Perawan Hilang Di Gilir Ojek Online

Perawan Hilang Di Gilir Ojek Online

Perawan
Perawan Hilang Di Gilir Ojek Online

kenangan.xyz – Namaku Erni. Saat ini usiaku 21 tahun, aku kini masih berkuliah di Universitas X di Jakarta, Aku ingin menceritakan pengalamanku pertama kali mengenal sex. Sebenarnya pengalaman ini sdh lama terjadi, yakni dikala aku masih kelas 2 SMA, tapi aku baru berani menceritakannya sekarang. Ini adalah tulisan pertamaku, menjadi maaf kalau kurang baik. Ketika aku masih duduk dibangku di SMA X, aku mempunyai banyak sekali kegiatan seperti les dan studi kelompok. Akibatnya, seringkali aku pulang malam. Aku sendiri tdk takut, gara-gara sdh sering. Jika pulang malam, aku memanfaatkan jasa ojek untuk mengantarku ke rumah.

Oya, aku akan menceritakan diriku terutama dahulu. Saat itu, aku berumur 16 tahun. Kulitku sawo matang seperti biasanya gadis jawa, rambut lurus panjang berwarna hitam sepunggung. Bentuk fisikku biasa saja, tinggi 163 cm dgn berat 51 kg. Ukuran bra 34B.

Ketika itu, aku belum mengerti perihal sex sama sekali. Maklum, aku tinggal di lingkungan yg baik-baik. Kejadian yg membuat perubahan hidupku berjalan dikala suatu hari aku pulang dari rumah temanku. Waktu itu kira-kira bulan November, dikala Jakarta memasuki musim hujan.

Aku pulang dari rumah kawan kira-kira jam 8 malam dgn memanfaatkan ojek. Aku selamanya menentukan pengemudi ojek yg tampangnya baik-baik. Pengemudi ojek yg kutumpangi kali ini sdh agak tua kira-kira 40 tahunan dan tampangnya penuh senyum.

Sepanjang perjalanan dari tempat Lenteng Agung ke rumahku di Srengseng Sawah, beliau mengajakku ngobrol dgn sopan sambil melajukan motornya pelan-pelan. Namun di tengah jalan hujan menjadi turun dan makin deras. Bajuku sdh setengah basah akibat hujan dan tampaknya papa ojek ini, sebut saja Pak mahmud (aku sampai kini tdk mengerti namanya), tdk membawa jas hujan.
Melihatku hampir kuyup dan kedinginan, beliau mengajakku berteduh terutama dahulu di pos ojek terdekat. Pos itu tdk seperti gubuk-gubuk yg biasa dijadikan pos ojek dan penerangannya lumayan baik. Di dalamnya terdapat dua pengemudi ojek lain yg terhitung menunggu hujan, sebut saja namanya Pak iwan dan Pak andi (aku sampai kini terhitung tdk mengerti nama mereka) yg usianya kira-kira 30 tahunan. Pak mahmud memintaku masuk agak ke dlm gara-gara hujan sdh sangat deras.

Sementara itu, Pak mahmud terlihat ngobrol dgn Pak iwan dan Pak andi sambil sesekali memandang ke arahku. Agak risih juga, gara-gara aku gadis seorang diri di sana pas busana SMA ku yg sdh lembab terlihat agak transparan.

Beberapa lama kemudian, gara-gara hujan belum reda, Pak iwan menawarkan teh manis hangat yg ada di pos tersebut. Tanpa sangsi aku meminumnya pas mereka melihatku sambil tersenyum. photomemek.com Setelah itu, mereka mengajakku ngobrol macam-macam. Kira-kira 5 menit kemudian, aku menjadi menjadi agak panas. Rasanya gerah sekali bajuku, padahal masih lembab. Anehnya aku terhitung menjadi berkeringat.
Mereka yg memandang reaksiku, berkata:
“Kenapa neng, gerah ya?”
“Iya nih pak”, jawabku
“Buka aja neng bajunya”, timpal mereka lagi

Gila, yg benar saja. Aku diam saja mendengar omongan mereka, aku anggap cuma lelucon orang dewasa. Tp sebagian pas kemudian, tangan mereka menjadi nakal menggeraygi pahaku yg masih terbungkus rok abu-abu. Aku yg makin kepanasan coba menepis tangan mereka.
“Ih, apa sih pak, jangan macam-macam ah”, kataku
“Ngga papa dong neng, kali-kali, ntar neng terhitung doyan kok”
Sial, berani benar mereka, aku coba melawan dan teriak minta tolong, tapi gara-gara hujan sangat deras dan jalanan sepi, tdk ada yg mendengarku. Seketika itu juga, aku didorong sampai rebah di dipan pos tersebut. Tangan dan kakiku dipegangi.

Pak mahmud berkata:
“Neng, kalo neng diem, kita janji deh ga bakalan buat neng kesakitan, tambah kita puasin.”
Aku diam saja memandang mereka, pikiranku antara mengerti dan tdk, aku menjadi kepanasan seolah ikut bergairah meladeni mereka. Pak iwan dan Pak andi menjadi melepas kancing seragamku sedangkan pak mahmud menyingkap rokku dan mengelus-elus pahaku. Sekarang Mereka menjadi mencumbui tempat dadaku dan pahaku.

“Aahhhh, pak, jangan pak… aku belum pernih… oohhh”
Mereka tambah makin liar menjilatinya. Pak iwan menjadi menggeraygi punggungku melacak kancing bra, tapi anehnya aku tambah ikut mengangkat punggungku untuk membantunya.
Seketika itu terhitung dadaku terpampang mengerti di depan mereka, menjulang terlihat seperti bukit, dgn puting warna coklat muda. Pak iwan dan Pak andi sesudah itu menghisap putingku perlahan, memicu putingku makin tegak berdiri dgn keras. Jilatan Pak mahmud makin nakal di CD ku, sering kadang menyelinap ke balik CD ku yg sdh basah membuatku makin kepanasan
“Ooohhh… Pak… uuucchhh…”

kataku makin tak jelas, pas Pak mahmud menjadi menarik CD ku. Aku mengangkat pantatku untuk membantunya.
“Wah, cantik banget neng, meqinya. Masih perawan ya”, begitu kata beliau dikala memandang meqiku yg berwarna merah muda dgn bulu meqi yg jarang dan kelihatan mengkilat gara-gara lendir kewanitaanku, “sekarang aku buat neng bahagia deh”, dan sesudah itu beliau menjadi menjilati tempat privat saya.

Saat itu, aku berpikir aku tengah dikerjai, tp justru aku menikmatinya. Ketika mereka sdh tdk mencegah tangan dan kaki saya, tangan aku tambah menjadi ikut menekan-nekan kepala pak iwan dan Pak andi sedangkan kaki aku menjepit kepala Pak mahmud seolah ingin meraih kenikmatan lebih.

“Aacchh… Aacchh… Aacchh”
“Pak… ooohhh… nikmatthhh… terus..” aku meracau tetap tanpa henti dikala pak mahmud memainkan klitorisku

“ooohhh… Pak… aku rela pipis… ah…”
“Aaahhhhkkkk…” aku teriak sekencangnya dikala aku orgasme untuk pertama kalinya.
Seketika itu badanku lemas tdk mampu bergerak. Sementara mereka tambah keenakan menjilati meqiku bergantian, menghabiskan lendir kewanitaanku yg sdh banjir di rok. Kemudian sisa bajuku dilepas semua sampai aku bugil. Mereka terhitung melepas busana mereka sampai kita berempat bugil di pos.

Waktu sdh kira-kira jam 9 malam tp hujan masih sangat deras sampai tak ada seorangpun di luar dan mengerti kejadian ini. Mereka menjadi merangsangiku ulang dgn menjilatiku, kali ini Pak mahmud dan Pak andi menjilati putingku, sedangkan pak iwan menjilati liang kewanitaanku. Aku yg masih di bawah pengaruh obat perangsang ulang bergairah terima perlakuan mereka.
“oohh… oohh…, sudah oohh…”

“jangan… trusin… oohh”
“mmpphhh.. pak… enak banget…” kataku tak karuan
Pak iwan menjawab,
“Meqimu terhitung nikmat say”
“oohh… oohh” aku menggelinjang terima perlakuan mereka, sekarang adegan yg mestinya pemerkosaan sdh berubah menjadi adegan sex yg kuinginkan lebih.
“oohh… pak aku rela keluar…”
Kali ini dikala mereka mengerti aku rela orgasme, mereka berhenti merangsangku. Aku yg sdh sangat horny sedikit kecewa pas itu, tp Pak iwan tambah rebah di sampingku dan ke dua pengojek lain menuntunku ke atas tubuh Pak iwan. Ketika bibir meqiku tersentuh kepala penis Pak iwan, aku menjadi sangat terangsang. filmbokepjepang.com Dlm suasana terangsang berat, aku menjadi memegang penis Pak iwan yg sdh sangat besar, dan memainkannya di bibir meqiku. Sesekali Pak iwan menarikku sampai kepala penisnya masuk ke meqiku.
Sementara dua pengojek lainnya masih memainkan putingku dan bibirku. Aku menjadi sangat kenikmatan. Kukocok penisnya di ujung meqiku, makin lama ku dorong makin dlm dan akhirnya..

“oohh… ooohhh… oooohhhh” tembus sdh keperawananku.
Pak iwan mendiamkan batang penisnya sebentar, membiarkanku beradaptasi dgn benda besar di dlm kemaluanku sambil menikmati pijatan dinding meqiku yg masih sangat rapat. Sesaat sesudah itu Pak iwan menjadi menaik-turunkan badanku sampai aku mendesah keenakan. Lama kelamaan aku mampu mengocok penisnya dgn meqiku sendiri.

“Ahhh… ahhh… cplakk..cplakk…. ehhhhhggghhh…” begitu bunyi permainan kami.
“nikmat sekali meqimu, sayang. Masih sempit” kata Pak iwan yg sesudah itu menarikku dan menghisap putingku.

“Emmmhh ahhh… Ssshhhh enghhhhh… ooooohhhh… auuuwhhhh…” aku tak mampu berkata-kata ulang gara-gara sangat keenakan menikmati penis Pak iwan.
Pak mahmud mengocok batang penisnya memandang adegan kami, sedangkan Pak andi coba mengeksplorasi liang pantatku. Beliau memasukkan jarinya.
“Ooohhh sakit pak… Ooohhh …” begitu kataku, dikala jari tengahnya masuk.

“Sabar neng, nanti terhitung nikmat…” kata pak andi, sesudah itu tambah memasukan batang penisnya yg besar ke anusku… tentu saja rasanya sangat sakit
“Ooohhh … Ooohhh sakit pak… sdh…” tp beliau tak peduli, penisnya tetap dimasukkan sampai dlm sesudah itu aku dibiarkan istirahat dlm posisi sandwich.
Setelah terbiasa, mereka berdua mengocokku, aku seperti mengisi sandwich, Pak iwan mengocok meqiku dari bawah sedangkan Pak andi mengocok anusku dari atas… aku teriak sejadi-jadinya antara keenakan dan kesakitan…

“Ooohhhkkkk… Ooohhh …Ooohhh …”
“Ooohhkkkk… nikmat…. trusss….. ssshshhhhhh….”
Pak mahmud yg memandang adegan kita dipanggil ke dua rekannya,
“Pak, jangan bengong aja, ni masih nyisa satu lobang” sambil menunjuk mulutku

Selanjutnya Pak mahmud memasukkan penisnya ke mulutku sampai aku sesak napas. Kepalaku ditariknya maju mundur sampai ke tenggorokan. Aku makin kewalahan menghadapi nafsu binal mereka. Semakin lama aku makin tdk mengerti dgn apa yg ku perbuat.

“Ooohhh .. Ooohhh …” desahku di antara hisapan penis Pak mahmud.
“Ooohhhkkk… neng enak banget meqinya…” kata Pak iwan
“trus neng, jangan berhenti” kata Pak mahmud
“Neng, bentar ulang terlihat nih” kata Pak andi
“Arrrrrhggggghhh…. ssshhhhh” Seluruh tubuhku menjadi bergetar… sesudah itu aku ambruk di atas pak iwan, kukeluarkan semua lendir kewanitaanku hampir sejalan dgn ketiga orang itu mengeluarkan spermanya di dlm tubuhku.

Sesaat sesudah itu aku tak sadarkan diri. Ketika aku sadar, aku sdh ulang mengenakan pakaian dgn kusut. Seluruh tubuhku lemas. Jam membuktikan pukul setengah 11 malam. Meqi dan anusku masih penuh dgn sperma mereka. 5 menit sesudah itu dikala aku sdh mampu berdiri, Pak mahmud mengantarku sampai ke rumah. Orangtuaku menanyaiku tapi aku telalu lelah sehingga aku langsung masuk kamar dan tidur.

CeritaDewasa