Kisah Ujung Jendela Yang Buat Birahi Naik
kenangan.xyz – Pada sebuah malam yang cerah dan berbintang, saya dan dua orang teman ku tengah asik nongkrong di sebuah cafe yang lumayan terkenal di Jakarta. Waktu berlalu dan rasa jenuh ber kunjung melanda kami bertiga.
“Bro, letih nih gini terus. Karaoke-an yuk, dah lama ga nyanyi ni” kata Anto
“Ide bagus tuh. eh, tapi gimana kalo kami cobalah karaoke yang plus-plus?” Dika menimpali
“Wah kayak asik juga, boleh2. Re lo tau ga di mana ada karaoke kayak gitu di deket sini?” Anto kembali berkata
“Yaudahlah ayo gw tunjukin, kebetulan gw pernah ke sana di ajak om gw” saya menjawab
Akhirnya kami bertiga meluncur ke karaoke tersebut. Tempat karaoke berikut tidak terlalu besar tapi tempat ini terkenal bersama cewek-ceweknya yang cantik2. Kita bertiga sesudah itu memesan ruangan karaoke vip, tak beberapa seorang wanita paruh baya mengunjungi kami.
“Bang, berkenan pake temen ga karaokenya” ujar wanita itu
“Boleh mi” Anto cepat-cepat menjawab
“Kalo gitu ayo ikut” balas wanita itu
Kami bertiga di ajak ke sebuah ruangan yang dindingnya terdapat kaca yang tembus pandang. Di balik kaca berikut duduk cewek-cewek cantik bersama dandanan menggoda, umur mereka bervariasi tapi yang paling muda ku rasa berusia antara 17-18 tahunan. Setelah asik melihat-lihat selama beberapa menit, ke dua teman ku mengambil keputusan untuk menentukan dua orang cewek yang kelihatannya paling cantik di ruangan tersebut. Cewek pertama bernama Clara, usianya 22 tahun, putih, montok, tingginya sedang, tapi wajahnya memancarkan aura yang dapat buat tiap tiap laki-laki membara melihatnya. Cewek ke dua bernama Putri, usianya 2- tahun, putih lebih pendek daripada Clara tapi payudaranya besar dan menantang. Yang paling menarik dari Putri adalah wajahnya yang innocent layaknya anak kecil. Sementara itu saya mengambil keputusan untuk tidak menentukan cewek sebab sesungguhnya saya tengah tidak mood untuk karaoke.
Akhirnya kami berlima masuk ke ruangan dan memesan minuman. Setelah minuman diantar tidak lupa ku memberikan duwit kepada si pelayan dan berpesan supaya jangan ada yang masuk ke ruangan sebelum saat kami selesai.
“Ayo bang lagu apa nih enaknya…?” Clara bertanya sambil menentukan deretan lagu di layar
“Coba cari yang melo aja pernah buat pemanasan” wejangan ku
“Oke deh, gimana kalo ungu ato peterpan dulu” balas si Clara
Kita sesudah itu bernyanyi dan minum-minum sampai lupa waktu. Ku melihat didalam bermacam kesempatan ke dua teman ku tetap berupaya menggoda dan mengambil kesempatan pada Clara maupun Putri. Dan ku memperhatikan pula, Clara tetap menanggapi bersama antusias dan cenderung berlebihan kala Putri berlainan 180 derajat. Ia cenderung diam dan menolah jika Dika berupaya mencium ataupun mencoleknya.
Waktu berlalu semakin larut, ke dua teman ku masih asik bersama “kegiatan”nya tiap-tiap kala saya repot bersama minumanku. Tak beberapa lama ada bunyi intercom terdengar, ku angkat intercom berikut dan dari ujung lanjutan terdengar nada seorang wanita.
“Pak, kami udah akan tutup dan kala yang tersisa tinggal 15 menit”
“Iya mbak kami terhitung udah selesai kok” jawab ku
Kami pun muncul dari karaoke berikut dan menuju mobil kami masing-masing. Tiba-tiba Anto berkata.
“Eh, bro kami sukses janjian loh ama Clara. Lo berkenan ikutan ga? ni kami berkenan nungguin dia keluar”
“Ayolah Re, kan kami lama ga buat acara, kan dapat 4some nih” Dika menimpali
“Loh si Putri g ikut?” balas ku.
“Ah! Jual mahal tuh, males gw ga asik anaknya” Dika kembali menjawab
“Kalo gitu malam ini saya off pernah deh, ga kuat ni udah rada2 mabuk” saya beralasan
Aku sesudah itu pamit pada ke dua teman ku, dan menggerakkan mobil ku. Ku pacu mobil ku tapi di ujung jalur ku melihat si Putri tengah berdiri menunggu taxi, secepat kilat ku putar mobil ku. Dalam hati sesungguhnya saya tertarik sama si Putri tapi tadi udah keduluan sih, menjadi males.
“Putri! nunggu taxi ya? gw anterin aja yuk” sahut ku setelah sukses memutar mobil
“Loh elo Re, boleh aja sih… tp rumah ku jauh lo, gimana?” balasnya
“Gapapa deh, gw jg g keburu kok!” timpal ku lagi
Kita kelanjutannya meluncur menuju ke rumah kontrakan nya si Putri yang berada jauh di sebuah tempat perumahan kecil di Jakarta Selatan. Banyak yang kami ceritakan selama didalam perjalanan, tidak benar satunya bahwa ternyata dia kala ini tinggal bersama pacarnya. Dia kabur dari rumahnya di Bandung sebab di bujuk oleh pacarnya tersebut, sesudah itu setelah di Jakarta pacarnya beralih menjadi bahagia mabuk dan main pukul. Dia mengidamkan kabur tapi nggak memahami berkenan kemana. Akhirnya dia kerja di karaoke untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari sebab pacarnya udah g perduli sama dirinya lagi.
Sampai terhitung kami kelanjutannya di depan rumah kontrakan Putri. Ku putuskan untuk tidak turun mengantarnya ke depan pintu sebab ku melihat di balik jendela ada bayang-bayang tiga orang laki-laki tengah main kartu dan tertawa-tawa. Aku sesudah itu pamitan pada Putri dan memacu mobilku menjauh. Namun baru beberapa mtr. mobil ku berlangsung saya mendengar nada orang berteriak dari arah rumah Putri, sesudah itu ku putuskan untuk memarkir kendaraan ku dan melihat apa yang terjadi.
Setelah sampai di depan rumah Putri, ku putuskan untuk melompati pagar rumahnya dan mengintip dari jendela samping yang 1/2 terbuka. Di ruangan itu ku melihat seorang laki-laki tinggi dan besar tengah memarahi si Putri.
“Eh MANA UANGNYA! masak cuma dapat segini! kemarin-kemarin dapatnya lebih banyak!” teriak laki-laki tersebut
“Hari ini kembali sepi tau! anda pikir mudah apa cari duwit kayak gini hah?! anda tiap hari kerjanya terhitung cuma dapat malas-malasan!” balas Putri
“Oh, udah berani ngelawan loh ya!” kata laki-laki tadi sambil mendaratkan tamparan di pipi Putri yang mulus.
“Daripada nemenin tamu karaoke tapi pulang g bawa duwit lebih baik lo karaoke “burung” ku nih!!” laki-laki bicara sambil membuka resleting celana nya dan langsung memasukkan “burung”nya ke mulut si Putri.
Putri coba melawan tapi tenaganya kalah dari laki-laki tersebut. Tangan laki-laki itu mencengkram kepala Putri bersama paksa dan menggerakkannya maju-mundur. Sementara tangannya yang lain coba merobek busana Putri bersama paksa. Adegan ini berlangsung lumayan lama tak terasa ada suatu hal yang terbangun di balik celana ku. Tak lama ke dua laki-laki yang sedari tadi cuma duduk melihat sesudah itu maju berdiri.
“Tom, boleh gabung g? masak kami dianggurin sih” kata laki-laki berbaju merah, yang tidak terlalu tinggi dan agak gemuk.
“Iya nih gw terhitung ga tahan lihat lo ama bini lo maen sedot2an” laki-laki ketiga yang berbaju kotak-kotak turut menimpali. ku melihat perawakannya ceking tapi ga kalah tinggi sama laki-laki pertama yang ku rasa bernama Tomi tersebut.
“Yaudahlah, sekalian biar menjadi pelajaran buat wanita murahan ini!” Tomi menyahut.
Si Baju merah sesudah itu mengeluarkan “burung”nya dan menghendaki Putri bersama paksa untuk mengocoknya. Sementara itu Si Baju kotak-kotak langsung meremas-remas toket Putri yang udah 1/2 terbuka sebab bajunya beberapa udah robek.
“Mmffh.. Ba..jingan… mmfhh.. lo pada..” ronta Putri yang mulutnya masih penuh oleh “burung” si Tomi.
Kali ini Tomi menarik “burung”nya muncul dari mulut Putri dan langsung membaringkan Putri di lantai ruangan. Si Baju merah tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, lalu langsung memasukkan “burung”nya ke mulut Putri yang muncul masih letih tersebut. Sementara itu Tomi beralih ke bawah dan membuka rok Putri dan langsung menurunkan CD Putri yang berwarna hitam dan tipis. Ku melihat bulu-bulu yang lebat terpampang bersama memahami di kira-kira tempat terlarang Putri. Tomi sesudah itu langsung memainkan lidahnya di bibir memek Putri. Bersamaan bersama itu Si Baju kotak-kotak sukses membuka bra Putri yang berukuran 34b bersama sukses, lalu bersama liarnya ia menjilati puting toket Putri yang berwarna merah muda dan tengah tegang itu.
Si Baju kotak-kotak bersama liar menjilati puting si Putri sambil tangannya meremas kasar toket raksasa tersebut. “mmmff…aah..mmff…aaaa..” rintihan Putri terdengar sampai tempat persembunyianku. Suara itu terdengar tertahan sebab “burung” Si Baju merah rumahnya udah menumpahkan muatannya, dan muncul cairan kental itu muncul membasahi mulut Putri dan mengalir menuju leher dan dadanya. “uhuk..uhuk..” batuk Putri.
“Tom ayo cepat masukin gw uda g tahan nih, biar cepat gantian” Pinta si Baju merah yang rupanya masih bernafsu.
Tomi sesudah itu membuka lebar kaki Putri, dan menggosok memek berikut sampai lendir membasahi permukaannya dan langsung memasukkan “burung”nya ke lubang surga tersebut. Ku melihat kaki Putri mengejang bersama kuat, mulanya ia masih dapat menendang-nendang tapi lama-lama kaki itu terdiam lunglai. Cplek…cplokk.cpleekk begitu kira-kira bunyi yang muncul kala Tomi menggoyang Putri
Tak lama muncul si Baju kotak-kotak menjambak rambut Putri dan menekan mulutnya sampai terbuka.
“Nah sekarang giliran “Burung” gw yang lo kulum!”
“Burung” si busana kotak-kotak rupanya yang paling besar salah satu ketiga laki-laki tersebut, ku kira-kira barangkali panjangnya 20 cm dan diameter 5 cm dan betul saja begitu masuk ke mulut Putri muncul mulut itu layaknya kesempitan. Putri yang udah pasrah dan tak dapat melawan kelanjutannya cuma melepaskan mulut dan memeknya di permainkan sedemikian rupa.
“Tom.. gw minta yang di belakang aja deh boleh ga? elo lama banget si” si Baju merah muncul udah tak sabar
“Yauda, lo baring di bawahnya gih, gw yang di atas” perintah Tomi
Si Baju merah sesudah itu berbaring di bawah, ke dua laki-laki yang lain sesudah itu menaikkan Putri bersama posisi membelakangi si Baju merah. Kemudian “AAAHHHHHH!!” terdengar teriakan kesakitan Putri kala “burung” si Baju merah memasuki lubang pantatnya. Tomi pun kembali memasukkan “burung” ke memek Putri. Sementara si Baju kotak-kotak pun kembali mengerjai mulut Putri tanpa ampun.
Plek..Plek.. toket Putri bergerak naik turun seiring goyang Tomi yang memandu semakin kencang. Si Baju Kotak-kotak pun tak kalah beringas kali ini di masukkannya “burung”nya lebih didalam lagi, saya dapat melihat bahwa “burung” itu sukses memasuki tenggorokan Putri. Sementara si Baju merah yang sedari tadi asik menikmati sensasi anal sex muncul terlalu keenakan. Pinggul Putri bergoyang kiri-kanan. depan-belakang, muncul menggoda. Keringat bercucuran membasahi keempat orang tersebut, lima kalo terhitung aku. Tak lama kemudian..
“Croott…croot…” kali ini Si Baju merah kembali menjadi yang pertama keluar
“Croot..croot….croott..” Tomi menjadi yang ke dua dan spermanya tumpah sampai muncul dari memek si Putri
“Croot…croott…crooot…crooott..” Si Baju kotak-kotak menjadi pemenang, muncratannya lebih panjang dan lebih lama, dan yang terutama langsung tertelah si Putri.
Tak terasa di persembunyian pun saya mendengra bunyi crrut…cruut.. rupanya saya secara tak sengaja orgasme sebab terlalu nafsu melihat permainan mereka. Merasa malu saya pun langsung memanjat pagar dan berlari ke arah mobil ku, sesudah itu ngacir pulang. Dalam hati saya terasa kasihan pada nasib si Putri, sekarang saya memahami kenapa dia tetap muncul murung selama menemani kami karaoke tadi. Yah… Put.. mudah-mudahan nasib mu beralih kelak di sesudah itu hari.