Miss V PNS Berdarah Arab Yang Nikmat Banget

Miss V PNS Berdarah Arab Yang Nikmat Banget

PNS
Miss V PNS Berdarah Arab Yang Nikmat Banget

kenangan.xyz, Miss V – Pada hari itu Vicky di mintai tolong oleh Tante Mirna tetangga samping rumahnya untuk memasangkan lampu dirumahnya. Entah setan apa yang merasuki Vicky supaya Vicky nekat Menyetubuhi Ibu dari 2 anak itu. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja review cerita di bawah ini !!!

Sebut saja nama aku Vicky, aku seorang pria yang baru berusia 27 tahun dan telah bekerja disalah satu instansi yang tidak mesti aku sebutkan. Aku membawa seorang laki laki bersama dengan tinggi badan 171 cm, berat bdan 62 kg dan berkulit putih. Kata teman-teman seprofesiku sih aku juga maniak sex, wkwkwk. Banyak wanita yang telah aku kencani hanya untuk cuman memuaskan kemauan sexku saja.

Cerita Dewasa Ngentot PNS Keturunan Arab

Semasa sekolah pernah aku sebenarnya seorang laki laki yang bisa dibilang laki-laki baik-baik, tetapi setelah aku berpenghasilan entah mengapa aku jadi seperti ini, sori lagi kemasa lantas sedikit. Lanjut, kali ini aku dapat menceritakan kisah sexs ku bersama dengan seorang wanita bersuami yang berstatus sebagai PNS yang rumahnya dekat bersama dengan kontrakanku. Rumahnya dan rumah kontrakanku hanya terpisahkan oleh selokan saja.

Cerita Sex-ku ini terjadi begitu saja. Kisah ini terjadi kala aku tinggal di kontrakan yang terdapat sebuah komplek perumahan di semarang. Bisa dibilang komplek perumahan itu adalah komplek perumahan bagi kalangan menengah. Sebut saja nama wanita itu adalah Tante Mirna, dia seorang Ibu dari 2 orang anak, meskipun dia telah membawa anak, tetapi tetap saja masih membuatku gemas dan tertarik.

Tante Mirna ini orangnya cantik, berkulit putih, berparasdia adalah keturunan arab. Tahu sendirikan para pembca, wanita keturunan Arab yang tersedia di Indonesia biasanya berhidung mancung, berpostur tubuh ideal dan pastinya mereka juga berhijab. Usia Tante Mirna pas itu masih 33 tahun. Kasihan sekali Tante Mirna, dikarenakan wnaita secantik dia tetap ditinggal suaminya bekerja di luar jawa.

Untuk pastinya, suaminya bekerja sebagai pemborong di area sumatra, dan saking sTanteknya suami Tante Mirna hanya bisa pulang 2 bulan sekali. Dalam kesehariannya Tante Mirna tetap mengenakan baju lengan panjang, gamis, dan berjilbab. Dia tetap menutup auratnya bersama dengan baik dan Tante Mirna juga santun di dalam bertutur kata, dia orangnya ramah dan baik hati.

Maka dari itu Tante Mirna juga orang yang dikagumi oleh orang-orang di kira-kira perumahan, dikarenakan kepribadian yang santun dan kecantikanya yang luar biasa. Sampai pada suatu hari Tante Mirna-pun berharap pertolongan kepadaku, nah dari sinilah keseruan cerita sex ini,

“ Vick… Vicky… ”, terdengar Tante Mirna memanggilku dari beranda rumahnya.

Saat itu aku mendengar, tetapi rasanya malas sekali untuk menjawabnya, dikarenakan aku masih mengantuk akibat semalam begadang bersama dengan teman-temanku sampai subuh. Lalu terdengar lagi nada Tante Mirna,

“ Vick… … Vicky… … tolongi Tante dong Vick, bangun dong Vick… ”, ucapnya mengerti kecuali aku masih tidur, dikarenakan sebenarnya Tante Mirna telah Tahu kebiasaanku.

Karena Tante Mirna konsisten memanggil mangil namaku, bersama dengan rasa sedikit malas dan rasa tidak enak, bersama dengan amat terpaksa akupun bangun dari tidurku dan langsung terlihat rumah. Sesampainya diluar rumah, tanpa mengerti aku memicu Tante Mirna terkejut, pas itu Tante Mirna terperanjat dikarenakan secara tidak sengaja dia memandang kearah kejantananku agak sedikit menonjol.

Saat itu Tante Mirna-pun terlihat tersipu malu, Dan aku bertanya,

“ Iya Tante tersedia apa yah tadi panggil-panggil aku ? ”, ucapku bersama dengan cueknya, dikarenakan pas itu aku sebenarnya tidak mengerti bersama dengan ereksinya kejantananku.

Tanpa menjawab Tante Mirnapun langsung kemabali kedalam rumah dan nampaknya dia mengurungkan keinginan tolongnya kepadaku. Namun sebelum dia masuk, dia tersenyum kepadaku, entah apa maksudnya. Setealah aku cukup mengerti dari rasa nagntukku, aku baru ingat rupanya aku lupa Mengenakan celana dalam,hha. Aku sebenarnya membawa tradisi kala tidur tidak Mengenakan celana dalam.

Oh iya tidak Mengenakan celan di dalam bukan artinya telanjang yah para pembaca. Saat itu aku hanya Mengenakan celana kolor saja. Dari balik celana kolorku sebenarnya amat terlihat mengerti kejantananku yang sedang ereksi. Seperti pada umunya seorang laki-laki kecuali bangun tidur kejantanannya tetap ereksi, entah itu tersedia penyebab maupun tidak. Sudah otomatis tepatnya.

Saat itu aku tidak amat memperdulikan perihal itu, dikarenakan tidak tersedia jawaban dari Tante Mirna, maka aku-pun lagi masuk kekamar lagi dan melanjutkan tidurku dikarenakan aku sebenarnya masih ngantuk sekali. Tidak merasa pada sore hari aku telah terbangun, kala itu aku mendengar seperti tersedia orang yang mencuci yang berasal dari samping rumah, tetapi berada di arah belakang.

Kemudian akupun mencoba mengintip dari belakang kontrakanku, setelah aku memandang ternyata itu yang mencuci baju adalah Tante Mirna. Aku mengintip cukup lama, dikarenakan pada pas itu Tante Mirna kala mencuci hanya memakai daster khas ibu-ibu, tidak Mengenakan jilbab, dan yang paling memicu aku horny adalah kala aku meperhatikan anggota dada, ternyata Tante Mirna tidak Mengenakan BRA pas itu.

Walaupun pas itu aku hanya memandang payudaranya samar-samar dari balik dasternya, tetapi aku memandang payudaranya bergoyang dan menggantung dari balik dasternya kala Tante Mirna mengucek dan menyikat pakaiannya. Setelah itu tidak kusangka Tante Mirna melepas Celana dalam-nya untuk di cuci. Dari situlah aku bisa memandang indahnyaVagina seorang Ibu dari orang 2 anak yang amat Hot sekali.

Nampak pas itu Vagina-nya lebam dan gemuk bersama dengan dihiasi bulu kemaluan yang lebat dan hitam. Hal itu memicu aku merasa berfikir untuk melacak cara supaya aku bisa terkait sex bersama dengan Tante Mirna. Dalam keheningan aku konsisten berfikir, dikarenakan aku juga seorang player, maka tidak lama lantas aku mendapatkan inspirasi , hhe. Pada pas itu juga aku menghampiri Tante Mirna dari belakang rumahku.

Pada pas itu rumah anggota belakangku dan anggota rumah belakang Tante Mirna hanya terkendala tembok setengah badan, maka aku-pun langsung melompat begitu saja tanpa permisi sebelumnya,

“ Jleg… ”, nada kakiku yang mendarat dirumah anggota belaknag Tante Mirna.

Setelah aku telah berada di belakang rumah,

“ Ehemmm… Maaf Tante, tadi pagi Tante berkenan minta tolong apa ya serupa aku ??? ”, ucapku mengagetkan Tante Mirna yang sedang asik mencuci.

Karena sebenarnya lompatanku tadi tidak terdengar oleh Tante Mirna, maka pas aku tiba-tiba bertnaya Tante Mirna-pun kaget. Seketika itu Tante Mirna-pun merapikan dasternya yang telah tersingkap sampai ke pahanya, pas itu terlihat putih mulus dan dihiasi bersama dengan bulu tipis pada pahanya. Dengan expresi wajah kaget Tante Mirna menjawab sambil membenahkan dasternya,

“ Ee… I… iya Vic, tadi pagi sebenarnya Tante berkenan minta tolong untuk memasangkan lampu dikamar Tante ”, ucapnya terbata-bata.

“ Oh begitu rupanya Tante, baiklah kecuali begitu biar aku pasangkan sekarang aja Tante ”, ucapku sembari konsisten memandang pahanya yang mulus dan payudaranya yang terlihat samar dari balik dasternya.

Kemudian Tante Mirna mengajak aku masuk kedalam rumah dan menunjukan kamarnya untuk menukar lampunya yang telah mati. Terlihat di dalam kamarnya terkandung bra ukuran 34B yang masih terdapat diatas ranjangnya, nampaknya Tante Mirna lupa menyingkirkan Bra yang diatas ranjang tadi. Hal itu meningkatkan rasa penasaranku dan memikirkan bagaimana indahnya isi dari Bra itu. Lalu,

“ Ini lampunya Vick dan ini kursinya untuk pijakan kaki anda biar sampai pas mengganti lampu. Oh iya Vick jangan berisik ya, soalnya anak-anak Tante sedang tidur ”, ucapnya memperingatkanku.

“ Iya Tante… Oh iya ngomong-ngomong suami Tante Mirna pulang kapan ? ”, tanyaku sambil aku memasang lampu.

“ Kalau jadi sih, 10 hari lagi Vick, suami Tante repot banget Vick soalnya suami tante baru dapet banyak proyek di Sumatra ”, jawabnya.

Kini lampu kamar Tante Mirna-pun telah selesai aku pasang, setelah itu aku-pun berpamitan untuk lagi ke rumah melalui belakang rumah Tante Mirna. Sedangkan Tante Mirna-pun dapat lagi mencuci pakaiannya. Kami-pun jalur sejalan menuju belakang rumah Tnate Mirna. Sesampainya di pintu belakang rumah, tiba-tiba saja Tante Mirna terpeleset sabun cuci dan kebetulan sekali jatuhnya ke arahku.

Secara tidak sengaja pas itu aku-pu refleks menangkapnya, sambil berkata,

“ Tante hati-hati dong kecuali jalan, menguntungkan aku bisa tangkap tante ”, ucapku bersama dengan bersama dengan posisi menangkap Tante Mirna.

Saat itu tanpa sengaja kala tante berada di tangkapanku, tangan kiriku perihal payudaranya dan tangan kananku memegang pantatnya bersama dengan tepatnya. Karena pas itu keadaan Tante Mirna telah tidak Mengenakan celana dalam, maka merasa sekali pantat semoknya perihal tanganku. Sungguh hal itu memicu Kejantananku sekejap Ereksi bersama dengan hebatnya. Kemudian,

“ Maaf ya Vick, dan terima kasih telah menolong tante ”, ucapnya bersama dengan wajah tersipu malu.

“ Iya Tante sama-sama ”, jawabku singkat.

Pada pas itu ternyata kaki Tante Mirna kesleo dan tidak bisa berjalan. Pada pada akhirnya aku-pun menuntun Tante Mirna bersama dengan posisi tanganya kurangkulkan ke pundakku, tetapi tanganku memegang pinggangnya yang sedikit berlemak itu. Mohon maklumpara pembaca Tante Mirna ini telah membawa 2 anak, hhe. Sesampainya diruang lantas aku-pun dudukan Tante Mirna di kusrsi ruang tamu rumahnya,

“ Tante Mirna baik-baik sajakan ? ”, tanyaku sambil mengurut kakinya yang kesleo.

Setelah aku mengurutnya nampaknya kaki Tante Mirna telah baikan,

“ Iya Vick, tante nggak bapak kok, Sebentar yah Vick biar Tante bikinin Teh buwat anda ”, ucapnya sembari terjadi bersama dengan agak pincang.

“ Udah tidak usah Tante, lagian kaki Tante-kan masih sakit, Vicky langsung pamit pulang saja deh Tante ”, ucapku mencoba berpamitan.

“ Eh jangan gitu dong, anggep saja ini ucapan terimakasih Tante dikarenakan anda tadi telah tolong Tante ”, jawabku basa-basi.

Padahal pas itu aku berharap sekali untuk seharian disana, hahaha. Lalu Tante Mirna-pun pergi ke dapur dan pas itu aku mengikutinya secara pelan-pelan. Secara diam-diam aku mencermati Tante Mirna. Aku memandangi tubuh tante Mirna dari belakang dari anggota atas sampai sampai pada kaki Tante Mirna. Benar-benar mulus sekali Tante Mirna ini.

Pada pada akhirnya dari tadi aku yang telah Ereksi, kini nafsu-pun makin menjadi-jadi saja. Tanpa berfikr panjang aku-pun langsung memeluknya dari belakang dan aku remas payudaranya yang montok itu denga ke dua tanganku,

“ Vicky !!! Apa-apan ini, anda ngapain Tante ??? ”, ucapnya bersama dengan nada marah sembari berusaha melepas tanganku.

Percuma saja Tante Mirna mencoba melepas dekapanku dan melepas tanganku yang berada di payudaranya, toh pada pada akhirnya dia tidak kuat melepas dekapanku. Lalu,

“ Maaf Tante, sebenaranya aku dari tadi telah tidak bisa menahan hasratku kala memandang tubuh Tante Mirna indah ini ”, ucapku ssembari meremas-remas payudaranya yang bergelantung tanpa bra,

“ Jangan Vick… jangan melakukan ini, ingat Vick Tante telah punyai suami, jangan Vick… .Oughhhh… ”, ucapnya menolak namu mendesah.

Saat itu Tante Mirna menolak, tapisaat ini dia tidak berusaha untuk melepas tanganku yang memeluk dan meremas remas payudaranya. Secara konsisten menerus aku meremas payudaranya, dan sesekali aku pelintir putting payudaranya yang mencuat dari balik dasternya itu. Setelah itu aku menciumi leher, dan kujilati sampai tengkuk lehernya, sampai pada pada akhirnya Tante Mirna-pun menikmatinya.

Kini pada akhirnya Tante Mirna meresponku, pas itu dia langsung mengarahkan ke 2 tanganya ke arah resletiing celanaku. Kuputar balik tubuh Tante Mirna, aku membuka kancing daster yang hanya sampai belahan dada, aku keluarkan payudaranya, dan kini terlihatlah keindahan payudara ibu beranak 2 yang mulus, montok itu.

Mulailah aku menghisap putting Tante Mirna, pada pas itu kurasakan tersedia ASI (air susu ibu )yang terlihat dari payudaranya, mengerti saja payudaranya terlihat ASI, dikarenakan sebenarnya pas itu Tante Mirna masih menyusui anaknya yang masih berusia 8 bulan. Aku-pun tak henti-hentinya meremas payudaranya dan menghisapnya, apalagi sesekali aku gigit puttingnya, dan aku-pun meelan ASI yang terlihat dari payudaranya,

“ Sssss… ahhh… Ouhhhhh… Vick, konsisten Vick… Ahhhhh….”, desah lirihnya bersama dengan penuh hasrat.

Desahan Tante Mirna pas itu, menandakan bahwa Tante Mirna butuh sex dikarenakan kerap ditinggal suaminya. Tanganku konsisten meremas payudara Tante Mirna sambil aku emut, tangan kananku merasa terhubung keatas dasternya, kuusapkan tangan ku ke Vaginanya yang penuh bulu yang lebat. Aku usap Vagina dan Clitorisnya aku mainkan memakai jari, meningkatkan desahan Tante Mirna.

Semakin cepat usapan tanganku, makin liar nafsu Tante Mirna. Perlahan pelan pelan aku masukan jari tengahku ke bibir Vagina Tante Mirna dan sedikit demi sedikit aku masukan. Aku memasukan semua jari tengahku ke Vagina Tante Mirna, dan ku kocok Vagina Tante Mirna yang penuh jembut itu dan Tante Mirna makin kencang mendekapku.

Lalau aku menciumi bibir Tante Mirna sambil kumainkan lidahku, ternyata Tante Mirna jauh lebih liar. Dia membalas ciumanku, sampai dia menggigit bibirku bersama dengan lembut. Aku malah 2 jari, aku masukan ke Vagina Tante Mirna, 3 jari aku masukan semua dan aku kocok Vagina Tante Mirna lebih cepat sampai Vagina Tante Mirna basah menandakan Tante Mirna telah merasa klimaks,

“ Ouhhh… Vicky… eennakkk Vicky… konsisten Vicky lebih cepet Vic… Ssss… Ouhhh ”, teriaknya pelan.

Pada sat itu aku memandang kepalanya telah goyang ke kanan dan kekiri. Lalu kutarik Tante Mirna kekamar, Tante Mirna langsung menurutiku tanpa penolakan. Aku terlepas dasternya, Tante Mirna berbaring, aku membuka ke dua pahanya, pelan-pelan kumainkan lidahku di Clitoris Vaginanya. Semakin aku jilat Vaginanya, Tante Mirna sambil meremas payudaranya, dia meliak liuk nikmati jilatanku.

Seketika itu kubuka celanaku dan keluarlah Penisku yang panjang bersama dengan tegangan tinggi aku tiduri Tante Mirna, aku ciumi bibirnya yang manis, dan dia juga membalasnya bersama dengan ciuman liar,

“ Slurp… Ouhhh Tante… aku suka serupa bibir, Vagina dan payudara Tante… .”, sambil berbisik kepada Tante Mirna.

Tanganku mengarahkan Penisku ke Vagina Tante Mirna yang telah basah. Aku gesek gesekkan ke bibir Vaginanya, lantas aku masukkan pelan pelan dan,

“ Zlebbbbbbbbbbbbb…. Ouhhhhh… Vick… ”, Teriak Tante Mirna.

Setelah masuk ke di dalam Vaginanya, sejenak aku berhenti, Tante Mirna sepontan memandang ke wajahku dan dia langsung menikmatinya. Mulailah aku memaju mudurkan kejantananku,

“ Oughh… Tante, Vagina Tante sedap sekali… Aghhhh…. ”, ucapku.

“ Oughhhh… Penismu juga amat besar dan panjang Vick… Sssss… Ahhh… … ”, balasnya.

Nampaknya Tante Mirna telah tidak memikirkan lagi norma-norma agama lagi\ kini yang tersedia kini hanya nafsu birahinya yang mesti dituntaskan. Semakin aku malah gairahku, kupompa Vaginanya bersama dengan Penisku lebih cepat,

“ Oughhh… Ahhhh…Vicky… ”, desahnya.

Lalu aku membalikkan lagi badannya dan kini aku menusuk Vaginanya dari belakang,
“ Ouhhhhh… Ssssss… Ahhhh…Vicky, teeerrrruuuuusss… Eughhhhh… ”, desah Tante Mirna.

Saat konsisten kugenjot keras Penisku sembari tanganku meremas-remas payudaranya dan kadang-kadang aku mencubit puttingnya. Aku memandang dari belakang amat bagus Pantat Tante Mirna kala menungging. Hingga kurang lebih setengah jam bersama dengan keadaan yang penuh nafsu pada akhirnya Tante Mirna telah mendapatkan orgasme-nya. Lalu Tante Mirna bilang

“ Vicky… Tante telah nggak tahan lagi nih…” ,

“ Sabar Tante bentar lagi aku juga berkenan keluar…”, ucapku.

Saat itu kurasakan makin kencang saja Vagina Tante Mirna menjepit Penisku,

“ Ssssss… Ahhhhhh… Oughhhhhh… ”, desahku.

Saat itu kurasakan tersedia cairan hangat yang menyiram Penisku di di dalam VaginanTante Mirna,

“ Aghhhhhhhhhhhhhhh…”, rupanya Tante Mirna telah mendapatka orgasme-nya.

Karena pas itu belum juga klimaks, ini makin kupercepat gerakan tusukan batang kejanatananku,

“ Oughhh… Tante aku berkenan terlihat nih…. Aghhhhh… ”, ucapku menuju klimaks.

“ Iya Vick… Tante bantu yah… Ouhh… Sssshhh… ”, ucapnya sembari Tante Mirna menggoyangnyakan pantatnya bersama dengan liarnya. Setelah sebagian pas pada akhirnya,

“ Crutttttttt… Crutttt… Crutt… ”,

Pad pada akhirnya akupun mendapatkan klimak ku, dan Tante Mirna-pun nikmati semburan sperma ku yang membanjiri Vaginanya. Ssaat itu Vagina Tante Mirna terlihat becek dikarenakan Spermaku. Setelah itu kamipun terkulai lemas dan terkapar.
Singkat cerita setelah kami berbenah diri, akupun langsung berpamitan pulang.

Sesampainya dirumah akupun dan mandi bersiap-siap untuk kerja. Setelah selesai mandi aku memandang Tante Mirna pas itu sedang menjemur pakaiannya, kulihat pas itu terlihat mengerti dari balik daster Tante Mirn, bahwadia Mengenakan celana dalam. Sebelum bernagkat kerja aku aku sempatkan kepada dia dan dia hanya tersenyum. Sejak perihal itu, aku kerap menyelinap masuk ke kamar Tante Mirna untuk berharap jatah Sex tanpa sepengetahuan suaminya.

Leave a Reply

CeritaDewasa