Kisah Cinta Rahasia Jasmine Terindah
kenangan.xyz – Jam menunjukkan pukul 15:00 kala Jasmine berjalan di koridor sekolah, menuju gerbang sekolah sambil lihat pesan2 yang ada di hp nya. “Bye, Jasmine! See you Monday!” ucap sebagian temannya seraya menaiki mobil mereka berjalan pulang. Hari Jumat sesungguhnya melelahkan, namun Jasmine tidak sabar untuk bisa nikmati weekend nya tanpa ada tugas2 sekolah. “Belum dijemput? Mau turut gue pulang?” tiba2 Adrian nampak disamping Jasmine yang tengah tunggu sopirnya di gerbang sekolah. Jasmine tersipu mendengar ajakan Adrian, maklum, ia adalah tidak benar satu cowok dambaan para cewek di sekolah Jasmine, perawakannya sebagai anak basket dan wajah yang tampan menjadi idola tiap-tiap anak cewek di sekolah itu..
“Makasih, Adrian. Tapi sopir gue bentar ulang dateng kok…” jawab Jasmine. “Ya udah, gue temenin sampe supir lu dateng deh” jawab Adrian..
Jasmine pun kagum akan sikap Adrian yang menurutnya begitu ‘gentleman’. “Mimpi apa gue semalem, ditemenin Adrian di Jumat siang begini” pikir Jasmine. Mereka pun duduk berdua di gerbang sekolah dekat pos satpam. Adrian beranjak ke kantin sekolah yang tetap buka dan ulang membawa dua buah teh botol dingin untuk mereka. “Thank you… sweet banget sih lu” ujar Jasmine kala Adrian memberi tambahan teh botol itu kepadanya. “Ah biasa aja, yang sweet itu teh botol nya kali…” canda Adrian, yang disambut tawa oleh Jasmine. Percakapan mereka pun berlanjut:
Adrian: “Weekend ini lu ada acara ga?”
Jasmine: “Engga sih, dirumah aja. Capek gue, seminggu ini kan kita ulangan terus”
Adrian: “Iya termasuk sih, mirip gue termasuk capek. Gimana kalo besok malem kita refreshing bareng? Lu gue jemput di rumah lu, abis itu kita chill out dimana gitu… rela ga?”
Jasmine: “Serius? Ga ada yang marah lu jalur mirip gue?” Jantung Jasmine berdetak makin keras, tak menyangka Adrian, cowok dambaan para cewek di sekolah mereka, mengajaknya berkencan di malam minggu.
Adrian: “Enggak lah, gue ulang ga mirip siapa2.. enjoy aja. Gue emang pingin ajak lu jalan..”
Jasmine: “Wow… oke. Besok malem ya… lu wa gue aja”
Tak lama kemudian sopir Jasmine datang, sembari membuka pintu mobil pak sopir berujar “Sorry aku agak telat, neng. Tadi disuruh ibu anter paket pernah sebelum jemput neng…” Dalam hati Jasmin berujar “gak papa, pak! Untung bapak telat… hehe” Jasmine memasuki mobilnya bersama dengan senyum yang lebar, saat Adrian melambaikan tangannya kepada Jasmine kala mobil Jasmine terasa bergerak meninggalkan sekolah. “See you tomorrow!” ujar Adrian, dan Jasmine pun makin tersenyum lebar.
“I’m home!” ujar Jasmine kala memasuki rumahnya. Mama Jasmine pun menyambut putrinya bersama dengan senyuman. “Kamu rela makan sore? Ini mama buat cake coklat, enak lho sambil minum teh..” “Mau ma, namun Jasmine rela ganti pakaian dan mandi pernah ya ma..” “Oke deh… mandi pernah sana” ujar mamanya. Jasmine pun bergegas menuju kamarnya. Ia menyimpan tas nya di kursi meja belajarnya seraya mengambil hp berasal dari di dalam tasnya. Ia lihat ada sebuah pesan wa berasal dari Adrian: ‘Hi, Jasmine… besok jangan lupa kasih tau alamat lu ya, lebih kurang jam 6 sore gue jemput. Gue tau daerah yang enak banget buat kita ngobrol2. See you!’ Alangkah girangnya Jasmine membaca pesan itu, ia pun membalas ‘Sip, besok gue kasih alamat gue ya… see you’.
Masih mengenakan seragam sekolahnya, Jasmine merebahkan diri ke atas daerah tidurnya sambil memandangi wa berasal dari Adrian tersebut. Ia bertanya2, kenapa ya cowok seganteng Adrian rela jalur mirip aku, saat aku bukan cewek tercantik di sekolah ini. Dengan tubuh yang memuat namun tidak benar-benar tinggi dan juga wajah Jasmine yang merupakan blasteran berasal dari ayahnya yang orang Jawa dan ibunya yang keturunan Chinese, ia bukanlah cewek yang jelek, namun menurutnya tetap banyak cewek yang lebih menarik untuk diajak jalur oleh Adrian. Ia pun memandangi foto profil Adrian bersama dengan seksama, wow ganteng termasuk yah dia. Jasmine mendambakan memandangi foto Adrian lebih lama, ia pun membenarkan posisi berbaringnya di daerah tidur bersama dengan sempurna, bersama dengan tetap mengenakan seragam sekolahnya. Ia membaringkan kepalanya di atas bantal, berbaring bersama dengan posisi terlentang sambil menaikkan kaki kanannya ke atas guling, menyebabkan rok abu2nya tersingkap sampai ke pahanya. Ia konsisten memandangi foto Adrian. Karena makin penasaran, ia terasa membuka akun instagramnya dan mencari profile Adrian disana. Wah ternyata banyak sekali followers nya dan sebagian besar adalah cewek2 di sekolahnya. Ia mendapatkan sebuah foto Adrian bersama dengan pakaian basketnya, penuh bersama dengan keringat dikarenakan foto tersebut diambil sehabis ia memenangkan sebuah pertandingan basket. Wow, seksi sekali, pikirnya. Ia konsisten memandangi foto itu, dan tanpa terasa tangan kanannya terasa meraba2 pahanya sendiri berasal dari balik roknya yang tersingkap itu..
Ia konsisten memandangi tiap-tiap foto yang ada di profile Adrian, sampai ia mendapatkan sebuah foto yang istimewa. Foto Adrian di tepi kolam renang, bersama dengan tubuhnya yang basah habis berenang dan hanya mengenakan celana renang yang benar-benar pendek. Jasmine pun terbelalak: “Gile.. kok gue gak pernah lihat foto ini pada mulanya ya?!” Jasmine kagum bersama dengan bentuk tubuh Adrian yang menampakkan dada dan juga perutnya yang rata, nyaris nampak otot2 sixpacks nya yang pertanda ia rajin berolahraga.. tiba2 ada getaran2 aneh yang Jasmine rasakan di tubuhnya. Ia terasa terangsang lihat foto cowok idamannya yang nyaris telanjang itu. Bukan kali pertama Jasmine terasa terangsang, sebagai cewek remaja yang beranjak dewasa ia telah merasakan nafsu birahi yang sering kali mampir di saat2 tertentu, namun ia tidak menyangka akan merasakan nafsu ini kala lihat foto Adrian, apalagi besok mereka akan bermalam minggu bersama..
Tanpa sadar, rok sekolah Jasmine yang tadinya tersingkap sampai pahanya, kini telah tersingkap sampai pinggangnya. Jasmine pun senantiasa memandangi foto Adrian dan tangan kanannya bergerak berasal dari meraba2 pahanya sampai sampai ke celana dalamnnya. Jasmine terasa memainkan bibir vaginanya berasal dari luar celana dalamnya. Ia makin bergairah, dan terasa vaginanya terasa basah.. kemudian matanya tertuju kepada celana renang Adrian yang ketat, dimana nampak tonjolan yang besar di daerah kemaluannya. “Anjrit, Adrian… penis lu gede banget… gue kepingin… aaaah aaaah..” Jasmine konsisten mendesah sembari ia lihat tonjolan di celana renang Adrian dan memainkan klitorisnya berasal dari luar celana dalamnya. Merasa tidak cukup puas, Jasmine pun melewatkan rok abu2nya sampai terjatuh ke lantai, kemudian ia pun melewatkan celana di dalam putihnya sampai vaginanya kini tidak dibalut sehelai kain pun.. ia termasuk membuka kancing kemeja seragam sekolahnya tanpa melepasnya dan menarik beha nya keatas agar ia bisa memainkan payudaranya bersama dengan bebas..
“Aaaaaah Adrian, gue rela lu mainin tete gue…..” Jasmine membayangkan Adrian tengah memainkan payudaranya sambil konsisten mengusap2 puting susunya sendiri. Lalu, sambil memandangi tonjolan besar dibalik celana renang Adrian, Jasmine terasa mengusap2 bibir vaginanya dan memainkan klitorisnya.. “Aaaah aaaaah, Adrian…. gue suka mirip lu… gue kepingin lu giniin gue… aaah aaaaaaaaah” desah Jasmine saat ia mempercepat gerakan jarinya diatas klitoris dan bibir vaginanya yang makin becek itu.. cairan vaginanya pun terasa menetes membasahi pangkal pahanya… “aaaaaah Adriaaaan… buka celana renang lu… aaaaaah, kocok penis lu di depan gue.. aaaah” Jasmine terasa membayangkan Adrian melewatkan celana renangnya dan bermasturbasi dihadapannya.. “Adriaaan… masukin. Iya masukin penis lu ke sini…. please Adriaan.. aaaah aaaaaaaaaah”, tidak hanya memainkan klitorisnya, Jasmine pun terasa memasukkan jari tengahnya kedalam lubang kenikmatannya, sambil membayangkan penis Adrian lah yang memasuki vaginanya itu. Ia makin mempercepat gerakan jarinya, sambil mengusap2 klitorisnya bersama dengan cepat, tak lama kemudian… “Aaaaaaaaaaah aaaaaah aaaaaaaaaaaah aaaaaahh enaaaaak bangeeet Adriaaan… I love youuuu Adriaaan. Aaaaaaaah…..” serrrrrrr serrrrrr serrrrrr, vagina Jasmine berdenyut2 sambil mengeluarkan cairan tanda ia capai orgasme yang hebat… Setelah itu, kala badai orgasme terasa mereda, vagina Jasmine tetap berdenyut2 pelan, ia tetap memandangi foto Adrian sambil mengusap2 payudaranya… “Aaah gila, besok aku akan bermalam minggu bersama dengan cowo ganteng ini..!” pikirnya sambil tersenyum.. tak lama kemudian ia terasa relax, dan tak terasa ia memejamkan matanya sampai nyaris tertidur…
“Jasmine!!! Udah mandi belum? Jadi nggak kita makan cake sambil minum teh? Udah rela jam 5 sore loh…!” Tiba2 Jasmine dikejutkan oleh teriakan mamanya berasal dari lantai bawah. Ia terbangun, untung pintu kamarnya di dalam situasi tertutup biarpun tidak terkunci, dan mamanya teriak berasal dari bawah. “Oke maa, sebentar ulang aku turun!” balas Jasmine. Ia menutup akun instagramnya sambil berujar terhadap foto Adrian “thank you Adrian… see you tomorrow!” Tinggal kemeja sekolah dan beha yang tersisa di tubuhnya, ia kemudian melepasnya dan bergegas menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi ia tak lupa bersihkan cairan2 vagina hasil berasal dari orgasmenya tadi.. dan sehabis mandi dan memakai pakaian ia bergegas menuju ke bawah dimana mamanya telah buat persiapan sebagian potong kue dan secangkir teh hangat untuknya. “Yuk sini ngobrol2 mirip mama….” ajak mamanya. “Ada cerita apa?” Sambil nikmati sepotong kue Jasmin bercerita “Ma, besok aku rela diajak cowo malam mingguan, boleh ya ma?” Mamanya pun tersenyum lebar dan berujar “Ah, Jasmine… kamu telah dewasa. Tentu boleh doong… nah coba cerita soal cowok ini ya” mamanya pun mengambil sepotong kue dan duduk di sebelah Jasmine. Jasmine terasa bercerita..
“Namanya Adrian……..”
Keesokan harinya, Jasmine bangun pagi bersama dengan situasi hati yang riang, dikarenakan mengerti ia akan bermalam minggu bersama dengan Adrian, cowok tampan dambaan semua cewek di sekolahnya. Sejak berasal dari pagi ia repot memilih pakaian yang akan ia kenakan sore hari itu, ia terlihat repot mencoba semua pakaian yang ia punyai sampai Rachel, adiknya pun heran. “Cici emang rela nampak mirip siapa sih, milih bajunya lama amat…” ujar Rachel. “Lu tau gak sih, kemaren Adrian itu bilang rela ngajakin gue nampak malem ini!” “Hah? Adrian yang populer itu? Yang menjadi dambaan cewek2 sekolah lu?” ujar Rachel tak percaya. Rachel sesungguhnya tidak bersekolah di sekolah yang mirip bersama dengan kakaknya, namun Rachel mengenal Adrian berasal dari sebuah pertandingan basket antar sekolah yang pernah ia tonton. “Iyeee bener yang itu… makanya bantuin gue dong memilih pakaian yang cocok!” balas Jasmine. “Wow mimpi apa lu ci semalem sampe Adrian rela ngajak lu hehe…” goda Rachel.
Sesuai saat yang dijanjikan, Adrian pun mampir menjemput Jasmine terhadap pukul 6 sore. “Selamat malam, tante. Saya Adrian, mendambakan menjemput Jasmine..” sapa Adrian kala mama Jasmine membukakan pintu untuknya. “Oh ini yang namanya Adrian? Jasmine telah cerita tentangmu kemarin. Yuk silahkan masuk dulu, sebentar tante panggil Jasmine ya..” Tak lama kemudian Jasmine menuruni tangga bersama dengan diikuti Rachel berasal dari belakang, tak lupa Rachel berbisik terhadap Jasmine “Cie ciee gila ganteng loh dia.. nanti malem cerita ya kalian ngapain aja malam ini.. siapa tau telah dapet first kiss, atau jadi lebih. Hihihi” goda Rachel. Jasmine membalas “Ssst apaan sih lu. Jadian termasuk belom telah mikir yg macem2 aja… telah balik keatas sana!”
“Permisi tante, kita pamit dulu” ujar Adrian berpamitan kepada mama Jasmine. “Silakan.. hati2 dan jangan kemalaman ya…” pesan mama Jasmine sambil tersenyum. Maklum, selama ini Jasmine adalah cewek yang dikenal introvert dan pemalu, baru kali ini mamanya lihat Jasmine berduaan bersama dengan seorang cowok. Tak lama kemudian, Jasmine dan Adrian telah berada di mobil Adrian dan mereka meluncur ke suatu tempat. “Gue ga rela bawa lu ke mall, gue pingin kita makan malem di resto di tepi danau di Serpong biar kita bisa ngobrol enjoy ya, abis itu kita bisa jalan2 di tepi danau” ujar Adrian. Jasmine benar-benar benar-benar terpukau, ternyata Adrian merupakan cowok yang romantis, bukan layaknya cowok2 lain di sekolahnya yang ia kenal.
Sampai di resto tersebut, situasi yang dirasakan sesungguhnya lumayan tenang dan romantis, tidak begitu ramai bersama dengan penerangan lampu kuning temaram menyebabkan situasi makin relax. Kebetulan malam itu Jasmine memilih terusan panjang berwarna putih yang casual, dimana ia mengenakan tali pengikat pinggang berwarna senada, seolah dia mengenakan rok mini. Memang kala duduk, paha Jasmine yang putih mulus akan terlihat, namun untung situasi resto tepi danau tersebut lumayan remang2.. Setelah memesan makanan dan santap bersama, mereka mengobrol soal banyak hal, terasa berasal dari kehidupan di sekolah, teman2 sekelas maupun guru2 mereka yang aneh2, sampai hobi dan aktivitas mereka masing2 diluar sekolah.. kala makanan telah habis dan mereka nikmati minuman masing2, Jasmine memberanikan diri untuk bertanya terhadap Adrian..
J: Ngomong2, kenapa lu malam ini ngajak gue malam mingguan?
A: Loh emangnya ga boleh?
J: Hehe, bukan gitu. Gue ga nyangka aja cowo kaya lu ngajak gue keluar…
A: Maksud lu?
J: Ya lu tau laah, lu kan anak basket, cewek2 terhadap ngejar lu semua.. apalagi setau gue lu deket mirip Stephanie yang anak cheerleader itu kan?
A: Jujur, gue saat itu deketin Stephanie dikarenakan gue tau lu temenan baik mirip Stephanie. Makanya gue deketin dia dikarenakan gue rela tau banyak tentang lu..
J: Maksud lu? Jadi lu mirip Stephanie bukan…
A: Enggak.. gue emang telah lama suka mirip lu sih, Jes… sorry ya gue baru bilang sekarang.
J: (setengah nggak percaya dan tersipu) eh, gak bapak kok..
A: So, gimana menurut lu Jes, rela lanjut nggak kita?
J: Maksud lu?
A: Lu rela nggak, jalur ulang mirip gue? Tapi hanya mirip gue aja…
J: Eh, maksud lu….
A: Iya, lu rela nggak pacaran mirip gue? (sambil tersenyum dan capai tangan Jasmine)
J: (entah getaran apa yang ia rasakan, semua tubuhnya serasa merinding..) lu yakin, Ian?
A: Yakin, Jes. Gue suka mirip lu..
J: Gue… termasuk suka mirip lu..
A: So is it a yes?
J: Yes it is…. (sambil tersenyum lebar)
Akhirnya resmilah mereka berpacaran. Jasmine tak percaya, cowok yang baru kemaren menemaninya di gerbang sekolah, cowok yang ia lihat foto seksinya sambil masturbasi di atas daerah tidurnya, kini menjadi pacarnya. Ketika Adrian pergi ke kasir untuk membayar makan malam mereka, nampak pikiran2 aneh di benak Jasmine. Wow, sekarang dia menjadi pacarku, akankah aku lihat dia layaknya di foto kemaren? Akankah aku bisa meraba tubuhnya yang seksi itu? Akankah aku bisa memeluknya, menciumnya, apalagi merasakan apa yang aku rasakan kala masturbasi sendiri, bersama dengan dia? Tanpa terasa Jasmine merasakan vaginanya terasa basah dikarenakan pikiran2 mesumnya sendiri… Ah telah sudah, pikirnya. First kiss saja belum… telah mikir yang aneh2.
“Kita jalan2 pernah keliling danau sebelum pulang yuk…” ajak Adrian sehabis ulang berasal dari kasir. Jam tetap menunjukkan pukul 20:45, belum begitu malam. Jasmine pun terima ajakan Adrian tersebut. Malam itu langit benar-benar bersih bersinarkan bulan purnama, minimnya lampu penerangan di sekeliling danau menyebabkan situasi makin tambah romantis dan intim. Mereka berjalan menyusuri danau, mencegah dari berasal dari restoran. Sambil berjalan, Jasmine bertanya terhadap Adrian..
J: Apa sih yang buat lu tertarik mirip gue?
A: Lu itu pendiam, ga banyak omong atau cari perhatian kaya Stephanie dan temen2 cheerleadernya itu, justru itu yang buat gue tertarik mirip lu selama ini..
J: Tapi… gue kan biasa aja, banyak yang lebih cantik daripada gue kan?
A: Ah enggak, menurut gue lu cantik loh Jes, suer… gue suka banget review wajah lu yang cantik ini..
J: (tersipu malu).. tapi, banyak yang lebih tinggi berasal dari gue, yang lebih seksi berasal dari gue…
A: Siapa bilang, menurut gue tinggi badan lu mirip body lu sepadan kok, gue suka… ini yang menurut gue seksi.. hehe.
J: (semakin tersipu)… ah bisa aja lu..
Akhirnya mereka sampai di seberang danau, nun jauh berasal dari resto daerah mereka makan malam tadi. Sekeliling danau sepi, hanya bersinarkan bulan purnama. Namun mereka bisa lihat satu mirip lain bersama dengan jelas. Adrian pun menggandeng Jasmine ke arah kursi taman yang ada di tepi jalur setapak.. mereka duduk berdua berhadapan. Dengan senantiasa menggenggam tangan Jasmine, Adrian berbicara “Lu jangan minder menjadi cewek, gue sungguh-sungguh bersama dengan apa yang gue katakan tadi.. menurut gue lu adalah yang tercantik di sekolah, dan gue suka mirip cii-ciri lu.. dikarenakan itulah gue rela lu menjadi pacar gue Jes..” Seolah tak percaya bersama dengan apa yang dikatakan Adrian, Jasmine hanya bisa duduk menatap Adrian bersama dengan rasa bangga, senang, dan pasrah. Getaran2 aneh yang ia rasakan tadi kini pun makin memuncak, apalagi Adrian makin mendekatkan wajahnya ke Jasmine dan mengecup bibir Jasmine bersama dengan lembut. Jasmine membalas kecupan tersebut bersama dengan mengulum bibir Adrian, saat tangan mereka merangkul pundak dan leher satu mirip lain.. selama 5 menit mereka berciuman dan lidah Adrian terasa bersaing bersama dengan lidah Jasmine di dalam mulut, tanpa mengerti Jasmine terasa mendesah kenikmatan “mmmh… mmmh….”.
Karena mereka duduk saling berhadapan tanpa terasa terusan putih yang dikenakan Jasmine makin tersingkap sampai capai paha bagian atasnya, dan Adrian bisa lihat paha Jasmine yang putih mulus tersebut dibawah sinar bulan purnama. Perlahan Adrian terasa turunkan tangannya ke pangkuan Jasmine dan terasa meraba pahanya yang mulus.. nafsu birahi telah menyelimuti mereka berdua agar Jasmine melewatkan perihal itu terjadi. Tanpa terasa Jasmine mengangkangkan ke dua kakinya agar Adrian bisa meraba paha bagian di dalam Jasmine yang mulus sampai menyentuh celana dalamnya.
“Aaaaah… mmmmh… mhhhh, oooh Adrian…” Jasmine konsisten mengulum bibir dan lidah Adrian sembari merasakan sensasi tangan Adrian yang meraba paha dan celana dalamnya. Tangan Jasmine pun terasa turun ke arah celana jeans Adrian dan meraba tonjolan berasal dari luar celananya. Tonjolan yang tempo hari hanya bisa ia lihat di foto sambil masturbasi. “Mmmhhh Jes…. gue suka mirip lu Jes… mmmmhh” desah Adrian kala Jasmine terasa meraba penisnya yang mengeras berasal dari luar celananya. Melihat posisi kaki Jasmine yang mengangkang, Adrian memberanikan diri untuk meraba bibir vagina Jasmine berasal dari luar celana dalamnya. Ternyata celana di dalam Jasmine telah basah oleh cairan yang nampak berasal dari vagina Jasmine… Adrian pun memberanikan diri untuk menggesek2 vagina Jasmine… “aaaaaah aaaaaaah aaaah enak Adrian…. mmmhh konsisten teruuusss… aaaaaahh..” Melihat Jasmine makin terangsang, Adrian memberanikan diri untuk menyingkap terusan putih Jasmine sampai ke pangkal pahanya, kemudian ia menarik celana di dalam putih Jasmine sampai turun ke pahanya… kemudian Adrian bersama dengan leluasa bisa memainkan bibir vagina Jasmine yang basah itu sambil sesekali mengelus2 klitoris Jasmine bersama dengan lembut…. “Aaaaaaaaah mmmmmh mmmmhhhh…. iyaaaa ituu… enak bangeeet….. aaaaaahh Adriaaaan!” Jasmine mendesah2 keenakan. Baru kali ini ada cowok yang memainkan vaginanya dikarenakan selama ini ia hanya biasa berfantasi dan masturbasi sendiri… Jasmine pun membuka kancing dan resleting celana jeans Adrian, memelorotkan celana tersebut dan celana di dalam Adrian sekaligus, lalu menggenggam penis Adrian yang telah benar-benar tegang. Di bawah sinar bulan purnama, Jasmine bisa lihat penis Adrian yang lumayan panjang dan tegang tersebut… “Gimana, lu suka ga??” tanya Adrian.. “Suka banget laaah..” jawab Jasmine. Mereka kemudian melanjutkan french kiss mereka sambil memainkan penis dan vagina satu mirip lain. Jasmine mengocok penis Adrian bersama dengan lembut, saat Adrian menggesek2 vagina dan klitoris Jasmine yang basah… “Mmmmmhhh mmmmmmh Jes jago banget lu ngocoknya….. mhhhhh mmmmhh… udh pernah ngocokin cowo ya?” desah Adrian. “Belom, hanya gue pernah lihat lah di filem2 gitu…” jawab Jasmine. Jasmine pun mempercepat kocokannya terhadap penis Adrian dan Adrian mempercepat gesekan jari2nya terhadap klitoris Jasmine, menyebabkan mereka berdua makin mendesah kenikmatan…. “Aaaaaaah aaaaaaaaah aaaaaah mmmmmmhh Jasmineee.. mmmmhhhh enaaaakk…” desah Adrian. “Mmmmmmh aaaah aaaaaaaaaah Adrian… iya ini enak bangeet….” balas Jasmine sambil konsisten berciuman bersama dengan Adrian…
“Mmmmhh mmmmmh ooohhh Jes gue mau…. mmmhh rela kkkeluaaaarr… aaaah”
“Mmmmmhh aaaaaah aaah iyaaa gggueee jugaa rela aaaah… kkeeluaar… aaah”
Dan tiba2 crooooot crooooot crooooottttttt “Aaaaaaaaaahhh aaaaaaah Jasminneeee gue cinta mirip luuu…. aaaaaah” Adrian capai orgasme nya bersama dengan kocokan Jasmine di penisnya…
Sssseeerrrrr ssserrrrr crrrttttrtr crrrrrottttt “Aaaaaaaaah aaaaaaaaaah aaaaaaah Adriaaaan guee termasuk cintaaaa aaaah mirip luuu.. aaaaaah aaaaaaah..!” vagina Jasmine berdenyut2 dan mengeluarkan cairan tanda ia capai orgasme dikarenakan jari2 Adrian yang memainkan klitorisnya.
Mereka pun saling lihat satu mirip lain sambil tersenyum lebar dan kemudian mereka berciuman mulut untuk sebagian saat… sehabis itu Jasmine menaikkan ulang celana dalamnya dan membenarkan terusannya yang tersingkap ke posisi semula, tengah Adrian memasukkan penisnya ulang ke celana di dalam dan mengancingkan ulang celana jeans nya.. “Wah ternyata horny termasuk ya lu….” canda Adrian terhadap Jasmine. “Hahaha, ya abis body lu seksi sih…” jawab Jasmine. “Tau berasal dari mana? Kan gue belum buka pakaian tadi..” tanya Adrian. “Tau doong, kemaren pulang sekolah kan gue liatin foto di instagram lu yang di tepi kolam renang itu…” jawab Jasmine. “Haha dasar luuu….” ejek Adrian. “Kapan dong gue bisa ngerasain sixpacks lu itu?” tanya Jasmine sambil meraba dada Adrian… “Yang mengerti gak di tepi danau gini lah hehe… eh, by the way minggu depan ortu gue pergi ke luar kota. Rumah gue kosong.. lu rela nggak jika weekend depan kita…”
“Maaf kak, mengganggu!” tiba2 percakapan mereka terputus oleh sebuah suara yang mendekati mereka. Ternyata itu adalah pelayan resto berasal dari seberang danau tadi. “Sudah jam 22:00 dan resto kita rela tutup, daerah danau ini mesti kita tutup juga…. maaf ya mengganggu malam minggu kakak2 sekalian…” ujar pelayan resto itu 1/2 menggoda Jasmine dan Adrian.. “Oh nggak bapak mas, hehe” jawab Adrian seraya menggandeng Jasmine pergi menuju daerah parkir untuk mengantarkan Jasmine pulang.
Jam menunjukkan pukul 22:25 kala Jasmine memasuki rumahnya. Tampaknya mamanya telah tidur. Ketika ia berjalan ke atas dan hendak memasuki kamarnya, tiba2 pintu kamar Rachel terbuka… “Woi, yang baru pulang pacaran..” ejek Rachel. “Ah buat kaget aja lu.. kok belum tidur?” tanya Jasmine terhadap adiknya itu. “Belum doong, kan gue rela denger cerita berasal dari lu.. gimana? Adrian nembak? Kalian pacaran?” lanjut Rachel penasaran. “Iye, kita jadian hehe…” jawab Jasmine. “Waaah ayo cerita cerita! Udah first kiss belum? Yuk sini lanjut cerita di kamar gue, biar mama gak bangun!” ujar Rachel sambil menarik Jasmine masuk ke kamarnya.
Jasmine duduk di kursi meja studi Rachel dan Rachel berbaring di daerah tidurnya sambil mendengarkan Jasmine bercerita:
“Jadi, kita makan di resto di tepi danau, lalu dia……………..”
Seminggu telah berlalu sejak Adrian menemani Jasmine di pintu gerbang sekolah untuk kemudian mengajaknya bermalam minggu bersama. Teman2 di sekolah mereka belum ada yang mengerti bahwa Adrian, cowok ganteng dambaan para cewek di sekolah itu, telah menjalin jalinan asmara bersama dengan Jasmine, seorang cewek yang pendiam dan pemalu yang sesungguhnya telah lumayan lama mengagumi Adrian. Setelah kencan pertama mereka berakhir romantis dan bergairah di tepi danau, hari2 mereka di lewati bersama dengan di sekolah tanpa ada yang mengerti kisah tersebut, jika Rachel, adik Jasmine. Namun hari yang ditunggu telah tiba. Hari Jumat lagi, dimana sehabis pulang sekolah Adrian berencana mengajak Jasmine untuk turut ke rumahnya. Jam menunjukkan pukul 15:00 kala bel sekolah berbunyi dan semua murid berhamburan nampak kelas. Adrian telah tunggu Jasmine di gerbang sekolah…
A: Akhirnya… Jumat lagi.
J: Iya nih… gak sabar weekend lagi. Ulangan2 banyak banget yak minggu ini.
A: Iya.. pusing gue. Untunglah semua melalui bersama dengan baik..
J: Kita segera nih?
A: Iya dong… lu telah bilang nyokap lu kan kalo pulang maleman hari ini?
J: Iya, gue bilang rela sekalian ngerjain tugas dan makan malam di rumah lu. Abis itu baru pulang hehe…
A: Mantapp… nanti makan malam kita gojekin aja, ga ada yang matang abis gue sendirian hari ini hehe.
J: Emang ortu lu terhadap kemana?
A: Weekend ini tuh ada nikahan saudara gue di Semarang, makanya mereka telah berangkat tadi pagi dan baru pulang Minggu sore… gue sendirian deh dirumah..
J: Aaah enak banget… apa gue nginep aja ya di rumah lu?
A: Emang boleh mirip nyokap lu?
J: Hmm… belom berani bilang gue haha….
Kemudian mereka memasuki mobil Adrian dan meluncur bersama dengan menuju rumah Adrian. Sesampainya disana, Adrian segera mengambil minuman fresh berasal dari di dalam kulkas dan Jasmine nikmati minuman tersebut sambil mengagumi rumah Adrian..
J: bagus termasuk ya rumah lu. Nyaman banget…
A: Iya.. lumayan lah.. yuk duduk di sofa..
Dengan tetap berseragam sekolah lengkap, mereka duduk di sofa area tengah dan terasa berciuman. Mereka saling melumat bibir masing2 sambil sesekali saling bersaing lidah di dalam mulut… “Mmmmhh mmmmmhh ssrrrllppp…” desah Jasmine terasa keenakan.. tangan Adrian pun terasa meraba2 semua tubuh Jasmine dan ia memainkan payudara Jasmine berasal dari balik seragam sekolahnya sampai Jasmine merintih keenakan…”oooh mmmmmhh mmmmmhhh.. Adrian…” Jasmine pun tak mendambakan melewatkan kesempatan berdua ini dan ia terasa melewatkan kancing kemeja seragam Adrian satu persatu. Terlihatlah otot sixpacks Adrian yang selama ini menjadi energi tarik Jasmine kepada pacarnya ini… uuuhh, seksinyaaa pikir Jasmine. Ia pun segera menggerayangi tubuh pacarnya itu sambil konsisten melumat bibir Adrian. “Mmmmmhh mmmmmmmmh Adriaaan seksi banget sih luu.. mmmmmhh” erangnya.
Jasmine kemudian menaikkan kaki kanannya ke atas sofa agar bisa lebih berhadapan bersama dengan Adrian, menyebabkan ke dua belah pahanya mengangkang lebar dan menyibakkan rok seragam abu2nya sampai ke pangkal paha.. Adrian pun tidak melewatkan kesempatan ini dan segera meraba ke dua paha Jasmine sampai meraba celana di dalam Jasmine. Ia merasakan bahwa celana di dalam Jasmine telah basah oleh cairan vaginanya. “Mmmmmhhh mmmmmh Jes gila lu seksi jugaa… gue pingin banget… mmmhh mmmhhh..” ujar Adrian penuh nafsu sambil menggesek2 vagina Jasmine berasal dari luar celana dalamnya.. “Mmmmmhhh iya gue juga….. mmmmhh pingin… mmmmhh lu masukin… ooooooh kesitu… mmhh” balas Jasmine penuh nafsu.. Jasmine pun segera melewatkan kemeja seragam Adrian sampai jatuh ke lantai dan terasa meraba semua tubuh bagian atas Adrian, sampai menciumi leher, bahu, dada, sampai perut Adrian bersama dengan penuh nafsu.. “Mmmmmhhhhh Jes nikmaaat banget…..: mmmmhhh mhhhhhh” rintih Adrian keenakan.. Tak rela kalah, Adrian pun membuka kancing pakaian Jasmine dan menggeser beha Jasmine keatas sampai ia bisa memainkan payudara Jasmine yang kini telah telanjang… “Sorry ya, punyai gue gak gede….” ujar Jasmine malu. “Wah gila, justru ini yang gue suka Jes… tepat banget buat digenggam, enak buat dijilat nih….” balas Adrian sambil segera menjilat ke dua puting susu Jasmine dan meremas2 payudaranya… “ooooooh oooooooh Adriaaaan… mmmmhhh mmmhhhh” erang Jasmine keenakan. Tak sampai disitu, rok Jasmine yang telah tersingkap dan paha Jasmine yang mengangkang lebar memudahkan Adrian untuk menyibak celana di dalam Jasmine dan memainkan vagina dan juga klitoris Jasmine bersama dengan jari2 nya. “Aaaaaaaah mmmmmmhhh mmmmmmhhhhhh iyaaaa iyaaaaa eeehhhhhh aaaaahhh… enaaaakkk…” rintih Jasmine keenakan. Adrian pun membaringkan Jasmine di sofa sambil mengulum bibirnya, sesekali menjilat puting susunya sambil meremas2 payudaranya.. namun jari tangan kanannya konsisten mengocok memek Jasmine bersama dengan cepat…. sampai tak lama kemudian Jasmine capai orgasme yang hebat…. “Aaaaaaaaaaah aaaaaaash aaaaaaaaah aaaaaaaaah Aaadiriaaan aaaaaaah…..” crrrrtttttr serrrrttt sererrrrrrrrr cairan vagina Jasmine berhamburan melalui celah bibir vagina Jasmine yang berdenyut2 keras…
Setelah 2 menit menenangkan diri, Jasmine berbicara “Lu jago banget sih colmekin gue…. enak banget. Udh berapa cewek yg lu colmekin?” tanyanya terhadap Adrian. “Baru dua… lu yang ketiga sih.. Yang pertama si Adni, adek kelas kita itu, yang terakhir si Stephanie anak cheerleader temen lu itu Jas….” jawab Adrian… “oooh..” balas Jasmine agak kecewa… “Sama Stephanie lu telah pernah……” “Belum!” jawab Adrian memotong Jasmine… “Gue rela nunggu bersama dengan orang yang gue sayang, dan itu elu Jes…..” Jasmine terasa suka akan jawaban Adrian tersebut… “Mau lanjut di kamar gue gak?” tanya Adrian…. Jasmine mengangguk bersama dengan senyum yang lebar…
Secepat bisa saja mereka menuju kamar Adrian yang berada di lantai atas… tanpa sempat berbicara apa2 Adrian membaringkan Jasmine diatas daerah tidurnya. Karena kemejanya telah dilepas oleh Jasmine kala mereka bercumbu di sofa tadi, Adrian bersama dengan cepat melewatkan celana panjang abu2nya dan celana di dalam boxer nya agar ia kini telanjang bulat di depan Jasmine yang terbelalak lihat tubuh seksi Adrian beserta penisnya yang telah tegang itu dihadapannya… “Wow Adriaaan… gila lu, lu seksi banget sih… lu bener2…..” belum selesai Jasmine memuji tubuh Adrian, Adrian segera lompat diatas tubuh Jasmine dan ulang melumat bibir Jasmine bersama dengan penuh nafsu… “Mmmmmhh mmmmmhhh mmmmhh sssrrrllpppttt mmmhh” suara bibir dan lidah mereka bersaing di atas kasur. Sambil berciuman, Adrian menanggalkan kemeja sekolah Jasmine, membuka kaitan beha nya, melewatkan behanya dan menjatuhkannya ke lantai… kini Jasmine telah bertelanjang dada. Tak sampai situ, Adrian membuka kaitan rok abu2 Jasmine, kemudian melewatkan rok tersebut dan menjatuhkannya ke lantai. Tak lupa, celana di dalam putih Jasmine ia lucuti termasuk agar terlihat vagina Jasmine yang punyai bulu2 halus yang jarang. “Aaaaaah gilaaa… Jasmine lu seksi bangeettt” ujar Adrian memandangi tubuh Jasmine yang telanjang bulat diatas daerah tidurnya..
Dengan posisi Jasmine terlentang dan Adrian berada di atas Jasmine, mereka ulang bersaing mulut dan lidah, sambil Adrian meremas2 payudara Jasmine dan sesekali menjilat puting susunya.. Jasmine pun capai penis Adrian yang telah benar-benar benar-benar tegang dan mengocoknya bersama dengan lembut, lama2 Jasmine makin mengarahkan penis Adrian kearah vaginanya yang basah dan terasa menggesek2 kan ujung penis Adrian ke klitorisnya… “Mmmmmmmh aaaaaah aaaaaaah aaaaaaaaah enaaak, Adriaaan gue pingin…. mmmmh” desah Jasmine. “Aaaaaaah mhhhhhhh iya gue aaaaah jugaaa pingin…. mmmmmmhhhh masukinn…. mmmhhh” balas Adrian yang telah merasakan kehangatan vagina Jasmine di penisnya… Jasmine kemudian mengarahkan penis Adrian menuju liang vaginanya, Adrian terasa mengayunkan pinggulnya perlahan sampai kepala penisnya memasuki liang vagina Jasmine… “mmmmmhh mmmmmh iyaaaa teruusssss” rintih Jasmine seraya Adrian makin memperdalam penetrasi penisnya kedalam vagina Jasmine… “oooooh oooooooih Jas enaaaak banget memek lu…. mmmmmhhh mmmmhhhhh sempit banget…. mmmhhhh aaaaah… “ erang Adrian kala penisnya telah masuk setengahnya. Ia konsisten menaik turunkan pinggulnya…. “Aaaaaah teruussss mmmmmhhh teruuuss masuk lagi…. mmmmh Adriaaan” rintih Jasmine.. Adrian konsisten menaik turunkan pinggulnya sampai blessss… masuklah semua penis Adrian kedalam vagina Jasmine…. “aaaaaaaah…. Jasmine….” erang Adrian, “aaaaaaaaaah pelan2 Adrian…. mmmmhh mmmmhhh” rintih Jasmine sedikit kesakitan, dikarenakan penis Adrian telah menembus selaput keperawanan Jasmine… nampak ada sedikit noda darah mengalir berasal dari vagina Jasmine… “Jes.. gue telah jebolin elu….” ujar Adrian.. “Ga bapak Ian… gue sayang mirip elu kok…” balas Jasmine. “Gue termasuk sayang mirip elu Jes….” balas Adrian.
Perlahan Adrian terasa menaik turunkan pinggulnya… gerakan itu makin lama makin cepat, dan rasa sakit yang dirasakan Jasmine di awal kini beralih menjadi rasa nikmat yang luar biasa… “Cplok cplok cplok…!” Suara penis Adrian yang bergerak nampak masuk vagina Jasmine yang becek menyebabkan mereka makin bergairah… Sambil konsisten mengulum bibir Jasmine dan menjilati ke dua puting susunya, Adrian konsisten mempercepat genjotan penisnya di dalam vagina Jasmine. “Aaaaaaah aaaaaaaash aaaaaaaah teruuusss aaaaaah enaaaaaak Adriaaaan aaah aaaaaaaaah” erang Jasmine. “Ooooooh ooooohhh mmmmhhhh ooooohhh ennaaaak banget memeek luuuuu eeeeeh Jess aaaahh…” erang Adrian kenikmatan. Selama 10 menit mereka bersenggama, Adrian nyaris capai orgasmenya dan mendambakan mencabut penisnya berasal dari vagina Jasmine, namun justru ke dua tangan Jasmine menggenggam erat pantat Adrian dan menahan penis Adrian untuk senantiasa berada di dalam vaginanya… “Aaaaah aaaaah teruusss Adriaaan aaaah…” “Tapi Jes…. aaaah aaaah gue mau… aaaaaah aaaaah keluaaaar…” balas Adrian. “Aaah udaaah ga papaaa aaaaah gue juga… aaaaah telah gak tahaaan aaaaaah teruusss aaaah” lanjut Jasmine. Tak lama kemudian…. croooooooott croooooooottt croooooooootttt “Aaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaaaahhhhh Jaasssminnne aaaaaaaaah” Adrian capai orgasme dan menyemprotkan semua spermanya di dalam vagina Jasmine. Ssserrrrr seeerrrr crrrrtttttt crrrtttt “Aaaaaaah aaaaaaaaaaaah aaaaaaaah Adriaaaan aaaaah…!” Jasmine capai orgasmenya secara bersamaan, bibir vaginanya berdenyut2 menjepit penis Adrian yang tetap nampak masuk vaginanya itu….
Setelah orgasme yang hebat, mereka berdua menenangkan diri dan berbaring bersebelahan di dalam situasi telanjang bulat di daerah tidur Adrian. Mereka berciuman mulut dan Adrian berbicara “I love you, Jes…” Jasmine membalas “I love you too, Ian..” tak lama kemudian mereka tertidur bersama dengan pulas dan puas…
Jam menunjukkan pukul 18:05 kala mereka tiba2 terbangun. “Wih telah gelap aje…” ujar Adrian sambil membangunkan Jasmine. Mereka saling tersenyum penuh kepuasan kala mengerti keduanya bangun bersama dengan situasi telanjang bulat. Jasmine pun segera mengenakan beha, celana dalam, dan juga seragam sekolahnya yang berserakan di lantai, saat Adrian mengenakan boxer dan celana panjangnya dan juga mengenakan kaos yang ia ambil berasal dari lemari bajunya. Kemudian mereka memesan makanan melalui aplikasi online, makan malam bersama dengan sambil mengobrol2 dan tak terasa saat menunjukkan pukul 19:30.
J: “Kayanya gue mesti balik deh”
A: “ Iye, gue anterin… “
J: “Besok tetap Sabtu.. rumah lu tetap kosong kan?”
A: “Iye… rela kesini lagi? Atau gimana jika gue yang ke rumah lu?”
J: “Boleh… besok nyokap gue termasuk pergi kayanya. Tapi ada adik gue Rachel.. ga papa?”
A: “No problem…..”
Tak lama kemudian Adrian mengantarkan Jasmine pulang. Di rumah Jasmine mereka disambut oleh mama Jasmine yang berbicara “Nah selanjutnya pulang termasuk anak mama… telah selesai ngerjain tugas barengnya?” “Sudah tante.. telah beres!” jawab Adrian sambil mengedipkan mata ke arah Jasmine. “Besok Adrian rela lanjut buat tugas disini ma, boleh kan?” lanjut Jasmine. “Oh boleh dong, namun besok mama pergi.. apa nggak digangguin adikmu Rachel nanti?” tanya mama Jasmine. “Nggak bapak tante, gak kasus kok” jawab Adrian.. kemudian Adrian pun pamit pulang.
(Ilustrasi adik Rachel (kiri) dan kakak Jasmine (kanan))
Ketika Jasmine hendak memasuki kamarnya, tiba2 pintu kamar Rachel terbuka… “Woi, kemana aja lu jam segini baru pulang? Masi pake seragam pula!” tanya Rachel penasaran… “Haha, ya berasal dari rumah Ian lah… berasal dari mana lagi..” jawab Jasmine, kemudian Rachel menarik Jasmine kedalam kamarnya.. “Oke gue mesti denger… ngapain aja lu mirip dia sampe malem gini?”
“Jadi kita tadi duduk di sofa, terus…..”