Lebih Nikmat di Goyang Istri Ku

Lebih Nikmat di Goyang Istri Ku

Lebih
Lebih Nikmat di Goyang Istri Ku

kenangan.xyz – Sebenarnya saya telah kurang lebih 10 th. berumah tangga dan kehidupan kita baik-baik saja. Aku sendiri berusia 10 th. lebih tua dari pada istriku yang sementara ini berusia 30 th. dan telah beranak seorang berusia 7 tahun. Walaupun telah beranak, tetapi istriku selamanya membawa wajah yang cantik dan wujud tubuh yang indah gara-gara kerap senam dan merawat wajah, rambut ke salon dan termasuk gara-gara anaknya dulu minum susu kaleng sehingga wujud buah dadanya yang besar itu selamanya indah dan masih kencang dan juga kenyal.

Juga lubang vaginanya sementara habis melahirkan langsung dijahit sehingga lubangnya kembali layaknya sementara masih perawan. Jadi interaksi seks kita selamanya indah.Suatu hari di th. 2005, kita diajak sebelah tetangga untuk nonton blue film gara-gara baru membeli laser potongan harga Kami dan suami istri tetangga nonton film itu yang memadai seram gara-gara ada seorang wanita bule disetubuhi oleh dua orang Negro, mereka bergantian memasukkan penisnya yang seorang ke vaginanya dan yang seorang ke mulutnya untuk dihisap. Melihat adegan itu rupanya istriku jadi naik birahinya sehingga memegang tanganku erat-erat dan berbisik,

“Waah rupanya nikmat sekaligus lubang atas dan bawah kemasukkan penis.” Kutanya pelan-pelan,
“Apakah kamu kepingin adegan begitu?” Istriku bersama malu-malu menganggukkan kepalanya.
Setelah selesai memutar laser disc, kita langsung pulang dan gara-gara nafsu birahi kita telah memuncak langsung kita puaskan bersama bersetubuh malam itu. Sambil bersetubuh, saya tanya kembali kepadanya, “Mi, apakah kamu kepingin disetubuhi sekaligus bersama dua laki-laki?”

Istriku memandangiku sambil malu-malu manggut-manggut kepalanya. Kutanya lagi, “Kalau lakinya dua, satunya kamu menginginkan bersama siapa?” Istriku menjawab, “Terserah mirip Papi saja.” Aku teringat memiliki dua rekan baik sejak sekolah di SMA, yaitu Lud seorang anak turunan Ambon bersama Belanda dan Tono seorang Cina layaknya kami. Lalu kutanya lagi, “Kalau Lud atau Tono mau?” Dia menggangguk juga. Lalu kujelaskan lagi, “Mami senang yang penisnya besar, lebih besar dari kupunya atau yang kurang lebih sama?”
Istriku menjawab, “Enak yang besar saja, layaknya di film tadi.”
“Oh kecuali gitu ya si Lud saja gara-gara dia memiliki panjang dan besar.”
Memang kita dulu dulu mandi sama-sama bertiga sementara masih sekolah ternyata Lud memiliki penis didalam suasana mati saja besar dan panjang hanya warnanya agak hitam lantas bulu kemaluannya termasuk banyak sampai menyambung ke bawah pusar termasuk dadanya penuh bersama bulu maklum orang Ambon. Besok paginya langsung kuinterlokal Lud yang ada di Jakarta dan kuceritakan maksudku, ternyata Lud menyambut bersama antusias dan sanggup berkunjung besok sore gara-gara hari Sabtu kantor di Jakarta tutup. Aku kemudian booking motel yang terdiri dari 2 kamar dan sebuah ruang tamu dan TV.
Hari Sabtu sore saya menjemput Lud di airport bersama istriku, sesudah menitipkan anak pada pembantu. Istriku telah siap membawa tas bersama membawa perlengkapan busana tidur segala, sementara itu istriku kenakan rok panjang warna coklat tetapi bagian atas terbuka sampai dada hanya kenakan busana tidak tebal (modelnya Yuni Sara) bersama bagian bawah ada belahannya agak tinggi di depannya sehingga kecuali jalur atau duduk pahanya nampak putih menggairahkan.

Juga bagian atasnya nampak sedikit belahan buah dadanya, gara-gara istriku hanya kenakan bra strepples tanpa tali, sehingga di airpot banyak mata laki-laki curi pandang melihat belahan buah dadanya istriku, apalagi kecuali tangannya didekapkan di bawah buah dadanya maka buah dadanya semakin menyembul ke atas. Makin syuur..! Tepat pukul 17.15 pesawat Merpati dari Jakarta mendarat, dari penumpang yang turun kulihat Lud menuruni tangga pesawat bersama menenteng tas kecil. Dia kenakan T-shirt dan celana jeans.
Setelah nampak pintu airport langsung kusalami dia, dia menepuk-nepuk bahuku dan berkata, “Waah, nanti malam kita nyata-nyata ke nirwana”, bersama logat Ambonnya. Kemudian dia memeluk istriku sambil mencium pipi kiri dan kanan yang mulus dan putih dari istriku. “Apa kabar Hwa?” tanyanya pada istriku. Dia kecuali panggil istriku bersama Hwa. Kita berjalan menuju parkir dan naik mobil, untuk sementara dia duduk di belakang sendirian dulu sambil kita cari makan. Istriku usul makan sate kambing saja biar hot katanya. Dan usul itu kita setuju semua.
Setelah sampai motel kita langsung check in, temanku sebagai tamu kuberi kamar yang besar bersama twin bed sekaligus untuk area bermain seks-ria nanti. Baru saja saya selesai dari kamar kecil menuju ruang TV yang bersebelahan bersama kamarnya Lud yang masih terbuka pintunya, kulihat Lud memeluk istriku dari belakang menghadap kaca rias sambil tangannya meremas-remas buah dada istriku sehingga ke dua pentil buah dadanya yang coklat kemerah-merahan itu menyembul nampak sambil menciumi pipi istriku yang wajahnya menengadah ke wajahnya Lud.

Tangannya lud yang kanan kadangkala tetap meraba turun ke perut dan tetap turun untuk disusupkan ke belahan atas dari rok istriku untuk meraba pangkal paha dan juga vagina istriku. Tampak istriku mulai mendesis kenikmatan dan juga menggeliat bersama tangan kanannya cobalah memijit penisnya yang masih memanfaatkan jeans itu. Adegan ini masih berjalan lebih dari satu sementara walau mereka memahami saya di dekatnya.

Ketika kutanya pada istriku, “Mi, nikmat ya permainannya Lud?” Istriku menjawab, “Waah, saya nggak tahan kembali Pi, habis sejak didalam mobil tadi Lud tetap mempermainkan dan meremas buah dadaku terus.” Memang istriku kecuali buah dadanya telah dipermainkan lantas nafsunya meroket naik, bisa saja ciri khas wanita-wanita yang memiliki buah dada besar. Karena Lud mau mandi dulu, maka saya dan istriku yang telah mandi dari tempat tinggal duduk di sofa memirsa TV dulu.
Istriku berbicara kepadaku, “Waah Pi, pertama saya dirangkul dan diciumi oleh Lud badanku rasanya merinding dan panas dingin. Habis bulu tangannya dan kumisnya begitu geli rasanya sementara menggesek tubuh dan pipiku.”

“Tapi Mami sanggup nafsu ya bersama Lud?” tanyaku. Istriku bersama malu manggut-manggut. Lalu dia bilang lagi,
“Kalau nanti malam Papi tidur sendirian bagaimana? Sebab katanya saya bakal diajak tidur dengannya semalam.”

“Nggak apa-apa, yang perlu Mami sanggup keturutan mendapat kepuasan”, jawabku.
Memang entah kenapa perasaanku sementara melihat Lud memeluk dan meremas buah dada istriku saya tidak cemburu apalagi nafsuku jadi berkobar, apa bisa saja saya memiliki kelainan seks pikir didalam hatiku.

“Tadi Lud bilang kecuali nanti malam air maninya bakal disemprotkan tetap ke seluruh tubuhku dan vaginaku sampai habis. Dan lendir santanku bakal dikuras sampai kering bersama penisnya”, kata istriku. Aku pesan pada istriku sehingga satu hal yang jangan dilaksanakan adalah minum air maninya, walau nanti kecuali nyemprot sementara dihisap. Jadi mesti diludahkan.
Beberapa sementara kemudian Lud menanyakan pada istriku, “Hwa, apakah kamu tak bawa busana tidur? Tapi kecuali tak bawa ya tak apa-apa gara-gara nanti malam kan tak ada busana yang boleh menempel di tubuhmu gara-gara bakal kuselimuti bersama tubuhku.”

“Macam-macam kamu”, sahut istriku. Lalu istriku masuk ke kamar untuk ubah busana dan sikat gigi, termasuk saya masuk kamar untuk lepas busana dan hanya memanfaatkan CD saja. Sebentar istriku telah selesai dan nampak bersama mengenakan busana tidur dari bahan tidak tebal warna pink sampai nampak CD mininya warna merah termasuk branya yang mini termasuk dari renda warna merah juga. Melihat istriku nampak bersama busana yang sensual sekali,

Lud geleng-geleng dan bilang, “Waah saya sanggup langsung tegang lho”, sambil pegang-pegang penisnya. Lalu istriku duduk di sofa sebelahku dan tangan Lud ditarik termasuk untuk diajak duduk di sofa juga. Sekarang istriku diapit sebelah kiri saya dan kanan oleh Lud. Tangan istriku dipegang Lud dan digosokkan ke bulunya di bawah pusar sampai menyambung ke bulu kemaluannya. “Wuuuiihh, cek… cek… cek”, gumam istriku sambil menarik tangannya.
Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud menciumi pipi, telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan ke bahu Lud dan menengadah untuk tetap menerima ciuman-ciuman disertai permainan lidah Lud dan tangan kanannya tetap mulai meraba dan meremas buah dada sebelah kanan dan naik turun ke paha istriku.

Aku sendiri langsung melepaskan kancing atas busana tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri untuk langsung kuhisap pentilnya dan juga tangan kiriku meraba paha kirinya dan vaginanya bergantian bersama tangan Lud. Istriku tak tahan tetap menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit penisku dan tangan kanannya merogoh ke didalam celana santainya Lud untuk memegang penisnya.

Adegan ini tak berjalan lama hanya kurang lebih 5 menit, gara-gara istriku tak tahan dan minta langsung ditancap bersama penis vaginanya. Lalu kita sama-sama masuk kamar, kulepas CD-ku dan ternyata Lud hanya memanfaatkan celana santai saja tanpa CD gara-gara begitu dilorot celananya langsung nampak penisnya.
Walaupun belum hidup penisnya memadai panjang kurang lebih ada 15 cm dan besar sekali dan kepalanya telah menongol nampak gara-gara dia disunat, tetapi kantong pelirnya agak kecil. Kupunya panjang dan besarnya hanya kurang lebih 65 persennya saja. Istriku termasuk telah bugil benar, lantas dia ditarik Lud ke hadapannya dan tubuhnya agak dirapatkan ke tubuh istriku jadi buah dada istriku yang menempel agak ketat bersama dadanya yang penuh bulu.

Lalu Lud berpegang pada ke dua lengan Hwa dan badannya digeser-geserkan naik turun, ke kiri dan kanan sehingga bulunya menggesek ke seluruh tubuh depan Hwa termasuk bulu kemaluannya kulihat sempat menggesek vagina istriku, sampai istriku kenikmatan sambil memejamkan mata. Aku jadi syuur melihatnya. “Addduuuh Lud, gila benar gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan vagina dan buah dadaku kena gesekannya”, kata istriku.
Selesai itu lantas Lud tidur dan istriku diminta menungging agak di bawahnya sehingga mulutnya tepat depan penisnya dan saya diminta mengerjakan vaginanya bersama penisku. Saat menungging nampak buah dada istriku menggantung bebas dan langsung saja ditangkap bersama ke dua tangan Lud dan tetap diremas-remas.

Istriku tanpa komando langsung mencaplok penis Lud yang mulai agak tegang dan mempermainkannya bersama mulut dan lidahnya. Lubang penisku dibuka-buka bersama ujung lidahnya dan kadangkala dikocok naik turun bersama mulutnya sehingga Lud mengerang nikmat. Aku sendiri langsung tegang keras dan tetap kuhunjamkan maju mundur ke vaginanya.

Mendapat dua penis yang sekaligus mengisi lubang atas dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku nampak bernafsu sekali, nafasnya nampak tetap memburu tengah vaginanya mulai nampak santannya dan kental sekali. Kulihat istriku kadangkala tak menghisap penis Lud tetapi memepetkan buah dadanya kepenis Lud dan ditaruhnya di belahan buah dadanya dan digosok-gosok bersama buah dadanya.
Melihat itu lantas kupegang pantat istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur sehingga sekaligus buah dadanya sanggup menggosok-gosok penis Lud dan vaginanya mengocok penisku. Praktis kita laki-laki berdua diam hanya bersama goyangan pada pantatnya telah membawa dampak nikmat penis dua laki-laki dan kulihat vaginanya semakin banyak bersama santan kental yang berwarna putih layaknya susu. Aku bilang, “Waduuuh Lud, santannya Hwa mulai nampak dan kental sekali Lud”. Langsung dia bilang, “Aku termasuk tegang banget penisku disedot-sedot dan dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ubah posisi.”

Temanku usul sehingga istriku jangan raih gara-gara masih tetap bakal dilaksanakan semalam suntuk, maka istriku disuruh yang tidur tetapi pantatnya di ujung bawah kasur sampai kakinya sanggup menapak ke lantai. Temanku nanti bakal menancapkan vaginanya dari bawah sambil memegang dan membentangkan kaki istriku. Dan saya yang bertugas mengisi mulut atas bersama penisku bersama jongkok tepat di atas buah dadanya sehingga penisku tepat di hadapan mulutnya.
Penisku termasuk langsung dicaplok oleh Hwa yang telah memuncak nafsunya, baru lebih dari satu sementara Hwa melepaskan penisku dan mengaduh, “aachh…. Lud!” Aku melongok ke belakang ternyata Lud masih sibuk mau memasukkan penisnya gara-gara belum sanggup masuk, yaah gara-gara kelewat besar bendolan kepala penisnya sementara tegang banget itu kurang lebih ada 5 cm diameternya.

“Sulit banget An masuknya cobalah kuberi minyak sedikit dulu”, katanya. “Masak toch padahal telah kumasukan penisku dan telah ada santannya lho”, sahutku. Lalu temanku ambil botol kecil mengisi minyak dan dioleskan kepala penisnya bersama minyak lantas dia mengambil semacam longsong dari karet bersama bagian dinding luarnya penuh bulu dari karet kurang lebih panjangnya 1 cm. Longsong itu lebarnya kurang lebih 10 cm.
Kemudian dipakaikan ke penisnya sampai batang penisnya lebih dari satu tertutup bersama longsong berbulu itu. “Ini sehingga Hwa mendapat kenikmatan yang lebih hebat. Mau cobalah ya Hwa?” katanya sambil ditunjukkan ke istriku penisnya yang telah gede dan panjang kembali hitam itu dilongsongi bersama gelang karet putih berbulu itu sehingga terlampau mengagumkan kelihatannya. Istriku bilang, “Waah kayak apa rasanya nanti Lud, saya belum sanggup membayangkan.

Tapi pokoknya habisi ya Lud air mani dan santanku!”
“Oke” sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan mementang kembali kaki istriku dan ujung penisnya ditempelkan tepat di lubang vagina istriku yang mulai menganga itu dan disentakkan ke dalam. “aacch… Lud, masuk Lud penismu”, kata istriku.

Memang kepala penisnya Lud telah masuk lantas digoyang-goyangkan nampak masuk pelan-pelan kepala penisnya sehingga agak terbiasa. “Waduh Lud, Pi, rasanya seret sekali bibir vaginaku sanggup merasakan wujud penismu Lud”, kata istriku sambil matanya terpejam dan menggigit bibir. Setelah itu baru dimasukkan seluruh batang penisnya yang tertutup gelang bulu itu pelan-pelan.
Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi, “Aduh Pi, penis Lud mentok sampai didalam kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku. Enaaknya luar biasa dan gelinya termasuk hebat kena gelang bulu itu”, bersama penis selamanya terbenam penuh Lud mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun bergantian bersama kiri-kanan, sehingga penisnya menyapu seluruh dinding vagina istriku. Tangan istriku mulai meremas kain sprei dan minta penisku untuk dihisapnya. Penisku termasuk dipermainkan bersama lidah, lubangnya dibuka-buka bersama lidah, enaknya luar biasa.

Aku sambil melihat ke belakang, kulihat penis Lud mulai digoyangkan nampak masuk sehingga bulu karetnya menyentuh clit-nya termasuk dan nampak bulunya banyak santan istriku yang menempel. Setelah mudah masuk nampak penisnya, maka kaki istriku disuruh mengakses bersama telapak kakinya manjat di pinggir kasur sehingga tangan Lud langsung meremas buah dada yang ada di bawah pantatku.
Baru 3 menit jalur adegan ini, istriku telah mengaduh, “Aah.. aah, saya mau klimaks, Lud, Pi!” Benar termasuk seketika kembali istriku nampak lemas sehingga menghisapnya kendor dan Lud berkata, “Gila An, pijatan vagina istrimu kuat sekali di penisku.” Memang kecuali klimaks istriku vaginanya memijit penis bersama kuat dan nikmat rasanya.

Setelah agak kuat, istriku bilang, “Pi, Lud tolong semprotkan seluruh manimu ya, saya telah pengin hangatnya manimu sekalian.” Aku tanya pada istriku, “Mi, gimana? Mami nikmat dan senang permohonan Mami untuk merasakan 2 penis sekaligus terlaksana?”
“Ya Pi, Mami senang banget dan sesungguhnya enaknya dan grengnya luar biasa sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2 penis, apalagi ada yang gede-gede.

Mami jadi kepingin terus”, sahutnya. Lalu Lud telah mulai menggenjot kembali vagina Hwa bersama penisnya dan penisku dihisap kembali sambil dibantu dikocok bersama tangan. Setelah 5 menit lagi, istriku raih klimaks lagi. Lalu temanku bilang, “Ayo An, sekarang kita puaskan Hwa bersama semprotan mani secara berbarengan.”
Lud mulai menggerakan kembali nampak masuk dan kadang memutar sehingga istriku kerap menggelinjang tubuhnya dan penisku mulai dihisap kembali sambil kadangkala dikocok bersama tangan, tengah buah dada istriku selamanya jadi bagian dari tangan Lud yang tak bosan-bosan meremas-remasnya.

Makin lama Lud semakin cepat dan semakin keras menghunjamkan penisnya ke vagina Hwa dan mulai mendengus-dengus layaknya sapi. Melihat itu bakal jadi memuncak nafsuku bersama penis tetap dikocok oleh istriku maka air maniku tak tertahan lagi, creet…. creet…. cret, maniku menyemprot masuk ke mulut istriku.

Karena seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak dan juga kental termasuk sehingga mulut istriku penuh bersama mani yang putih layaknya cendol itu. Lalu penisku kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang masih menetes dari lubang penisku kugeser-geserkan ke bibir istriku dan langsung ditelan seluruh maniku.

Baru saja habis menelan maniku terdengar nada mengaduh dari temanku, “Uuuuuh…. uuuuhh…. uuuhh”, sambil utamakan kuat-kuat penisnya yang terbenam itu ke vagina istriku. Dan tiap kali Lud mengaduh istriku pun ikut mengaduh, “aah Lud… aahh Lud… aah Lud.” Jadi rupanya tiap kali semprotan mani Lud mulai sekali nikmatnya oleh istriku. Aku lantas rebah tidur sebelah istriku dan temanku termasuk langsung rebah menindih tubuh istriku.
Walaupun bersama nafas yang masih memburu tangan temanku selamanya masih meremas buah dada Hwa. Kemudian tubuh Lud dipeluk erat oleh istriku dan kakinya pun dilipatkan erat-erat ke pantat Lud bersama maksud sehingga penisnya jangan buru-buru dicabut dari vaginanya. Kira-kira sampai 5 menit kita bertiga terdiam tanpa kalimat hanya bersama nafas tersengal-sengal, baru kemudian saya turun menuju kamar mandi untuk cuci dan ternyata Lud bersama merangkul istriku termasuk ikut ke kamar mandi untuk cuci bersama.

Untuk mencuci penis-penis, istriku yang bertugas gara-gara kepunyaan Lud yang banyak belepotan santan dari mani istriku maka penisnya yang dicuci dulu. Kulihat dari vagina Hwa meleleh sedikit mani yang nampak ke pahanya dan kulihat bibir vaginanya memerah.
Istriku bilang, “Ya Pi bibir vaginaku merah? Itu gara-gara penis temanmu itu toch yang seretnya bukan main mulai dari bibir vagina sampai dinding didalam vagina seret terus, sehingga vaginaku sanggup merasakan lekuk-lekuk penis Lud.”

“Tapi nikmat dan nikmat toch sayang?” balas Lud. Istriku tertawa isyarat setuju, sambil tetap mencuci penis Lud dan kemudian penisku. Setelah itu giliran istriku vaginanya mau dicuci oleh tamanku, istriku duduk di closet bersama kaki terbuka lebar kemudian vaginanya dicuci dan jari tengahnya dimasukkan pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel di didalam dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan ke istriku.

Istriku bilang,“Wah Pi, maninya Lud ngendon didalam vaginaku nih gara-gara tadi semprotannya banyak dan sampai tiga kali tetapi yang nampak sedikit sekali. Mungkin masuk ke rahim gara-gara didalam perutku masih mulai hangat dan sementara nyemprot ujung lubangnya terlampau disodokkan sampai rasanya masuk lubang rahimku. Gimana ya Pi?”

“Biarin saja lama-lama kan nampak sendiri, sekarang dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih bakal disemprot lagi.”

“Bukan malam ini saja bisa saja sampai besok pagi bakal kusemprotkan sampai habis maniku ke vaginamu”, sahut Lud. Istriku menjawab,
“Betul Lud, kamu biar kembali ke tempat tinggal bersama area yang kosong jadi manimu 2 hari ini mesti dihabiskan sampai tuntas.”
Setelah selesai mencuci, kita bertiga bersama berbugil ria duduk di sofa sambil makan kacang mete dan nonton TV. Temanku berkata,

“An, kamu menguntungkan sekali memiliki istri dia, walau telah 1/2 baya dan memiliki anak tetapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh, termasuk perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yang tak tegang tetap melihat tubuh seindah ini. Apalagi hisapannya termasuk yahut, kecuali jadi istriku tiap hari sanggup kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik padaku,

“Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani nafsu birahi 2 laki-laki sekaligus dan ternyata sesungguhnya jadi besar nafsunya dan juga nikmatnya pun tambah. Oya Pi, malam ini saya tak tidur bersama Lud ya, saya bakal melayani Lud untuk menyalurkan nafsu sexnya sepuas-puasnya sehingga tak kecewa kecuali balik ke Jakarta.”

Aku menjawab,“Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar melayani kamu sehingga kamu sanggup melampiaskan seluruh nafsu binatangmu padanya.”
“Memang sejak saya makan sate kambing, saya telah minta sehingga dia malam ini dan besok pagi melayani nafsu binatangku”, kata Lud.
Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya di pangkuan Lud tengah pahanya di pangkuanku sambil tangannya memegang-megang penis Lud lantas digosokan ke pipinya dan diciuminya. Tangan Lud diletakkan di buah dada istriku sambil mengusap, meremas dan kadang menunduk untuk mengecup bibir istriku. Dia kecuali mengecup sampai lama sampai istriku sampai sukar bernapas dan minta dilepas kecupannya.

Sedang bagianku adalah mempermainkan clit-nya dan memasukkan jari tengahku ke didalam lubangnya dan penisku sambil digesek-gesek bersama betisnya. Lud kadangkala memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan mengecup kening dan bibir istriku dan tangan istriku pun mengusap-usap dadanya yang berbulu itu.
Kemudian Lud berbicara padaku, “An, sesungguhnya saya telah lama tiap kali bersua bersama Hwa, saya kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi kenyataan. Untuk itu malam ini istrimu kupinjam untuk menemani tidur gara-gara saya bakal melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Hwa dan penisku bakal kusimpan didalam vaginanya selama malam. Aku bakal memberi tambahan kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira pada Hwa.”

“Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu sehingga kamu terlampau puas”, sahutku.
“Tapi kecuali nanti malam Papi perlu ya Papi ikut masuk saja gara-gara Mami selamanya bakal melayani Papi termasuk malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar terbuka saja jadi Papi sanggup melihat dan sanggup masuk ikut juga”, kata istriku. Setelah itu Lud menanyakan pada istriku,
\
“Apakah kamu telah fit kembali untuk main?” Istriku menjawab,
“Aku selamanya siap tiap-tiap sementara untuk melayanimu dan Papi. Malam ini saya terlampau sehat semakin mendapat semprotan mani semakin sehat rasanya, gara-gara manimu tadi yang nampak hanya sedikit lainnya masih berada di didalam rasanya masih hangat di didalam perutku, Lud.

” Setelah itu Lud berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk ke kamar dan ditidurkannya. Lud memanggilku untuk menemani istriku dulu gara-gara dia bakal ke toilet dulu, peluang itu kupakai untuk mencium dan mengecup bibirnya dan mengulangi pesanku,

“Mi jangan lupa kecuali maninya lud disemprotkan ke didalam mulut hati-hati jangan sampai tertelan dan jangan mau kecuali penisnya dimasukkan ke didalam lubang anusmu!”
“Iya Pi, bakal kuingat tetap pesan Papi”, sahut istriku.
“Selamat menikmati penisnya Lud yang gede ya Mi, nanti Papi diberi ceritanya ya!” kataku. Saat itu Lud telah balik masuk kamar dan saya duduk kembali di ruang TV sambil memirsa termasuk mau memirsa adegan permainan Lud bersama istriku gara-gara pintu kamarnya terbuka.
Lud naik ke area tidur bersama posisi di atas istriku, kemudian dadanya yang penuh bulu digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga istriku menggelinjang kegelian dan tetap digesekkan ke bawah yaitu perut, dan vaginanya. Setelah itu Lud naik kembali lantas mulai menciumi kening hidung dan pipi dari istriku lantas mencium telinga istriku bersama mengeluarkan lidahnya untuk mengorek lubang telinga istriku sampai istriku meronta gara-gara geli dan tangan istriku langsung raih penisnya yang selama ini menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek paha istriku.

Segera dipijit-pijitnya penis Lud dan kadangkala dikocok termasuk dan juga kantung buah pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membawa dampak Lud lebih ganas dia langsung mencucupi puting buah dada istriku sambil tangannya meremas-remas buah dadanya bersama harapan ada air susu yang keluar.
Tapi walau buah dada istriku montok tak nampak air susunya kecuali diperas. Penisnya dipermainkan oleh istriku nampak tegang dan panjang banget, lantas Lud mengambil posisi model 69, sampai mulutnya tepat di vagina dan penisnya tepat di wajah istriku. Keduanya yang langsung beraksi, penisnya yang gede langsung dijilati dan dilumat bersama lidah seluruh bagian kepalanya yang nampak gempel besar itu sambil batang penisnya dipijit tetap oleh istriku dan dia tetap mencucup clit dan lubang vagina istriku.

Kurang lebih 10 menit adegan ini lantas gantian Lud yang tidur dan istriku yang duduk di atas penisnya tepat bersama vaginanya. Kepala penisnya dimasukkan ke didalam vagina istriku lantas mulai diputar pantatnya sehingga penisnya berputar bersama dipegang bibir vagina istriku tengah tangan Lud selamanya meremas buah dada istriku.
Kira-kira telah 10 menit lewat mani Lud selamanya belum menyemprot dan istriku termasuk belum klimaks, lantas oleh istriku mulai digoyang naik turun pantatnya kadangkala pelan kadangkala cepat sehingga penisnya nampak masuk vagina layaknya dikocok bersama vagina. Dengan posisi ini baru 5 menit istriku klimaks dan dia diam terduduk di atas penis Lud bersama vaginanya memijit penis. Setelah fit kembali digoyang kembali sampai klimaks kembali istriku.

Akhirnya istriku menarik Lud untuk duduk dan istriku selamanya duduk di penisnya dan kakinya diselonjorkan di pada tubuh Lud. Lalu Lud yang ubah menggoyangkan pantat istriku maju mundur sambil kadangkala istriku ditidurkan ke belakang dan Lud selamanya mendekapnya. Dalam sementara 15 menit bersama posisi ini istriku telah mengerang gara-gara klimaks sampai 2 kali.
Puas bersama posisi ini ubah istriku ditelentangkan, lantas Lud menindih istriku sesudah penisnya dimasukkan semuanya ke vagina istriku, lantas pantatnya digoyang memutar sehingga bulu kemaluannya menggesek clit dan seluruh vagina istriku dan penisnya memutar di didalam lubang vagina sehingga istriku menggelinjang kembali bersama tangannya menarik lepas sprei.

Sedangkan mau mengerang sulit, gara-gara bibirnya dikecup kuat-kuat oleh Lud. Yaah, memirsa itu penisku jadi tegang tetap sampai kemeng rasanya, dan adegan ini berjalan memadai lama sampai kurang lebih 10 menit lebih. Dan didalam sementara 10 menit itu paling tidak istriku telah raih klimaks sampai 2 kali.

Setelah itu kakinya yang kekar itu keduanya ditumpangkan ke ke dua kaki istriku yang ramping dan indah itu lantas pantatnya digoyangkan naik turun sampai penisnya ikut juga. Dengan posisi ini penisnya nyata-nyata kejepit bersama bibir vagina istriku sehingga gesekannya nyata-nyata mulai di vagina istriku sampai istriku berulang kali menelan air liurnya dan geleng-geleng kepala sementara klimaks.
Lud minta ubah posisi lagi, sekarang dia agak mengangkat pantatnya dan ubah istriku yang mesti menggoyangkan pantatnya memutar sampai penis Lud diputar bersama vagina istriku. Kira-kira 5 menit lewat masih belum lepas termasuk maninya, padahal kecuali saya yang diputar penisnya oleh istriku 5 menit langsung muncrat maniku, pada akhirnya jadi istriku sendiri yang klimaks lagi.

“Aduuh Lud… aduh Lud…. nikmatnya luar biasa saya telah tak kuat menahannya kembali semprotkan manimu Lud”, pinta istriku. Baru kemudian posisi istriku ditarik ke bawah sehingga pantatnya di pinggir kasur, kemudian Lud turun dan kaki istriku diminta mentang lebar-lebar dan diangkat tinggi lantas Lud menancapkan penisnya dari bawah bersama sedikit membungkuk sehingga tangannya sanggup meremas buah dadanya.
Lalu mulailah ditembaknya vagina istriku bersama penisnya, pertama mulai pelan-pelan lantas jadi lama jadi keras dan cepat menembaknya sampai tiap kali ditekan pantat istriku terpental naik. Untuk itu terpaksa tangannya melepaskan buah dada istriku dan memegang pinggangnya sehingga kecuali ditembak keras vaginanya, pantatnya tak naik tetapi penisnya yang deras menghunjam masuk menerobos sampai mulut rahim istriku.

“Aduuh Lud… aduh Lud… nikmat banget penismu Lud, tetapi saya tak kuat menghambat nikmatnya Lud…, saya perlu manimu Lud dan penismu telah semakin hangat Lud”, teriak istriku. Akhirnya “Huuuuh”, desis Lud dan “Cruttt”, maninya muncrat, “Huuuh”, desis Lud kembali dan “Cruttt”, maninya muncrat kembali dan tiap-tiap kali maninya muncrat istriku mengerang, “aach… sseett!” Setelah itu Lud tengkurap di tubuh istriku, “Lud tubuhku hangat rasanya kena semprotan manimu”, kata istriku.

Kemudian tubuh istriku diangkat naik dan Lud langsung tidur di sebelahnya bersama memeluk istriku dan penisnya yang masih tegang itu dimasukkan kembali ke didalam vagina istriku dan kemudian ke dua tubuh yang bugil itu diselimuti. Melihat itu walau penisku tegang saya tak ikut masuk gara-gara kupikir istriku raih apalagi vaginanya masih disumpal bersama penis Lud, jadi terpaksa saya masuk ke kamar dan tidur.
Suatu sementara saya terbangun, gara-gara mulai penisku dipijit-pijit dan disaat mengakses mata ternyata istriku bersama masih dibopong di wajah berpelukan oleh Lud tangan istriku memijit-mijit penisku. Ketika saya bangun, istriku bilang, “Ayo Pi jangan tidur saja Mami mau disemprot Mani kembali berdua berbarengan.

” Eeeh, ternyata pikiranku tadi meleset, kukira istriku yang lemah lembut itu telah raih tadi ternyata masih menginginkan dikerjain berdua lagi. Aku melihat ternyata vagina istriku selamanya didongkrak bersama penis Lud, jam sementara itu telah jam 1 tengah malam jadi saya telah tidur dua jam.

Kemudian istriku ditidurkan di bawahku dan langsung Lud mulai menembak vagina istriku bersama penisnya yang gede itu dan saya terpaksa bangun mendekatkan penisku ke mulut istriku untuk dihisap. Penisku tetap dijilati disedot lubangnya sambil kantong penisku diremas-remas dan rambut bawah kantong penisku ditarik-tarik termasuk pinggiran lubang anusku dielus-elus bersama jarinya sampai saya tetap bernafsu dan tegang lagi.
Memang kecuali kita main bertiga ini jadi terangsang demikian termasuk Lud yang menembakkan penisnya semakin seru dan nafasnya mulai ngos-ngosan dan crot… crot… crot, maninya muncrat ke didalam vagina istriku, kulihat itu tak tahan termasuk langsung maniku kulepaskan termasuk dan mencukupi mulut istriku dan sesudah ditelan mulutnya dibuka ditunjukan padaku kecuali maniku telah habis masuk.

Dan Lud pun lantas menelungkup di atas istriku untuk istirahat, tetapi mulutnya masih sempat menghisap-hisap pentil istriku. Lalu dia bilang,“Waah Pi, mani Lud rupanya masuk tetap ke didalam rahimku gara-gara tiap nyemprot tak dulu nampak lagi, apa gara-gara vaginaku disumpal tetap bersama penisnya Lud ya Pi? gara-gara biasanya kecuali memiliki Papi paling 1 jam telah mengalir nampak kembali walau nyemprotnya keras banget.

” Belum sempat kujawab, Lud bilang,“Gila, istrimu itu minta disumpal tetap vaginanya, pokoknya penisku malam ini tak boleh lepas dari vaginanya.”
“Nggak Pi, Lud yang minta dulu sehingga penisnya dipendam semalam jemu didalam vaginaku, dan saya setuju”, jawab istriku.
“Penisnya mulai hangat tetap di vaginaku, dan kecuali mulai tegang mulai mulai goyang-goyang dan semakin keras yang menyodok-nyodoknya Pi, kecuali tidur walau telah tidur pula penisnya tetapi kepala penisnya selamanya nyantol di bibir vaginaku jadi tak mau lepas layaknya Papi memiliki biasanya lepas sendiri kecuali tidur.” kata istriku. Setelah fit kembali istriku dibopong kembali bersama masih disodok vaginanya bersama penisnya dan dibawa balik ke kamar depan dan saya pun tertidur kembali gara-gara mengantuk.

Seperti biasa saya selamanya bangun jam 4.30 pagi tak hanya normalitas kadangkala penisku tegang sendiri jam-jam itu. Pagi itu penisku termasuk tegang lantas saya bangun bersama maksud mau naiki istriku, kumasuk ke kamarnya ternyata istriku masih tidur berpelukan bersama Lud bersama tubuh diselimuti. Aku coba mendekati kepala istriku dan kubelai-belai pipinya dan istriku terbangun.

Aku bilang, “Penisku tegang nih, yo tak semprotkan ke vaginamu.”
Istriku berbisik, “Aduuuh Pi, penis Lud masih menancap tetap didalam vaginaku kecuali tak ditarik tak sanggup lepas gara-gara nyantol kepalanya, Papie tak hisap saja ya penisnya?”
“Oke”, sahutku.

Lalu istriku menengadah dan kudekatkan penisku sehingga sanggup masuk ke mulutnya, lantas kukocok sendiri penisku dan kugosok-gosokkan kepalanya ke bibirnya dan kadangkala kumasukkan dalam-dalam ke mulutnya. Karena telah memadai lama tegangnya tak lama hanya 5 menit maniku telah muncrat kembali ke didalam mulut istriku dan kemudian seluruh bagian kepala penisku dijilati untuk bersihkan maniku dan sesudah itu baru ditelan seluruh maniku. Aku bertanya,

“Mami tidak nelan maninya Lud toch dan tak dimasuki lubang anusnya termasuk ya?”
“Tidak Pi, seluruh maninya Lud masuk ke didalam vaginaku dan sampai sekarang belum nampak sehingga rasanya ada suatu hal barang didalam perut yang hangat! Lalu Lud hanya mencabut penisnya kecuali minta dihisap sesudah itu dimasukkan kembali ke vaginaku”, jawab istriku.
Kukecup bibirnya dan kubisiki, “Baik-baik ya Mi, semoga sanggup kenikmatan lagi!” Lalu saya nampak kamar dan tiduran lagi. Aku terbangun kembali pukul 6 pagi langsung kupergi mandi dan kemudian duduk di sofa memirsa TV. Ternyata istriku baru saja diajak bersetubuh kembali oleh Lud, gara-gara baru saja berada di atas istriku kemudian tidur kembali bersama berangkulan lagi. Karena jemu melihat TV lantas kupergi nampak untuk melihat pemadangan alam dan jalan-jalan di taman.

Kira-kira sejam kemudian saya balik ke motel dan kulihat kamarnya telah kosong, rupanya mereka mandi berdua. Aku masuk ke kamar dan melihat di area tidur ada gelang karet berbulu yang dipakai dan ada cincin dari bulu buntut kuda. Aku nonton TV lagi, rupanya lama sekali mereka mandi.

Kucoba mendekat ke pintu kamar mandi dan menempelkan kupingku di pintu, oh ternyata mereka main kembali didalam kamar mandi gara-gara terdengar rintihan istriku, “Aduuuh Lud… aduuh Lud… enaknya penismu Lud, nikmat banget Lud rasanya.” Kemudian suaranya Lud, “aach… Hwa, vaginamu termasuk nikmat, saya kangen tetap bersama vagina dan payudaramu yang kenyal ini Hwa!”
Aku balik nonton TV kembali jadinya, kurang lebih 30 menit kembali mereka nampak dari kamar mandi bersama masing-masing berbalut handuk tubuhnya dan sekarang telah pisah tidak nyantol kembali penisnya di vagina istriku. Mereka masuk ke kamar dan ubah pakaian, kulihat istriku memanfaatkan celana didalam mini warna merah dan memanfaatkan bra mini warna merah juga, lantas memanfaatkan rok bawah mini hitam dan kaos strip hitam putih tetapi pendek jadi hanya sampai bawah bra saja, jadi perutnya yang langsing putih agak nampak dari luar. Melihat istriku memanfaatkan kaos agak ketat, Lud bilang,

“Hwa, kamu jangan memanfaatkan bra saja lebih bagus gara-gara kaosmu ketat.” Istriku pertama menolak, “aah katanya mau nampak makan dan nanti mau pulang segala nggak sedap kecuali tak memanfaatkan BH.

” Lud bilang, “Kita kan hanya makan di restoran sini saja sebelum pulang, gara-gara nanti saya masih mau main kembali Hwa.” Jadi terpaksa istriku menurut bersama melepaskan kembali BH mininya. Eeeehh, ternyata betul termasuk pendapat Lud, gara-gara tanpa BH pun ternyata buah dada istriku selamanya tegak menantang hanya bedanya putingnya agak nampak memahami dari kaosnya dan kecuali jalur nampak sedikit bergoyang-goyang buah dadanya.
Setelah seluruh siap kita pergi makan ke restoran hotel pukul 8.15, di sana kita melihat ada 2 pasangan kembali rupanya termasuk bermalam di hotel itu gara-gara yang cewek ada yang masih memanfaatkan busana tidur segala. Selesai makan kita jalan-jalan di taman sebentar sambil ngobrol-ngobrol lantas balik ke motel dan duduk untuk nonton TV. Baru lebih dari satu menit perutku mulai sakit, terpaksa saya ke kamar mandi untuk membuang air besar. Selesai membuang air besar saya mau memirsa TV lagi, ternyata mereka berdua telah tak ada dan masuk ke kamar lagi.

Aku melihat istriku telah tak mengenakan kaos kembali tetapi tengah kenakan BH mininya, tengah Lud tengah melepaskan celana dan kemudian bajunya lantas dia menarik istriku dan ditidurkannya ke ranjang lantas ditindihnya kembali istriku, yaah rupanya mau main kembali mereka. Ternyata benar, rok mini istriku dilepas lantas CD mininya disingkap ke pinggir pangkal paha lantas penisnya dikeluarkan dari CD-nya dan dimasukkan ke vaginanya istriku. Jadi Lud main bersama masih memanfaatkan CD dan istriku memanfaatkan BH dan CD mini.

Karena branya mini, otomatis payudara istriku mencuat nampak disaat terkena remasan tangan Lud sambil pantatnya tetap menggenjot naik turun bersama cepatnya. Kira-kira hampir 10 menit terdengar istriku berteriak, “Aduuuh Lud, hangatnya manimu, lepaskan seluruh manimu Lud!” gara-gara pada mulanya istriku hanya mendesis tetap kenikmatan. Nampak sementara kembali Lud jatuh menelungkup di atas istriku.
Karena telah hampir jam 10 kubangunkan mereka, gara-gara Lud mesti berangkat pulang bersama pesawat jam 11.00. Kuselesaikan seluruh rekening hotel sementara mereka kenakan pakaian lagi. Kita langsung menuju airport tepat sampai airport pk 10.30. Lalu kita ngomong sebentar dan Lud usul, “Kalau lain kali kita main berempat bersama istriku, bagaimana?” Pertama istriku keberatan gara-gara saya tak boleh main bersama wanita lain.

Tapi Lud menyatakan kecuali wanita itu adalah keponakannya sendiri yang kerja jadi sekretarinya dan kadangkala melayani tamu-tamunya yang butuh hiburan. Jadi pasti bersih dan usianya masih muda baru 19 tahun, memadai seksi hanya buah dadanya agak sedikit lebih kecil dari istriku. Kalau istri dia pasti kurang ramai gara-gara agak kerempeng dan tidak ceria, jadi saya dikhawatirkan tak sanggup tegang. “Jadi sanggup ramai Hwa, kita main 2 pasang didalam satu kamar pasti hot”, kata Lud.
Akhirnya istriku setuju kapan-kapan main berempat, tiba-tiba istriku pergi lari-lari ke kamar mandi. Setelah pulang dari kamar mandi, saya bertanya, “Ada apa?” Dia menjawab sambil tunjukkan CD mininya yang digenggam.

“Waah, maninya Lud mulai keluar, CD-ku sampai basah dan lengket jadi tak nikmat dipakai. Mungkin rokku termasuk basah belakangnya.

” Ternyata betul bagian bawah vaginanya basah, gara-gara Lud telah hampir check in lantas kita berdua langsung pamit pulang dulu sesudah dikecup bibirnya oleh Lud. Kami langsung menuju mobil dan jok area istriku duduk dilembari bersama kertas koran, hampir sampai di tempat tinggal istriku mengeluh lagi,

“Aduh Pi, maninya nampak kembali rasanya basah dan lengket seluruh pahaku. Cepat dikit Pi!” Kukebut tetap dan sampai di tempat tinggal mobil kuparkir di pinggir jalur dan istriku turun lantas menghimpit bel, sesudah dibuka oleh pembantuku dan langsung istriku masuk ke kamar utama kita dan masuk ke kamar mandi didalam tanpa ditutup pintunya. Karena anakku tengah tidur di kamarnya, saya langsung masuk ke kamar utamaku, kulihat istriku kembali melepaskan rok mininya lantas duduk di closet.
Melihat saya datang, istriku bilang, “Papi sini lho, melihat Pi pahaku kena cendol maninya Lud dan itu nampak tetap banyak.” Kulihat paha istriku dan bulu kemaluannya basah kena mani dan dari lubang vaginanya nampak jatuh mani Lud yang layaknya cendol itu. Melihat itu saya jadi jadi nafsu, penisku jadi tegang, terpaksa saya melepaskan seluruh pakaianku.

“Papi pasti tegang toch kecuali melihat vaginaku belepotan mani begini”, kata istriku sambil mulai memegang penisku. Lalu kutarik lepas kaos istriku.

“BH-nya jangan dulu ya sehingga Papi lebih terangsang kecuali Papi mainan payudara Mami!” kata istriku.

Istriku bilang kecuali tadi malam sampai pagi tadi dia disemprot mani Lud sampai 7 kali, yaitu jam 8 malam sementara bareng bersama saya, jam 11 malam sementara main saya nonton TV, jam 1 tengah malam sementara main di kamar saya, jam 3 fajar sementara penis Lud tegang sendiri, jam 6 pagi sesudah saya nyemprot ke mulutnya, jam 8 pagi sementara di didalam kamar mandi dan jam 10 pagi sementara mau pulang.

“Hebatnya Lud itu sejak dari awal sampai yang paling akhir semprotannya keras tetap dan kental dan juga hangatnya dan banyaknya sama, maka dari itu rasanya penuh didalam perutku tadi sampai suatu sementara kutekan perutku dan mulai nampak tetap maninya”, kata istriku. “Mi, kecuali telah habis cuci dulu vaginanya, saya telah nggak tahan nih.”
Istriku buru-buru mencucinya dan mengeringkan bersama handuk, lantas kuangkat dia dan kuletakkan di atas area tidur. Tanpa tunggu macam-macam saya langsung menaiki istriku dan kutancapkan penisku ke vaginanya.
“Wah Mi, vaginamu masih seret termasuk buat penisku, kukira jadi longgar kemasukkan penis gedenya Lud”, kataku. Istriku lantas cerita,

“Waktu penis Lud ditanam semalam jemu didalam vaginaku, begitu mulai kurang tegangnya vaginaku kumulai renggangkan sehingga sampai kepalanya saja yang nyantol di bibir vaginaku bersama maksud sehingga jangan sampai longgar liangnya. Apalagi Lud selamanya memanfaatkan cincin bulu kuda itu kecuali di didalam banget geli rasanya kecuali goyang sedikit, kecuali di luar kurang geli gara-gara yang kena hanya bibir vagina saja.

Kalau mainnya Papi dan Lud mirip saja, hanya Lud kecuali telah nafsu banget agak kasar mainnya, lain bersama Papi selamanya impuls tetapi mesra. Hanya Papi memiliki kalah besar dan panjangnya saja, tetapi Mami mau belikan alat yang sanggup buat memperbesar dan memperpanjang penis, tiap pagi nanti Mami yang melakukannya sehingga memiliki Papi sanggup jadi panjang dan besar. Memang sementara Lud mau menyemprot,

Mami selamanya tekan pantat Mami ke atas sehingga penisnya sanggup amblas masuk seluruh gara-gara kecuali nyemprotnya di didalam rasanya hangat, nikmat dan nikmat. Papi memiliki kecuali nyemprotnya keras dan kebetulan maninya agak encer termasuk sanggup langsung kena mulut rahimku jadi hangatnya nikmat Pi.”
“Pi ini lho tak hanya leher buah dadaku termasuk dicupang oleh Lud, tetapi nanti Mami gosok bersama minyak kayu putih sehingga cepat hilang”, kata istiku sambil melihatkan buah dadanya yang dicupang.
Mendengar cerita istriku itu saya semakin menggebu mengangkat turunnya pantat dan langsung hak BH istriku yang terdapat di bagian depan itu kubuka sampai buah dadanya yang semakin kencang itu tak tertutup kembali yang sebelah kuremas dan yang sebelah kukecupi dan kugigit-gigit putingnya.

“Aduuh Pi, nikmat banget Pi, saya telah kangen bersama penisnya Papi sejak Papi minta tadi malam, masih seret ya Pi, saya masih merasakan seret gesekan penisnya Papi. Pi mau nampak ya? kok telah anget banget penisnya?” tanya istriku.

Benar termasuk tak lama kembali creeett…. creeettt, maniku menyemprot. “Waah… maninya Papi nyemprot ke dalam, gara-gara semprotannya keras tetapi agak encer. Bisa jadi satu bersama Lud memiliki nih!” kata istriku. Karena raih kita berdua tiduran tetapi pada akhirnya tertidur juga.

Leave a Reply

CeritaDewasa