haus dapat seks ini jadi heran atas keperkasaan yang ada dalam diri Hermawan.

Dengan postur tubuh yang tegap kekar, tinggi, tampan, serta mempunyai kedudukan yang tinggi disalah satu perusahaan swasta. Akhirnya Bela pun terkapar tak berdaya mengimbangi kebolehan seksual Hermawan yang hingga sementara ini masih terpacu menyetubuhinya tanpa jadi capek sedikitpun.

“Kak… Bellllaaa tidak tahan lagi… kak. Aaakkkhhh…. Belaaa sampai….” Erang Bela panjang yang memperlihatkan ia dapat sudah raih puncak kenikmatannya yang ke 3 semenjak pertama kali vaginanya di aduk aduk oleh tangan Hermawan yang kekar itu. Tak memperdulikan suasana Bela yang sudah lemas ditindih tubuhnya… Hermawan selalu konsisten menghantam vagina Bela bertubu tubi… masuk terlihat tak henti hentinya…

Namun tak lama kemudian Hermawan merasakan denyut denyut yang keras sekali terhadap pangkal kemaluannya. Lalu Hermawan pun mencabut batang kemaluannya berasal dari dalam liang vagina Bela dan sambil selalu mengocok kemaluaannya Hermawan membimbing batang kemaluaannya ke mulut Bela dan memasukkan kemaluaannya hingga menumpahkan seluruh spermanya. Tak sedikitpun sperma yang tersisa atau tertumpah terlihat berasal dari mulut Bela. Karena Hermawan menyuruh Bela untuk nikmati tiap tiap tetes sperma yang terlihat berasal dari kemaluannya. Kalau tidak maka Hermawan tak’kan mengulanggi persetubuhan ini lagi kepada Bela. Meski Hermawan sendiri mempunyai kelebihan dalam hal seks yang lama dengan lawan jenisnya.

Tak jadi Hermawan melirik jam yang masih menempel di lengan tangannya. Hampir selama tiga jam persenggamahan mereka berlangsung. Kelelahan dan keletihan baru jadi sesudah ia merebahkan tubuhnya di samping Bela yang tergulai lemas tampa sehelai benangpun.

CeritaDewasa