Kisah Percintaan Gadis Cantik Yang Liar
kenangan.xyz, Kisah Percintaan Gadis Cantik Yang Liar – Cerita selanjutnya adalah mempunyai kandungan material dewasa, jikalau anda dibawah umur direkomendasi jangan membaca.
Semua peristiwa, karakter, dan nama yang dalam cerita ini adalah fiksi/tidak nyata.
Dilarang laksanakan dan mencontohi tindak tidak pantas di dalam cerita ini.
Bila tersedia nama yang sama, dan kejadian yang mirip, itu cuma kebetulan saja, tidak berhubungan dengan crita ini.
Jauhi seks ilegal, dan jangan memperkosa satu serupa lain.
John a.k.a Black
“pecundang, pengedar…itulah mereka menyebutku, dipukuli sia-sia, dipenjara sia-sia atas kesalahan yang tidak kulakukan, seseorang wajib membayar ini semua…suatu saat”
Itu adalah kalimat-kalimat yang tetap nampak berasal dari benak pikirannya, tiap-tiap malam sementara sendirian. Dia adalah si “Petugas 3” atau sebut saja nama aslinya adalah John. Sebelumnya John bukanlah orang yang bertugas sebagai pembersih kamar villa atau cleaning service.
Dia adalah pria terhormat, dan laksanakan tugas berasal dari bossnya dengan baik dan tanggung jawab. John termasuk tidak puas menyaksikan rendah sesama orang, dan tidak mengangkat orang cuma untuk mendapat uang. Dia puas menolong yang lemah. John tetap menjunjung bossnya, dan laksanakan tugas dengan baik. Tetapi sayangnya Peter bukan boss yang baik, dia tersedia laksanakan beberapa usaha gelap. Dan, perihal baik dalam dunia ini tidak tetap berpaling kepada orang baik layaknya John. 20 th. selanjutnya John ditimpa tragedi dikhianati oleh bossnya itu.
———-20 Tahun lalu———
Pada suatu hari John diberikan tugas oleh Mr.Peter. John sebagai karyawan setia Peter tentu saja menerima tugas itu dengan penuh tanggung jawab.
“kamu antar paket ini..ke alamat ini saja..”, Peter berkata.
“baik pak, akan saya bereskan segera”, John.
Waktu itu John tidak bertanya apa isikan kotak tersebut, gara-gara selama ini ia kira bossnya tersedia entrepreneur bersih dan terhormat. Sewaktu kerja dengan Peter, John tetap diberlakukan secara adil, baik, dan tidak tersedia diskriminasi. Peter menganggap John layaknya temannya.
“aku akan bekerja dengan Pak Peter tetap dan membantunya sampai dia tua dan pensiun, dan sampai si Viona kecil dewasa dan menjadi boss” pikir John dalam hatinya.
Sewaktu mobilnya sudah tiba di dekat sebuah platform, tampak tersedia macet panjang gara-gara mobil-mobil pada tidak berjalan.
*priiiit* bunyi peluit berasal dari polisi.
Saat di tengah jalan tersedia patroli pemeriksaan, salah satu polisi berlangsung mendekati mobil John dan John turunkan kaca mobilnya. John disuruh menepi pernah di daerah pengecekan.
“siang pak, tersedia yang sanggup kubantu pak?”, sahut John kepada polisi tersebut.
“Pak, dimohon turun berasal dari mobil segera, dan kami tersedia tugas untuk di lakukan”, jawab Polisi itu.
John segera turun berasal dari mobil, tersedia 2 polisi dan seekor anjing pendeteksi mengecek mobil John. Dan Anjing itu menggonggong dengan kotak tersebut. Polisi menjadi menjadi curiga, dia mempunyai kotak itu. John tetap menjadi tenang, kemungkinan kotak selanjutnya cuma berisi hadiah buat teman atau saudara. Namun dugaannya salah total. Ketika sudah terbuka, isikan kotak itu berisi “narkoba”, dan beberapa macam. Para polisi segera menyergap John yang dalam suasana panik dan tidak tau apa-apa.
“pak saya tidak menyadari apa-apa, saya cuma mengantar saja”, kata John tetapi tidak dihiraukan polisi.
Setelah momen itu, terjadi, John di fitnah sebagai pengedar. Di media massa, koran, TV, radio, termasuk membuktikan kecuali John adalah pengedar narkoba. Dia diinterogasi oleh polisi bahwa dia bekerja untuk siapa. John pernah mengatakan kecuali barang itu adalah berasal dari bossnya “Peter” dan memberikan alamat Peter, dan alamat kirim tujuannya. Namun sehabis polisi cek, alamat selanjutnya adalah bangunan kosong, dan sehabis polisi cek ke tempat tinggal Peter.
“tidak tersedia yang bernama di Peter di kediaman tersebut, anda bohong!!”, Kepala Polisi.
John begitu saja ditangkap polisi, dia di kurung 20 th. atas keputusan jaksa, tanpa tersedia pengadilan. Di dalam penjara John termasuk tidak sanggup tenteram, tetap tersedia saja yang mencari masalah dengannya. Dan tersedia termasuk polisi-polisi yang puas memukul John seenaknya. Pria yang lembut dan baik hati ini, menjadi kasar, dan hidup cuma untuk mencari balas dendam.
Hari-hari berlalu dengan cepat, kelanjutannya tiba termasuk hari Black akan bertamu ke tempat tinggal Viona.
20 th. sehabis dia nampak berasal dari penjara, kini berumur 45tahun. Nama John sudah tidak tersedia lagi, kini dia sudah mengganti nama menjadi “Black”, yang bermakna dalam Inggris adalah “Hitam”. Setiap malam, habis kerja Black tetap menyendiri di mess kecilnya, gelap dan di temanin sebuah komputer dan internet gratis berasal dari perusahaan. Sedangkan petugas yang lain lebih puas berkumpul dan berminum-minum bareng, main gitar, ngobrol dll.
“Bingo…akhirnya kutemukan, juga..Viona kecil..”, Black.
Dia mendapatkan Profile Viona di facebook yang tidak diset private, dan tersedia nomor hubungnya. Dia menyaksikan foto-foto..dan mecokcokkan foto yang dia ambil dengan HP nya pada tanggal 31 Dec 2012. Itu adalah pada sementara Viona, Jay, SKy, dan Ryan berlangsung menuju ke Villa mereka.
“Viona kecil, anda sudah tumbuh dewasa dewasa, dan begitu….nakal..”, Black berkata.
Black berpikir, dia wajib menarik anaknya nampak untuk sanggup memanjat ke boss lamanya, yang namanya Peter itu palsu. Black menyita handphonenya dan menghubungi nomor Viona. Viona sementara itu tetap umur 8 th. dan serupa sekali tidak menyadari akan momen yang menimpa John. Dia kira John yang sekarang tetap layaknya “John” yang dulu. Dan papa Viona termasuk membohonginya kecuali Om John yang behenti bekerja.
*ring ring* *ring ring*
“Halo, ini Viona, siapa ya?”, Viona.
“halo Viona, ini saya Om John, tetap ingat?”, Black.
“Om John! kemana saja Om, sudah amat lama, saya rindu banget serupa om!”, Viona.
“Om termasuk rindu dengan…”kalian”…”, Black.
“Bagaimana kecuali Om minggu ini berkunjung tempat tinggal bertamu?? berkunjung ya.”, ajak Viona.
“apa itu akan merepotkan kalian”, Black.
“ini tempat tinggal saya, kecuali om cmn berkunjung bertamu saja tidak merepotkan kok”, Viona.
“rumah sendiri? Viona sudah menjadi Boss ya?”, Black.
“belum kok om, ini sekedar hadiah berasal dari papa saja”, Viona.
“Omong-omong ortu kembali di luar negri belum pulang di sementara singkat”, lanjut Viona.
“ohh baiklah, sabtu ini saya akan bertamu ke rumahmu, saya akan mengjenguk ortumu jikalau mereka sudah balik”, Black.
Viona memberikan Black alamat rumahnya kepada Black yang tetap dianggap pria 20 th. lalu. Setelah mereka berjanji jadwal dan hari kelanjutannya saling menutup telepon mereka.
“ini adalah kesempatanku…Viona akan menjadi tiketku untuk ke ayahnya”, Black
Black berlangsung nampak berasal dari messnya dan menghampiri beberapa teman kerjanya yang berotak mesum dan termasuk bekas penjaraan.
“apakah kalian puas seks gratis? tetapi dengan cewek yang amat cantik, dan tetap muda, berumur 18 tahun”, Black.
“ahh si blackie bohong..mna tersedia perihal kayak gitu!” Teriak beberapa teman kerjanya.
“tapi kecuali memang ada, wah gua akan seks nonstop ama cewek kayak gitu!”
“gua akan ngehekin ampe teriak teriak minta ampun dah!” Canda-canda berasal dari rekan-rekannya.
“kalau saya bilang, ada, tentu ada..tergantung kalian sudi atau tidak saja..”, Black.
Mereka semua terdiam, dan menjadi mendegarkan Black. Karena selama ini Black kecuali bilang ada, memang ada, dan mereka termasuk tau Black orangnya berkomitmen.
“baiklah, kecuali percaya…sekarang kalian laksanakan saja perintahku, jikalau berlangsung apa-apa cukup saya saja yang tanggung”, Black.
Di malam itu segerombolan pria kasar dan otak mesum itu berkumpul dan mendengarkan rencana Black.*Ding DOng* Ding Dong*
“haloo om John, bagaimana kabarmu??, ayok silakan masuk”, Viona.
“terima kasih”, Black.
“dimana Sumarni, tetap bekerja dengan kalian gak?”, Black
“Sumarni sementara saya liburkan, semnjak hari th. baru kmrin sih, tetapi gapapalah”, Viona.
“jadi tuan putri yang repot dengan kebersihan tempat tinggal sementara sementara donk”, Black.
“ahahahaha! jangan panggilku tuan putri deh, sanggup aja om ini, saya buatin teh dulu, om duduk pernah ya.”, Viona.
“om John, anda benar beralih total ya tampilannya, anda tampak kekar sekali, tinggi, dan wajahmu termasuk lebih pria berasal dari dulu”,
“iya, saya lebih kerap berolahraga sekarang.”, Black.
Di dalam pikiran Black,situasi ini menjadi lebih mudah, karyawan pembersih rumahnya tengah liburan. Cuma tinggal Viona sendiri dirumah saja. Mendengar suara jalan Viona sedikit mendekat. John mengeluarkan sebatang serupa rokok, tetapi baunya bukan rokok.
Dia membakar batangan itu dan di taruk di bawah meja tamu. Batangan itu mengeluarkan asap yang tidak sukar dilihat oleh mata, tetapi tercium oleh hidung. Dan jikalau tercium akan membuat orang itu pingsan seketika. Dalam saat itu juga Viona sudah kembali dengan tehnya, dan dia meletaknya di meja tamu. Dan dia termasuk turut duduk di ruang tamu itu.
“silahkan om, hhmm..om tersedia mencium..seperti bau asap tidak??”, Viona.
Asapnya sebenarnnya makin lama tebal, tetapi Black berasal dari tadi sudah bertahan nafas. Sewaktu di penjara dia tetap di siksa dengan kepalanya diceburkan ke dalam air cukup lama. Dari situ dia belajar bertahan nafas lebih lama.
“baunya…aneh…Om aku…aku pusing….”,VIona.
Viona segera pingsan oleh asap itu, Black segera mengeluarkan sebuah masker dan dia pakai. Dia memasukkan kocek sebatang asap tadi kekoceknya sendiri. Dia memakai sarung tangan tidak tipis hitam, topi, dan kaca mata hitam. Setelah periksa di luar tempat tinggal sepi, dia mempunyai Viona nampak berasal dari tempat tinggal itu, dan memasukkannya ke dalam mobil gelap itu.
Jadi dirumah Viona tidak tersedia meninggalkan jejak apapun. Asap tadi termasuk sudah menghilang. Di dalam mobil, Black menyuntik Viona dengan beragam obat-obatan, itu adalah obat untuk membuat proses otaknya lupa akan hal-hal yang baru saja terjadi. Mungkin Viona tetap ingat akan pesta gangbangnya, tetapi dia tidak akan mengingat kecuali dia tersedia berjumpa dengan Black atau Om John.
“maaf Viona, saya tersedia tujuanku sendiri, dan secara tidak sengaja berada dalam lingkaran dendamku”, Black.
Kekejaman yang semua Black lalui sudah mengabaikan dia berasal dari rasa kasihan.Jam menunjukan arah jam 2 siang
Di suatu tempat…
Pelan-pelan Viona terbangun..
“ohh…aku..aku dimana ya?? kenapa tangan dan kakiku terikat??”, Viona terkejut.
Viona di sembunyikan di sebuah tempat tinggal kontainer yang berkarat dan gelap warnanya, di ruang itu banyak alat-alat besi dan rantai. Dan lantai itu termasuk tidak nampak bagus lagi, daerah ini layaknya sarang tikus saja. Kontainer ini biasanya di manfaatkan untuk mengirim barang, tetapi sanggup termasuk dijadiin tempat tinggal kecil. Dalam situ cukup pengap, tersedia sebuah ventilasi kecil tetapi apa gunannya untuk daerah hancur beginian.
“Ahkk sakit! tolong…ada orang??? tolong aku!”
Viona coba melepaskan dirinya, tetapi tidak bisa, kakinya di kuncir kuat dengan rantai besi yang tersedia gembok, perlu kunci untuk membukanya. Tangannya termasuk tidak beda, dan tubuhnya di kunci dalam posisi “X”, meronta justru menyakitkan kulit sendiri. Tiba-tiba.. * PHommmmm!! * Suara pintu besi berasal dari tempat tinggal kontainer ini terbuka. Dan Masuklah 3 pria kasar, hitam, agak kegemukan, dan wajahnya layaknya preman pembunuh saja.
“Ohhhh!! Sudah bangun Nonaaa??? Hahahaha!”, Pria Kasar 1.
“Kami kemari, gara-gara terdengar tersedia yang teriak LONTONGGG!!!!”, Pria kasar 2.
“Hehehe, kami saja beres dgn pekerjaan kami, sekarang tersedia pekerjaan baru buat kami non!!”, Pria kasar 3.
“kaliann sudi apa!? Tolonggg, tolonggg!!”, Viona.
“TOLONGGGGGGGGG!!!!!!”, Pria kasar 1 turut teriak.
“tuh cara teriak tolong nona, harrus lebih keras! tetapi percumaa, anda sudah dalam perangkap tikus non”, Pria kasar 2.
“berapa kali pun anda teriak, tidak akan tersedia yang kemari untukmu non, simoan tenaga aj.”, Pris kasar 3.
Viona makin lama panik, dan 3 pria itu segera mendekati tubuhnya.
“di daerah gini, anda tidak perlu ini kembali non”, Pria kasar 1.
Pria itu segera manfaatkan sebuah gunting dan mengoyak t-shirt Viona, yang lain mengoyak rok kasualnya.
“ahhhh jangann!!! saya mohon!!!”, Viona.
Sekarang tinggal bra dan celana dalam putih Viona saja menempel pada tubuhnya.
“Seksi asliiii!!! percaya dengan Black memang tidak akan rugi deh!”, Pria kasar 1 sambil meremas payudara Viona.
Mereka lanjut mengoyak bra dan celana dalam Viona.
“Jangannnnnnn!!!!”, teriak Viona menjadi menangis.
Viona memang cewek eksebisionis dan hobby seks, tetapi ini menyadari beda, gara-gara dia tak rela, dan ini sudah menyadari pemerkosaan. Ketiga pria kasar itu menjadi makin lama nafsu menyaksikan tubuh Viona yang tersaji polos, tanpa sehelai rambut tersedia pada tubuhnya, ketiaknya yang putih mulus, pahanya, pokoknya berasal dari atas sampai bawah mulus. Pria kasar pertama segera menjilat vagina Viona, yang ke-2 dan ke tiga segera meremasi ke dua payudaranya.
“nnggggg….aku mohon…hentikan…”, mohonan Viona menyadari sia-sia saja.
“dah cukup basah ya memek mu, gua pakuin pake kontol gua sekarang”, Pria kasar 1.
Penis yang cukup gemuk dan besar itu segera masuk penuh ke liang vagina Viona.
Dia menggenjot vagina itu dengan kasar, dan keras, cukup membuat vagina Viona yang sempit menderita.
“nnggggg…ngghhh!!!”, Viona coba untuk tidak mendesah sementara digenjot oleh pria itu.
“napa di tahan non suaranya, teriak aja, ahak ahak gitu, gimana sih, katanya non puas main rame-ramean kan”, Pria kasar 2.
“iya, kondom berlimpahan di villa ya non, berapa cowok yang loe entotin non??”, Pria kasar 3.
“asli nih enak…memeknya sempit banget untuk gadis yang tidak perawan lagi”, Pria kasar 1.
Lama-lama Viona tidak tahan termasuk dengan genjotan itu, walaupun terpaksa, tetapi perasaannya tetap tidak sanggup ditahan.
“oohhh!! ahhhh!!! sia…lan…..!!”, Viona orgasme, tetapi kesal gara-gara terpaksa.
Viona menjadi makin lama tidak percaya diri di hadapan mereka, gara-gara baru saja melalui force orgasm. Si pria kasar itu kembali menggenjot vagina Viona.
“loe dah nampak kan mek, kini giliran gua yang nampak ya!”, Pria kasar 1.
“aku mohon…ja..jangan di dalam….ngggghh!!”, Viona.
Sekali kembali Viona meronta-ronta, tetapi rantai besi itu justru menyakitkan kulitnya. 2 pria kasar lain tak henti memerasi payudaranya dan mereka menggelitik ketiaknya yang harus.
Hal itu membuat Viona makin lama menderita. Namun si pria yang tengah memompa vagina Viona sudah raih batasnya.
“oohhh!! enak asliii!! memeknya sempitt!!!! *Crooooottttt*”, Pria kasar 1.
Sperma yang banyak di semprot di dalam liang vagina Viona. Sperma itu tersedia yang mengalir nampak berasal dari vaginanya, ini adalah cream pie pertama bagi Viona.
“oohhh…tidak…..aku akan hamilll!!!!”, teriak Viona sambil menangis.
“iya hamillah sana, biar menjadi perempuan ya, sekarang giliran gua dah! hahaha!”, Pria kasar 2.
*cepp* penisnya dengan ringan lngsung masuk ke dalam liang vagina Viona, gara-gara sudah licin oleh sperma tadi.
“asli memang tetap sempiit nih memek!!”, Pria kasar 2.
“cepetan ya, ntar giliran gua”, Pria kasar 3.
“ok ok sabar, saja kami tetap ad banyak waktu”, Pria kasar 2.
Lalu penis itu segera menjadi membuat memompa Viona.
“ohhh..jangan lagi…jangan lagi…ngggghhh!!”, Viona.
2 Pria yang lain kembali repot memeras payudara Viona. Kondisi ini membuat Viona tak lama kembali orgasme.
“shitt!!! NNgahh..AAAAhhhhh!!”, kembali Viona wajib wajib orgasme secara terpaksa lagi.
Kali ini air vagina Viona muncrat. Dan perihal itu mmebuat ke 3 Pria kasar itu makin lama bahagia.
Kembali Pris kasar itu menggenjot vagina Viona, Viona tidak tahan dengan serangan rasa sensitif itu dilengkapi payudaranya daritadi dimainin konsisten ama 2 pria lain.
“mantapp!!! gwa keluarrrrr!!!!!! woghh!! *Crooootttt Croottttttttttttt*”, Pria kasar 2.
Kali ini spermanya amat banyak, bibir vagina Viona kali ini sudah terkubur oleh limpahan sperma yang barusan, bercampur yang tadi.
“uh…”, Viona tidak mengeluh lagi, sia-sia termasuk dia memohon.
“Okkk giliran gua”, Pria kasar 3 beraksi.
Pria ke 3 ini segera menggenjot vagina Viona tanpa ampun. Dia menghentakkan penis dengan kuat ke dalam vagina Viona.
“ahhh…oohh…cu..kup…”, Viona sambil mengalirkan air mata.
Namun air mata cewek yang dikatakan senjata ampuh bagi pria ini pun percuma. Dia tetap memompa vaginanya tanpa ampun..dan 2 pria yang lain sampai menjilati payudara Viona.
Tak lama lagi, Viona kembali kembali di hajar orgasme paksaan yang ketiga kalinya.
“ngg……oohhhhhh…….”, desahan pelan Viona sementara orgasme paksaannya yang ke 3 kali.
“tidak tersedia sementara istirahat!”, Pria kasar 3.
kembali dia memompa, dengan hebat vaginannya.
Paha Viona sampai gemetaran mencegah serangan orgasme berikut.
Dia mengidamkan mengontrol sendiri agar tidak sampai multi orgasme.
Tapi sia-sia juga, dengan serangan berasal dari vagina dan payudara oleh 2 pria lain, sukar untuk dikontrol.
Kali ini Viona terpaksa orgasme lagi, dan kali ini multi orgasme.
Bagian vagina Viona sampai gemetaran, ke-2 pahanya mengidamkan dirapatkan tetapi tidak sanggup gara-gara terkunci. Pria yang ketiga ini termasuk sudah raih limitnya.
“WOoghhhh!!! keluarrrr!! menerima hadiahkuu non!!! ohh!! *crooooootttttttttt*”, kembali liang vagina Viona di penuhin oleh sperma yang pekat dan tebal.
Kemudian tiba *Phoommmmm* suara pintu besi itu terbuka lagi. Dan masuk segerombolan pria kasar layaknya mereka juga, tersedia 3 pria tampak kasar muncul. Mereka semua jalan mendekati Viona yang sudah babak belur ini, dan menatap tubuhnya.
“jangan…..jangan…aku mohon……”, Viona menjadi was-was oleh kedatangan gerombolan pria itu.
“Hey!, kalian bertiga! Kurang ajar! tadi dah bilang, sekarang belum waktunya untuk gagahin nih nona!”, Pria Kasar 4.
“maaf… maaf, kami benaran tidak tahan lagii boss..”, pria kasar 1.
“buset dah, memeknya sampe berantakan gitu. beri obat pil anti hamil dulu”, pria kasar 4.
“Black bilang kami semua boleh gagahin nih nona..tapi…kalian termasuk tau diri, ini gratisan”, Pria kasar 4.
“om..aku..aku ini dimana??”, bertanya Viona kepada pria kasar 4, sambil menutup selangkangan dan payudaranya.
“lebih anda tidak usah tau, kami akan menyimpanmu di sini sementara, Hey! lepasin rantainya konsisten beri istirahat!”, Pria kasar 4.
Setidaknya Viona sekarang tidak was-was kembali gara-gara segerombolan pria itu masuk bukan untuk memberikan deritanya. Sekarang rantai pada tangan dan kaki sudah bebas berasal dari Viona, dan meminum pil anti hamil yang di siapin mereka. Viona menoleh ke luar pintu, tampak terang, dia tersedia pikiran untuk kabur berasal dari sini, tetapi dia was-was dikejar dan ditahan oleh mereka 11 pria kasar sekarang.
Dan kemungkinan akan lebih kritis nasibnya kecuali gagal.
Tapi dia sudah memilih, kelanjutannya dia memilih untuk kabur, dengan cepat Viona segera nampak berasal dari pintu ruang kontainer itu. Tetapi ke 11 pria kasar itu tidak mengejarnya..
“sudahku bilang..jangan kabur..masih saja kabur…”, Pria kasar 4 berbicara pelan.
Tapi pilihan Viona untuk kabur termasuk sia-sia..ternyata sementara nampak berasal dari pintu kontainer, yang dilihat Viona adalah daerah ini layaknya pula kecil. Sekitar nya adalah lautan, dan menyadari pulau ini tentu terpencil, tidak tersedia perumahan, tidak penghuni normal. Di luar termasuk tersedia segerombolan buruh yang menyaksikan ke Viona yang telanjang bugil.
“Non! tidak usah kabur deh! gak tersedia jalan lagi!”, teriak gerombolan pria itu berasal dari jauh dan jalan mendekati Viona, tersedia 6 orang.
Viona putus asah dan segera pantatnya terjatuh capek ke tanah tersebut, dan terduduk diam di situ tanpa sehelai pakaian pun. 6 Pria berasal dari tempat tinggal kontainer nampak dan menghampiri Viona, kini dia di kepung 12 pria kasar buruh.
“sudah saya bilang jgn kabur, tetap saja kabur, tidak tersedia gunanya, anda teriak, sudi gimana kek gak peranan semuanya”, bentak Pria kasar 1.
“percuma non, GPS dan koneksi telepon tida bermanfaat termasuk disni non”, Pria kasar 4.
“kita semua akan seks dengan kamu, siapa tidak mau, kecuali tersedia 200 pria di sini sekarang, 200 termasuk bilang mau”, Pria kasar 3.
“tapi tenang kok non, sekedar 12 orang aja disini, hehe”, lanjut Pria Kasar 2.
“dan jangan sembarang lari di luar non, kecuali tersedia bajak laut melalui nampak non, anda akan di perkosa sampai mati!”, Pria kasar 1.
“ok, untuk sementara nih kami kurung pernah di ruangan tadi, biarin istirahat dulu.”, Pria kasar 4.
“ehh baju..baju si non mana??”, Pria kasar 4.
“udah kami robekin tadi bos..”, Pris kasar 1.
“Bodoh!, tanpa pakaian dia akan kedinginan, besok beliin!!”, bentak Pria kasar 4.
Hari pun menjadi gelap. Beberapa berasal dari mereka mengangkat tubuh Viona berasal dari tanah itu dan memasukkan kembali ke ruangan tadi, tidak tersedia sedikitpun lawanan berasal dari Viona. Kali ini Viona tangan dan kakinya tidak di rantai lagi, dia di masukkan ke sebuah kandang besi, dan lantainya di alas kasur busa yang sudah tua dan dan menguning. Kandang besi itu cukup luas untuk tidur, di dalam tersedia sebuah bantal yang tampak lama.
“dah masuk sana” salah satu berasal dari mereka mendorong Viona masuk ke kandang besi itu.
Viona terjatuh dan terduduk ke dalam kandang besi itu, sisa-sisa sperma dan cairan pada vagina Viona yang belum kering mengotori dan membasahi sedikit kasur yang sudah tua itu.
“kalian bertiga, jaga ruangan yang ini, yang lain balik ke daerah masing-masing”, Perintah Pria kasar 4.
“SIAP BOS!”
“kalau si non minta ke toilet, atau tersedia keperluan apa bukain pintu dan barengin”, Pria kasar 4 “dan biarkan istirahat pernah sekarang.”, lanjutnya.
Dan tersedia yang menaru beberapa makanan dan minuman di dalam kandang besi itu, sesudah itu di tutup dan digembok. Tapi pikir Viona mending begini saja, daripada tertangkap oleh bajak laut, dia tidak akan selamat lagi. Dia pikir ini kemungkinan penculikan, kemungkinan tersedia yang sudi mendapat uang berasal dari ayahnya dengan ancaman begini. Sebagai cewek gadis pintar, dia berpikir lebih baik nurutin saja perintah mereka, sampai mereka mendapat tebusan yang dinginkan. Pikirnya lebih baik tidur saja dulu…air matanya tetap mengalir, tetapi pemikirannya tetap tegar pada apa pun yang di hadapin.
Untuk sebagai seorang gadis yang begtu ringan mengalami perihal layaknya ini, dan tetap bersikap positif, ini membuat Viona adalah gadis yang ama kuat. Tetapi Viona sendiri tetap tidak menyadari bahwa yang membuat nasibnya layaknya gini adalah gara-gara perbuatan ayahnya dulu. Dan sekarang orang yang dikhianati ayahnya tengah membalas dendam dengan ganas. Dendam yang sudah pendam bertahun-tahun. Tak lama sehabis itu Viona tertidur tanpa pakaian apapun, ke 3 Pria kasar yang tengah melindungi ruangan itu tentu menjadi amat puas dan beruntung. dan sehabis itu, dia menanti nasib yang akan dia hadapin selanjutnya dengan mental kuat. Setelah Beberapa jam, kini sementara tersedia di arah jam 7 p.m.
“Bangun!”, teriak suara laki-laki dengan kasar.
Viona perlahan terbangun. Saat matanya perlahan sudah terbuka dia menyaksikan tersedia 6 pria kasar tadi di depannya. Salah satu berasal dari mereka segera mengakses pintu kandang besi itu, dan yang lain raih lengan Viona dan menariknya nampak berasal dari kandang itu. Viona segera di lempar ke ranjang yang tersedia di ruangan itu, kasur yang kotor dan menguning itu. Dan tubuhnya sudah tersaji polos, gara-gara serupa sekali belum punyai pakaian.
“malam ini giliran kami berenam bersenang-senang denganmu non, besok anda baru layanin yang lain”, Pria Kasar 4.
Di situ berenam ada, Sul si bos(Pria kasar 4, 45thn), Budi si gendut berjenggot putih(40thn), Anton si tinggi kurus(35thn), Dedi(38thn), Wanto(28thn) yang tubuhnya berotot, dan Rio(25thn) yang paling muda. Hanya Rio yang tampak layaknya anak muda 20thn, sedang yang lain tampak tua setidaknya sudah umur 38-40an thn.
“bermimpi pun tidak akan sanggup mendapat nona seksi layaknya begini! hahaha!”, Sul.
“betul bos, ini lebih berasal dari mimpi, dan sanggup buat kami semua!”, Budi.
Berenam itu segera mendekati Viona yang sudah terlentang di atas ranjang, dan melepaskan pakaian mereka dengan buru-buru. Setelah itu payudara Viona segera di remasi oleh 2 Pria, Sul menjilat vaginanya, dan yang 3 lainnya dengan tangan bergerilya di sekujur tubuhnya. Sambil bersorak mereka bersenang-senang dengan tubuh Viona. Viona tidak melawan dan melepaskan mereka laksanakan apa saja, toh sudah tidak tersedia gunanya melawan. Malahan bahaya kecuali membuat mereka sampai marah, pikir Viona. Ini adalah pengalaman pertama buat Viona, gara-gara biasanya, dia memilih pasangan seks nya dengan tersedia batasan dan kriteria. Dulunya dia cuma seks dengan cowok-cowok ganteng, muda, bersih, dan sopan. Sedangkan yang kali ini dia wajib seks dengan pria-pria jelek, busuk, wajah hancuran, dan buruh-buruh, dengan rasa pasrah. Kini Vagina itu sudah basah dan licin oleh ludah Sul. Sul menyuruh yang lain nuggu giliran, dan mereka pun menghentikan kerjaan tangan-tangan jahil mereka. Kini tinggal Sul dan Viona di atas ranjang. Sul punyai penis yang panjang 30cm, dan diameter cukup besar. Pelan-pelan penis itu tegang dan sudah menjadi tongkat.
Mata Viona segera melebar sementara menyaksikan ukuran penis raksasa itu.
“nih non, pernah menyaksikan yang sebesar ini gak, ini asli non, tidak manfaatkan sulapan.”, kata Sul sambil menepuk-nepukkan penis itu ke wajah Viona.
“ayo jawab kecuali bos nanya!”, Anton.
“ngga..belum pernah..”, Viona menjawab dengan pelan.
“sekarang jilatin, konsisten anda kulum sampai basah”, Sul.
Viona segera menjilat penis itu beberapa detik, sesudah itu dia menjadi mengulumnya dengan mulutnya. Dia mengalami ada problem dan penis selanjutnya cuma masuk setengah.
“yah, bukan begitu non caranya.”, Sul.
Sul agak kesal dan segera menghentakkan penis itu maju dengan laju, sesudah itu Sul manfaatkan tangannya mencegah kepala Viona agar penisnnya tidak terlepas berasal dari mulutnya.Kini penis raksasa itu nyaris habis di telan Viona, baunya amat tidak sedap.
“emmmm!!! emmmm!!”, Viona tak tahan dengan perihal tersebut.
Dia menyadari tersedak cukup mampus, air matanya mengalir dan hidungnya menjadi merah.
Sul mencegah posisi itu selama 5 detik sesudah itu dia melepasnya.
“emmm!!! uhuk!!! uhuk!!! hahh..hah..” Viona terbatuk-batuk dan banyak ludah mengalir nampak berasal dari mulut Viona, yang lain tertawa-tawa menyaksikan Viona yang tengah batuk, penis Sul termasuk sudah basah oleh ludah Viona.
“hoookkksss!! Puitttss” Sul meludahi vagina Viona dengan ludahnya cukup tidak tipis yang di membuang berasal dari mulutnya.
“butuh sedikit pelicin lagi, biar ringan masuk ya non”, Sul.
“Ayoo Boss Hajar Boss!” “Hantam Boss!!” “bantai! habisin boss!!” beragam sorakan berasal dari yang lain menyorakin Sul.
Kemudian Sul memberikan pill anti hamil dan segelas air ke Viona.
“nih obat anti hamil, anda tak sudi hamil kan?”, Sul.
Viona segera mengonsumsi obat tersebut. Setelah itu Sul dengan tanpa ampun segera mengpenetrasi laing vagina Viona. Karena Viona bukanlah perawan lagi, dia tidak akan pelan-pelan memasukinya.
“OOhhhh! Mantap sempit termasuk non!”, Sul.
“nngggggg…..oohhh…”, desah Viona.
Penis itu tetap tertanam 20cm dan tetap 10cm kembali belum tertanam. Sul mendorong penisnya ke dalam dengan kuat, agar kini sudah tertanam penuh.
“rasain yang gede non”, Sul.
Mata Viona terbuka lebar dan menoleh ke atas mencegah penis raksasa itu. Tidak sanggup menahan, Viona mengeluarkan desahan nakal.
“aaAaahhhhh….Aduhh….aaaahh..”, Viona.
Penis itu cukup panjang untuk sampai raih G-Spot Viona, dan G-spot itu amat sensitif.
Sul konsisten memompa dengan laju. Dan tidak lama, Viona sudah raih orgasme. Dan yang lain bersorak ria.
“OOOhhhhhhhh….”, Viona.
“mantap kan non?”, Sul.
Kini Sul memengaruhi posisi tubuh Viona menjadi menungging, doggystyle. Dari belakang Sul memompa vagina itu. Kembali vagina Viona terisi penuh dengan penis berukuran besar itu.
“aahh!! ahhh!! ! ahhhh!”, Viona.
“ya, begitu non, teriak, biar lebih enak”, SUl.
Sul menaikkan kecepatannya sambil mendesah, bertanda kecuali dia sudah sudi keluar. Tetapi perihal itu membuat Viona orgasme duluan. kali ini Viona memuncratkan air vaginanya.
“nngg..Ngahhhhhh!!”, Viona.
“giliranku! AAAkkhhhh!! Keluarrr!!”, Sul.
*crrrottttttttt crooott* Sul menyemburkan sperma pekat di dalam vagina Viona, banyak berasal dari sperma itu mengalir nampak berasal dari vagina Viona.
“neh, tetap tersedia bersihin kontol gwa, di telan ya!”, Sul.
Viona bersihkan sisa sperma di penis pria itu. Dan sekali kembali Sul menghentakan penis itu dengan kasar ke mulut Viona. Hal itu membuat dia sekali kembali terbatu-batuk, dan yang lain menertawakannya.
Viona merebahkan dirinya di ranjang itu, menanti yang lain bergilir.
Setelah selesai Sul berpakian dan segera nampak berasal dari ruangan itu. Tangannya berikan kode kepada sisa 5 pria di ruang itu bahwa selanjutnya giliran mereka. si Budi segera menyita giliran selanjutnya, yang lain tidak rebut-rebutan, gara-gara tau kecuali semua akan sanggup giliran juga. Budi sudah tidak sabar dia segera menancapkan penis nya ke dalam vagina Viona.
“wahh enakk! pertama saya ngehek dgn amoy cantik begini!”, Budi.
“ngg….ohh…”, Viona.
Saat Budi tengah repot menggengjot Viona pintu besi ruang itu terbuka *Phommmm* Masuklah 6 Pria kasar lainnya, dan kini ruangan itu tersedia 11 orang, tanpa Sul. Viona was-was dengan kedatangan mereka.
“ooh..aku mohon jangan…kaliann besok saja…aku tak akan sanggup…”, Viona.
“tenang aja non, kami bereenam emang besok kok, tadi siang kan kami bertiga sudah beri non peju, era lupa?”, Pria kasar 1.
“iya non, hehe. Bos Sul bilang kami boleh kemari tetapi sekedar nonton doank!”, Pria kasar 2.
“iya iya, lanjutin tuh non bersenang-senangnya, gak sah peduli kami, hehehe”, Pria kasar 3.
Pria-pria itu semua tertawa-tawa. Tapi setidaknnya Viona menjadi lega, gara-gara calon pemerkosaannya tidak bertambah setidaknya untuk malam ini. Keenam pria yang barusan masuk, tidak akan menodainya malam ini, tetapi cuma menonton, mereka duduk di pojok ruangan itu, dan mereka tidak melepaskan pakaian. Ruangan itu menaikkan pengap, dan bau yang berat, dan sorakan termasuk bertambah lebih heboh dan keras. Karena udaranya yang sudah amat pengap mereka wajib melepaskan pintu besi itu terbuka, biar hawa dan angin lebih ringan masuk. Kembali Viona digenjot oleh Budi, dan di tonton oleh segerombolan pria lainnya. Viona sekarang bertambah malu di hadapan ramai, dia mengupayakan mencegah suara desahan nakalnya.
“mmm….nggg….”, Viona.
Tetapi Budi segera mempercepat pompaannya, dan membuat Viona lebih derita.
“nngg….Ngahhh…ahhhhh”, Viona.
“nah gitu donk Moy, keluarin suara nakalmu itu, hahaha.”, Budi.
Tapi Budi termasuk tidak kuat nahan lagi, dia menancap lebih dalam kembali ke liang vagina itu dan kelanjutannya ejakulasi juga. Kali ini Viona tidak mengalami orgasme.
“OOghhhh!! Asiykkkk!! *Croooootttt*”, Budi menyemprotin liang vagina Viona dengan spermanya.
“uhh….”, Viona.
Budi menyemprotin di dalam banget, agar yang mengalir nampak cuma sedikit. Setelah itu Budi segera mendekatkan penisnya ke mulut Viona, Viona otomatis segera bersihkan penis itu sendiri.
“nah, gitu baru gadis pintar”, Budi sambil mengusap-usap kepala Viona.
Pria-pria lain tidak henti tertawa dan bersorak-sorak. Budi nampak berasal dari posisi, dan dia duduk merebahkan diri di pojok ruangan dengan yang lainnya. Anton segera naik ke ranjang dan siap memperkosa Viona. Anton ini orangnya tinggi, tetapi kurus, dia punyai penis yang panjang 30cm, tetapi berdiameter tidak besar. Anton merebahkan tubuhnya di ranjang, dan menyuruh Viona untuk menunggang penisnya yang panjang.
“ayoo non, nunggang kontol gua, dah ga sabar kembali nih”, perintah Anton sambil menepuk-nepuk selangkangannya sendiri.
Viona bangkit berasal dari rebahannya dan merangkak ke Anton, dan dia raih penis panjang itu dan memasukannnya ke liang vaginanya, kini posisi mereka adalah Woman On Top. Viona raih penis panjang 30cm itu dan memasukinya ke liang vaginanya sendiri, sedang Anton santai-santai saja merebah.
“ooh…”, desah Viona sementara penis itu sudah tertanam 15cm.
Dalam posisi Woman On Top ini, tubuh bugil Viona berhadap ke dinding agar ke 10 pemirsa lainnya cuma menyaksikan tubuh anggota belakangnya saja. Dan menyadari mereka tidak puas dengan itu.
“tarik Ton, biar wajahnya berhadap ke kami semua” “iya! Non gak sah pake malu-malu kembali deh” Sorakan pria-pria lain.
Mendengat kata-kata mereka, Anton memutarkan tubuh Viona sedang vaginanya tetap penuh menelan penis panjangnya. Viona otomatis ikutin saja arahnya dan memutarkan tubuhnya, dan sekarang dengan posisi woman on top dia sudah menghadap ke pemirsa ramai itu. Langsung Viona mendapat sorakan, ejekan, dan tawaan berasal dari semua.
“lahh, belum masuk semua non, gimana nih?”, Anton.
“cukup om..punya om panjang…”, Viona.
“Ahh sudah jangan banyak cingkonek!”, Anton.
Anton menarik pinggang Viona kebawah agar penis kelanjutannya itu tertanam penuh. Dan Anton segera menjadi memompa vaginanya, dengan panjang penis itu menyadari segera perihal G-Spot Viona sedang ke-2 payudara Viona turut bergoyang naik turun.
“aaaaAAAhhh..ngggg…AAAa”, Viona.
“enak kan non, heheh”, Anton.
tak lama lagi, Viona sudah tenggelam dalam rasa orgasme.
“oooohhhhhh…..”, Viona menjerit
Tubuhnya mengejang dan kepalanya pada ke atas, anggota pahanya dan selangkangannya bergetar hebat. Sekujur tubuh Viona sudah keringat basah, sampai kulitnya tampak kilat oleh keringatnya, dan tersedia butir keringat dan payudaranya nampak basah oleh keringatnya sendiri.
Viona di awalnya jarang amat keringat, walaupun sementara pesta gangbang paling akhir pun dia tidak keringat.
tapi gara-gara ruang ini tidak ber-AC dan amat pengap, menjadi tidak sanggup ditahan. Anton segera siap untuk serangan keduanya, dia tidak beri istirahat kepada Viona yang belum hilang orgasmenya.
Anton menyuruh Dedi dan Wanto yang berdiri dekat menghimpit bahunya agar penis itu di paksakan lebih kedalam kembali ke liang vagina Viona. Dan Rio dan Budi mencegah ke-2 paha Viona. Sedangkan Anton mencegah pinggangnya. Sekarang penis Anton tidak akan kemana-mana lagi, Viona sudah terkunci oleh genggaman mereka berlima. Dedi dan Wanto menyita kesempatan ini meremasi ke-2 payudaranya dengan keras.
“OOhhh….Amm..punnnn..nnngga…aaah”, Viona tidak tahan dengan perasaan tersebut.
Anton segera memompa vagina itu dengan cepat berasal dari bawah. Tubuh Viona tampak melompat-lompat, tetapi tubuhnya di kunci agar tidak sanggup gerak banyak. Dalam hitungan 20 detik, Viona sudah mengalami multi orgasme. Tapi Anton dan lainnya tidk melepaskannya, penis itu tetap memompa vagina itu tidak ada henti. Karena Anton sudah tak sabar sudi semburkan spermanya di vagina itu.
“OOhhh!! AAAHH!! AMM..PUnnnN!! AAhhhh!”, teriak Viona.
Viona tak tahan termasuk untuk yang kali ini, dia segera mengalami multi orgasme sekali lagi.
“HHHnnggghhh!!!! mantappppppp!!!! *Croooootttttttttt*”, kelanjutannya Anton ejakulasi juga.
Liang vagina Viona kembali dipenuhi oleh sperma. Viona segera terkulai ke belakang dan terjatuh ke ranjang. Anton mencabut penisnya dan langsaung memasuki penis itu ke mulut Viona yang tengah rebahan di ranjang. Viona bersihkan penis itu. Sperma banyak ngalir nampak berasal dari vaginanya dan tersedia yang berupa balon dan pecah layaknya sabun. Melihat Anton nampak berasal dari posisi, Dedi segera menyita posisi di depan Viona. Yang lain menjauhkan dan melepaskan Dedi dan Viona di ranjang berdua.
“Ayo non, belum waktunya istirahat!”, Dedi.
Dedi segera memompa vagina Viona layaknya yang lain, dengan cepat dan tanpa ampun. Viona sudah amat sensitif, daritadi sudah terserang orgasme dan multi orgasme. Kekuatannya untuk menangkis rasa demi rasa di vaginanya sudah tidak tersedia lagi. Sebentar saja Viona kembali diterpa orgasme.
“ooohh……”, Viona.
Dedi mengangkat tubuh Viona sampai membuatnya menungging dengan gaya doggy. Penis itu segera menerkamnya berasal dari belakang. Tak lama dalam posisi itu, Dedi sudah raih batasnya juga.
Dia menghentakkan penisnya tertanam penuh ke dalam vagina Viona dan menyemburkan sperma hangatnya di dalam.
*OOGhhhhhh!! aSikkkkkkk!! *Crooooootttttt*”, Dedi.
Viona kembali terjatuh lagi, dan rebah di ranjang itu. Dia segera bersihkan penis Dedi yang sudah di sodorkan ke mulutnya dengan kulumannya. Setelah itu Dedi segera nampak berasal dari posisi dan duduk turut yang lain menonton. Wanto dan Rio segera naik ke ranjang berduaan, sekarang di ranjang tersedia Viona, Wanto, dan Rio. Viona menggelengkan kepalanya sambil berkata, “ammmpun..bang….beri saya istirahat dulu….”
Namun sia-sia saja, Wanto segera menarik ke dua lengannya, dan Rio mengangkat pinggang Viona sampai menunggang penis Wanto. *cepp* penis itu segera tertanam penuh di dalam liang vagina Viona. Wanto segera menjadi memompa berasal dari arah bawa, membuat tubuh Viona yang tengah menunggang penis itu turut naik turun. Rio menarik kepala Viona ke arah kanan, dan Rio memasukkan penisnya ke dalam mulut Viona.
“osshh yess..mantapp..gadis pintar..”, Rio sambil mengusap-usap kepala Viona.
Payudaranya tidak bebas berasal dari genggaman Wanto yang sekalian tengah menggenjotnya.Tak lama Wanto sudah tidak tahan kembali dan sudah raih tingkat ejakulasi.
“OOOhhhhhggg! *crooooottttt*”, Wanto.
Vaginanya kembali disiram dengan sperma pekat dan banyak itu. Wanto segera mendorong tubuh Viona nampak berasal dari posisi Woman On Top dan kini Viona berlutut. Setelah bersihkan penis Wanto. Rio berasal dari belakang segera mendorong tubuh anggota atas Viona menunduk sampai menjadi posisi nungging. Dari belakang Rio memompa dengan cepat, sambil menampar-nampar pelan pantat Viona *pok pok pok pok* Penonton tertawa semua. Rio menghentikan genjotannya dan memerintah Viona untuk memaju-mundurkan pantatnya sendiri. Viona tanpa lawan segera nurutin saja, dia segera memaju-mundurkan pinggulnya, dan sekarang dia yang tengah menunggangi penis Rio.
“uhhh….oh…”, Viona.
“iya begitu, gadis pintar memang tetap menurut hehe”, Rio.
Yang lain menyorakin Rio sok-sok menjadi guru seks saja dan mengejek Viona.
“di percepat dong non! *pok pok*”, Rio sambil menepuk pantat Viona.
Viona mempercepat gerakannya. Viona makin lama di sorakin gerombolan pria itu. Saat itu berasal dari luar Sul si Boss yang daritadi nampak berasal dari ruangan itu sekarang berkunjung turut nonton. Dia tertawa heran menyaksikan Viona sendiri yang memompa vaginanya ke penis Rio.
Sambil bercanda, “Wah wah..Rio anda manfaatkan sulap atau pengetahuan gelap apah? sekarang loe yang dientotin amoy yang cakep begini loh!”, Sul
“hahah Boss, gua kan guru seksnya amoy ini!, Rio.
“ehhhh, kurang ajar loe ya, berani selangkah lebih maju berasal dari Bos mu! hahah!”,Sul
Kembali mereka semua tertawa, kecuali Viona yang tengah mengalami rasa malu tingkat super. Tak lama sesudah itu Viona raih tingkat orgasme lagi, kepalanya tertempel ke ranjang, sedang pantatnya tetap menungging
“oohhhhh….nngg…ahhhhh…” Viona.
“pintar, enak kan non? sekarang giliran gwa yang beri pertmax plus buat loe, sebagai hadiah!”, Rio.
Rio segera memompa tanpa ampun berasal dari belakang, gara-gara sudah sudi nampak juga.
“ehhhh…ahhhh….aaahh!!”, Viona.
“Woghhhh!!! gua keluarrr!! nehh rasainn!!!! *croooootttttt creeetttt*”, Rio
Viona segera bersihkan penis yang sudah disodorkan Rio. Kini suasana Viona amat tampak buruk, vaginanya penuh dengan sperma lengket dan tersedia yang tetap mengalir keluar. Di dalam vagina Viona, totalnya sudah tersedia sperma campuran 6 pria campuran. Mulutnya termasuk lengket dan mengilat akibat campuran sperma dan ludahnya sendiri. Viona sudah amat kecapekan, dia segera terlentang tubuhnya ke ranjang itu, dan tidak bergerak sedikitpun tak hanya bernafas. Sebelumnya Viona tidak pernah menjadi capek begini, dia sanggup saja disebut ratu gangbang tetapi kali ini dia serupa sekali tidak percaya diri disituasi layaknya gini, dan sekali kembali ini adalah pemerkosaan. Viona serupa sekali tidak siap dengan suasana layaknya gini. Viona dibiarkan tiduran di ranjang beberapa menit. Tak lama kemudian, 6 pria tadi yang tetap berpakain, mereka melepaskan celana dan celana dalam mereka dan sekarang tersedia 12 batang penis di depan Viona. Viona segera menoleh ke arah mereka dan amat was-was kecuali mereka semua akan memperkosanya lagi. Air matanya mengalir tetapi tidak tersedia suara isak tangisnya. Mereka semua kumpul berdekatan dengan Viona yang di atas ranjang, dan 12 pria itu masturbasi dengan tangan mereka sendiri. 1 menit kemudian
“woooghh!!! oghhh!!!” “aarghhh!!”
12 pria itu kelanjutannya raih limit mereka dengan masturbasi, dan mereka menyemprot sperma itu ke Viona.
Rambut, wajah, perut, paha, sekujur tubuh Viona di penuhin dengan sperma-sperma 12 pria itu. Ini termasuk menjadi penglaman barunya, yaitu bukkake. Viona terpaksa menutup matanya gara-gara was-was sperma yang mengalir terkena matanya. Tiba-tiba berasal dari arah pintu, masuk seorang pria tangguh dengan 7 pria lain di belakangnya.
“bagaimana pestanya guys?”, suara yang tak asing kembali bagi para semua pria di situ, dia adalah Black.
“wahh..Blackie, kami baru selesai, nih anak-anak termasuk pada turut nonton, Blakie telat berkunjung deh”, Sul, sambil memakai pakaiannya dan yang lain termasuk turut mengenakan pakian mereka kembali.
Kini ruangan itu penuh dengan 20 pria. Tadinya tersedia 12, dan Black nampak dengan 7 pengikutnya, menjadi menjadi 20. Mereka segera buat persiapan sebuah kursi untuk black dan ditaruh di dekat ranjang yang tetap di rebah Viona, dan Black duduk di situ. Sekarang Viona yang sudah babak belur, tubuhnya penuh dengan sperma yang menjadi mengering, di kelilingi sebanyak 20 Pria.
“wahh, Black, sudah banyak anak disini, anda bawa 8 anak lagi, nih non mainnya kuat lagi?”, Sul.
“aku bawa anak-anak kemari bukan untuk berpesta, tetapi kami baru bawa barang-barang untuk kebutuhan nona ini”, Black.
“ok Black, barang nya tetap di atas kapal ya Black?”, Sul.
“betul, suruh mereka turunin, dan bawa perlengkapan mandi untuk nona ini”, Black.
“ok!, kalian dengar kata Black!, ayo kerja kerja, turunin muatan kapal sekarang”, Sul.
Para pria segera nampak berasal dari ruangan itu, dan ruangan itu cuma tinggal Viona, Black yang tengah duduk, dan Sul saja. sambil duduk Black menyaksikan kira-kira ruangan ini dan menyaksikan sekujur tubuh Viona.
“bagaimana nona? lebih heboh berasal dari pesta terahirmu kah?”, Black.
Viona kembali heran, kenapa mereka sanggup menyadari perihal pesta di villa.
“kalian…sebenarnya siapa, kok tau perihal pesta di villa??”, Viona.
“lebih baik anda tidak usah tau”, Black.
“jadi..jadi apa sudi kalian sebenarnya..?”, Viona.
“bila sudah saatnya anda sudah menyadari sendiri”, Black.
Kemudian Black menoleh ke ranjang daerah Viona berbaring yang sudah menguning, dan sekarang penuh dengan sperma, keringat, makin lama bertambah parah.
“ranjang ini, suruh orang diganti baru saja”, Black.
“ok Blackie!”, Sul
“kalian sudi berpesta dengan nona ini boleh, tetapi diluar situ, jangan di apa-apain, dia termasuk manusia, menjadi perlakukan dengan layak”, Black.
“aku tau maksudmu Black, anda memang yang paling baik hati satu diantara kami semua”, Sul.
Black berdiri berasal dari kursi itu dan berkata, “not bad, sul, not bad”.
Sul tersenyum senang.
Black menatap Viona dan berkata, “besok kami akan berjumpa kembali nona, jikalau anda ad pertanyaan, saya akan menjawab yang sanggup saya jawab saja”.
Kemudian Black nampak berasal dari ruangan itu, dan Sul mengikutinya. Sul berteriak menyuruh 3 anak buahnya berkunjung kemari dan suruh bawa Viona ke kamar mandi. Viona yang tetap bugil dibimbing 3 pria itu menuju kamar mandi.
Saat di luar, Black dan Sul berbicara sambil berjalan.
“jadi, sampai kapan gadis itu akan kami simpan Blackie?”, Sul.
“sampai dendamku terbalas Sul”, Black.
“aku percaya dendammu akan terbalas Blackie, jgn lupa kecuali perlu bantuan, saya tetap siap”, Sul.
“ini dendam personalku Sul, saya menjadi egois sampai menarikmu ke dalam perihal ini”, Black.
“Ahh apaan anda Black, kami sudah bagaikan saudara! lagipula apa ruginya termasuk Black, gara-gara rencanamu kami sanggup gagahin gadis itu kapan saja”, Sul.
“Selama ini anda sudah membantuku banyak, menjadi berasal dari sementara saya di penjara, nampak berasal dari penjara, menerima kasih Sul”, Sul.
“ahh sudah sudah, kami impas saja lah, anda sanggup balas dendammu, dan kami sanggup gagahin putri berasal dari Ayah kurang ajar itu, hehe.”, Sul.
Setelah itu Black masuk ke dalam ruangan kontainer lainnya, dan dia bermalam disitu. Sul termasuk masuk ke tempat tinggal kontainernya sendiri. Pria-pria yang lain sudah selesai menurukan semua barang berasal dari kapal itu. Budi, Anton, Dedi, Wanto, Rio, dan 7 pria yang berkunjung dengan Black naik ke kapal selanjutnya dan berlayar meninggalkan pulau terasing ini. Di pulau sekarang sisa Black, Sul, 5 Pria lainnya, dan Viona. Sementara itu Viona sudah tiba di kamar mandi yang tidak jauh, kamar mandi cukup luas untuk mandi. Walau kamar mandi ini tampak sudah di bersihkan, tetapi tetap tampak agak tua, dan tersedia celah kecil agar tersedia tiupan angin masuk. Di dalam sudah tersedia air bersih seember 120 liter. Dan kamar mandi itu sudah lengkap dengan pasta gigi, gosok gigi, shaver, shaving gel, deoderant, handuk tebal, dan barang-barang perawat kulit lainnya. Viona bersihkan semua noda yang tersedia di tubuhnya dan di dalam liang vaginanya sampai bersih. Setelah selesai mandi, dia nampak berasal dari kamar mandi itu, Viona yang tetap belum punyai pakaian, dia membalut tubuhnya dengan handuk tidak tipis tersebut. Kembali dia dibimbing 3 anak buah Sul tadi, kembali ke ruangan dimana dia di gangbang. Sesampai di ruangan itu 3 pria itu segera nampak berasal dari ruangan tersebut. Salah satu berasal dari mereka mengatakan,
“non, kecuali tersedia keperluan tekan tombol berlogo lonceng ini ya, kami akan segera kemari”
Tombol selanjutnya dekat dengan pintu masuk ruangan ini sesudah itu pria itu menutup pintu itu dan mengunci pintu itu berasal dari luar.
Ruangan itu sudah tampak beda, kandang besi yang dia dikurung tadi siang sudah tidak tersedia lagi. Tempat tidurnya termasuk sudah diganti yang baru, dan tidak adalagi rantai-rantai atau besi-besian di ruang itu. Ada bantal, guling selimut, seutuhnya bersih dan baru. Lantai dan dindingnya sudah tampak lebih cerah. Ventilasinya diganti yang baru, dan diruangan itu dipasang kipas angin electric yang sanggup menghembuskan hawa dingin. Di atas ranjang baru itu tersedia di taruk beberapa kaos tanpa lengan, t-shirt, rok mini, sexy-pants, dan termasuk tersedia celana atau rok biasa simple. Selain itu termasuk tersedia bra dan celana dalam. Ruangan itu termasuk terkandung meja tengah dilengkapi cermin untuk ngaca, make-up powder, dan banyak perlengkapan pengawet dan pengharum kulit lainnya. Hair dryer, penjepit hair bonding, dan penjepit keriting termasuk ada. Perlengkapan perawat kuku, pokoknya sudah cukup lengkap dan bagus untuk seorang yang di culik. Semua ini adalah aturan Black, bagaimanapun sementara Viona kecil, Sul termasuk pernah menggendongnya, dan pernah dia menyayanginya. Jadi setidaknya tak hanya di gangbang, dia sudi diluar situ dia diperlakukan layak layaknya manusia. Setelah selesai berpakaian Viona segera naik ke ranjang itu dan menjadi tidur. Dia menanti keesokan harinya untuk berjumpa dengan Black, gara-gara dia termasuk tersedia pertanyaan dengan dia.