Tetangga Menjadikan Ku Selingkuhannya

kenangan.xyz – Tetangga Menjadikan Ku Selingkuhannya, Derry yang sudah lama menghendaki Istri dari om Bram tetangganya, antara pada akhirnya dia berhasil menyetubuhi dan merasa pria simpanan Tante Rosa wanita setengah baya dambaan hatinya itu. pingin mengerti kelanjutanya para pembaca ??? segera saja saksikan cerita dibawah ini !!!

Namaku Derry (nama samara),Usiaku 25 tahun dan tetap single. saya adalah salah karyawanyang bekerja di perusahaan bursa saham punya swasta. aku adalah seorang Laki-laki yatim piatu dikarenakan ke dua orang tuaku sudah meninggal 5 tahun silam, ke-2 orang tuaku meninggal dikarenakan sakit .Sepeninggal papa dan ibuku saya cuman tinggal dirumah warisan dari orang tuaku.

Cerita Dewasa jadi Simpanan Tetangga Rumahku

Dulunya ayahku ayahku adalah entrepreneur yang berhasil sepeninggal ke-2 orang tuaku saya mendapat warisan sebuah tempat tinggal mewah diperumahan elit dipondok indah (Jakarta). karena saya anak tunggal, aku-pun tinggal sendiri dirumahku. Diseberang rumahku, aku mempunyai tetangga yang terlampau akrab denganku, mereka adalah pasangan suami istri beranak 1.

Mereka bernama Om Bram dan Tante Rosa, Om bram adalah seorang manager disebuah perusahaan asing yang kantornya termasuk datang dijakarta, sedangkan Tante Rosa sekedar seorang ibu rumah tangga. Tante Rosa yang mempunyai 1 anak laki laki yang duduk dibangku kelas 5 SD, masih nampak bugar dan bergairah. Tante Rosa terlalu pandai di dalam memelihara tubuhnya.

Tante Rosa ini melindungi tubuhnya dengan langkah berolahraga secara teratur layaknya senam aerobic dan jogging antara pagi ataupun sore hari. Tak jarang mataku kerap menyaksikan kemolekan tubuhnya ketika dia Jogging pada pagi ataupun sore hari, aku kerap berkhayal sekiranya saja saya jadi lelaki simpananya, pastinya saya dapat menikmati kehangatan bercinta denganya, hhe.

Sering sekali Tante Rosa ini ditinggal terlihat kota oleh Om Bram untuk selagi yang cukup lama untuk persoalan pekerjaan. hingga suatu hari saya memiliki pemikiranku sendiri, kali saja apabila dilihat berasal dari kehidupan ekonominya tentunya Tante Rosa terlampau berkecukupan, namun seandainya di dalam problem keperluan sex pasti dia tidak terpuaskan oleh suaminya.

Aku berpendapat layaknya itu sebab memanglah kerap sekali Tante Rosa mengeluh berkenaan keperluan sex-nya sering tidak tersalurkan gara-gara seringnya Om Bram dinas dilur kota. saya yang kerap mendapat keluhan itu tidak berani berkomentar apa-pun gara-gara memanglah itu adalah kehidupan khusus mereka.
Sampai suatu hari, pada sabtu sore aku-pun menyempatkan pas untuk Jogging di kurang lebih komplek, gara-gara kebetulan antara hari itu saya pulang lebih awal dari kerjaku. pada soren itu saat aku kana memulai joggingku, saya saksikan Tante Rosa namun menyapu halaman rumahnya. dikala itu Tante Rosa terlihat sexy sekali kala dia menyapu.

Dengan mebenakan kaos singlet ketat dan celana kolor yang amat minim dia nampak menggairahkan sekali. tampak dari depan rumahku, Buah dadanya yang padat dan berukuransedang kelihatan kencang sekali dibnalikkaos singlektnya. Belum ulang dikala saya saksikan pantatnya sungguh kencang dan padat sekali kala dia menyapu dengan posisi menungging.

Kulit tangan dan pahanya terlihat putih dan mulus sekali. karena saya memirsa itu maka aku-punmengurungkan niatku untuk berjogging. Kemudai aku-pun mencoba melacak cara agar dapat berbincang bersama Tante Rosa. pada akhinya aku-pun berpura-pura jogging dan mendekat kerumah Tante Rosa,

“ Sore tante, kog tumben nyapu sendiri tante ?? emangnya mbak Minah (pembantunya) kemana, ” ucapku berbasa basi sembari berpura-pura Jogging.

“ Iya ni Der, Mbak Minahnya lagi pulang kampung, soalnya adiknya harap datang hajatan. Wah tumben nih anda Jogging Der ?, ” Jawab Tante Rosa semabri balik bertanya padaku.

“ Iya nih tante lagi pengen aja, yah itung-itung biar badan bugar tante, hhe… Oh Iya tante Om Bram dan Doni kemana, kog sepi banget rumahnya?, ” ucapku basa-basi.

“ Iya nih sepi Der, Doni kembali liburan dirumah neneknya di bogor dan Om bram ada urusan di pekerjaan di kalimatan, jadinya tante dirumah sendiri deh, ” ucapnya panjang lebar.

“ Wa kasihan banget tante nih sendirian dirumah, gimana andaikan Derry temenin tante sambil ngobrol-ngbrol…, ” ucapku menjadi mencarai alasan sehingga dapat berduaan bersama tante Rosa.

“ Boleh termasuk tuh Der, yaudah sini masuk , biar tante buatin anda minum dulu…, ” Ajak Tante Rosa untuk masuk ke dalam rumahnya.

“ Iya tante, ” jawabku singkat.

Yes kelanjutannya aku mendapat kesempatan ketika itu bersama penuh dorongan aku-pun masuk ke di dalam rumahnya dan Tante Rosa-pun langsung menuju dapurnya untuk membuatkan aku minum. Tiak lama sehabis itu, tante Rosa-pun muncul dengam mempunyai segelas minuman dingin untuku. sesudah itu mulailah kita mengobrol diruang tamunya.

Saat itu kami mengobrol panjang lebar, kita memngobrolkan berasal dari masalah hobi hingga sampa problem spesial sampai pada pada akhirnya tante Rosa-pun menceritakan mengenai permasalahan pribadinya. melihat datang sela aku-pun kemudain mencoba menayakan berkenaan suatu yang intim,

“ Maaf pada mulanya yah tante, tante kan sering ditinggal Om Bra, kerja keluar kota dalam selagi yang lama yah, tetap apabila tante tiba-tiba ingin begituan apa yang tante lakuakan? ” tanyaku dengan perasaan agak takut.

“ Wah kamu nih tanyanya hingga segitunya yah Der, oke deh tante jawab, lagian kamukann udah gede ini,hhe… yah palingan tante andaikan lagi ingin begituan yah ditahan aja menunggu Om Bram datang,hhe… ” Jawab Tante Rosa bersama santainya.

“ Wah sampai segitunya yah tante, kaishan banget sih tante,hhe… , ” ucapku sembari menonton wajahnya.

“ Yah ingin gimana ulang Der, Om Bram pergikan ubtuk mencari nafkah, meskipun kenyataannya tante kerap kekurangan didalam persoalan kebutuhan sexs,hhe…, ” ucapnya bersama muka memelas.

Tanpa banyak biacara kala itu aku-pun yang duduk berdampingan bersama dengan Tante Rossa, saya memberanikan diri untuk menenangkan tante Rosa bersama langkah merangkulkan tanganku kepundaknya. Tidak kusangka Tante Rosa-pun siam saja, dan tanpa berbicara kala itu Tante Rosa segera menyandarkan kepalanya di pelukanku.

Entah dapat saja gara-gara terbawa suasana disaat itu Tante Rosa-pun tiba-tiba saja mengarahkan bibirnya dan menciumku begitu saja. Astaga, agresif termasuk nih tante Rosa, ucap didalam hatiku. Tanpa membuang kala aku-pun tidak ingin melwatkan peluang itu. bersama cepatnya lantas akupun langsung membalas ciumanya.

Saat itu kami-pun bercumbu diruang tamu rumah tante Rosa, kita berciuman bersama penuh gairah. Bibr kami berpangutan dan lidah kami saling berkompetisi di dalam mulut kita masing-masing Sungguh luar biasa sekali langkah ciuman tante Rosa ini, dia meliak liukan lidahnya didalam mulutku dan sesekali mengenyot bibrku sengan penuh nafsu.

Aku yang menonton tante Rossa layaknya itu, sesudah itu tanganku-pun merasa kuarahkan pada buah dadanya. Kuremas buah dadanya bersama ke-2 tanganku semnbari kami konsisten berciuman. Akibat remasanku pada buah dadanya yang masih terbungkus oleh kaos singletnya ciuamn tante Rosa-pun makin lama ganas. Dia menghisap bibirku makin lama kuat bersama nafas yang memburu,

“ Euhhhh… Sssssshhh…Eummmmm…, ” desaan tante Rosa merasa terdengar.

Aku jelas tante Rosa sudah terasa terangsang, mebgetahui hal itu aku-ppun sesudah itu mulai mengangkat pakaian singlet tante Rossa sampai keatsa buah dadanya yang masih terbungkus BH-nya. bersama perlahan tangaku merasa menuju membiarkan kancing Bh-nya, karena ternyata kancing Bh-nya ada didepat, maka dengan mudahnya akupun membiarkan kancing BH-nya.

Dan Woww….. payudara tante Rosapun gini terlepas bebas berasal dari sangkarnya. Payudara tante Rosa tampak masih benar-benar kencang sekali, padahal dia telah mempunyai anak. kala itu tidak datang perlawanan ataupun penolakan darinya. aku yang telah lama menanti perihal ini, bersama dengan cepatnya mulutku-pun berganti untuk menghisap buah dada tante Rosa,

“ Ouhhh… Eummm… Ssssssssshhh… sedap Der… Ouhhhh…, ” desah tante Rosa penuh gairah.

“ Iya Tante … akan tetapi jangan di sini, gak enak banget tante…. Gimana andaikan di rumahku saja., ” Ajakku untuk bermain sex di rumahku.

Mendengar desahanya saat itu aku cuman tersenyum sembari konsisten mengisap putting tante Rosa.Aku hisap putting tante Rosa dengan penuh nafsu, tak lupa sesekali saya juga menjilati payudaranya hingga antara belahan buah dada-nya. Tanganku tanganku kiriku yang sedari tadi diam saja nampaknya tidak terima seumpama dia didiamkan olehku.

Sembari konsisten menghisap payudara tante Rosa, tangan kiri-kupun menjadi mengarah kepada kewanitaan-nya. Lagi-lagi tante Rosa hanyalah pasrah dan menikmatinya saja. Aku-pun menjadi menggesek-gesekan jariku ke Vagina Tante Rosa berasal dari luar celana kolornya yang tipis dan minim itu. tambah terangsang saja tante Rosa, tubuhnya mengelincang dan desahnya jadi keras,

“ sedap Der,Sssssshh… tetap Der gesek tetap memek tante, Ahhhhh…, ” pintanya sembari mendesah.

Beberapa menit aku mengisap payudaranya bersama mulutku sembari memainkan vaginanya bersama tanganku. Tante Rosa yang tadinya sekedar pasrah kini diap-pun mngimbangipermainanku bersama dengan terasa mengarahkan tanganya kepada kejantananku. Dimasukanlah tanganya kedalam celana dalamku denhganmudahnya, karena benar-benar saat itu aku gunakan celana kolor.

Dimainkanlah kejantanku bersama dengan cara dikocok dan dielus kepala kejantanku,

“ Uhhhh… Sssssshhh… enak tante… tetap tante… Ahhhhh…, ” ucapku nikmat, lantas aku melanjutkan hisapanku kepada buah dada-nya secara bergantian.

Setelah beberapa menit kami melakukan itu, tante rosapun nampaknya udah tidak than, begitu termasuk aku,

“ Der, kami lepasin busana kami yuk, tante udah nggak tahan nih, ” ucapnya.

“ Iya Tante, Derry termasuk udah nggak tah nih tante, kontol saya udah pengen banget cepet-cepet dimasukin ke memek tante, ” ucapku.

“ Iya Der, oh iya tante tutup pintu dulu yah, nggk sedap andaikan nanti sampaikita ketahuan, ” ucapnya lantas bergegas menutup pintu.

Sembari menanti tante Rosa menutup pintu aku-pun segera melepaskan baju celana kolor dan celana dalamku. Kini akupun telanjang bulat bersama dengan kejantananku yang udah ereksi berdiri tegak tunggu kedatangan tante Rosa. Tidak lama setelah itu tante Rosa-pun kembali dia-pun segera melucuti pakaiannya hingga dia telanjang bulat juga.

Setelah kami sama-sam telanjang, kemduian tante Risa-pun langung merebahkan tubuhnya di sofa runag tamunya,

“ Ayo Der, tante sudah siap nih, ” ucapnya smebari terlentang diatas soda bersama dengan paha yang terbuka lebar.

“ Iya tante,Derry terhitung sudah siap tempur nih, ” ucapku lantas segera menindih dan mencium bibirnya.

Saat itu saya tidak langsung memasukan kejantanku ke vagina tante Rosa, sedang dikala itu aku meberi rangsangan bersama dengan cara menciumi leher, telinga dan mengesek-gesekan ke bibir vaginya,

“ Ouhhhh… Uhhhh… Geli Der… Ssssshhh… Ahhhh.., ayo cepetan masukin tante sudah nggak tahan Der… Ahhhhh…., ” ucap tante Rosa telah horny sekali.

“ Sabar dulu yah tante, hari inin aku akanmembuat tante suka dan tidak terlupakan oleh tante, ” ucapku.

Tante Rosa-pun semata-mata mengangukan kepalanya. saya konsisten menghujani rangsangan dengan cafra mengkulum buah buah dada-nya dan mengesek-gesekan kejantanku secara terus menerus. terlihat tante Rosa begitu terangsangnya dikarenakan permainanku. Desahanya makin sering muncul berasal dari mulutnya dan tubuhnya menggelincang tak karuan.

Tidak mulai aku melaksanakan itu cukuplama, kurasakan kepala penisku menjadi basah dengan lendir kawinya. Lalu,

“ Ayo Der, depet masukin Tante telah nggak tahan kembali nih, Ouhhh…. ” ucapnya memelas memintaku segera memasukan penisku kedalam memeknya.

Aku yang terhitung telah tidak tahan kembali akhirnya akupun membenamkan penisku,

“ Zlebbbbbbbbbbbbbbb…. Aahhhhhhhhhhh…, ” deahku.

“ Ouhhh… besar sekali kontol anda Derry sayang… Ahhhhhhh…, ucapnya.

Kemudian aku-pun mulai menggenjot vagina tante Rosa bersama dengan penuh nafsu, saya udah bernafsu sekali sehingga aku-pun segera menggenjot Vagina tante Rosa dengan full speed,

“ Ouhhhh… Yeahhhh… enak sayang, tetap genjot cepat layaknya itu… Sssssshhh… Ahhhhh…, ” ucapnya tampak bahagia bersama permainan sexs-ku yang kasar.

“ Iya tante, pokoknya hari saya dapat buwat tante suka dan terkapar, hhe…, ” ucapku dengan konsisten menggenjot vagina tante Rosa bersama kasarnya.

“ Iya sayang, Ouhhh… Sssssshhh… Ahhhh…, ” jawab tante Rosa sembari mendesah.

Dengan penuh dorongan aku menggenjotnya. Tante Rosa mengelicang kenikmatann merasakan sodokanku pada memeknya. Dia yang terasa terlepas kendali, mendesah seakinkencang sja, dan dia termasuk kadang memaju mundurkan pantatnya maju mundur mengikuti irama sodoaknku. Dan terhitung tante Rosa sering kadang bergoyang kekaknan kekiri dikarenakan terhanyut dalampermainan sexs-ku.

Tidak terasa kami-pun hamper satu jam kerjakan hubungan sex, tiba-tiba aku rasakan datang denyutan-denyutan di batang penisku,

“ Tante aku mau terlihat aku keluarkan didalam yah… Ahhhh…, ” ucapku sembari konsisten menyodok vagina tante Rosa bersama bringasnya.

“ Ssssssshhh… Ahhhhh… iya sayang keluarkan saja di dalam tenang tante udah KB lantas tante nggak bakalan hamil, Aaahhhh…, ” ucapnya.

Kemudian aku lebih memeprcepat genjotanku, dan tak lama sehabis itu,

“ Crottttttt… Crottttttt.. Crotttt…, ”

“ Ahhhhh… aku muncul tante… Ouhhhh…, ” ucapku lega dikarenakan hasratku udah tersalurkan.

“ Eughhhh…Iya sayang, hangat sekali rasanya sperma kamu… sedap sayang, ” ucapnya nikmati semburan lahar panasku didalam rahimnya.

Saat itu kami sangatlah puas dengan hubungan se kita kamimelakukan interaksi sex sebanyak 3 kali. Tak terasa saat telah menunjukan pukul 8 malam, dikarenakan sementara sudah larut malam dan terhitung sudah kelelahan maka aku-pun langsung kenakan pakaianku kembali dan berpamitan pulang. Sesampainya dirumah aku-pun kemudian mandi dikarenakan badanku menjadi lengket sekali.

Selesai mandi aku-pun lantas tidur sebab kelelahan. Singkat cerita semenjak kejadian itu aku-pun jadi simpanan tante Rosa. jalinan kita secara diam-diam itu safe dan tidak diketahui oleh suami tante Rosa. sampai kini interaksi kita tetap berlanjut dan hari-hari kami dipebuhi bersama dengan hubungan sex terlarang.