Kisah Malam Indah Dengan Pramugari Cantik
kenangan.xyz, Ayahku miliki sebuah bisnis dibidang eksport dan import makanan mengharuskanku untuk sering nampak negeri untuk bertemu dengan klien. Suatu waktu, saya mesti terbang ke Amerika dengan perjalanan 15 jam berasal dari Jakarta ke Amerika sangatlah panjang dan membosankan. Aku banyak menyaksikan film dan makan tapi selagi terlampau merasa lama dan tetap banyak selagi hingga 7 jam perjalanan.
Karena saya duduk di kelas bussiness class di upper deck, saya sanggup leluasa turun ke lower deck. Karena dua-duanya adalah zone Bussiness Class. Sekitar lima menit, saya melihat panorama diluar jendela pesawat ruangannku
“Permisi pak..” sebuah nada halus menegur dengan ramah berasal dari seorang pramugari muda berwajah cantik tengah tersenyum kepadaku.
“Apakah bapak duduk di kelas bussiness upper deck?” saya mengangguk sambil berkata.
“Iya.. kenapa yah?”
Ternyata nama nya Vany Cantika,
“Tidak pak saya menghendaki bertanya apakah bapak menghendaki suatu hal karena saya melihat bapak banyak diam selama perjalanan ini” jawabnya dengan sopan.
“Kok panggil bapak sih, belum tua kali kok dipanggil bapak panggil nama saja panji”
“Oh iya saya Vany.. pak.. panji mau ke Amerika ya?” sesudah itu kami ngobrol ngalor ngidul selama tiga puluh menit.
Ternyata Dia orang Bandung, Umurnya baru 23 tahun dan belum miliki pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, selanjutnya berkunjung pramugari lain menghampirinya dan mereka berbicara, saya mengambil segelas wine yang disiapkan di dapur mereka,
“Yah saya ditinggal sendiri deh, hehe..” katanya setelah temannya pergi,
“Lho kenapa?”
“Jam istirahat.. tadi saya udah istirahat 3 jam,, dan habis ini giliran rekan aku, tapi supervisorku katanya sakit kepala jadi dia istirahat di first class. Mungkin 2 jam ulang baru balik”
“Oh gitu ya gapapa deh.. saya temenin.. saya bosen banget berasal dari tadi diatas”
Vany tertawa, Wajahnya manis kecuali tertawam mataku merasa menelusuri tubuhnya,Tingginya kurang lebih 164 cm, berat badannya bisa saja 55 dan kulitnya putih sekali seperti orang jepang,
“Kamu benaran belum miliki cowok?” bertanya ku iseng.
“Iya ulang kosong aja, soalnya mantan ku membosankan, dia ga lucu dan old fashion”
Lalu ia merasa bercerita berkenaan mantatnnya yang tetap menganut kebiasaan kuno, yang gak bahagia clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks. Wajahnya memerah saat ia bercerita.
“Maaf ya, saya kok jadi cerita kayak gini.. haha.. habis sebetulnya mantanku itu orangnya begitu”
“Gak kok.. kamu cantik banget lohh”
“Seksi.. bodi kamu seksi banget, berasal dari tadi saya membayangkan bodi kamu dibalik seragam itu..” tambahku dengan berani.
Mungkin saya merasa mabuk dengan dua gelas wine.
“Masa? Kamu boong ya.. saya gak seksi..Tetek ku aja kecil hanya 34B” saya menatapnya dengan penuh napsu,
“34B? Wahh boleh termasuk tuh, kecuali kamu boleh kasih saya simak saya sanggup menilai body kamu seksi apa enggak” tantangku.
Vany nampak terkejut. Tapi ia melihat kekiri dan kekanan, sekeliling kami agak gelap karena semua penumpang kelas bisnis nampak tengah tertidur lelap, Ia tersenyum padaku,
“Beneran nih?”
“Sumpah”
Lalu Vany berikan tanda sehingga saya mengikutinya. Ia selanjutnya berlangsung ke arah toilet untuk orang handicapped, yang lebih luas berasal dari pada toilet biasa. Ia menarikku masuk dan mengunci pintunya berasal dari luar. Didalam toilet ternyata lebih bising daripada diluar, bisa saja karena nada mesin.
Aku segera mengakses seragam pramugarinya yang anggota atas, dan nampak lah dadanya yang menantang. Ia memakai bra seksi tanpa busa berwarna hitam, putingnya tampak tegang dibalik bra itu,
“Vany.. kamu seksi banget..” desisku sambil lebih mendekatinya dan segera mencium bibirnya yang berlipstik pink. Vany membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan saya mendorong tubuhnya ke dinding toilet. Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya berasal dari luar branya. Vany mendesah pelan. Ia menciumku tambah dalam. Aku selanjutnya mengusahakan menarik roknya hingga lepas, dan kini terlihatlah kini tubuh ramping seksinya. Tinggallah celana dalam dan bra berwarna hitam dan juga sepatu hak tingginya. Ia terlampau seksi,
“God, you so sexy baby..” bisikku di telinganya.
Lalu tanganku segera sibuk mengakses kaitan branya dan menciumi lehernya yang indah. Vany merasa meraba anggota depan celana jeansku dan tampak bahagia menyentuh anggota itu yang udah tegang. Setelah branya lepas saya segera menciumi semua payudaranya. Kujilati putingnya yang udah mengeras dan ia mengeluh nikmat. Aku ingat pacarku paling bahagia kecuali saya berlama-lama diputingnya. Tapi kali ini tidak ada waktu, karena siapa saja sanggup mengetuk pintu toilet dan itu membuatku bergairah.
Vany merasa mengusahakan mengakses ikat pinggangku dan sesudah itu melorotkan celanaku hingga kelantai. Ia menyentuh penisku yang udah keras berasal dari balik boxer dan mengusap biji pelerku. Ku naikkan tubuh Vany ke westafel dan kubuka celana dalamnya. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya. Bulu kemaluannya rapi sekali. photomemek.com Mungkin ia bahagia bikini waxing seperti cewek diluar pada umumnya. Kujilati vaginanya dengan nikmat, udah terlampau basah sekali. Ia menggelinjang dan kulihat berasal dari cermin, Ia meraba putingnya sendiri dan memilin dengan kuat, Mungkin sebetulnya benar dia terlampau hyper makanya ia suntuk dengan mantannya .
Kumasukkan dua jari tanganku kedalam vaginanya dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak terlampau menyukai apa yang kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok kedalam vaginanya dan jempolku meraba-raba klitorisnya. Ia tambah mengakses pahanya, melepaskan saya melakukannya dengan leluasa. Semakin saya cepat menggosok klitorisnya, tambah deras desahannya. Sampai-sampai saya risau bakal ada orang yang mendengar berasal dari luar.
Lalu tiba-tiba ia capai kepalaku dan seperti menyuruhku menjilati vaginanya,
“Ahh..ahh.. im gonna come.. Arghhh.. uhhh.. yess… baby..” Ia mendesah girang saat lidahku menekan klitorisnya kuat.
Jariku tambah cepat mengocok vaginanya. Sementik sesudah itu Vany terlampau orgasme, dan membawa dampak mulutku basah kuyub dengan cairannya. Ia tersenyum selanjutnya mengambil jariku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat.
Ia mendorongku duduk diatas toilet yang terututp dan mencoto boxerku dengan cepat. Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak dengan benar. Jari-jarinya melihat mengusap bijiku sesekali menjilatinya. Baru sebentar saja saya merasa bakal keluar. Jilatan dan isapannya terlampau kuat, memberiku sensasi aneh antara ngilu dan nikmat. Vany melepaskan pagutannya dan segera duduk diatas pangkuanku. Ia bergerak naik keatas mengocok penisku dengan penuh gairah. Dadanya naik turun dengan cepat dan sesekali kucubit putingnya dengan keras. Ia tampak terlampau menyukainya sedikit kekerasan. Maka berasal dari itu saya memastikan untuk berdiri dan mengangkat tuubhnya sehingga sekarang posisiku berdiri dengan kakinya melingkar di pinggangku.
Ku pegang pantatnya yang memuat dan merasa kukocok dengan kasar. Vany tampak terlampau menyukainya. Ia mendesah tertahan dan mendorong kepalaku kedadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya. Ia melenguh,
“Oh.. gitu sayang gigit ulang sayang.. saya merasa enak..”
Kugigit dengan lebih keras puting kirinya dan kurasakan asin sedikit di lidahku. Tapi tampaknya Vany tambah terangsang. Penisku terus memompa vaginanya dengan cepat dan kurasakakan vaginanya tambah sempit,
“Gila vagina lo kok menyempit begini sih Van?.. Ohh enak banget”. Ia tersenyum senang.
Mungkin ia bahagia latihan body language, soalnya dulu mantanku yang guru BL, sanggup sesuaikan vaginanya jadi sempit kaya gini. Penisku nampak masuk vaginanya dengan lebih cepat dan tiba-tiba mata Vany merem melek dan tambah menggila, lenguhan dan desahannya tambah kencang hingga saya menutup mulutnya dengan sebelah tanganku.
“Ahh.. kamu enakk saya udah mau keluarr ohhh”
Vany orgasme untuk kedua kalinya dan terkulai ke bahuku karena saya tetap belum keluar, saya mencabut penisku berasal dari vaginanya yang banjir dan membalikkan tubuhnya menghadap westafel. Biasa kecuali habis minum staminaku sebetulnya bahagia lebih gila. Vany tampak mengetahui maksudku, ia menunggingi pantatnya dan segera kutusuk penisku ke vaginanya berasal dari belakang. Ia mengeram bahagia dan saya sanggup melihat semua tubuhnya berasal dari cermin didepan kami. Ia tampak terangsang seksi dan acak-acakan. Make up nya luntur karena keringat, tapi tubuh seksinya tampak terlampau indah.
Aku merasa memompa vaginanya dengan pelan, selanjutnya tambah cepat dan tangan kiriku capai puting payudaranya dan memilinnya dengan kasar selagi tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya,
“Yeah sayang jadikan saya pelacurmu sodok saya lebih keras yahh” katanya memohon.
Buset ga nyangka tampilan manisnya ternyata hanya diluar. Aslinya dia kasar dan gila seks, kaya bule di bokep aja pikirku tambah terangsang. Penisku tambah cepat menusuk vaginanya yang tambah lama merasa licin. Tanganku bergeser pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan cepat. Badan Vany naik turun sesuai irama kocokanku dan kau tambah horny melihatnya menggumamkan kata-kata kasar, Penisku tambah tegang dan terus menghantam vaginanya berasal dari belakang. Ia mau orgasme lagi, rupanya karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat,
“Ahh.. baby..yeah..ohh..yeahh” penisku merasa tambah becek oleh cairan vaginanya.
“Vany.. saya termasuk mau keluar..”
“Ohh tahan dulu.. kasih saya penisku.. tahan!!”
Vany segera membalikkan tubuhnya dan mencaplok penisku dengan rakus. Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen dan dalam hitungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya,
“Arghhh!! Ohh enakk” erangku tertahan.
Vany menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tapi ia tak hiraukan tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan tambah pelan.
Kakiku lemas dan saya terduduk di kursi toilet yang tertutup. Vany berlutut dan menjilati semua penisku dengan rakus,
“Kamu kuatir gak kecuali saya bilang saya bahagia banget serupa sperma cowok?” bisiknya dengan nada manis.
Disela-sela nafasku, saya menggeleng penuh kenikmatan. Gila kali mantannya, ga mau cewek hot begini..!!
Setelah Vany menjilati bersih penisku, ia memakaikan celana jeansku, selanjutnya memakai seragammnya sendiri, Ia mengakses kompartemen dibelakangnya dan mengeluarkan sisir dan makeupnya berasal dari sana. Dalam selagi menit ia udah tampak seperti pramugari manis yang tadi pertama kulihat, bukan wanita gila seks seperti barusan. Ia berikan tanda sehingga saya tidak bersuara, selanjutnya perlahan-lahan mengakses pintu toilet.
Setelah yakin aman, ia nampak dan saya mengikutinya berasal dari belakang.
“Baiklah sayang.. saya mesti siap untuk meal service berikutnya, bisa saja bapak mau istirahat sebentar?” godanya dengan nada seksi.
Aku tersenyum dan mengangguk setuju. Sebeluk saya ke upper deck, ku cubit pantatnya dan ia memberiku ciuman panas.
Habis flight itu, ia memberiku no telepon hotelnya di Amerika dan kami ngeseks gila-gilaan tiap hari. Ternyata Vany terlampau hyper sex dan sanggup orgasme hingga sembilan kali seharinya. Sedangkan saya hanya sanggup bucat 2 hari sekali. Dalam flight ulang ke Amerika, saya mengupgrade kursiku ke first class, karena ia bertugas di first class. Dan sekali ulang kami have sex di toilet dan kali ini nyaris ketahuan rekan kerjanya. Kami tetap sering bertemu hingga hari ini kecuali saya ke kota dimana area dia tinggal.