Kisah Kumpulan Orang Dengan Otak Mesum

kenangan.xyz – Cerita sex panas ini benar-benar seru dan mengairahkan, dan bermula dari sebuah pengangkatan pegawai, dan pegawai ini cewek yang membuat nafsu birahi . Cewek cantik ini benar-benar amoy, dan resmikan toket gede. pasti para pria pingin banget ngentot bersama dengan cewek ini. jikalau berlangsung gadis bugil telanjang ini, terlalu benar-benar di mengidamkan terutama aku sendiri. Baiklah cerita 18 th. ini bakal langsung aku terasa tengok cerita nya berikut ini. saya adalah seorang penjaja alat-alat medis untuk keperluan tempat tinggal sakit.
Saya memliki kisah yang terjadi tahun 2002 lalu Kisah ini bermula kala aku mengangkat seorang pegawai baru yang bernama Angelina, dia adalah orang yang supel, ceria dan memliki kesabaran mendengarkan orang lain terutama bagi pembeli Perawakannya Tinggi, putih dan matanya “nakal”, “Biarin” pikir saya selama dia sanggup menjualkan alat-alat medis perusahaan, dia tetap layak dipertahankan sebagai karyawan marketing yang digaji bersama dengan baik. walau kadang menonton Angelina pengin banget ngerasain tubuhnya. sedang saya tidak harap terlibat cinta dengan karyawati aku apalagi Making Love, biarpun saya sendiri belum menikah, wibawa saya sebagai boss dapat luntur lantas bubur.
Alkisah saya memesan alat USG dua minggu yang lantas dan kini tibalah barang pesanan senilai 450 juta selanjutnya dihadapan saya USG (Ultra Sonografi) 3 dimensi berwarna. Angelina tentu saja ikut terlibat dalam transaksi ini. Siang itu sehabis Angelina menjemput barang pesanan tersebut berasal dari jasa courier, sekarang dua wujud mempesona itu hadir di depan saya Yang satu Angelina yang lain CKD-USG yang sangat istimewa itu. Kenapa istimewa, dikarenakan seandainya untuk USG bayi di dalam takaran muka bayi pun bisa terlihat layaknya foto, juga untuk USG alat-alat dalam yang lain, baik itu ginjal, jantung,
pembuluh darah yang besar, maupun ovarium (=telur) berasal dari seorang wanita. Sempat saya telepon kepada rumah Sakit pemesan bahwa barang pesanan mereka telah datang gara-gara Direktur Medis telah pulang. saya telephone ke tempat tinggal beliau, dan beliau perintahkan untuk kerjakan pengiriman barang jam 8 pagi besok di tempat tinggal Sakit fasilitas beliau bekerja. Sambil dia pesan, supaya barang yang di terima perlu sudah siap dipakai dan dioperasikan. “Mati !’ pikir aku karena itu bermakna hari ini termasuk aku wajib merakitnya,
karena alat medis elektronik yang mahal layaknya ini, seluruh komponen dalam wujud terlepas (CKD = Completely Knock Down). pada akhirnya sehabis terima “perintah” dari konsumen aku panggil bagian pelayanan yang Insinyur Elektro untuk terasa merangkai USG ini. jadi sore berikut akhirnya bersama berdebar-debar, selesailah seluruh jam 12 malam. Angelina pasti saja tidak boleh pulang sampai malam selanjutnya sebab sebagai bagian Marketing diapun akan mendapat sharing keuntungan 5 % berasal dari nilai transaksi ini. tak hanya melayani kita bersama dengan membuatkan kopi. Pak Sabastian,
10 tahun lebih tua dari aku yang merakit alat ini sudah tampak kelelahan dan ikut tegang disaat saya merasa menancapkan kabel listrik. “ON”… hiduplah alat mahal ini, kita bertiga termangu-mangu didepan alat ini, tak sekedar ini untuk pertama kalinya juga perusahaan kami mendapat pesanan alat ini, termasuk pertama kali Pak Sebastian merakit. Tinggal kami bertiga di area elektrik perusahaan, semua karyawan pasti sudah pulang dan terlelap dirumah masing-masing kami bertiga kagum memandangi alat yang udah hidup selanjutnya nampaknya tidak hadir trouble sedikitpun, “Ayo kami mencoba kita hanya milik saat 7 jam sebelum saat menyerahkan barang ini” nada saya memecah keheningan “Saya, Pak !” Pak Sebastian langsung menyahut, tak sekedar dia telah hapal alat-alat medis kedokteran, dia juga paham kecanggihan alat ini dan pemeriksaan yang miliki nilai 500.000 untuk setiap kali total USG semua tubuh.
Dengan bersemangat Pak Sebastian membiarkan bajunya dan tidur dimeja kerja jatah elektronik yang sebenarnya meja ping-pong..Mulailah aku jadi ahli USG dadakan, berbekal buku manual dan seingat-ingatnya pelajaran Anatomi, saya merasa memeriksanya dengan memberinya lubricant / pelincir sehingga prop USG yang besar ini bisa digeser bersama dengan gampang di badan pak Sebastian. dari Jantung, Lambung, Kantong Empedu, Pembuluh Darah dan Ginjal.Luar Biasa !, dari layar terlihat sama layaknya mata saya hadir di dalam badan Pak Sebastian. saya dan Angelina tertawa disaat tampak terdapatnya batu kecil di Ginjal sebelah kiri Pak Sebastian, Pak Sebastian langsung meringis kawatir.
“Tenang saja Pak, masih kecil sekali, menggunakan obatpun saya mengharapkan bisa hilang”. “Saya gantian, Pak” Angelina ikut-ikutan muncul suaranya sehabis takjub saksikan percobaan aku pada pak Sebastian. saya mendadak bengong, selain area yang penuh bersama alat elektronik dan hanya ada meja pingpong ini, hanyalah hadir aku Angelina dan Pak Sebastian. aku memandang Pak Sebastian, nampaknya dia sadari kejengahan aku “Iya, pak dicoba saja pada Angelina, sekalian untuk dicoba untuk menonton telur dan rahim”, “Tapi.”kata saya “Sudahlah pak, dicoba daripada nanti kami diklaim nanti saya yang repot” dia menyahut “Cobalah Pak, tidak usah sungkan, biar aku pamit pulang dulu” Pak Sebastian matanya nampak serius tetapi tampak diujung bibirnya senyum kecil, pengertian sekaligus menantang saya untuk “memeriksa” Angelina. “Pamit Pak !, saya pulang dulu” , langsung dia ngeloyor pergi, mungkin kelelahan,
mungkin tidak pengen mengganggu “acara” saya bersama dengan Angelina. sesudah Pak Sebastian tidak kembali di area tinggal aku bersama Angelina, “Jadi, Pak ?” nada Angelina lagi muncul saya semata-mata dapat mengangguk-angguk ‘Ya, silahkan”. Tanpa curiga sedikitpun Angelina melepas kancing bajunya dan membaringkan diri di meja pingpong, terlihat BH Krem dan beberapa payudara yang menyembul, kulit yang putih dan amat bersih. Aduh…”My Dick” mendadak bangkit ditengah malam !. Mulailah aku tunjukkan pelincir di perutnya yang putih dan kencang, “Hi-hi- hi, dingin, pak”. dikala pelincir menetes diperutnya. saya periksa lambung dan ginjalnya, normal seluruhnya saya tidak berani memeriksanya lebih lanjut.
“Pak, sekalian yang lain, mumpung gratis”. aku menjadi menggerakkan prop USG ke pembagian tubuh atasnya, sebab BHnya tetap ditempat tentu saja saya tidak dapat mengarahkan prop pas ke Jantungnya “Angelina, eh.eh.”..”Oh, ini Pak” Sambil memegang BHnya ” Sebentar, Pak” dengan gaya akrobat seorang wanita, BH Angelina telah terlepas kelihatan payudara yang benar-benar indah di depan aku , puting yang kencang dan bagus , payudaranya walaupun tidak besar dapat namun kencang, terlihat kenyal dan terlalu seimbang kiri dan kanan. saya merasa mengarahkan prop USG ke arah Jantungnya bersama dengan menggesernya berasal dari tempat perut. Nampaknya Angelina nikmati geseran prop USG tersebut ke dua putingnya kelihatan mengeras menjulang. Lebih gila kembali malahan sekarang dia menutup ke-2 matanya, sambil berdesis pelan. saya arahkan prop USG tepat di jantungnya, bersama dengan pembesaran 200 X, aku merasa “membaca” ruang-ruang jantungnya.
Karena saya coba menelusuri proporsi kiri dan kanan jantung, pasti saja aku perlu berulang-ulang menggeser prop USG, sambil menuturkan padanya apa yang saya baca dari layar monitor. Tak pernah sekejappun Angelina membuka kedua matanya, sambil terus berdesis-desis pelan. “My Dick” udah tidak tahan ulang lihat keadaan seperti ini. saat tangan kanan saya memegang dan menggeser prop USG, entah berasal dari mana mendadak refleks tangan kiri meremas payudara kanan Angelina. aku remas- remas dan memain-mainkan pelan payudaranya . Desis Angelina makin sadar kentara, “Terus.Pak”…”Terus Pak” Angelina berbisik…”Mana tahan” pikir saya sudah tidak ingat kembali antara boss dan karyawatinya. aku letakkan prop USG berikut sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan saya di payudara kirinya. saya isap-isap dan gigit- gigit pelan payudaranya. “Enak Pak.terus.terus”
sambil masih konsisten menutup mata.. saya jilat-jilat dan ciumi perutnya, tangan kanan aku saat ini udah berpindah ke arah selangkangannya yang masih terbalut rapi dengan rok. saya elus-elus bersama dengan halus selangkangannya, terasa lembab. “Eh.eh..eh.enak pak”… saya masukkan tangan saya kedalam roknya, teraba CD-nya, basah nian, kakinyapun tidak lagi sejajar layaknya tadi, sekarang kakinya mementang lebar-lebar berikan peluang tangan saya untuk mengeksplorasi selangkangannya lebih lanjut. saya tarik tepi CDnya, teraba vulvanya yang telah basah, aku gosok pelan-pelan bibir didalam vaginanya. Lendir vaginanya mempermudah saya untuk menggosok-gosok jari lagi tengah aku ke vaginanya, terhitung kelentitnya. “Ekh..ekh..ekh”..makin keras suara Angelina. “Sebentar yaa”..mendadak saya bangkit, aku segera matikan USG dan lampu area elektronik yang terang benderang itu bersama dengan segera aku lepas segera semua pakaian yang aku kenakan terhitung CD saya.
Saya udah tidak sabar ulang Angelinapun terhitung tidak harap kalah, tanpa diperintahkan, langsung dia lepas semua baju rok, dan CDnya. berasal dari remang-remang penerangan berasal dari area sebelah sekarang nampaklah Angelina yang telanjang bulat dan menakjubkan Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yang lebat, “Pantas, alisnyapun lebat” pikir aku Kini aku langsung mengarahkan mulut aku ke vaginanya, sebab lebatnya “hutan” kewanitaannya, aku terpaksa memakai kedua tangan saya untuk menyibak “hutan”nya. Gantian sekarang tambah Angelina yang mengelus-ngelus dan memilin-milin payudaranya sendiri. Memeknya berbau khas yang agak keras dan berasa asin, layaknya keju belanda. Maklumlah, kita berdua tidak sempat mandi sejak pagi hari tadi. akan tetapi sudahlah mulut saya telah dalam posisi itu. saya jilat-jilat kelentitnya dan naik turun di bibir didalam vaginanya naik – turun.
“Pak, masukin.pak” Angelina memohon. Tanpa perintah kedua saya berdiri. saya tarik tubuh Angelina ketepi meja pingpong, segera aku masukkan “tongkat naga” saya ke vaginanya. “Bless…” tanpa ada masalah saya masukkan “My Dick” aku karena lendir di vagina Angelina telah membanjir, tak sekedar posisi aku yang berdiri mempermudah perihal itu. saya pegang pinggulnya, aku tarik dan dorong tubuh Angelina, sesuai dengan arah laju pinggul saya yang maju mundur. “Ekh..ekh..ekh”.terus menerus suara Angelina terdengar keenakan. setelah 10 menit mendadak tangan Angelina memegang sangat keras ke dua tangan saya yang sedangkan memegang pinggulnya ‘Maaasssss..” Angelina menjerit tertahan… pada dikala yang bersamaan vagina Angelina berdenyut-denyut keras “My Dick” saya yang didalamnya layaknya diremas-remas bersama lembut oleh vaginanya. Angelina orgasme hebat, pantatnya tidak lagi terdapat dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas.
Rupanya dia sedang nikmati semaksimalnya orgasme dan keheningan sesaat yang timbul pada dirinya. sesudah dia agak tenang, aku baru ulang memompanya, mulai agak kering sekarang vaginanya, habis lendirnya. “Sakit, mas..sakit, mas” dia mengeluh. “Tanggung” pikir saya segera aku ambil pelincir USG yang tergeletak dekat kami saya olesi kepala “My Dick” saya dan termasuk vagina Angelina, segera aku masukkan lagi “My Dick” saya kedalam vaginanya, saat ini ulang licin seperti mula-mula “Terus. mas, enak”… aku masih didalam posisi pada mulanya saat ini dengan bekal sedikit pelincir diibu jari saya aku bantu Angelina bersama menggosok-gosok kelentitnya.
Kali ini, sungguh susah saya orgasme, konsentrasi saya buyar total sehabis Angelina memanggil saya bersama dengan sebutan “Mas”, aduh aku ini boss-nya. tetapi “what the hell, what will be, will be”. lagi aku mengupayakan konsentrasi untuk mengeluarkan seluruh isikan “My Dick” aku Rupa-rupanya “perkosaan” saya dengan ibu jari kanan aku pakai pelincir di kelentitnya mengakibatkan kembali orgasme Angelina. tetapi otak aku tetap berperang pada “Mas dan Pak”. “Tahan mas.tahan.saya ingin muncul lagi”..dalam hitungan menit muncullah “Maaasss.masss..masss.” dan remasan lembut vagina Angelina yang berdenyut- denyut di “My Dick” saya Angelina orgasme untuk ke dua kalinya, namun tidak sehebat yang pertama, tangannya meremas keras tangan kiri saya tetapi tangan kanan aku tetap aktif di kelentitnya. “Rugi, kalau saya tidak orgasme” pikir saya langsung gantian saya menutup mata, konsentrasi penuh memikirkan vaginanya Sharon Stone. saya percepat pompaan saya di selangkangannya.
“Akkkkhhhhhhhhhhh..” aku mendengus panjang, aku keluarkan semua isi “My Dick” aku kevaginanya, dan saya tanamkan sedalam-dalamnya “tongkat naga” saya..saya orgasme. saya tergeletak disamping Angelina, dua manusia telanjang bulat bersama dengan vagina dan “My Dick” yang berleleran sperma. Angelina memeluk saya , dijilat-jilat pelan telinga saya “Maaf ya mas, sejak tadi malam memang aku kembali “kepengin”” Angelina berbisik. “Puas mas ?, saya bahagia sekali”. saya mengangguk. “Ayo kami pulang” aku mengingatkan, jam sudah perlihatkan jam 2 malam. langsung kita berdiri dan merapikan busana Angelina kekamar mandi mencuci sisa-sisa sperma yang berleleran di vaginanya. aku sekarang sendirian di area elektronik, lampu sudah aku hidupkan lagi sambil merokok dan menanti Angelina lagi ke area ini, saya termangu-mangu. “Aduh, saat ini dia panggil aku Mas, padahal aku bossnya, belum lagi apabila dia hamil”.