Kisah Seks Horny Yang Tidak Terbendung

Kisah Seks Horny Yang Tidak Terbendung

Kisah
Kisah Seks Horny Yang Tidak Terbendung

kenangan.xyz, Kisah Seks Horny Yang Tidak Terbendung – Aku mempunyai cewek yang mana dia tetap berkuliah di kampus yang dulu saya dulu mengambil alih studi disana, sekarang saya telah bekerja, secara singkat pacarku cantik, baik dan setia tentunya, dikarenakan dia orangnya baik baik jadinya tidak sudi berhubungan sebelum kita resmi menjadi suami istri.

Sebaliknya, sebagai Laki-laki normal saya juga golongan yang punya libido tinggi. Sementara ini saya hanya bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.

Suatu waktu suasana beralih 180 derajat. Setelah pulang kerja, saya segera mendatangi kostan pacarku (‘Siwi’ namanya).

Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada lebih kurang 8 penghuni kost yag terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Siwi telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Retno.

Setelah melihatnya kadang waktu saya membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada pada akhirnya saya punya gagasan gila dan nekat nampak tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.

Aku memberanikan diri dan memutuskan mencuri celana dalam Retno. Telah lebih dari satu kali saya dengan Siwi pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini tersedia rak tertentu yang digunakan pembantu kostan untuk menghimpun busana kotor yang akan dicuci,beruntungnya rak tersebut dinamai cocok dengan pemilik busana supaya tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku melacak sasaran yang saya idamkan)

Tak berapa lama niatanku nampak tiba-tiba saya mendengar nada gadu yang berasal dari gerombolan anak-anak kost yang akan nampak untuk makan malam dan kebetulan juga Siwi tengah mandi, yang umumnya memerlukan waktu 15-25 menit.

Bagai gayung bersambut akupun mamberanikan diri lakukan niatku dengan jantung yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran dikarenakan perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus satu diantara tumpukan busana yang tersedia di keranjang.

Tanpa pikir panjang segera saya ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama). Secara spontan saya tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang bersentuhan segera dengan vaginanya.

Sayangnya waktu itu yang saya cium cuman aroma pewangi pakaian, tetapi tidak kurangi rasa hornyku. Secepatnya saya masukkan CD tersebut kedalam kantung celana dikarenakan cemas dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan saya alami jika hal itu berjalan dan segera saya meninggalkan TKP dan segera menuju kamar Siwi yang berada di lantai 2.

Setelah selesai berkencan dengan Siwi, saya segera meluncur menuju kontrakkan dan segera menuju kamar mandi. Langsung saya keluarkan CD milik Retno dan mempeloroti celana dan CD yang saya pakai.

Kontolku yang selama perjalanan pulang tadi telah menegang membayangkan CD tersebut segera kutempelkan dengan posisi segi dalam CD yang bersentuhan segera dengan vagina Retno berjumpa dengan ujung kont0lku, yang tentu saja pada mulanya saya tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan tengah mencium vagina Retno secara langsung.

Secara perlahan saya gesek-gesekan CD tersebut dan menjadi mencoli kontolku. Meskipun awalannya menjadi agak perih pada penisku tetapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi saya percepat dan saya segera merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir syaraf-syaraf kont0l dan otakku.

Akhirnya saya nyaris merasakan orgasme. Tanganku yang satunya segera menyikap lebih dari satu dari CD tersebut untuk mengeluarkan kont0lku. Sebenarnya saya dambakan mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Retno, tetapi segera saya urungkan dikarenakan cemas meninggalkan jejak.

Tak berapa lama saya mengalami orgasme yang luar biasa sensasinya dikarenakan baru sekali ini saya melakukannya dengan CD kepunyaan Retno. Setelah lebih dari satu waktu saya nikmati sensasi tersebut saya segera melanjutkan dengan mandi dan tak lupa pada mulanya saya mencium CD Retno dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.

Keesokan harinya saya kembali ke kost Siwi dan mengembalikan CD tersebut,tentunya sesudah saya menjadi keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama nyaris seminggu dan tentu saja dengan CD Retno yang berbeda.

Suatu waktu saya dikejutkan dengan aroma CD Retno yang pada mulanya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian. Ketika itu saya menghirup aroma yang tidak sama dan saya yakini sebagai aruma cairan vagina milik Retno yang tentu saja sebabkan kont0lki sekejap tegang dan libidoku menanjak. Jantungku segera berdebar kencang dikarenakan kegirangan beroleh rejeki nomplok tersebut.

Terbersit dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tidak. Tapi saya tidak memperdulikannya dan segera ber-masturbasi dengan sensasi tidak sama dan tentu saja lebih indahdan menggetarkan. Kali ini saya tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai cairan orgasmeku tumpahruah dalam CD Retno.

Keesokan harinya saya kembalikan CD tersebut kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak nampak pergantian pada sikap dan ekspresi pada wajah Retno dikala kita saling berjumpa pandang.

Keesokan harinya saya dikejutkan dengan CD Retno yang terlalu tetap basah dan aromanya tetap fresh dan memabukkan, seperti Retno baru saja lakukan masturbasi dan melepas saya menemukannya tetap dalam suasana basah. Pikiranku segera dikuasai dengan udara nafsu dan segera saja saya menuju kamar mandi yang letaknya bersebrangan dengan kamar Retno untuk ber-masturbasi.

Baru saja saya menjadi untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Retno kedalam celana dan berpura-pura menyiram closet.

Ketika saya buka pintu ternyata Retno tengah berdiri di depan kamar mandi dan berdiri pas dihadapanku seperti tengah menghalangku untuk pergi. Retno segera mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan segera mengunci kamar mandi itu dari dalam (posisi Retno sekarang berada di dalam kamar mandi dengan denganku).

Keringat dingin segera bercucuran dari tubuhku. Dengan cepat tangan Retno segera mengusahakan merogoh kedua kantong celanaku tanpa bisa saya cegah, dan pada akhirnya dia mendapatkan celana dalam miliknya yang saya “pinjam”. “Aku telah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Retno.

Tiba-tiba Retno segera mengambil alih posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung dikarenakan tetap kaget dan segera terhubung bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun.

Kont0lku yang sempat lemas dikarenakan shock segera diia belai dengan tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan tersebut kont0lku segera bereaksi dan segera menegang.

Setelah menggapai ketegangan maksimal, mulut Retno sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tetapi tentu terus mempermainkan kont0lku. Aku menjadi bahwa inilah saatnya merasakan vagina Retno yang sebenarnya,lagipula saya percaya Retno bukan kembali seorang gadis perawan dari caranya memperlakukan kont0lku.

Aku segera berikan sinyal supaya Retno berdiri dan segera saya bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan bahwa dia terlalu menginginkannya.

Tanpa pikir panjang saya segera mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku segera menyikap bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Retno telah tidak mengenakan CD lagi.

Pantatnya yang lembut dan kenyal segera kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku segera kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi telah basah oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya kembali segera menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang lebih kurang berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya pun mendapatka service istimewa dari jemariku.

Tubuh Retno tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kont0lku. Langsung saya senderkan Retno pada dinding kamar mandi, kuangkat kakikirinya dan segera ku tuntun kont0lku menuju vaginanya yang telah terbuka lebar.

Ketika ujung kont0lku berada di bibir vaginanya yang telah basah dan menjadi hangat, saya pun sempat bergetar. Perlahan-lahan saya dorong masuk kont0lku, menjadi agak seret meskipun vaginanya telah basah oleh cairan kenikmatannya dan pada akhirnya kont0lkupun masuk setengahnya mengisi vagina Retno. Mulut Retno terbuka lebar sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan kont0lku.

Dengan perlahan ku keluar-masukkan kont0lku kedalam vaginanya yang kini telah bisa terbenam semuanya kedalam vaginanya yang sempit dan basah.

Untuk sementara saya tidak bergerak dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kont0lku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai pada akhirnya saya menyaksikan jam tangan dan saya teringat kepada Siwi yang selesai mandi, tersisa lebih kurang 10 menit sebelum Siwi selesai mandi.

Retno memelukku dengan erat dan saya pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan semangat kont0lku,aku merasakan sensasi erotis yang terlalu nikmat.

Irama saya percepat dangan sesekali saya menghentakkan kont0lku dengan kerassehingga sebabkan Retno mengerang meskipun agak sedikit ditahan mencegah suaranya terdengar sampai keluar. Aku makin bernafsu sesudah lebih kurang 3 menit Retno telah menggapai orgasmenya yang pertama supaya vaginanya menjadi hangat dikarenakan cairan orgasmenya.

“kont0l anda besar dan kuat sekali…” bisik Retno sambil terus nikmati persetubuhan ini.

“memang anda belum dulu ngerasain yang segede ini?”

Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”

“jadi lebih enak mana?” tanyaku

“jelas kont0lmu,rasanya lebih nikmat..”

Setelah selesai nikmati sisa-sisa orgasmenya,Retno segera melepas diri dari dekapanku dan segera berlutut di hadapan kont0lku. Lidahnya segera menjulur dan menyapu selama batang kont0lku yang tetap basah oleh cairan orgasmenya. Dengan terampil Retno menjilati kont0lku dan mengulum kepala kont0lku yang memerah.

Mulutnya yang menjadi hangat dan permainan lidahnya yang liar sebabkan kont0lku berdenyut-denyut dan untuk lebih dari satu waktu dia hanya mengulum kepala kont0lku sampai pada akhirnya saya benamkan kepalanya supaya kont0lku masuk semuanya kedalam mulutnya yang hangat.

Retno yang seakan jelas apa yang saya sudi segera melahap semua batang kont0lku dengan ganas, meskipun ia mengalami sedikit rintangan dikarenakan panjangnya kont0lku.

Setelah mulutnya beradaptasi dengan kont0lku saya pun menjadi menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya dan pada akhirnya saya mengalami orgasme yang sebabkan Retno agak tersedak dikarenakan saya menghentakkan kont0lku dengan keras dikarenakan merasakan kenikmatan orgasmeku.

Dengan cepat Retno mengeluarkan kont0lku dari mulutnya dan terhubung lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme dari kont0lku. Setelah selesai Retno segera menelan cairan tersebut tanpa tersisa dan sekejap kont0lku pun kembali di kulum dan di sedotnya supaya tidak tersisa kembali cairan orgasme yang sedikit tercecer di batang kont0lku.

Kusuruh Retno untuk berdiri dan ia segera menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Setelah salingmerapihkan busana tiap-tiap Retno menyelipkan kertas yang berisikan nomor hp’nya.

“besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”

Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku

“langsung saja..” terang Retno,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.

Setelah kejadian ini,hampir tiap hari kita bercinta kilat dalam kamar mandi lantai 3. Retno menjadi daerah pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu dikarenakan tak bisa kudapatkan dari pacarku sendiri demikian juga Retno yang terlanjur kecewa dengan kont0l pacarnya yang dia anggap terlalu kecil dan Retno terlanjur menyukai kont0lku yang besar dan kuat,meskipun kita saling mencintai pasangan masing-masing.

Leave a Reply

CeritaDewasa