Kerja Lapangan Penuh Dengan Kenikmatan

Kerja Lapangan Penuh Dengan Kenikmatan

Kerja
Kerja Lapangan Penuh Dengan Kenikmatan

kenangan.xyz – Buat Suhu sekalian tolong kasih pencerahannya karena ini thread pertama newbi.
Langsung aja ke ceritanya yang sesuai judul thread “Kerja Lapangan Penuh Nikmat”.
maaf untuk Nama tokoh utama dan yang lainnya ane ganti guna bikin melindungi privasi.

Cerita ini bermula tepat aku kerja di kantor th. 2010 di kota B….., perkenalkan nama aku Haikal umur aku 23 th. untuk beberapa ciri aku engga tampan atau pun buruk tetapi kata orang yang kenal aku itu baik dan mudah bergaul.
Langsung aj ke topik, kisah ini bermulai ketika aku naik jabatan dan aku mampu tugas kelur tiap-tiap hari.

Saya lupa kala itu hari apa awal nya sih aku jenuh kerja di luar kantor tetapi sesudah tau nikmatnya aku ketagihan. Ketika itu aku mampu tugas dari kantor survey pembeli di Kavling Anggrek No. 12a sebelum saat kerumah pembeli itu aku datang dahulu ke pos security untuk bertanya riwayat dari calon pembeli saya.

“Maaf pak, aku haikal dari PT Biru senang ke tempat tinggal Ibu Fani atau bpk Joko”. aku bertanya ke pada security yang bernama bkp Mamat dari seragam yang di memanfaatkan terdapat namanya. “Oh iya Mas, tersedia kepentingan apa ya senang ke tempat pak Joko?” jawab pak mamat. “Begini pak, aku dari PT Biru senang survey kelurga dari Bpk joko”. Jawab saya. “Saya kira tersedia apa, kebetulan tadi pagi sebelum saat bpk joko berangkat nitip pesan sama aku kalo tersedia yang datang dari PT Biru segera suruh kerumah saja”jawab pak Mamat.

Tetapi sebelum saat aku ke tempat tinggal pak joko banyak bertanya perihal keluarga Pak Joko, dari informasi yang di mampu ternyata pak Joko dan ibu fani telah lama menikah 10 th. tetapi baru memiliki anak yg berumur 2,5 tahun. Setelah suka bertanya perihal keluarga pak joko, pada akhirnya aku berangkat ke tempat pak joko yang istrinya telah menungu saya.
Tokk,,,Tokk,,,Tokk,, permisi.
Setelah menunggu 5 menit ternyata dari didalam tempat tinggal tersedia yang teriak menyuruh aku masuk kedalam rumah. Sesampainya aku di didalam tempat tinggal aku duduk di kursi beranda depan rumah. Di garasi tempat tinggal terparkir mobil Yaris merah, tidak lama aku duduk d kursi beranda depan tersedia nada wanita dari didalam yang mempersilakan aku masuk kedalam rumah.

Ternya benar aku di sambut oleh ibu Feni. Setelah melihat ibu feni jatung berdebar benar-benar hebat karena pada kala ini di depan aku tersedia seorang cewek yang Canti Mengenakan dater putih tidak tebal bersama handuk di atas kelap karena baru selesai mandi, dan Dadanya yang besar jika aku taksir ukuran BH nya 36B, dan juga kulit nya putih terawat. “Maaf mas senang cari siapa” bu feni menbuyarkan lamunanku yang membuat si Otong bangun dari balik celana. “Selamat siang bu, maaf aku haikal dari PT. Biru senang bertanya apa benar ibu yang mengajuka surat kredit ini?.” Jawab aku sambil menghambat si otong berontak didalam celan. “Oh,, iya dari tadi aku tunggu, gimana mas?”. jawab ibu feni. Setelah ±10 menit aku menyatakan akad kreditnya, pada akhirnya aku menghendaki ibu feni menanda tangani dokumen-dokumen yang kudu di tanda tangan tidak lupa juga aku menghendaki dokumen yang kudu di lengkapi lagi.

Setelah tanda tangan ibu fani pamit sama aku ke kamar senang yang kurang. Selama dia ke kamar aku melihat KTP ibu fani dan pak joko ternyata ibu fani baru berumur 30 th. dan juga pak joko berumur 46 tahun. Setelah bu fani datang lagi ke ruang tamu dia berikan dokumen yang kurang. Sekilas aku melihat kala bu fani ke ruang tamu daster bu fani tersorot cahaya matahari yang datang dari ruang tengah ternyata bu fani tidah Mengenakan apa lagi di balik daster putihnya. Walaupun kejadian itu hanya sepersekian detik tetapi momen itu membuat si Otong bangun lagi. “Ini mas haikal dokumen yang kurangnya.” Bu fani mengagetkan saya. “Oh iya bu, menerima kasih”. Jawab aku sambil mengambil dokumen yang di bawa aku dan merapihkan nya. Selama aku merapihkan dokumen nya secara pelahan karena aku mendambakan berlama-lama di samping bu fan sambil melirik ke arah baju daster bu fani yang kontras banget pentil nya.

Ternyata bukan hanya aku saja yang curi-curi pandang ternyata bu fani juga melirik k arah Si Otong itu juga aku mengerti sesudah dia nyeletuk jika ade aku bangun “Mas haikal tersedia yang bangun tuh?” Canda bu fani sambil tertawa kecil. Karena jadi malu aku coba mengalihkan pembicaraan. “Maaf ibu, persoalan tanda tangan papa gimana?”. Tanya aku untuk coba menghalau rasa malu. “Kalau Bpk sih pulang nanti malam itu juga engga tau pulang jam berapa, emang jika di titip pernah mampu engga konsisten besok pagi tinggal ambil atau besok pagi mas kesini aja ketemu sama papa lebih kurang jam 7an tetapi jangan melalui jam 8 soalnya papa telah pasti berangkat.” Jawab bu fani. Setelah aku berpikir lagi pingin ngeliat bu fani lagi pada akhirnya aku jawab “Ya telah begini aja bu gimana jika aku titip aja besok pagi aku kesini lagi.”

Lagi asik ngobrol ngalor ngidur ternyata si bos telpon jika aku di suruh dateng ke kantor, sesudah mengimbuhkan dokumen yang kudu di tanda tangan suaminya aku pun pamit tetapi ketika tengah mutar balikan motor ternyata hujan lebat konsisten bu fani bertanya kepada aku apa aku mempunyai jas hujan segera aja aku jawab jika aku tidak bawa. Setelah di persilakan masuk lagi aku memarkirkan lagi motor saya. Sesampainya di ruang tamu aku telah memadai agak basa bajunya karena meterin motor dan parkir motor. Setelah mempersilakan aku masuk bu fani ke dalem dan aku juga tidak tau senang ngapain ternyata bu fani mengangkat jemuran yang tersedia di halaman belakang rumah. Setelaha selesai mengangkat jemuran baju daster bu fani basah dan jadi nyeplak bentuk tubuh dan muncul jika emang bu fani benar-benar tidak Mengenakan BH dan CD juga muncul ketika bu fani senang menutup pintu tempat tinggal aku tidak melihat bentuk CD dari balik dasternya. Setelah menutup pintu bu fani menawarkan minum “Mas haikal senang minum apa kopi atau ap?”. Tanya bu fani “Terserah ibu aja susu asli juga enak kok”. Jawab aku sambil bercanda.

“Ahh,, Mas haikal ada-ada aja mana tersedia susu yang engga asli,,.” Jawab bu fani sambi senyum penuh art sambil berlangsung ke arah dapur. Selama dia berlangsung ke arah dapur aku melihat pantat bu fani serasa mendambakan di tepak aja. Karena hawanya dingin aku berlangsung menuju dapur sambil bertanya letak kamar mandi “Maaf bu fani kamar mandi di mana ya bu?”. “Kamar mandi di deket ruanga nyuci baju”. Jawab bu fani.

Setelah buang air kecil aku berlangsung ke dapur tadinya sih senang liat-liat isi rumahnya. Ternyata bu fabi tetap di dapur tengah menunggu air panas mateng, karena telah ngerasa horni ngeliat bu fani. Saya segera saja peluk dari belakang, mulanya sih bu fani agak sedikit berontak tetapi karena tenaga aku lebih besar pada akhirnya dia nyerah juga. Pokoknya bu fani aku cium tengkuknya sambil sedikit aku tiup kupingnya sedangkan tangan kiri sambil megang tetek sebelah kiri dan tangan kanan sambil menaikan daster dari bawah hingga tangan kanan aku leluasa bermain di Vagina bu fani smbil sesekali menggosok klitoris bu fani. Ternyata aku benar selama ini bua fani tidak Mengenakan BH dah CD sesudah mandi tadi. Karena aksi aku pada bu fani yang agresif tanpa mengerti bu fani mengerang “Ahh,,,,ahh,,” sambil menggoyangkan pinggulnya. “Ahhhhh,,ahhhh,,pellllann dong mass haikal.” pun tidak senang kalah sambil laksanakan aksi saya, aku pun menggesek-gesekkan si otong ke pantat bu feni yang motok “Ahhh,,,,Ahhhh,,,buuuu pantat montok sekali” . Saya pun menuntun bu fani ke arah meja makan sambil meneruskan aksi saya. Setelah hingga di meja makan bu fani aku arahkan untuk menungging bersama posisi layaknya ini pada akhirnya aku mengangkat dasternya hingga hanyalah pinggang bersama cepat aku pun melepaskan celana panjang beserta CD saya. Setelah lepas aku pun menempelkan lagi ke pantatnya bu fani sambil menggosok-fosokan si otong, karena si otong telah tidak sabar mendambakan masuk k lubang vagina bu fani dari belakang. Saya pun memaju mundurkan si otong di vagina bu fani yang telah dari tadi basah karena horni juga. Dengan pelan-pelan si otong jadi masuk lubangnya bersama alunan bunyi nada meja makan yang berdencit.

Di samarkan bersama nada desahan bu fani “owww,,,aaaaahhhh,,,ssssssttt,ahhhhh,,,Mmmmmm,,,Aaahhhhhh.”
“Iyaaa,,, massss,,, terrruuusss,, masuk lagi massss”.
“Gimana bu enak engga?”.
“Eeennnnaaakk Mmmaasss,,,”.
“Puunnnyaaa mmaaass besar bangeeett,,”
“Ayyyoo mmmmaaasss,,, agak Cepppeettt,,”.
“Iya fani sayang,,”
Saya pun jadi mempercepat sodokan bersama jenis dogstyle.
Tangan aku pun tidak abil diam dua-duanya saling meremas tetek dan memilin puting bu fani.
Ketika tengah asik nyodok bu fani bangun konsisten berlangsung menuju kompor gas karena kami lupa mematikan yang tengah masak air panas.

Setelah mematikan kompor bu fani mengajak aku untuk ganti ke kamar dia, tangan aku di tuntun suruh ikut setalah masuk bu fani menutup pintu kamarnya yang memadai besar karena tersedia lemari pakaian, spring bed king size, lemari hias dan juga pintu yang sesudah aku tau ternyata itu kamar mandi.

Bu fani mengajak aku untuk melanjutkan di kasurnya, di sini bu fani yang mengambil alih dari jadi mengakses dasternya hingga dia membukakan baju kemeja aku yang dari tadi belum aku membuka karna telah terlanjur engga tahan sama pantatnya yang semok.
Setelah kami benar-benar telanjang kami pun berpelukan sambil aku mencium bibir bu fani dan kami saling berpagutan bermain lidah karna tidak senang kalah bersama aksi aku tadi di dapur tangannya bu fani mengocok si otong dan ciuman bu fani juga jadi ganas berubah mulutnya bu fani sekarang dia menjilat leher aku konsisten turun ke puting saya, sumpah baru kali ini puting aku di jilat dan itu mengakibatkan sensasi yang belum aku rasakan tetapi enak sesudah suka menjilat puting dia pun berjongkok bersama posisi mengulum si otong layaknya anak kecil tengah mengemut permen lollipop. “Besar banget mas kontol mu, hingga penuh mulutku”. “Masa sih, emangnya memiliki suami mu engga sebesar memiliki aku bu?”. Tanya aku ke bu fani.

“Jangan manggil bu dong panggil aku fani aja ya mas, memiliki mu tuh besar dan tidak benar-benar panjang tetapi aku suka banget memiliki suami ku tuh engga sebesar memiliki anda tetapi jika untuk panjang sih engga benar-benar beda. Yang mutlak fani suka memiliki mas karena besar bikin vagina fani penuh hingga ngesek.”
Setelah mendengar penjelasan dari bu fani aku sih emang telah tau karena ukuran si otong tuh diameternya 4 cm dan panjang si otong 12,5 cm.

Setalah suka nyepong si otong bu fani naik ke atas dan jadi memasukkan ke vagina nya, bersama menaik menurunkan pelan-pelan pada akhirnya si otong masuk semuanya ke didalam vagina bu fina yang sempit. Dengan mengerang bu fina jadi menaikan ritme menggenjot si otong sampe linu nih otong karena bu fina muncul sekali hyper dan suka mendapat mainan baru.

“Ahhhhh,,, Aaahhhhh,, Mmmmmm,, Ssssttttt,, ohhhh,,,”
“Ahhhhh,,, Aaahhhh,,, Ooohhhhh.”
10menit bu fani menggenjot dari posisi atas pada akhirnya dia mengerang panjang.
“Aaaaaahhhhhhhhh,,,,, mmmmmmaaaaasssss,,, faaannii kellluuuaaarrrrr.”
Cairan hangat pun jadi mengalir dari vagina bu fani dan terjatuh di badan aku kami pun berciuman kembali.
Karena belum senang sampe titik klimak aku menghendaki ganti posisi. Terlihat sekali bu fani sedah capai klimaknya dari napasnya ya telah tidak tertib layaknya habis lari maraton 10 K. Saya pun jadi melebarkan selangkangan bu fani dan jadi memasukan si otong dan juga menggenjot sambil tangan aku bermain di toket bu fani yang montok.

“Aaaaahhhhhh faannnnniii,,, Aaahhhhhh,,, ooohhhhh,,, yeessss,,”.
“Aaaahhhh,,, Aaaaahhhhh,,, Mmmmaaassssss,,, aaawwww,,,”.
Setelah 15 menit aku genjot bu fani mengerang hebat capai klimak nya.
“Aaaaaahhhhhhhhhhhh,,,, Mmmnaaaaassss,,, faaaannnniii,,, Maaaauuuuu keeellllluuuuar laaaagggiii,,”.
“Ya telah tahan sebentar ya sayang mas sebentar lagi juga senang keluar.”
“Iiiiyyyaaaaaaa mmmmasss,,,”.
“Tapi keluarin di dalem ya sayang,,”.
“Keluarin aja di dalem fani suntik KB kok menjadi tenang aja mas haikal sayang”.

Karena telah senang capai klimak aku pun menggenjot bersama ritme agak cepat.“Faaannniii,,, mmmmaaasss senang kelllluuuar.”
“Faaaaannnni juga senang kelllluaaar mmmmmaaasssss,,,”.
Akhirnya kami pun sama-sama capai klimak. Saya pun terkapar di samping bu fani.
Sedang asik istirahat anaknya Bu fani bangun dan nangis karena kaget tadi sempet tersedia nada petir yang memadai bikin kaget.
Saya pun Mengenakan baju aku lagi dan duduk di ruang tamu sambil menghisap rokok Mild yang tersedia di tas aku dan tidak benar-benar lama bu fani datang mempunyai kopi sambil tersenyum.

Setelah menunggu selama 20menit hujan pun jadi reda. Karena tidak enak sama bos akhir nya aku pamit sama bu fani.
“Fan, aku pamit pernah ya hujannya telah jadi reda nih”. Saya berpamitan ke bu fanu
“Oh iya mas haikal, hati-hati ya” jawab bu fani
“Besok pagi menjadi kesini lagi engga ngambil dokumen yang telah di tanda tangan sama suami?”. Bu fani lagi bertanya kepada saya.
“Iya, iya lah besok aku pasti datang lagi kan tetapi nanti aku kabarin via telpon atau sms anda ya fan.” Jawab saya.
Karena aku besok pingin melanjutkan perselingkuhan bu fani di belakang suaminya.
Akhir nya aku pergi meninggalkan tempat tinggal bu fani bersama rasa suka karena telah 3bulan semenjak aku putus aku tidak tersedia lawan bikin si otong.

Sesampainya di kantor ternyata aku telah di menunggu oleh Bos yang bernama Bpk Rudi yang umurnya telah menginjak 50 tahun, maka aku segera ke ruangan pak Rudi. Pak Rudi menyuruh aku besok jalur bersama marketing yang baru kerena beliau mendambakan berikan tau jika marketing kudu melacak calon pembeli ya baik dan tidak senang asal.

” Haikal, besok anda jalur sama anak marketing yang baru ini konsisten sekalian ajarin cara melacak calon pembeli gimana dan cara menawarkan barang kita, Gimana anda siap kan?”. Tanya Pak Rudi

” Ok pak,, tetapi besok pagi aku senang ke tempat pembeli atas nama pak Joko bikin ambil dokumen sekalian minta tanda tangan.” Jawab saya

” Ok jika begitu besok anda sesudah ambil dokumen segera laporan ke aku gimana hasilnya dan besok anda bawa mobil kantor.” Jawab pak rudi

” Ok pak, tetapi tersedia duwit jalur dan bensin kan pak?”. Tanya aku kembali

” Oh,, jika persoalan itu besok minta sama bagian admin konsisten bilang anda di suruh sama saya.”

” Siaapp,, Bapak bos.” Jawab aku penuh semangat.

“Oh iya kenalin ini marketing baru kami yang ini namanya Desi konsisten yang ini Susi yang ini namanya Suci yang ini namanya Gunawan dan yang terakhir Yogi.”

Pak Rudi memperkenalkan tiap-tiap nama marketing yang besok ikut bersama saya.
Setelah pak rudi memperkenalkan marketing baru pada akhirnya aku pamit untuk melanjutkan survey.
Saya pun pergi lagi dari kantor dan melanjutkan survey tanpa tersedia kejadian yang menarik sama layaknya kala survey yang lain dan sesudah menjelang sore aku lagi ke kantor lagi untuk berikan laporan kepada bos hasil survey aku hari ini. Setalah belanja analisa dan laporan saya, aku pun pulang ke tempat tinggal yang tidak benar-benar jauh dari kantor lebih kurang 6 km jarak nya dari tempat tinggal aku ke kantor.
Keesokan harinya aku berangkat lagi kekantor 07.30 untuk absen, sesudah absen aku melacak warung kopidan tidak jadi jam menunjukan jam 08.00. Saya pun lagi ke kantor lagi dan juga coba menghubungi ibu fani untuk bertanya dokumen yang kudu di tanda tangan suaminya.

” Selamat Pagi ibu Fani, ini aku Mas haikal senang nanya persoalan dokumennya uadah di tanda tangan sama suami belum?”.

” Oh iya mas haikal, dokumennya telah di tanda tangan konsisten suami juga baru aja jalur kerja.” “Mau di ambil jam berapa mas?.”

“Oh ya telah jika begitu aku ambil sekarang aja karena senang sekalian aku laporkan hasil nya sama Bos.”

“Kalau begitu mas segera kesini ambil dokumennya”.

Telpon pun segera aku matikan dan segera pergi ke tempat bu fani bersama jantung berdebar lebih cepat karena dapat tersedia pertualangan apa lagi nanti.

Saya pun memacu motor supra x th. 2007 aku bersama cepat, dan setalah ±10 menit aku hingga di tempat bu fani. Saya pun mengetuk pintu tempat tinggal bu fani setalah 2 menit menunggu dari didalam tersedia nada yang menyuruh aku masuk.

“Maaf siapa ya?” Suara wanita yang bertanya tidak bukan itu nada bua fani.

“Ini aku bu, haikal dari PT. Biru.” Saya menjawab pertanyaan tadi

“Oh, Mas haikal masuk aja mas pintunya tidak di kunci.” Jawab nya

Saya pun masuk dan tidak lupa memasukan motor aku begitu juga aku tidak lupa menutup pintu gerbang.

“Permisi,,” aku sambil mengakses pintu rumah
Ternyata bu fani tengah berikan sarapan anak nya.

“Cepat sekali sampenya mas, padahal aku belum selesai suapin anak saya,”

“Ah biasa aja kok fan, tenang aja aku tungguin.”
Saya pun duduk di ruang tamu sambil menunggu bu fani selesai menyuapi anaknya.

“Mas haikal menunggu sebentar ya aku senang antar anak aku ke tetangga soal nya senang main sama temannya katanya”.

“Ok bu fani.” Jawab saya

Lama menunggu pada akhirnya bu fani datang tetapi tidak segera duduk menemani aku tetapi segera ke dapur kata nya sih senang membuatkan aku minum.

“Ini mas haikal minum nya, dan ini dokumen nya konsisten ini titipan dari suami saya.” Bu fani mempunyai minuman dan mengimbuhkan amplop kecil katanya sih dari pak joko. Saya tidak tau isinya palingan duwit sogokan biar akad kredit nya di terima.

“Oh iya makasih fan,,.” Jawab saya

Bu fani duduk di sebelah aku sambil mengelus-ngelus paha aku dari balik celana panjang saya. Sebuah kode ajakan yang di bikin bu fani membuat si otong bangun apa lagi bu fani tetap Mengenakan baju tidur yang tersedia kancing bajunya dan juga Mengenakan celana tidur yang pendek membuat bagian paha mulus bu fani telihat mengerti oleh saya. Karena tidak mampu menghambat godaan bu fani pada akhirnya aku pun mencium bibir bu fani sambil memainkan lidah aku di didalam mulut nya, begitu juga bersama tangan aku yang tidak senang kalah aktif bersama tangan bu fani yang telah berubah mengelus otong aku dan tangan yang satu nya mengakses kemeja saya. Tangan kanan aku juga mengelus paha bu fani hingga pangkal paha bu fani dan tangan kiri aku mengakses 3 kancing baju tidur nya bu fani sambil mengusahakan meremas payudarah dan menaikan BH nya yang berwarna krem.

“Fan, tadi anda bilang apa sama tetangga tepat anak anda titipin?.” Tanya aku karena senang memastikan was-was nanti tiba-tiba tengah hot-hot nya tetangga bu fani datang mengantar anaknya.

“Tenang aja mas, tadi aku bilang jika aku senang beres-beres tempat tinggal karena senang tersedia orang yang survey ke rumah.” Jawab bu fani bersama enjoy karena tetangga nya telah biasa dititipin anak nya jika lagi tersedia perlu.

Setelah itu bu fani mengajak ganti main ke kamar nya bersama mengandeng saya. Sesampainya di kamar bu fani segera melucuti seluruh baju nya supaya sekarang bu fani telanjang di hadapan saya. Begitu juga aku mengakses seluruh baju aku hingga aku juga telanjang di hadapan bu fani.
Karena kami telah sama-sama telanjang kami pun berpelukan sambil laksanakan ciuman mesra layaknya suami istri yang tengah mendambakan mengawali ritual persetubuhan.

Saya pun merebahkan bu fani ke tempat tidur sabil menindih dari atas, sesudah itu aku menjilat toket nya sambil sesekali memainkan pentilnya yang telah mengeras berarti jika bu fani telah jadi horni.

“Ahhhhhhhh,,, Mmmm,, Mmmaaaaassssss,,”

“Terus mas, iya di situ jilat konsisten masss,,”

“Ahhhhh,,,Uuhhhh,,,”

Setelah suka memainkan toket nya bu fani jilatan lidah aku jadi turun ke perut perlahan turun lagi ke bagian sensitif nya bu fani, aku menjilat vagina nya sambil memainkan klitoris nya yang membuat vaginanya menjadi basah. Bu fani pun menggerakkan pinggulnya karena jadi nikmat sembari tangannya mengusahakan membenamkan kepala aku ke arah selangkangannya membuat aroma khas vagina bu fani tercium oleh hidung saya.

Bu fani juga tidak senang kalah dia menghendaki kepada aku berubah posisi menjadi 69 bersama posisi kami tidur bersama sedikit miring saling merangsang pasangan.
Setelah lebih dari satu lama aku pun bangun dan menghendaki bu fani mengakses lebar paha nya sambil aku juga memasukkan si otong ke lubang vagina bu fani yang telah basah bersama memompa bersama tempo perlahan sambil ke-2 tangan aku memainkan payudarahnya bu fani.

“Aaaaahhhhh,,, Ahhhhhh,,,, oooohhhhh”

“Massss haikaaalll”

Bu fani pun jadi berkicau bersama tidak karuan sambil mengusahakan menghambat nikmatnya bersama meringis dan menggigit bibir bagian bawah nya.

“Gimanaaa saaayyyaaang eeennaak tiidaakkk?” Tanya aku kepada fani karena melihat dia nikmati sekali genjotan saya.

“Aaaahhhhhh,,, Mmmmm,,, Ahhhhh,,,”

“Ennnaaakk Masssss” Dengan napas yang sedikit tak beraturan bu fani pun menjawab sambil menyilangkan kaki nya di belakang aku dan tangannya di silangkan di leher saya
Setelah ±10 menggenjot aku pengaruhi posisi badan bu fani sedikit miring dan kaki kanan bu fani aku angkat ke atas berada di depan badan aku dan kaki kiri aku suruh lurus dan aku jadi menggenjot lagi bersama tempo tengah sambil coba menjilat payudarah sebelah kanan dan tangan kiri aku sambil meremas payudarah sebelah kiri.

“Aaaahhhh,,, Ahhhh,,, Oohhhh,,, Mmmmmm,,”

“Aaaaahhh,, Ahhhhh,,, Aahhhh,,, Mmmmm,,,”

“Ohhhh,,, Mmmmaaaassss Haaaaiiikaaaalll,,”

Bu fani jadi mengoceh tidak karuan bersama napas layaknya orang yang lagi lagi marathon dan mengerang bersama hebat. Ternyata bu fani telah capai klimaks nya yang ke-2 kali.

Setelah ±5 menit di posisi layaknya ini bu fani menghendaki berubah posisi karena dia mengerti jika aku belum klimaks. Sekarang posisi bu fani di atas dan aku sekarang berbaring di kasur sambil menaik menurunkan vagina nya di atas otong aku dia menjilat puting aku yang membuat aku jadi geli-geli nikmat gitu.

Tidak mampu tahan bersama perlakuan bu fani pada aku pada akhirnya aku pun tidak mampu menghambat klimaks saya.

“Faaannn, aku telah senang hingga nih.”

“Iya mas, fani juga senang sampai.”

“Aaaahhhhh,,,”

Akhirnya aku pun menyemburkan sperma aku ke rahim bu fani. Setelah itu bu fani tergeletak di sebelah aku bersama bercucuran keringan dan juga napas yang tidak teratur.

Kami pun istirahat dan coba sesuaikan napas yang telah tidak teratur, bu fani beranjak dari tempat tidur dan masuk kamar mandi untuk membersihkan sisa sperma yang tersedia di vagina nya selesai dari kamar mandi bu fani mempunyai baju kotor untuk membersihkan sisa sperma yang tersedia di tempat tidur nya.

Saya pun bangun mengambil semu baju aku dan memasuki kamar mandi untuk mencuci si otong dan Mengenakan seluruh baju saya.

Setelah Mengenakan baju saya, aku lagi ke ruang tamu untuk menunggu bu fani yang belum muncul dari kamar nya. Saya pun meminum air yang tadi di suguhkan sama bu fani sambil nenyalakan rokok saya.

Lama menunggu pada akhirnya bu fani muncul dari kamar tetapi tidak menggunalan baju tidur lagi tetapi memanfaatkan baju enjoy bersama lengan pendek dan celana pendek setengah paha nya yang mulus.

“Hai fan, anda selamanya cantik memanfaatkan baju layaknya itu kaya anak ABG umur 20 th. yang senang jalur ke MALL sama pacar nya, hehehe,,” canda aku ke bu fani karena Mengenakan baju layaknya ABG.

“Ahh, anda mampu aja mas.” Jawab bu fani sambil berlangsung menghampiri aku yang tengah duduk bu fani mencium pipi aku dan mencubit pipi aku yang sebelah nya.

Kami pun mengobrol dan aku pun pamit untuk lagi ke kantor karena telah janji sama bos senang training anak marketing baru.

Sesampainya di kantor aku pun jadi siap-siap untuk berangkat mempunyai anak marketing baru untuk perkenalan cara melacak calon konsumen. Dari marketing yang aku bawa jalur di didalam mobil tersedia tidak benar satu marketing yang aku mencermati benar-benar menarik perhatian aku nama nya desi asli jawa barat umur nya 18 th. dia baru lulus SMA dan tidak memiliki cost untuk lanjut kuliah di sini dia tinggal bersama kakak nya yang telah menikah. Dan kebetulan dia duduk di sebelah saya.

Sebulan sesudah aku mentraining anak marketing baru ternyata desi juga sering mengobrol bersama aku malah sering kadang aku survey dia ikut kata nya sih pingin tau jika survey pembeli tuh kaya gimana.

CeritaDewasa