Menggoda Istri Yang Setia Dan Cantik

kenangan.xyz – Di sebuah kolam renang hotel bintang 5 pagi yang cerah di bawah terik matahari, pasangan suami istri berenang dengan riang. Suami mereka adalah seorang pria tampan dengan tubuh condong biasa2 saja, sedang istrinya adalah seorang wanita cantik yang mempesona dengan lekuk tubuh yang menggoda. Mereka menikmati momen enjoy mereka dikala seorang pemuda, join dengan mereka.
Pemuda itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh istri. Mata penuh kekaguman dan nafsu ikuti setiap gerakan lekuk tubuhnya yang menggoda. Ia tertarik terhadap kecantikan yang memancar dari pasangan suami istri tersebut.
Saat mata mereka bertemu, sang istri menyadari ketertarikan pemuda itu dan rasa mengidamkan menyadari yang timbul di di dalam dirinya. Dalam hati, ia terasa dipengaruhi oleh pandangan tak berkedip sang pemuda.
Sambil tersenyum, istri mengajak pemuda itu berbicara. Mereka berbagi tawa dan cerita, jadi mendekat satu serupa lain. Di pada obrolan mereka yang penuh keintiman, pasangan suami istri tersebut merasakan gairah yang tumbuh di pada mereka.
Setelah bbrp menit berlalu pemuda itu pun naik ke atas.
Tanpa berbicara apa pun, sang suami menarik istrinya ke pinggir kolam yang lebih sepi. Mereka saling menatap dengan permohonan liar di mata mereka. Suami memegang tubuh istri dengan penuh nafsu, meraba setiap lekukannya dengan lembut.
Dengan berani, Cersex istri melepas dirinya tenggelam di dalam nafsu yang membakar. Pemuda itu lihat semuanya, tapi bukannya terkejut atau malu, ia terasa dirinya terhitung terlibat di dalam ritual gairah ini.
Suami dan istri terlibat di dalam sebuah tarian sensual yang membawa mereka ke puncak kenikmatan. Mereka mengeksplorasi tubuh satu serupa lain dengan penuh hasrat, berbagi keintiman yang membara di bawah sinar matahari.
Cinta dan nafsu menguasai mereka seolah tidak ada esok. Mereka berbagi saat-saat intim yang tak terlupakan di pinggir kolam renang, menikmati sensasi yang hanya bisa dirasakan di dalam kesempatan yang langka layaknya ini.
Setelah pertemuan penuh gairah mereka di kolam renang, pasangan suami istri tak bisa menghindar permohonan untuk melanjutkan eksplorasi intim mereka di di dalam kamar tidur yang pribadi. Dengan nafsu membara di matanya, mereka memasuki kamar, hati mereka berdegup kencang penuh antisipasi.
Suami dengan lembut mendorong istrinya ke arah pintu, tubuh mereka bersatu dikala bibir mereka berjumpa di dalam ciuman yang penuh api. Rasa permohonan satu serupa lain membangkitkan stimulus primitif di di dalam mereka. Pakaian di lepaskan dengan terburu-buru, meninggalkan mereka terbuka di dalam keadaan yang membara di ruangan itu.
Mereka bergerak menuju area tidur, tangan mereka menjelajahi setiap inci kulit telanjang, mengeksplorasi kontur yang begitu akrab tapi senantiasa mengejutkan. Dengan setiap sentuhan, permohonan mereka jadi membesar, permohonan yang tidak bisa dipenuhi.
Saat mereka berbaring di area tidur, tubuh mereka terjalin, mereka mengawali perjalanan kenikmatan dan keintiman. Mereka mengeksplorasi setiap celah dan menikmati tarian gairah, desahan kenikmatan memenuhi ruangan itu. Waktu seolah berhenti dikala mereka menyerahkan diri terhadap irama memabukkan tubuh mereka yang bergerak di dalam keselarasan sempurna.
Dengan setiap gerakan dan setiap belaian, mereka merayakan intensitas interaksi mereka, permohonan mereka join menjadi sebuah simfoni kenikmatan. Keintiman yang mereka bagikan menjadi bukti ikatan yang di dalam yang mereka miliki, ikatan yang melampaui batas fisik dan menjangkau kedalaman jiwa mereka.
Di di dalam ruang tidur itu, tubuh mereka bergerak bersatu, menemukan kepuasan dan kenikmatan di dalam pelukan satu serupa lain. Mereka tenggelam di dalam kenikmatan itu, meninggalkan seluruh halangan dan menyerahkan diri terhadap insting-isting yang mencengkeram mereka.
Saat tubuh mereka saling terkait dan mereka menggapai puncak gairah mereka, ledakan kenikmatan merambat melalui diri mereka, meninggalkan mereka terengah-engah dan puas. Mereka terbaring terjebak di dalam dekapan satu serupa lain, menikmati sinar sesudah interaksi intim mereka, cinta dan permohonan mereka terkait di dalam momen yang abadi.
Di tengah momen keintiman mereka, sang suami tiba-tiba menyadari bahwa pintu tidak tertutup dengan baik…
“Sial tentu terganjal sepatuku….” Dia terkejut waktu menyadari bahwa pemuda yang mereka temui di kolam renang tengah lihat dari luar.
Namun, di dalam momen kejutan itu, sang suami terasa sebuah permohonan tak terduga melintas di pikirannya.
Dalam keadaan yang penuh gairah dan keberanian, suami dengan cepat mengambil keputusan untuk mengizinkan si “peeping tom” untuk lihat apa yang mereka lakukan. Ia terasa terangsang oleh anggapan untuk berbagi kenikmatan dengan orang lain, walau di dalam keadaan yang tidak biasa ini.
Dengan rasa gugup tapi penuh dengan keinginan, suami melirik pemuda itu ia senantiasa diam dan menikmati pertunjukan yang akan datang. Suami lihat ekspresi campur aduk terhadap wajah pemuda itu, yang terhadap waktu yang serupa terkejut tapi terhitung dipengaruhi dengan tawaran yang tak terduga ini.
Dalam keadaan yang penuh keintiman dan ketegangan, pasangan suami istri tetap merintis momen intim mereka. Mereka tetap menyatakan adegan panas dan memikat, dengan suami secara menyadari menambahkan perhatian ekstra kepada pemuda tersebut. Ia meyakinkan bahwa pemuda itu bisa lihat setiap sentuhan dan desahan yang memenuhi ruangan itu.
Keberadaan pemuda itu menambahkan tambahan sensasi di dalam momen intim mereka. Suami merasakan kepuasan ganda dari memuaskan istrinya dan menambahkan kesenangan voyeuristik kepada orang lain. Istri, walau sedikit bingung dan takut, merasakan suaminya berlainan dari kemarin2.
Di tengah momen keintiman mereka, istrinya tetap belum menyadari bahwa mereka tengah diintip oleh orang lain. Tanpa sadar, ia tetap menyatakan keindahan tubuhnya yang jadi memanas.
Dalam keadaan yang tetap meningkat, istri terasa meliuk-liukkan tubuhnya dengan jadi bergairah. Ia merasakan getaran gairah yang jadi kuat dari setiap sentuhan suaminya, dan ini membawa dampak hasratnya untuk menambahkan kenikmatan yang tak terbatas.
Istri terasa sensasi kulitnya terbakar dikala tangan suaminya menyentuh setiap lekuk tubuhnya. Kekasihnya yang pakar di dalam menyentuh dan membelai membawa dampak reaksi bawaan yang mendorongnya ke puncak kesenangan. Payudara putih dan montok istrinya tidak pernah luput dari remasan tangannya.
Dia tidak menyadari betapa matanya tengah menjadi pusat perhatian yang tak terlihat. Keberadaan si “peeping tom” menambahkan kegembiraan tersendiri bagi suaminya yang menikmati pertunjukan ini, walau tanpa sepengetahuan istrinya.
Dalam ekstase kenikmatan, sang istri jadi terbuai oleh nafsu yang menggelora. Ia bergerak dengan jadi liar, melompat-lompat dengan tubuhnya yang indah dan memikat. Setiap gerakan dipenuhi dengan gairah yang membara, tanpa menyadari bahwa pandangan mata penuh nafsu tengah menatapnya dari balik tembok.
Suami, sambil menikmati pertunjukan yang berlangsung di hadapannya, lihat kepuasan dan kepuasan yang tak terelakkan di dalam wajah istri. Dia bersemangat lihat bagaimana istri yang tak menyadari tengah memancarkan gairahnya dengan segala yang dia miliki.
Namun, suami terhitung merasakan sentuhan rasa bersalah yang berkecamuk di di dalam dirinya. Meskipun dia menikmati momen ini, dia menyadari bahwa melindungi privasi dan batasan di dalam interaksi mereka terlalu penting. Dia berjanji terhadap dirinya sendiri untuk mengulas perihal ini dengan istri sesudah momen intim mereka berakhir.
Setelah momen intim yang penuh gairah, sang istri terasa tidak suka sebab suaminya menggapai puncak terlebih dahulu. Rasa kecewa dan frustrasi memenuhi hatinya waktu ia terasa keperluan dan keinginannya tidak terpenuhi sepenuhnya.
Dengan perasaan campur aduk, istri merasakan gelombang emosi yang kuat. Kekecewaan tersebut membuatnya bereaksi dengan emosi yang tinggi, dan tanpa sadar, perdebatan meletus pada mereka.
Kedua pasangan itu saling berhadapan, saling melemparkan kata-kata yang penuh emosi. Istri terasa terabaikan dan tidak dihargai, sedang suami terasa disalahpahami dan tertekan. Keintiman yang seharusnya mempererat ikatan mereka saat ini menjadi sumber ketegangan dan pertikaian.
Dalam momen itu, keadaan tegang memenuhi ruangan. Istri, dengan tegas, menyampaikan kekecewaannya tentang perihal tersebut. Suami, yang terhitung merasakan perasaan bersalah, mencoba menjelaskan bahwa perihal tersebut tidak punya niat untuk melukai hati istri.
Namun, perasaan dan emosi saling bertabrakan, menyusahkan mereka untuk menggapai titik kesepakatan. Pertengkaran mereka mengguncang interaksi yang udah terkait lama, dan keduanya harus mencari jalan untuk melakukan perbaikan dan memperkuat lagi ikatan yang ada.
Sekarang, orang yang tadinya mengintip udah pergi. Sang istri lagi ke kolam renang dan berjumpa lagi dengan orang yang tadinya mengintip tubuh indahnya. Orang tersebut memperkenalkan dirinya sebagai David. David tetap menatap tubuh istri yang kini mengenakan bikini tipis berwarna putih, dan dia lihat puting istri yang nampak sebab bra yang basah. Sang istri tidak menyadari perihal itu dan tetap berbicara dengan David. Dia pun lihat bahwa David tengah ereksi dibalik celana renangnya dan dia terhitung lihat bahwa penisnya lebih besar dari penis suaminya.
Setelah perkenalan mereka, David dan istri yang tidak menyadari tatapan David tetap berbincang di pinggir kolam renang. Mereka mengulas topik-topik gampang layaknya liburan, cuaca, dan aktivitas sehari-hari. David, walau repot menghimpit keinginannya, berusaha senantiasa melindungi sikap sopan dan tidak menyatakan ketertarikannya yang tidak pantas.
Namun, perasaan gelisah di dalam diri David jadi memuncak. Ia terasa tertarik terhadap istri tersebut dan di dalam benaknya timbul fantasi-fantasi yang menggoda.
“Oh ya kami belum kenalan…” David menjulurkan tangannya.
“Agnes…”
“David…”
“Suami anda mana. Kok ga diajak berenang sekalian?”
“Dah tidur dia…kecapean…”
“lah..kecapean kyk habis ngapain…” David memancing obrolan menuju topik yg lebih hangat..
“Biasalah…pengantin baru…hehehehe…” Agnes tanpa menyadari menyambut obrolan panas David.
“Ohh pengantin baru…pasti lg hot2nya ya.. Ya wajarlah… hehehe… Cewe gw terhitung lagi diatas lg tidur siang…kecapean juga…abis 2 ronde…hehehe” David yg tau apa yg berlangsung pada agnes dan suaminya memancing Agnes.
David mengundang Agnes untuk minum di sebuah kafe yang terdapat dekat kolam renang. Dengan rasa mengidamkan lebih lihat tubuhnya, David menyuguhkan minuman yang tanpa sepengetahuannya punya kandungan obat perangsang. Dia berharap dampak obat tersebut akan membawa dampak istri tersebut jadi dipengaruhi dan terbuka terhadap keinginannya.
Saat mereka duduk berdua, David dengan cermat mengamati setiap gerakan tubuh istri tersebut. Warna bikini putih yang menutupi tubuhnya dengan tipis tidak bisa menyembunyikan keindahan dan energi tariknya. Setiap kali istri tersebut bergerak atau tersenyum, David terasa jadi terpikat oleh kecantikannya. Dia menggumamkan pujian-pujian tersembunyi yang membawa dampak istri tersebut jadi tersenyum.
Efek obat perangsang terasa bekerja secara perlahan. Istri tersebut merasakan denyutan yang tak terduga di di dalam tubuhnya. Kepala dan pikirannya menjadi jadi terbang. Dia merasakan gairah yang membara dan permohonan yang sulit untuk ditahan. Meskipun sedikit terkejut dengan perasaan ini, dia terhitung terasa terangsang oleh David yang nampak begitu tertarik padanya.
Percakapan mereka menjadi jadi penuh gairah dan berani. David gunakan keahliannya di dalam membawa obrolan ke tingkat yang lebih intim, merayu istri tersebut dengan kata-kata penuh nafsu. Istri tersebut terasa perlawanan di dalam dirinya melemah dan gairah jadi mendominasi.
“Vid kepala gue kykny tidak cukup enak nih kyk vertigo…Bisa tolong ke kamar gue ga.. Ga bawa hp lagi nih..*** bs nelp laki gue…”
“Bolehh… kamar nomor brp…”
“1610”
Tanpa lebih lama lagi, David berbicara bahwa dia akan mengantarkan Agnes menuju ke kamarnya.
Agnes tdk menyadari bahwa dia tengah dibawa menuju ke kamar yg bertuliskan 1609 dan bukan 1610.
David, dipenuhi oleh nafsu lihat agnes di dalam dampak obat perangsang, membawa Agnes ke kamarnya tanpa persetujuan eksplisit darinya. Dalam keadaan gairah yang meningkat, Agnes tidak bisa menghindar godaan David. Setiap langkah, kegembiraan David jadi bertambah, dan tindakannya menjadi jadi impulsif.
Tangannya yg merangkul tubuh Agnes di dalam bautan bikini tipis itu mengambil alih kesempatan sedikit mengelus paha Agnes anggota atas. Agnes yg udah di dalam dampak obat tdk menyadari bahwa tubuhnya tengah diraba. Sesekali naik menyentuh pinggiran payudaranya.
Saat masuk ke di dalam kamar, kemauan David menjadi jelas. Agnes, tetap di dalam dampak afrodisiak, terasa terjepit pada sensasi yang luar biasa melintas di dalam tubuhnya dan konflik batin. Pikirannya berjuang untuk memproduksi keadaan ini, dan persetujuannya menjadi kabur.
Di di dalam kamar, nafsu David mengambil alih alih waktu dia menghimpit Agnes ke dinding, bibirnya mencari bibir Agnes di dalam sebuah ciuman yang penuh nafsu. Agnes, tubuhnya merespons rangsangan itu, terasa dirinya menyerah terhadap gairah yang jadi memuncak. Rintangan awalannya memudar dikala gelombang kenikmatan melintasi tubuhnya, mengaburkan penilaian.
Tangan David menjelajahi tubuh Agnes, mencari kontur kulitnya, waktu Agnes sendiri berjuang pada hasratnya sendiri dan kebingungan yang melingkupinya. Pernapasan Agnes menjadi cepat, dan tubuhnya bereaksi terhadap sentuhan David, memperkuat intensitas pertemuan mereka.
Di bawah dampak afrodisiak, Agnes merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Saat tangan David menjelajahi tubuhnya, setiap saraf di tubuhnya seakan menyala dengan kenikmatan. Batasan yang di awalnya menahannya larut, dan ia menyerah terhadap sensasi yang luar biasa yang memenuhi dirinya.
Tubuh agnes penuh nafsu waktu ditidurkan di ranjang. David pura2 nampak membuka menutup pintu. Kamar terisi desahan dan rintihan, sebuah simfoni gairah bergema di udara. Agnes, terbelah pada persetujuannya yang samar dan kenikmatan yang meluap, melepas dirinya terbawa oleh arus sensasi yang melanda dirinya.
“Sayang….” Agnes mendesah sambil meremas sendiri payudaranya.
ketika kabut gairah agak memudar, perasaan khawatir menyelubunginya.
Agnes lihat yg ada di kamar bukan lah barang2nya dan suaminya tdk ada…
“Ini diman….mmmfff hmmm….” Kata2 Agnes terpotong oleh kuluman dibibirnya…
Payudara montoknya diremas oleh David dari belakang oleh tangan kanan David dan tangan kirinya memelintir puting payudara sebelah kiri Agnes