Indanya Tubuh Melisa Tanpa Sehelai Benang
kenangan.xyz, indahnya – Aku dan Buk Melisa telah Dekat sekali, sebab sore harinya aku harus langsung lagi ke Jakarta. Saat tunggu dibandara, jikalau birahi ku datang, aku dan Buk Melisa masuk ke toilet bandara yang lumayan sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku sebatas lutut, berasal dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek Buk Melisa, kogoyang maju mundur pantatku bersama benar-benar cepat, sebab birahiku telah dipuncak. Mungkin aku telah gila, aku jatuh cinta serupa Ibu mertuaku sendiri.
Dalam terjalin badan, aku dan Istriku lebih banyak mengunakan gaya Standart dalam bercinta. Apalagi istriku termasuk wanita lumayan sibuk.
Saat keesokan harinya, ketika aku telah tiba dikantor, aku hanya senyum senyum sendiri memikirkan Buk Melisa, pada akhirnya menyerah pasrah dalam pelukanku,
Akupun sibuk sampai lembur larut malam bersama pekerjaanku. Tanpa jadi telah jam 7 Pagi , tiba tiba aku dikejutkan oleh nada dering Hpku, isyarat bahwa ada pesan yang masuk. Aku lihat ternyata Ibu Mila yang mengirim pesan, langsung kubaca mengisi pesan tersebut.
“Satyo, kamu lumayan termasuk diatas ranjang, Saya menjadi kebayang2 kamu lagi nih, aku tunggu kamu dirumah saya, jam satu siang.
Dengan alasan kurang sedap badan, akupun izin untuk istirahat pulang, kutelpon taksi, waktu taksi telah datang, akupun langsung cabut berasal dari kantorku menuju tempat tinggal Buk Melisa.
Setelah mendapat SMS berasal dari Buk Melisa, aku begitu penuh semangat, hari ini aku menghendaki menyebabkan Buk Melisa menghendaki kenikmatan padaku.aku telah siapkan 2 butir obat kuat sehingga dia kewalahan melawanku, Didalam taksi langsung aku minum sebutir. Haa.. ha.. rasakan nanti, batinku.
Jam satu kurang, aku telah tiba dirumah Buk Melisa, Kupencet bell. Saat pintu rumahnya terbuka kulihat Buk Melisa telah mengenakan lingrie sexy menyambutku.
“Hai, kamu mampir juga.., aku pikir kamu nggak datang”, sapanya.
“Aku pasti datang, jikalau tidak datang, ntar ibu kecewaa lagi”, candaku.
“Ayo masuk, langsung kekamar aja yah sayang”.
Kupeluk tubuh Buk Melisa berasal dari belakang waktu Buk Melisa berdiri dijendela lihat keluar, Kucium bersama lembut wajahnya, bibirnya, burungku yang melekat pas di belahan pantat Buk Melisa pun telah tegak berdiri, sampai sakit sekali rasanya, kemungkinan efek obat kuat yang telah aku minum.
Aku tersenyum dan kupandangi muka Buk Melisa, kupeluk lebih erat lagi tubuh Buk Melisa. Tubuhku telah panas rasanya, Buk Melisa berbalik, kami telah saling berhadapan. Kupandangi muka Buk Melisa, cantik sekali, kukecup lembut bibir Buk Melisa, kami berdua telah saling melumat. Lama sekali kami berciuman, ditambah lagi kondisi yang begitu romantis menambah tinggi gairah kami berdua.
Kulepas pakaian yang di memakai Buk Melisa, kuciumi lehernya, Buk Melisa mendesah nikmati cumbuan yang aku berikan, kubuka BHnya, kuremas bersama lembut tetek Buk Melisa. Ciumanku konsisten turun kearah buah dadanya, kujilati dan kuhisap tetek Buk Melisa, Buk Melisa pun tambah mengeliat dan tambah keras desahannya.
“Uh.. Saatyo.. Terus hisap sayang.. Uhh.. Enak.. sayang.”..
Setelah bahagia bermain main di Toket Buk Melisa ciumanku pun turun keperutnya. Kujilati pusarnya sambil tanganku mengupayakan membiarkan celana dalam Buk Melisa. Masih dalam posisi berdiri kujilati memek Buk Melisa, kuhisap semua lendir yang keluar, dendam yang tadinya begitu mengebu gebu hilang sudah, aku begitu lembut memperlakukan Buk Melisa.
Satu persatu pakaian yang kukenakan terlepas sudah. Akhirnya kami berdua telah telanjang bulat. Dihisapnya puting dadaku, sambil tangan Buk Melisa meremas remas kontolku yang telah benar-benar tegak berdiri.
“sayang kami ke ranjang aja, Puasinn aku yahhh!”.
Tangan Buk Melisa konsisten memegangi kontolku. Tubuhku direbahkan diatas pembaringan, lantas kontolku di kulum bersama lembut, nikmat sekali kuluman Buk Melisa.
“Aahkkss aahh..Ooohhgg…Uuuhh Meelliisaa Eennakk jilatannmuu!! akuu nggak tahan! MASSUKINN!!”..
Kemudian Buk Melisa menaiki tubuhku, digemgamnya kontolku dan diarahkan ke lubang memeknya, perlahan lahan sekali Buk Melisa turunkan pantatnya, mili demi mili batang kontolku masuk meluncur ke lubang memek Buk Melisa yang benar-benar basah sekali.
“Ahhhhssssss”., rintih kami berdua, waktu kontolku masuk semua terbenam dalam lubang memek Buk Melisa.
Aku lihat Buk Melisa memejamkan mata dan mengigit bibirnya nikmati sensasi yang begitu indah. Buk Melisa mengangkat pantatnya bersama perlahan sekali, nikmati gesekan batang kontolku bersama dinding memeknya, lantas diturunkan lagi bersama benar-benar perlahan. tambah lama goyangan naik turun pantat Buk Melisa tambah cepat.
“Akkhh.. Saatyyooo.. ampun.. sedap sekali sayang.. kontolmu sedap sekali sayang”.
Buk Melisa konsisten menjerit mendesah berteriak nikmati sensasi nikmat berasal dari pertemuan batang kontolku bersama lubang memeknya. Kontolku yang begitu tegak perkasa konsisten menerus terima gesekan demi gesekan berasal dari lubang memek Buk Melisa.
“Iya.. Bu, aku termasuk nikmat goyang konsisten Bu”.
Kuremas tetek Buk Melisa, aku angkat badanku kuhisap teteknya, goyangan pinggul Buk Melisa tambah menggila dan terkendali.
Jujur saja, jikalau bukan sebab efek obat kuat yang aku minum, Mungkin aku telah muncrat, dan telah tidak mampu lagi bertahan mengimbangi goyangan pantat Buk Melisa yang begitu liar.
“Oh.. satyyooo.. Ibu.. telah nggak mampu lagi.., Ibu mau keluuarr”.
“Ayo.. Bu.. keluarin sepenuhnya Bu.. Nikmatin.. Bu.”..
Kuhisap bersama kuat tetek Buk Melisa, dan Buk Melisa pun tambah mempercepat goyangan pinggulnya tunggu waktu waktu datangnya orgasme.
“saaaynnggg.. Arrgghh.”., jerit Buk Melisa, memek Buk Melisa bersama kuat mencengkram batang kontolku.
Sungguh menyesal aku meminum obat kuat, padahal waktu seperti inilah, waktu yang paling nikmat untuk secara seiring membiarkan orgame yang telah tertahan.
Aku peluk tubuh nya bersama erat. Kurebahkan badanku, Buk Melisa ikut rebah sambil konsisten memelukku. Kubiarkan Buk Melisa nikmati orgasmenya. waktu kontolku tetap konsisten terbenam di dalam lubang memek Buk Melisa.
“Enak sayang”, Tanyaku
“Enak sekali Say, dasyat sekali rasanya” jawab Buk Melisa lirih.
Buk Melisa mengangkat tubuhnya dan langung menghempaskannya lagi disampingku. Kontolku tetap tegak berdiri, serupa sekali belum keluar isyarat isyarat hendak memuntahkan isinya. Buk Melisa merebahkan kepalanya didadaku, kupeluk tubuh Buk Melisa, sambil kubelai belai ramutnya. Akhirnya Buk Melisa pun tertidur.
Hari itu sampai jam 3 pagi Aku dan Buk Melisa benar benar menggunakan waktu kami hanya untuk bersetubuh capai kenikmatan demi kenikmatan. Kami berdua melakukannya bersama penuh perasaan.