Tante Kesepian Enak Dientot

kenangan.xyz – setelah sepulang sekolah umumnya saya disuruh untuk menjaga took milik tante girang, dia adalah rekan dari ibuku yang saudaranya jauh sekali, aku menjadi mempertahankan took ini 3 minggu yang lantas yang beli rata-rata ibu iu tempat tinggal tangga dikarenakan yang di sajikan disini adalah jual sembakao, Toko punya tante Lina berdempetan bersama toko tante girang.

Dia kebanyakan saling omong-omong, bersenda gurau bersama dengan Tante Girang xxx, dan kalau udah begini pasti lama sekali selesainya. Dan layaknya rata-rata aku pulang duluan ke tempat tinggal gara-gara Tante Girang xxx biasanya dijemput oleh suaminya atau anaknya.

Tapi suatu ketika disaat ingin pulang saya teringat bahwa perlu mengantarkan Indomie ke pelanggan, aku cepat-cepat balik ke toko. Dan memang toko telah sepi, pintu pun sebatas ditutup tanpa dikunci. saya pun langsung masuk menuju fasilitas penyimpanan Indomie.

Ternyata saya memirsa histori yang tidak kuduga persis sekali, kulihat Tante Girang xxx bersama posisi tetelentang di pada tumpukan karung beras tetapi dioral kemaluannya oleh Bu Lina. Tante Girang xxx terlampau nikmati bersama dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya memegang kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.

Karena terperanjat atas kedatanganku, maka keduanya pun berhenti dengan membuktikan muka sedikit malu-malu. akan tetapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum bersama dengan penuh artii

“Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kami bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?” ucap Tante Girang xxx sambil menariktangan Bu Lina ke arah ke dua dadanya yang terbuka.
“Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tante Girang xxx lagi kali ini tangannya melambai ke arahku.

Dan saya pun sempat bingung tidak memahami perlu berbuat apa, tapi sebab ke-2 wanita dalam situasi tanpa baju layaknya itu memanggilku, nafsu kelelakianku bangkit walaupun saya belum pernah merasakan sebelumnya.

Perlahan saya mendekati keduanya sambil melihat mereka berdua. layaknya seorang raja aku pun disambut, mereka yang tadinya telentang dan menindih kini mereka bangkit dan duduk sambil menata rambutnya masing-masing.

Hanya lima trick aku pun sampai di hadapanya, dan bersama dengan lihai mereka berdua langsung meremas selangkanganku.

“Her, ini dulu masuk ke sarangnya belum..?” tanya Tante Girang xxx manja.
“Be.., belum Tante..!” jawabku polos sambil menghindar rasa geli yang begitu nikmat.
“Wah.., hebat dong belum dulu Pertama kali langsung bakal dua lubang..!” canda Bu Lina, sementara tangannya menarik lepas celanaku hingga saya memang telanjang di hadapan mereka. Cerita Perkosaan

Dan sementara lantas saya merasakan kehangatan padabatang kemaluanku. Terdengar srup, srup ahh. Tante Girang xxx dan Bu Lina seakan pingin berebut untuk nikmati batang kemaluanku yang berukuran normal-normal saja.

“Ayo Bu.., hisap yang lebih kenceng biar keluar isinya..!”
“Iya Bu.., ini kontol kok sedap banget sih..?”
“Cupp.., crupp..!” kata mereka berdua saling menyahut.

Aku cuman pasrah nikmati perlakuannya dan sesekali kuusap pipi-pipi kedua Tante-Tante itu dengan nafsu juga.

Tidak sampai 10 menit, aku merasakan suatu hal kenikmatan luar biasa yang umumnya berlangsung dalam mimipi, badanku menegang, mataku terpejam untuk merasakan suatu hal yang nampak dari kemaluanku. Tumpahan maniku memuncrat berkenaan muka Bu Lina dan Tante Girang xxx, dan dengan serta merta Tante Girang xxx mengalihkan lumatan berasal dari punyaku ke muka Bu Lina.

Dengan buas sekali mereka saling berciuman bibir, berebutan untuk menelan air kenikmatan punyaku. aku pun berjongkok dan membuka paha Tante Girang xxx, Tante Girang xxx cuman menurut.

“Mau apa kau Sayang..?” desah Tante Girang xxx.

Aku cuman diam saja dan mengarahkan wajahku ke arah selangkangannya yang berbau anyir dan terlihat mengkilap sebab sudah basah. saya mencoba untuk lakukan seperti di film-film. Kumasukkan lidahku ke di dalam rongga-rongga vaginanya serta menyedot-nyedot klitorisnya yang kaku itu.

Kurasakan kala saya menyedot benda kecil Tante Girang xxx, Tante Girang xxx tetap menggelinjang dan mengangkat pantatnya, sehingga kadang hidungku ikut mencium benda kecil itu.

“Her.., kamu kok pinter banget sih, tetap tetap uggh.. ughh.. ahhh, ehh, aahhh..!” ceracau Tante Girang xxx.
“Terus Her, tetap Beri Tantemu surga kenikmatan, ayo Her..!” ucap Bu Lina yang memilin dan mengemut puting susu Tante Girang xxx.
“Terus Bu..! Her.., aku harap muncrat! Ayo Her.., sedot yang keras lagi..!” pinta Tante Girang xxx.

Aku pun makin liar memainkan vaginanya, dan bersama dengan teriakan Tante Girang xxx, “Aghh.., ughh..!” lidahku merasakan hadir cairan kental keluar dari vagina Tante Girang xxx. saya cepat-cepat menangkapnya dan sedikit ragu untuk menelannya.

“Her, telah Her.., Tante telah bahagia nih..! kamu gantian dengan Bu Lina ya..!” ucapnya sambil tangannya mengusap cairannya yang terlihat berasal dari liang senggamanya.

Aku pun tidak sadar bahwa batang kemaluanku udah bangun ulang tegak bersama prima meskipun sedikit jadi ngilu.

“Bentar Her.., anda di sini pernah ya..!” pinta Bu Lina sambil nampak ke media tumpukan koran dan mengambil sebagian lembar.

Kemudian Bu Lina masuk ke gudang kembali dengan menggelar koran yang dibawanya. setelah kurang lebih cukup Bu Lina menelentangkan tubuhnya dan memanggilku, “Ayo saat ini giliran saya dong Her..!” katanya sambil tangannya meremas susunya sendiri.

Aku pun langsung mengangkanginya dan ke-2 tangan pun mengganti tangannya untuk meremas susu-susunya yang tetap kenyal. Lembut, halus, enak rasanya memegang payudara orang dewasa.

“Her.., masukin dong tuh burung anda ke lubang Lina, ayo dong Her..!” bisiknya lembut.

Aku pun berupaya untuk mengarahkan masuk ke liangnya, namun dasar memanglah tetap amatir, merasa terpeleset terus.

“Ayo Lina bantu biar nggak keliru sasaran..!” ucapnya.

Dan tangannya pun memegang batang kemaluanku bersama dengan lembut dan tunjukkan kocokan sebentar, dan akhirnya dibimbing masuk ke lubang kenikmatannya.

Ini pertama kali kurasakan penisku masuk ke sarangnya. merasa hangat, lembab, nikmat dan seperti ditarik-tarik berasal dari di dalam kamaluan Bu Lina. Secara naluri saya pun terasa menjalankan pantatku maju mundur secara pelan dan berirama.

“Terus Her.., masukkin kembali yang lebih dalam ayooo, ughh..!” desah Bu Lina. Film Bokep

Tangan Bu Lina pun udah memegang pantatku dan menekan-nekan supaya doronganku lebih keras, tetapi kakinya sudah melingkar di pinggangku.

Kira-kira sebatas 10 menit berlalu, Bu Lina menjerit sambil menggaruk punggungku bersama dengan keras, “Ooohhh.., aku ngejrot.., Her..! Yeess.., uhhh..!”

Kemudian tubuhnya lunglai dan membebaskan kakinya yang melingkar di pinggangku. saya pun bangkit meninggalkan Bu Lina yang telentang dan tampak dari liang kenikmatannya amat banyak cairan yang keluar Kuhampiri Tante Girang xxx yang jadi menutup pintu-pintu tokonya. saya pun ikut membantunya untuk mengemasi barang-barang.

Setelah sebagian menit tunggu jemputan, terdengar telpon berdering. setelah kuangkat ternyata mobil yang dipakai menjemput dipakai suaminya untuk ngantar tetangga perpindahan kemudian saya pun menawarkan untuk mengantarkan ke rumah Tante Girang xxx bersama Impresa 95 kesayanganku.

Di didalam perjalanan, Tante banyak bercerita bahwa interaksi lesbinya bersama Bu Lina telah 3 th. sebab Omku suka pulang malam (mabuk-mabukan, judi, no buntut, dan sebagainya) agar tidak puas jikalau dicumbu oleh Omku. sedangkan Bu Lina memanglah janda dikarenakan suaminya minggat bersama dengan wanita lain.

Sampai di rumah Tante Girang xxx, suasananya memang sepi sebab anaknya kuliah dan Omku tetapi mengantar tetangga ubah tempat tinggal sehabis aku angkat-angkat barang ke didalam rumah aku pun lalu pamitan harap pulang kepada Tante Girang xxx. aku terperanjat ternyata Tante Girang xxx bukannya memperbolehkan saya pulang, tetapi tambah menarik tanganku menuju kamar Tante Girang xxx. Game Online Terpercaya

“Her.., Tante tolong dipuasin lagi ya Yang..!” pintanya sambil memelukku dan menempelkan kedua buah dadanya ke tubuhku.

Aku pun mencium bibirnya yang terbuka dan mengulumnya bersama nafsu, demikianlah pula Tante Girang xxx. sesudah itu bersama dengan stimulan jatuhlah tubuh kami berdua di kasurnya, dan bersama bersemangat kita saling meraba, menindih, merintih. hingga pada akhirnya saya melepas maniku ke di dalam kemaluan Tante Girang xxx.

Aku pun pamitan pulang bersama dengan mencium bibirnya dan meremas susunya bersama dengan lembut. lantas berasal dari laci lemari diambilnya duit seratus ribuan, dan diberikan kepadaku, “Untuk rahasia kita..!” katanya.