Menemukan Kenikmatan Saat Berjelajah Malam
kenangan.xyz, Menemukan Kenikmatan – Cerita ini berjalan 7 th. yang lalu, saat itu aku tetap berumur 14 tahun. Dan sejak peristiwa itu, kemalangan demi kemalangan menimpaku, sungguh jelek nasibku. Kepada siapa aku berani mengadukan nasibku ini, terkecuali kepada para pembaca di situs cerita online ini, mudah-mudahan ada yang sudi menolongku, mengentaskan nasibku yang jelek. Namaku Nadya, adalah anak bungsu berasal dari 6 bersaudara, ayahku adalah pegawai rendah pemerintahan di kota Malang, keluargaku juga miskin, rumah 1/2 batu, kondisinya udah tua, tapi letaknya di pinggir jalan propinsi……
Di rumah, aku tinggal dengan seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku yang lain udah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang menolong Ibuku, dan kadang-kadang ada seorang tukang antar beras berasal dari desa yang menginap di rumahku terkecuali kemalaman.
Cerita Dewasa – Untuk menutupi ongkos hidup keluarga, Ibuku terpaksa mengakses warung pecel di rumah, cukup sebab untuk keperluan sehari-hari keluarga mampu ditolong berasal dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku juga bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku udah merasa besar, sebesar mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku proporsional, kata teman-temanku.
Orangtuaku mendidik dengan ketat di dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu dapat hal-hal yang berbau erotis atau porno, terlebih sampai lakukan perihal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di usiaku yang tetap benar-benar muda, aku tidak dulu berani sudi macam-macam dengan laki-laki yang mencoba menaksirku. Selain itu, aku kasihan dengan orang tuaku, apabila ada Kejadian yang menyusahkan beliau berdua.
Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di sedang malam tiba-tiba aku terbangun berasal dari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit, serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat. Aku jadi panik dan mencoba bersuara tapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda, dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini, rupanya disebabkan sebab udah diikat dengan kuat, supaya merasa sakit dan tidak mampu bergerak. Setelah mengetahui betul berasal dari tidurku ini, aku mengetahui ada suatu peristiwa yang menakutkan dapat terjadi. Tanganku diikat di segi atas tempat tidur, sedang kakiku diikat di segi bawah supaya kakiku menganga. Aku telentang di tempat tidur di dalam posisi layaknya huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian pakaianku udah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya udah tidak ada. Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terlebih pada ke-2 puting susuku yang merasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit. Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah dadaku, leherku, telingaku, dan konsisten turun kebawah. Aku merasa menangis, sebab merasa tidak berdaya, tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku sesudah itu tidak sadarkan diri.
Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, tetap saja telentang dengan ke-2 tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang seluruh pakaian yang melekat pada tubuhku udah terlepas, supaya aku telentang dengan suasana telanjang bulat. Aku sedih sekali, sebab benar-benar tidak berdaya untuk menjaga kehormatanku, sebentar lagi hidupku dapat hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak mampu kulihat itu selesai memerkosaku. Aku benar-benar sedih mengetahui bahwa anggota paling utama berasal dari hidupku sebentar lagi dapat direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal.
Rupanya, pada saat seluruh keluargaku udah tertidur, ada orang yang masuk ke di dalam rumah dan sesudah itu masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya berasal dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, supaya cukup disentak sekali saja mampu lepas. Rupanya orang selanjutnya udah cukup mengetahui suasana rumahku. Tangan dan kakiku tetap terikat, dan mulut serta mataku pun tetap tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu sekitar pukul 12-1 malam, aku ketahui berasal dari bunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran. Tiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, ke-2 buah dadaku merasa diremas-remas dan pada anggota putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku merasa dicium dan dijilat-jilat, konsisten menurun kebawah dan sesudah itu giliran ke-2 paha aku yang sesudah itu dicium-cium dan dijilat-jilat, konsisten kepangkal pahaku, pada akhirnya kemaluanku yang jadi sasaran permainan mulut dan lidah orang tersebut. Terasa lidahnya menyapu ke-2 bibir kemaluanku dan sekali-sekali merasa lidahnya mencoba membelah bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat selanjutnya merasa klitorisku jadi sasaran lidahnya. Aku tidak mampu berkutik, mendambakan kututup pahaku, tapi ke-2 kakiku dipegangi dan diikat dengan kuat.
Mula-mula merasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan mencoba menerobos ke di dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-kadang lidahnya terjulur ke di dalam liang vaginaku. Gigitan-gigitan kecilnya semula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan keluar rasa lain yang belum dulu kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat supaya memicu seluruh badanku merasa panas dingin. Lama-kelamaan tanpa merasa aku menggoyang-goyangkan pantatku sebab menahan rasa geli luar biasa yang ditimbulkan berasal dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya pula, supaya aku makin bertambah tak mampu menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, supaya meningkatkan rasa geli sekaligus nikmat.
Cerita Dewasa – Aku udah melupakan rasa kuatir dan sedih, berpindah dengan rasa benar-benar nikmat, nikmat sekali, susah kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia. Saking tidak tahannya, aku mendambakan menjerit tapi tidak mampu mengeluarkan suara, hanya desahan berasal dari hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak mampu kulukiskan dan aku tiba-tiba merasa hendak pipis, “..crut.., crut.., crut.., nyut.., nyut.., nyut..”, dan anggota di dalam kemaluanku merasa berdenyut-denyut. Badanku jadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak merasa badanku tersentak-sentak dan terangkat-angkat di atas tempat tidur. Rupanya aku udah menggapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot berasal dari di dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku merasa lemas tak bertenaga.
Kemudian merasa orang itu merasa menindihku, mulutnya merasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar berasal dari milikku. Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terlebih pada ke-2 bongkahan pantatku, kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, merasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di pada ke-2 pahaku yang udah terkangkang itu. Secara otomatis aku mencoba merapatkan ke-2 kakiku, dapat tapi tidak mampu sebab tertahan oleh ikatan pada sudut-sudut tempat tidur. Benda tumpul itu merasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku. Terasa benar-benar geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak merasa kemaluanku jadi benar-benar basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku udah benar-benar siap untuk permainan selanjutnya. Secara perlahan-lahan merasa benda selanjutnya menguak ke-2 bibir kemaluanku yang tetap benar-benar rapat dan merasa benda selanjutnya memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu, perasaan sakit pada kemaluanku merasa terasa, pedih, merasa penis orang selanjutnya yang rupanya benar-benar besar susah menembus kemaluanku yang tetap perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar lenguhan dan dengusan berasal dari hidungku saja, sebab mulutku dibekap.
Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, sebab ke-2 tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan disodok oleh benda tumpul, dikala orang selanjutnya dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku. Terasa besar dan panjang, memadati serta isi tiap tiap sudut area kemaluanku, sakit dan mendambakan pingsan rasanya bercampur aduk di dalam diriku. Penis yang besar itu merasa memadati dan terbenam, diam sejenak di dalam kemaluanku. Tidak lama sesudah itu merasa orang itu merasa menaikturunkan pantatnya, supaya penisnya naik turun, masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula tiap tiap penisnya bergerak masuk atau keluar berasal dari kemaluanku, merasa sakit dan nyeri, dapat tapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berpindah dengan rasa nikmat, perasaan nikmat yang susah kulukiskan, makin lama perasaan nikmat itu merasa menjalar ke seluruh tubuhku, supaya aku merasa seakan melayang-layang. Badanku dengan tidak mengetahui merasa meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku bergetar lagi dengan hebat dan anggota di dalam kemaluanku lagi berdenyut-denyut dengan hebat, aku mengalami orgasme lagi dan lebih-lebih lebih hebat daripada sebelumnya. Dan rupanya, orang itu tetap selalu kuat dan naik turun, terus-menerus, sebagian saat kemudian, aku mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia tetap naik turun konsisten dengan stabil tanpa ada gejala dapat berhenti, aku keluar konsisten menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku merasa lemas tidak bertenaga.
Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan ke-2 kaki yang terpentang diperkosa oleh orang selanjutnya sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan merasa penisnya berdenyut-denyut, sesudah itu merasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-rongga lubang kewanitaanku. Dan sebab tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan berasal dari penisnya, supaya membuatku kemblai mengalami orgasme yang ke sekian kalinya secara sejalan dengan orang tersebut. Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang selanjutnya terkulai menelungkup di atas badan aku dengan penisnya yang tetap terbenam di di dalam liang kewanitaanku.
Setelah beristirahat sebentar merasa penis orang selanjutnya yang tetap terbenam di dalam kemaluanku mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan motivasi menggebu-gebu orang itu ulangilah lagi permainannya, demikianlah diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu. Aku sungguh merasa penat dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan merasa dilolosi, tapi di segi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat benar-benar luar biasa. Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang susah kulupakan dan lebih-lebih sampai kini pun aku tidak tahu, siapa pelaku sebenarnya. Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar berasal dari kamar, dimana sebelumnya satu tali di tanganku dilepaskan simpulnya. Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku diplester, menggunakan plester putih. Dan kakiku pun udah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga keluar merah-merah, bekas gigitan dan sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikianlah juga pakaian dan BH-ku.
Aku merasa sedih sekali mengingat aku udah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain pihak ada perasaan bahagia yang melanda diriku sebab perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku tidak berani menceritakan perihal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku sebab malu dan takut. Aku hanya memendam kejadian ini seorang diri saja. Kejadian ini, tetap terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat berasal dari SMA dan herannya aku tidak hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku udah tidak lagi merasa kuatir apabila kamarku dimasuki lagi oleh orang tersebut, lebih-lebih aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan terkecuali orang selanjutnya baru berkunjung agak lama. Aku hanya mampu menduga bahwa tingkah laku selanjutnya dijalankan oleh tukang antar beras berasal dari desa yang memang kerap bermalam di rumahku, tapi tiap tiap aku berjumpa dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah tidak ada dulu ada kejadian apapun. Aku memang mendambakan meminta pertanggungjawabannya, tapi malu, jangan-jangan bukan dia, sebab memang aku tidak mempunyai bukti apapun.
Cerita Dewasa – Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku sebab menurutnya dia benar-benar mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak dulu macam-macam. Namun apa yang memang udah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami, mendapatiku udah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku udah berpengalaman. Aku mengetahui tuduhannya betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, supaya kerap dia pulang larut malam di dalam suasana mabuk. Dalam suasana 1/2 mengetahui itu, dia lebih-lebih udah merasa berani memukulku. Aku sadar, memang pada awalannya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada pemuda yang sekarang udah jadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi sebab aku kerap disakitinya, supaya aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan berkenaan tabiat suamiku ini serta latar belakang perlakuannya padaku. Ibuku menyesali nasibku yang jelek, dan memberi saran untuk melacak jalan sedang yang terbaik. Tapi aku udah telanjur kuatir pada suamiku sebab dia udah benar-benar kerap menyakitiku. Dan pada akhirnya dengan terpaksa aku menggugatnya cerai.